Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH RISET KUANTITATIF

KONSEP FALSAFAH KEILMUAN DAN STRUKTUR LOGIK


KEILMUAN

Disusun oleh :
Kelompok I
Hadeci Lovenda Putri 2121312001
Aisya Rahmadhanty 2121312008
Yuza Olsi Rahmi 2121312014
Hevy Mustika Yeni 2121312023
Andika Maharani 2121312033
Jendry Darmanto 2121312039

PROGRAM STUDI S2 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta kemudahan yang berlimpah, sehingga kelompok dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Riset kuantitatif dengan judul konsep falsafah
dan struktur logik keilmuan. Salawat Kepada Rahmatan lil’alamin, Rasulullah
SAW yang telah membawa kita menuju alam yang penuh pengetahuan.Semoga
Rahmat selalu tercurah buat beliau, keluarga dan seluruh pengikutnya.

Terima Kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada dosen pembimbing


yang telah memberikan masukkan dan kritik dalam makalah ini. Terimaksih
kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. kelompok
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Untuk itu kelompok
membutuhkan kritikan dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah
kedepannya. Harapan kelompok semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Atas semua perhatian pembaca, kelompok ucapkan terimakasih.

Padang, September 2021

Hormat kami,

Kelompok 2

1
2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makna Falsafah Keilmuan dalam Disiplin Ilmu Kesehatan.....................5


2.2 Makna Etik Dalam Disiplin Ilmu Kesehatan............................................6
2.3 Pengaruh Paradigma Filsafat dan Etika dalam Ilmu keperawatan............7
2.4 Tahap Proses Perkembangan Ilmu Keperawatan Dalam Menemukan
Kebenaran Ilmu Pengetahuan................................................................11

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan...............................................................................................15
3.2 Saran.........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan pengetahuan yang semakin pesat dengan kemajuan


zaman saat ini, tidak menjadikan keinginan peneliti untuk berhenti dalam mencari
kebenaran. Justru, semakin meningkatkan keingintahuan seseorang untuk terus
mencari dan mencari kebenaran yang berlandaskan teori-teori yang sudah ada
sebelumnya untuk menguji sesuatu teori baru atau menggugurkan teori
sebelumnya. Sehingga peneliti sekarang lebih giat lagi melakukan penelitian-
penelitian yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari setiap permasalahan
yang dihadapinya. Penelitian bersifat statis, tidak kaku, artinya penelitian tidak
akan berhenti pada satu titik, tapi akan terus berlangsung seiring dengan waktu
peneliti dalam memenuhi rasa keingintahuannya terhadap dunia.
Untuk itulah setiap manusia harus dapat berfikir filosofis dalam menghadapi
segala realitas kehidupan ini yang menjadikan falsafat harus dipelajari. Falsafah
adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai
suatu tujuan dan di pakai sebagai pandangan hidup. Falsafah keilmuan
(philosophy of science) adalah ikhtiar manusia untuk memahami pengetahuan
agar menjadi bijaksana, filsafat ilmu juga filsafat yang menelusuri dan
menyelidiki sedalam dan seluas mungkin segala sesuatu mengenai semua ilmu.
(Ahmad Taufik Nasution, 2016).
Perawat sebagai tenaga professional kesehatan yang paling dekat dengan
pasien. Dalam dunia keperawatan masyarakat secara umum masih memandang
profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau pekerja social yang
sifatnya membantu orang sakit atas intruksi-intruksi dokter bahkan dikalangan
praktisi perawat pun terkadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh
terhadap profesi nya sendiri. Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat
membantu masyarakat secara umum maupun perawat khususnya dalam
menyikapi dan menyelesaikan dalam berbagai persoalan yang melingkupi profesi
4

keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan perawatan, praktik keshatan


dan organisasi profesi. Oleh karena itu, penelitian keoerawatan menjadi perlu
ketika trial and eror menjadi pilihan untuk mendapatkan bentuk asuhan
keperawatan yang lebih maksimal dan tepat. Adanya penelitian keperwatan
memungkinkan perawat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat
melakukan praktik. Selain itu, dapat memberikan data berupa catatan efektif
pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Hal-hal yang terukur dan terbukti
dalam pelaksanaan penelitian keperawatan menjadi moral kepercayaan diri
perawat dalam melakukan asuhan keperawatan

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat di tarik rumusan masalah “bagaimana


konsep falsafah keilmuan dan struktur logik keilmuan”

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep falsafah keilmuan dan struktur logik
keilmuan
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui makna falsafah keilmuan dalam disiplin
kesehatan
1.3.2.2 Untuk mengetahui makna etik dalam disiplin ksehatan
1.3.2.3 Mengetahui dampak dari paradigm , falsafah keilmuan dan etika
terhadap perkembangan ilmu keperawata
1.3.2.4 Mengetahui tahap proses perkembangan ilmu keperawatan dalan
menemukan kebenaran ilmu pengetahuan
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Keperawatan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan dibidang ilmu keperawatan.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
5

Menambah wawasan mahasiswa khususnya bagi mahasiswa magister


keperawatan kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Apa Makna Falsafah Keilmuan Dalam Disiplin Kesehatan


Kata falsafah berasal dari Bahasa Yunani yaitu Sophia (kebijaksanaan).
Falsafah juga dapat didefinisikan sebagai pengetahuan dan penyellidikan dengan
akal budi mengenai sebab, azas-azas, hukum, dan sebagainya daripada segala
yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai keberanan dan arti adanya
sesuatu (jarosova, 2014).
Menurut jarosova (2014), falsah bertujuan untuk memahami sifat makhluk
dan fenomena yang berhubungan dengan keberadaan kita. Falsafah berusaha
untuk menjelaskan keberadaan manusia dan membantu manusia untuk
menyesuaikan diri dalam kehidpan dunia. Menurut soeparto dkk (2007), arti
falsafah secara oprasional dalam ilmu Kesehatan adalah suatu ilmu yang atau
pemikiran yang mendalam dalam sampai ke akarnya mengenai suatu masalah atau
objek. Oleh karena itu dengan ilmu falsafah, seseorang dapat mencari dan
menemukan kenyataan atau kebenaran yang utuh atau integral, bukan yang parsial
atau suatu dimensi saja.
Sedangkan menurut Fawcett (2000, dalam Basford dan slevin, 2006)
mendefinisikan filsafat dari sudut pandang disiplin ilmu keperawatan berfokus
pada konsep manusia. Setiap manusia dipahami sebagai makhluk individu dengan
nilai-nilai intrinstik yang unik. Isu penting dalam falsafah keperawatan adalah
Kesehatan dan penyakit. Falsafah juga mempengaruhi karakteristik perawat,
perilaku mereka, sudut pandang, Tindakan dan gagasan yang dibentuk oleh
pemahaman fisiolofis keperawatan. Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar
tentang hakikat manusia sebagai makhluk holistic (yang memiki kebutuhan
biologis, psiologis, social kultural dan spiritual) dan esensi keperawatan yang
menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan yang dilakukan (Basford
dan selvin, 2006).

6
2.2 Apa Makna Etik dalam Disiplin Ilmu Kesehatan
Secara etimiologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari
dua kata ethos dan ethios . ethos berarti sifat, watak, kebiasaan, tempat yang
Etika merupakan komponen penting dalam kehidupan karena kita memilih
untuk hidup di tengah masyarakat dan bersama orang lain.biasa. Ethikos
berarti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik. Hal ini serupa
dengan pentingnya etika dalam sebuah profesi kesehatan. Profesi kesehatan
merupakan profesi yang mulia yang tujuan utamanya adalah membantu dan
menolong manusia lainnya. Seorang Bidan, perawat, dokter dan tenaga
kesehatan lainnya seharusnya memiliki etika yang baik dalam melayani
pasien atau kliennya dalam pelayanan kesehatan.
Tanpa etika yang baik, paramedis atau tenaga kesehatan tidak akan pernah
bisa memberikan pelayanan prima ke pasien yang mana pelayanan prima
akan menentukan mutu suatu pelayanan itu sendiri. Tenaga kesehatan adalah
profesi yang berhubungan dengan kesehatan sesorang atau bisa dikatakan
berhubungan dengan nyawa seseorang, ketika kita seorang profesi kesehatan
memberikan pelayanan dengan etika yang baik yang tentunya sesuai dengan
SOP (standart operational prosedur)maka pelayanan kita bisa dikatakan
sebagai pelayanan yang berkualitas. Seperti seorang bidan yang menolong
persalinan, seorang perawat yang memberikan pertolongan pertama
kegawatdaruratan pada kecelakaan ataupun seorang dokter spesialis yang
sedang melakukan operasi pada pasien. Semua tenaga tersebut melakukan
tindakan hanya untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Tanpa etika yang
baik, bisa saja semua tenaga tersebut melakukan tindakan semau mereka,
tidak sesuai prosedur, tidak menjamin keselamatan pasien dan mungkin
hanya demi mendapat materi atau imbalan,  seperti yang kita tahu dan sering
disampaikan masyarakat bahwa pelayanan kesehatan terkenal dengan biaya
yang besar. Hingga muncul istilah yang sering viral “yang miskin tidak boleh
sakit” ataupun “sehat itu mahal”.

7
2.3 Bagaimana Pengaruh Paradigma, Filsafat dan Etika Terhadap
Perkembangan Ilmu Keperawatan
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman
untuk mencapai suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah
menjadi ciri utama pada suatu komunitas baik komunitas berskala besar
maupun berskala kecil, salah satunya adalah komunitas profesi keperawatan.
Falsafah keperawatan adalah kenyakinan perawat terhadap nilai-nilai
keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan,
baik kepada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Keyakinan
terhadap nilai keperawatan harus menjadi pegangan setiap perawat, termasuk
Anda sekarang ini. Sebagai seorang perawat wajib bagi Anda untuk
memegang dan menanamkan nilai-nilai keperawatan dalam diri Anda ketika
bergaul dengan masyarakat atau pada saat Anda memberikan pelanyanan
keperawatan pada pasien. Falsafah keperawatan bukan suatu hal yang harus
dihafal, melainkan sebuah artibut atau nilai yang melekat pada diri perawat.
Dengan kata lain, falsafah keperawatan merupakan “jiwa” dari setiap
perawat. Oleh karena itu, falsafah keperawatan harus menjadi pedoman bagi
perawat dalam menjalankan pekerjaannya. Sebagai seorang perawat tentunya
dalam menjalankan profesi keperawatan Anda harus senantiasa menggunakan
nilai-nilai keperawatan dalam melayani pasien.
Pada aspek lain bahwa falsafah keperawatan dapat digunakan untuk
mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas. Dalam
falsafah keperawatan pasien di pandang sebagai mahluk holistic, yang harus
dipenuhi segala kebutuhannya, baik kebutuhan biologis, psikolois, sosial dan
spiritual yang diberikan secara komprehensif. Pelayanan keperawatan
senantiasa memperhatikan aspek kemanusiaan setiap pasien berhak
mendapatkan perawatan tanpa ada perbedaan. Pelayanan keperawatan
merupakan bagian integral dari system pelayanan kesperawatan menjadikan
pasien sebagai mitra yang aktif, dalam keadaan sehat dan sakit terutama
berfokus kepada respons mereka terhadap situasi. Falsafah keperawatan
menurut Roy (Mc Quiston, 1995) terbagi menjadi delapan elemen, empat

8
berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip
falsafah veritivity. Falsafah humanisme/kemanusiaan “mengenali manusia
dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu
dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu: 1.
Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan
untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam mencari solusi. 2. Bertingkah
laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-
reaksi. 3. Memiliki holism intrinsic.  Konsep Dasar Keperawatan  17 4.
Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk
memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang
bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar
absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang
mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang
berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang
dalam konteks: a) Tujuan eksistensi manusia
b) Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
c) Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum, serta
d) Nilai dan arti kehidupan. C.

3 Paradigma keperawatan Setelah Anda mempelajari tentang falsafah


keperawatan, kita lanjutkan dengan mempelajari paradigma keperawatan.
Apakah Anda tahu tentang paradigma? Secara umum paradigama diartikan
cara pandang, melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi, serta memilih
tindakan atas masalah atau fenomena yang ada. Paradigma dapat pula
diartikan suatu diagram atau kerangka berpikir seseorang dalam menjelaskan
suatu masalah atau fenomena dari suatu kejadian. Paradigma keperawatan
adalah cara pandangan secara global yang dianut atau dipakai oleh mayoritas
kelompok keperawatan atau menghubungkan berbagai teori yang membentuk
suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori guna mengembangkan
model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja
keperawatan. Beberapa ahli di bidang keperawatan mempunyai pendapat

9
sendiri tentang arti dari paradigma keperawatan. Menurut Gaffar (1997),
paradigma keperawatan adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian,
paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam
melaksanakan praktek keperawatan. Bagaimana paradigma keparawatan
dibangun atau disusun atas dasar unsur apa saja? Paradigma keperawatan
terbentuk atas empat unsur, yaitu: manusia atau klien, lingkungan, kesehatan
dan keperawatan. Kempat unsur/elemen ini saling berhubungan dan
mempengaruhi satu sama lainnya. Unsur-unsur yang membentuk paradigma
keperawatan inilah yang membedakan dengan paradigma teori lain. Teori
keperawatan didasarkan pada keempat konsep tersebut, yakni: 1. Manusia atau
klien sebegai penerimaan asuhan keperawatan (individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat). 2. Lingkungan yakni: keadaan internal dan eksternal yang
mempengaruhi klien. Hal ini meliputi lingkungan fisik. 3. Kesehatan; meliputi
derajat kesehatan dan kesejahteraan klien. 4. Keperawatan, atribut,
karakteristik dan tindakan dari perawat yang memberikan asuhan bersama-
sama dengan klien.  Konsep Dasar Keperawatan  18 5. Etika adalah
cabang dari filsafat yang membicarakan tentang nilai baikburuk. Etika disebut
juga Filsafat Moral. Etika membicarakan tentang pertimbanganpertimbangan
tentang tindakan-tindakan baik buruk, susila tidak susila dalam hubungan
antar manusia. Etika dari bahasa Yunani ethos yang berarti watak kesusilaan
atau adat. Sedangkan moral dari kata mores yang berarti cara hidup atau adat.
Ada perbedaan antara etika dan moral. Moral lebih tertuju pada suatu tindakan
atau perbuatan yang sedang dinilai, bisa juga berarti sistem ajaran tentang nilai
baik buruk. Sedangkan etika adalah adalah pengkajian secara mendalam
tentang sistem nilai yang ada, Jadi etika sebagai suatu ilmu adalah cabang dari
filsafat yang membahas sistem nilai (moral) yang berlaku
4 Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa

10
Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga
adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang
baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dapat
dikemukakan berdasarkan beberapa batasan yang ada kaitannya dengan
perilaku individu dalam satu organisasi yang menuntut untuk dilaksanakannya
etika tertentu. Lebih jauh diuraikan dalam kaitannya dengan perilaku yang etis
menyangkut seluruh perilaku baik di dalam ataupun di luar pekerjaannya.
Selanjutnya diuraikan bahwa etika ini dipengaruhi pula oleh budaya dari
organisasi, kode etik, panutan dari pimpinan, kebijakan organisasi serta
kenyataan yang berlaku di dalam organisasi. Dari uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa etika itu berkaitan dengan baik buruknya perilaku
seseorang, serta sejauh mana kode etik diperhatikan oleh individu baik di
dalam ataupun di luar lingkungan pekerjaanya. Definisi lainnya etika adalah
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Menurut kamus bahasa indonesia,
Etika adalah: 1) Ilmu tentang apa yang baik dan buruk tentang hak dan
kewajiban moral. 2) Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak. 3)
Nilai mengenai apa yang benar dan salah yang dianut masyarakat. Adapun hal
yang perlu diperhatikan oleh para pelaksana profesi, etika profesi berkaitan
dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sangatlah perlu
untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap klien. Dengan
kata lain, orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan
menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu
kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan
oleh seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi seseorang dibidang
komputer misalnya pada kasus kejahatan komputer yang berhasil mengkopi
program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hak pencipta atas
program yang dikomesikan itu. Sehingga perlu pemahaman atas etika profesi
dengan memahami kode etik profesi..
2.4 Bagaiaman tahap proses perkembangan ilmu keperawatan dalam
menemukan kebenaran ilmu pengetahuan

11
2.4.1 Sejarah Keperawatan Dari Zaman ke Zaman
1. Primitive Culture (Zaman Purbakala)
Pada zaman ini keperawatan didasarkan pada naluri untuk merawat diri
sendiri (Mother Instinc). Dimana perawat harus memiliki naluri keibuan
dalam merawat orang sakit. Kemudian dari masa mother Instinc beralih ke
zaman Animisne yakni percaya pada adanya kekuatan mistik yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia. Pada zaman animisme, perawat
melakukan ritual pemujaan tertentu untuk menyebuhkan orang sakit.

2. Zaman Keagamaan
Sejarah keperawatan pada zaman keagamaan, meyakini bahwa penyakit
yang diderita seseorang terjadi karena dosa-dosa yang telah dilakukan.
Selain menggunakan ramuan obat dari tumbuh-tumbuhan, biasanya tabib
juga melakukan ibadah untuk meminta ampunan Tuhan atas dosa yang
telah dilakukan oleh orang yang sakit tersebut. Sejarah keperawatan
memiliki cerita menarik dari masa ke masa untuk di pelajari lebih dalam.
Ilmu keperawatan dan kesehatan menjadi ilmu paling berguna sepanjang
sejarah karena keberadaannya menyangkut hajat hidup orang banyak.

3. Zaman Masehi
Kemudian memasuki zaman masehi, ilmu keperawatan berkembang
menjadi suatu organisasi bernama Diakones yaitu organisasi wanita yang
bertujuan untuk mengunjungi orang sakit sedangkan petugas laki-laki
difokuskan untuk perawatan bagi orang yang sudah meninggal. Ketika
pemerintahan Lord-Constantine, berdirila hospes atau xenodhoecim
sebagai tempat penampungan orang-orang sakit yang butuh pertolongan
hingga akhirnya berdirilah Rumah Sakit bernama Monastic Hospital di
Roma.

4. Pertengahan abad VI Masehi

12
Zaman dimana ilmu keperawatan meluas sampai di Asia Barat Daya yaitu
Timur Tengah. Seiring dengan perkembangan agama islam yang
disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW kian memberikan pengaruh besar
terhadap ilmu-ilmu pengetahuan termasuk keperawatan. Dan sampailah di
abad VII Masehi, beberapa ilmu pengetahuan berkembang pesat di Jazirah
Arab seperti ilmu kimia, hygiene, ilmu pasti, obat-obatan hingga prinsip
dasar kesehatan. Adalah Rufaidah Binti Sa’ad Al-Anshari yang menjadi
pelopor ilmu keperawatan modern bahkan pernah dikenal sebagai ahlinya
pengobatan pada masanya.

5. Permulaan abad XVI


Abad XVI membawa perubahan besar karena struktur dan orientasi
masyarakat berubah saling ingin berkuasa. Banyak peperangan, rebutan
kekayaan, gereja maupun tempat-tempat ibadah ditutup. Dan dampak
negatifnya tentu saja tenaga perawat berkurang drastis. Namun berkat
berbagai peperangan salah satunya perang salib, akhirnya banyak
masyarakat yang rela menjadi perawat sukarela dimana tidak hanya terdiri
dari wanita saja melainkan juga para lelaki yang bertugas sebagai tentara
merangkap jadi tenaga kesehatan.
Pada awalnya, perawat ditugaskan untuk memelihara kesehatan
staf dan tentara. Perkembangan dan sejarah keperawatan sudah banyak
dipelajari dari generasi ke generasi. Masyarakat mudah mengenal dunia
keperawatan secara tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan yang bisa
dijadikan obat untuk diracik menjadi ramuan, hingga berkembang menjadi
modern dibantu dengan peralatan canggih. Perkembangannya adalah
sebagai berikut:

1. Alat-alat keperawatan Semakin Modern


Di era serba modern seperti saat ini, kecanggihan alat-alat medis sudah
tidak diragukan lagi. Bukan hanya dari obat-obatannya saja, melainkan
alat penunjang kesehatan pun saat ini sudah sangat modern, tentunya

13
dibuat oleh orang yang ahli dibidangnya. Pada awalnya alat perawatan
orang sakit masih dibuat dengan alat sederhana seperti kayu untuk
menopang tulang yang patah, daun yang digunakan sebagai perban, dan
lain sebagainya.

2. Telah Banyak Sekolah Perawat


Pendidikan keperawatan saat ini sudah banyak didirikan. Tentunya dengan
metode pembelajaran secara modern. Di sekolah perawat, siswa atau
mahasiswa tidak hanya diajarkan tata cara merawat orang sakit secara
teori, melainkan diajarkan juga secara praktik sehingga dunia keperawatan
saat ini sudah jauh lebih baik dibanding jaman dulu.

3. Penataan Pendidikan Keperawatan Semakin Maju


Semakin majunya keperawatan turun meningkatkan pelayanan yang
profesional. Hal ini memicu berkembangnya sistem pendidikan profesi
keperawatan demi memenuhi tuntutan masyarakat di era modernisasi.

4. Pelayanan Keperawatan Menjadi Bervariasi


Perubahan zaman membuat sifat pelayanan keperawatan tidak hanya
berfokus pada asuhan keperawatan individu saja melainkan juga peran
promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif juga ikut dikembangkan.
pelaksanaan asuhan keperawatan diharapakan bisa semakin berkualitas
disamping tetap mengedepankan tingkat efisiensi dan efektivitas

2.4.2 Perkembangan Penelitian Keperawatan


Sejarah penelitian keperawatan menurut polit and back (2012) bermula
saat florence naightingale 1859-1969. Menekena pentingnya observasi yang
hati-hati dalam perawatan pasien dalam buku klasiknya notes on nursing. Ia
memulai penelitian dari sisi kesehatan secara fisik dan emosional seseorang.
analisanya ynag terkenal hingga kini adalah faktor yang mempengaruhi angka

14
kematian tentara dalam perang criemean. Sejak itulah bibit-bibit penelitian
mulai merangkak berkembang.
Penelitian keperawatan muncul sejalan dengan perkembangan
keperawatan sebagai ilmu. Pada tahun1923 sebuah laporan tentang
pentingnya pentingnya peningkatan kapasitas tenaga keperawatan muncul.
Laporan yang ditulis goldmark memunculkan sebuah usulan pokok untuk
memberikan pendidikan formal kepada para perawat. Pelatihan-pelatihan
lanjut dan penguatan materi keperawatan. Duapuluh lima tahun kemudian
sebuah penelitian muncul dalam laporan brown. Ia menanggapi dari sebuah
perkembanagan pendidikan perawat yang dibangun berdasarkan pemikiran
goldmark. Brown melakukan penelitian tentang isu pendidikan dan pelayanan
keperawatan. Penelitiannya berkembang pada satu sistem untuk klasifikasi
dan akreditasi sekolah-sekolah perawat. Ia menentang penyelenggaraan
pendidikan dan peserta pendidikan keperawatn untuk bisa mengembangkan
mekanisme pelaporan hasil-hasil penelitian dan membentuk perwakilan yang
mendukung dan membimbing usaha penelitian keperawatn.
Perkembangan penelitian saat ini berkembang menjadi seni dan ilmu
keperawatan. Pada praktik tidak bisa hanya dengan mengandalkan ilmu
keperawatan. Para perawat harus memilki seni dalam merawat individu yang
mengalami gangguan kesehatan.
Jika diperhatikan keperawatan sebagai sebuah seni dimulai dala pemikiran
florence naigtingale. Ia menegaskan bahwa perawat tidak boleh coba-coba
dalam memberikan asuhan namun harus berdasarkan observasi menyeluruh
terhadap gejala dan kondisi pasien. Sebagai sebuah disiplin ilmu, keperawatn
tidak boleh lepas dari koridor praktik ilmiah. Penyelidikan ilmiah merupakan
cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menjabarkan teori-teori
yang sudah ada untuk menyelesaikan masalah dalam praktik keperawatan.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

15
3.1. Kesimpulan

Dari berbagai ulasan diatas, dapat kelompok simpulkan bahwa Falsafah


keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia sebagai makhluk
holistic (yang memiki kebutuhan biologis, psiologis, social kultural dan spiritual)
dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik
keperawatan yang dilakukan (Basford dan selvin, 2006). Etika merupakan
komponen penting dalam kehidupan karena kita memilih untuk hidup di tengah
masyarakat dan bersama orang lain. Paradigma keperawatan adalah cara
pandangan secara global yang dianut atau dipakai oleh mayoritas kelompok
keperawatan atau menghubungkan berbagai teori yang membentuk suatu susunan
yang mengatur hubungan diantara teori guna mengembangkan model konseptual
dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

3.2. Saran

Kelompok sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kelompok akan lebih memperhatikan dalam penyusunan makalah
yang lebih baik dan lebih detail dalam menjelaskan tentang riset kuantitatif erkait
konsep filsafat keilmuan dan struktur logic keilmuan dengan sumber-sumber ter-
update serta lebih banyak lagi. Inilah yang diwacanakan pada penulisan kali ini,
meskipun penulisan ini jauh dari kata sempurna, minimal kita bisa
mengimplementasikan tulisan ini. Mungkin masih banyak kesalahan dari
penulisan makalah ini, karena kelompok hanya manusia yang tempatnya salah dan
dosa. Kelompok membutuhkan saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk
penulisan atau pembuatan makalah yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, A.T. 2016. Filsafah Ilmu : Hakikat mencari pengetahuan. Yogyakarta. CV. Budi
Utama

16
Nur aini, 2018. Teori Model berdasarkan Aplikasi Dalam Keperawatan, Malang ;
UMMPress

Putri, D.M.P. 2018. Pengantar Riset Keperawatan : konsep dan Aplikasi Riset dalam
Keperawatan. Yogyakarta; Pustaka Baru

17

Anda mungkin juga menyukai