Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK KENAKALAN REMAJA PADA NASIONALISME

Iftikha Nur Azizah


NPM : 2101080002

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Alhamdulillah, Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “DAMPAK KENAKALAN REMAJA PADA
NASIONALISME” .

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman pada
para pembaca. penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya berharap mendapatkan kritik
dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Banda Aceh, 06 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................... 2
1.3 TUJUAN................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN NASIONALISME........................................................ 3
2.2 PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA........................................... 3
2.3 DAMPAK KENAKALAN REMAJA PADA NASIONALISME........ 3
2.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KENAKALAN REMAJA..... 4
2.5 SOLUSI MENGURANGI KENAKALAN REMAJA..........................
...................................................................................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 6
3.1 KESIMPULAN........................................................................................ 6
3.2 SARAN..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masa remaja, ialah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam penelusuran
jati dirinya, hendak mengenal siapa dirinya sebenarnya. Seorang manusia dikata remaja,
jika ia sudah memasuki usia 17 tahun. Dan dalam umur ini, seorang manusia mengalami
masa yang disebut masa pubertas.
Saat pubertas, seringkali manusia hendak mencoba segala hal-hal yang baru dalam
hidupnya, muncul sekian banyak macam gejolak emosi, dan banyak timbul masalah baik
dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya.
Remaja juga merupakan aset masa depan suatu Bangsa. Namun, saat ini banyak sekali
yang terjadi pada diri remaja, contohnya seperti menggunakan narkoba, kasus bullying
dan rasisme, yang tentu saja mencoreng nasionalisme didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Hal ini juga merupakan masalah yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua,
kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Banyak sekali factor inernal dan eksternal penyabab
kenakalan remaja yang perlu diperhatikan.
Mengingat remaja sebagai generasi muda yang merupakan sumber daya manusia yang
sangat potensial sebagai penerus cita-cita bangsa, yang memiliki peranan yang sangat
penting. Mereka memerlukan perlindungan dan pembinaan serta bimbingan untuk
menjamin pertumbuhan fisik, mental dan spritual secara utuh. Dalam memberikan
perlindungan dan bimbingan kepada remaja, diperlukan dukungan yang positif, dan
partisipasi aktif dari semua pihak terutama orang tua. Dalam hal ini orang tua perlu
membina mentalitas anak remaja dengan menanamkan ajaran agama.
Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman serta ketaatan
terhadap ajaran-ajaran agama yang dianut. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan,
bahwa remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma
agama bahkan lalai menunaikan perintah-perintah agama sehingga menimbulkan
kenakalan remaja seperti melakukan pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penggelapan,
dan kejahatan-kejahatan lainnya.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Kenapa kasus kenakalan remaja bisa berdampak pada Nasionalisme?
2. Apa saja faktor internal dan eksternal mempengaruhi kenakalan remaja?
3. Peranan apa saja yang telah dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya
kenakalan remaja?
4. Apa saja solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi kenakalan remaja?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui alasan kenapa kenakalan remaja dapat berdampak pada Nasionalisme
2. Mengetahui apa saja factor internal dan eksternal yang mempengaruhi kenakalan
remaja
3. Mengetahui peranan masyarakat dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja.
4. Untuk mengetahui solusi dalam mengurangi kenakalan remaja

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN NASIONALISME


Nasionalisme merupakan suatu paham kebangsaan dari masyarakat pada suatu negara
yang mempunyai kesadaran serta semangat cinta tanah air dan juga bengsa yang
ditunjukkan dengan melalui sikap serta tingkah laku individua tau juga masyarakat.
Nasionalime juga bisa didefinisikan sebagai pemahaman masyarakat pada suatu
bangsa yang memiliki keselarasan kebudayaan, serta wilayah dan juga kesamaan cita-
cita serta tujuan sehingga menimbulkan atau memunculkan rasa ingin mempertahankan
negaranya
Adapun tujuan dari nasionalisme ini adalah sebagi berikut:
1. Menumbukan serta meningkatkan cinta tanah air dan juga bangsa.
2. Membangun serta mempererat tali persaudaraan antar sesama masyarakat, serta
membangun hubungan yang harmonis antar individu dan masyarakat
3. Menjaga tanah air serta bangsa dari serangan musuh, baik dari luar negeri maupun
dari dalam negeri.

2.2 PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA


Kenakalan remaja ialah suatu perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh
seseorang remaja baik secara sendiri ataupun secara kelompok yang sifatnya melanggar
ketentuan ketentuan hokum, moral, social yang berlaku di lingkungan masyarakat.
Menurut Simanjuntak (1994:13-14) kenakalan remaja itu perbuatan dan tingkah laku
perkosaan terhadap norma-norma hokum pidana dan pelanggaran terhadap kesusilaan
yang dilakukan oleh anak-anak. Bermacam-macam tindakan dan kebablasan dapat
dipandang sebagai perbuatan nakal, baik yang biasa dilakukan dalam keluarga maupun
kehidupan bermasyarakat.. Apabila tindakan kenakalan-kenakalan betapapun kecil dan
sederhananya jika tidak mendapatkan penjelasan dan sederhananya jika tidak
mendapatkan penjelasan dan teguran untuk memperbaikinya akan menyebabkan
seseorang terlanjur melakukan yang lebih parah lagi sehingga dapat dikategorikan sebagai
tindakan sosial.

2.3 DAMPAK KENAKALAN REMAJA PADA NASIONALISME

3
Kenakalan remaja ini juga membawa pengaruh buruk terhadap nasionalime,
contohnya sepeti kasus rasisme, yang tentu saja telah menyakiti sila kedua dalam
Pancasila, yaitu sila ke-lima yg berbunyi “keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia”, atau
seperti kasus bullying yang juga menyakiti sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang
adil dan beradab”, sedangkan yang kita ketahui bahwa Nasionalisme adalah suatu paham
yang didasari pada nilai-nilai Pancasila.
Dengan demikian kita ketahui bahwa kenakalan remaja berdampak buruk terhadap
nasionalisme karena telah memunggungi nilai nilai dari nasionalisme itu sendiri yaitu
Pancasila.

2.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KENAKALAN REMAJA


Faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja adalah berawal dari perilaku
“nakal” yang dimiliki oleh remaja yang disebabkan: Pertama, faktor dari dalam (internal)
adalah satu hal yang menyebabkan remaja bertingkah tertentu yang datang dari dirinya
sendiri. Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu sendiri yang berlangsung
melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan
disekitarnya dan semua pengaruh yang datang dari luar, meliputi: kepribadian, jenis
kelamin dan kedudukan dalam keluarga/ masyarakat.
Kedua, faktor dari luar (eksternal) adalah hal-hal yang mendorong timbulnya
kenakalan remaja yang bersumber dari luar diri pribadi remaja yang bersangkutan yaitu
lingkungan sekitar meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dapat
disimpulkan bahwa apabila faktor intern dan ekstern bisa seimbang dan selaras dalam diri
remaja maka kenakalan remaja tidak akan terjadi dan akan menghasilkan generasi
penerus yang berkualitas.

2.5 SOLUSI MENGURANGI KENAKALAN REMAJA


Dalam cara mengatasi kenakalan remaja, tentunya dibutuhkan peran serta keluarga
dan niat dari remaja tersebut untuk mengatasi kenakalan remaja yang semakin bertambah
parah setiap harinya. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
mengatasi kenakalan remaja, antara lain adalah:
1. Sebagai remaja, harus pintar-pintarnya memilih lingkungan pergaulan yang tepat
dan baik sehingga tidak mudah untuk terjerat dalam perilaku menyimpang. Selain
itu sebagai orang tua hendaknya memberikan arahan-rahan terhadap komunitas
atau pergaulan mana yang seharunys diikuti oleh remaja.

4
2. Remaja harus membentuk ketahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruhi oleh
pengaruh-pengaruh buruk yang diberikan teman-teman seumuran maupun
sepergaulannya.
3. Harus ada kemauan yang tinggi dari pihak orang tua untuk memperbaiki kondisi
keluarga sehingga nantinya tercipta kondisi keluarga yang harmonis, nyaman, dan
komunikatif.
4. Dukung hobi anak selama hal tersebut masih dalam konteks positif. Jangan
mencegah hobi atau kesempatan apapun yang dapat membantu anak
mengembangkan dirinya sendiri.
5. Remaja harus mampu mendapatkan figur-figur orang dewasa sebanyak mungkin
yang memang sudah melampaui masa remaja terdahulunya dnegan baik. Bahkan
mereka juga berhasil untuk memperbaiki diri meskipun sebelumnya gagal
mencapai tahapan ini.

5
BAB III
PENUTUP
3.3 KESIMPULAN
Masa remaja, ialah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam penelusuran
jati dirinya, hendak mengenal siapa dirinya sebenarnya. Seorang manusia dikata
remaja, jika ia sudah memasuki usia 17 tahun. Dan dalam umur ini, seorang manusia
mengalami masa yang disebut masa pubertas.
Namun, saat ini banyak sekali yang terjadi pada diri remaja, contohnya seperti
menggunakan narkoba, kasus bullying dan rasisme, yang tentu saja mencoreng
nasionalisme didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Hal ini juga merupakan masalah yang
sudah tidak asing lagi bagi kita semua, kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Dalam
memberikan perlindungan dan bimbingan kepada remaja, diperlukan dukungan yang
positif, dan partisipasi aktif dari semua pihak terutama orang tua. Dalam hal ini orang tua
perlu membina mentalitas anak remaja dengan menanamkan ajaran agama.
Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman serta ketaatan
terhadap ajaran-ajaran agama yang dianut.
Kenakalan remaja juga berdampak buruk terhadap nasionalisme karena telah
memunggungi nilai nilai dari nasionalisme itu sendiri yaitu Pancasila, contohnya seperti
kasus bullying yang sudah menyakiti sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil
dan beradab”.
Factor kenakalan remaja ini terbagi dua yaitu factor internal atau factor dari dalam,
merupakan satu hal yang menyebabkan remaja bertingkah tertentu yang datang dari
dirinya sendiri, lalu ada juga faktor eksternal yaitu hal-hal yang mendorong timbulnya
kenakalan remaja yang bersumber dari luar diri pribadi remaja yang bersangkutan yaitu
lingkungan sekitar meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dalam cara mengatasi kenakalan remaja, tentunya dibutuhkan peran serta keluarga
dan niat dari remaja tersebut untuk mengatasi kenakalan remaja yang semakin bertambah
parah setiap harinya. Remaja, harus pintar-pintarnya memilih lingkungan pergaulan yang
tepat dan baik sehingga tidak mudah untuk terjerat dalam perilaku menyimpang. Selain
itu sebagai orang tua hendaknya memberikan arahan-rahan terhadap komunitas atau
pergaulan mana yang seharunys diikuti oleh remaja. Harus mampu mendapatkan figur-
figur orang dewasa sebanyak mungkin yang memang sudah melampaui masa remaja
terdahulunya dnegan baik.

6
3.4 SARAN
Kenakalan remaja semakin populer dan menjadi masalah yang 'lumrah ' di era modern
ini, hal ini akan semakin sulit untuk ditanggulangi jika perilaku tersebut sudah menjadi
budaya dan kebiasaan remaja. atau remaja yang bersangkutan sudah jauh berada di dalam
kubangannya (Kenakalan Remaja).
Namun, hal ini tentunya juga dapat dicegah atau minimal dikurangi dengan
pendekatan2 emosional serta ikatan hubungan yang baik dari lingkungan sosialnya, dalam
hal ini khususnya keluarga dan orang tua sebagai lingkungan sosial terdekatnya.karena
dengan begitu, para remaja(anak) akan merasa diperhatikan, dipedulikan, yang kemudian
akan dapat membantu para remaja itu untuk menemukan identitas dirinya dalam proses
identifikasi diri.
Penulis menyarankan agar remaja memiliki Komunikasi yang intens terhadap orang
lain agar mereka mampu untuk mengenali dan memahami masalah yang dihadapinya
serta merasa aman dan nyaman ketika bersama orang2 terdekatnya. Karena tidak jarang,
kenakalan remaja disebabkan oleh rasa frustasi, kesulitan mencari sosok yang dapat
dijadikan panutan dalam pola hidupnya serta kesukaran dalam penyesuaian terhadap
perubahan2 dan perkembangan yang terjadi pada dirinya, baik dari aspek fisik maupun
mentalnya dengan lingkungan sosialnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Bimo Walgito, Kenakalan Anak, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi,


1982). Fuad Kauma, Sensasi Remaja di Masa Puber (Dampak Negatif dan Upaya
Penanggulangannya), (Jakarta, Kalam Mulia, 1999).

Boyke Dian Nugraha, Sp.OG. 2009. MARS (http: // www. solusisehat. net, 27 oktober 2009)

http: // www. solusisehat. net, 27 oktober 2009

https://www.kajianpustaka.com/2019/12/nasionalisme

Murdaningsih dalam Kartono (1991)

Kartono, K. (2010). Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

https://nasional.okezone.com/read/2021/05/31/337

Prasasti, S. (2017). Kenakalan remaja dan faktor penyebabnya. In Prosiding Seminar


Nasional Bimbingan dan Konseling (Vol. 1, No. 1, pp. 28-45).

Karlina, L. (2020). FENOMENA TERJADINYA KENAKALAN REMAJA. JURNAL


EDUKASI NONFORMAL, 1(1), 147-158.

Anda mungkin juga menyukai