Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PERSEPSI DAN SENSASI

(KAITAN HOAX DENGAN PROSES PERSEPSI DAN SENSASI)

Disusun Oleh :

MIKO ADITYA KUSUMA - 1152100166

TAHUN AJARAN 2021-2021


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam psikologi kognitif, pemrosesan informasi mengacu pada dunia fisik (eksternal)
sekaligus dunia mental (internal). Penghubung realitas eksternal dunia mental berpusat
pada sistem sensorik, yaitu sensasi dan persepsi. Sensasi (sensation) mengacu pada
pendeteksian dini terhadap energi dari dunia fisik. Sedangkan persepsi (perseption) mel
ibatkan kognisi tingkat tinggi dalam penginterprestasian terhadap informasi sensorik.
Tetapi pada dasarnya, sensasi mengacu pada pendeteksian dini terhadap stimuli, persepsi
mengacu pada interprestasi hal-hal yang diindera.

1.2 RUMUSAN MASALAH


“Bagaimana kaitan hoax dengan proses persepsi dan seleksi?’

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


1. Memberikan penjelasan tentang persepsi.
2. Memberikan penjelasan tentang sensasi.
3. Mengidentifikasi kaitan hoax dengan persepsi dan sensasi.
BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1 Prinsip Dasar

Sensasi merupakan proses dimana sel penerima dibangkitkan dan mentransmisikan


informasi kepusat otak. Semua sensasi berawal dari stimulus lingkungan, baik internal
maupun eksternal dalam bentuk energy yang mampu membangkitkan system saraf. Sensasi
mengubah energy luar kedalam proses neurofisiologis internal yaitu, yang menghasilkan
pengalaman psikologis tertentu.
Presepsi adalah proses yang mengorganisasikan berbagai sensasi menjadi pola yang
bermakna. Presepsi melibatkan aktivasi area asosiasi dalam konteks, dan menginterasikan
pengetahuan sebelumnya warna merah dan putih, maka akan mengindentifikasikannya
sebagai bendera Negara

2.2 Bagian bagian yang mendeteksi sensasi


- Sensasi visual (occipital lobes)
- Stimulasi kompleks auditories (temporal lobes)
- Simulasi bau (olfactory primer)
- Simulasi rasa (korteks gustatory primer)
- Respons emosional dan behavioural (system limbic)
- Stimulus perbaan (receptor kulit)

2.3 Kulit mempengaruhi persepsi


- Pengalaman dengan lingkungan akan membentuk akan membentuk persepsi melalui
penciptaan ekspetasi perseptual
- Ekspektasi perceptual yang akan melahirkan persepsi dan meningkatkan kecepatan
dan efisiensi proses persepsi
- Set perceptual tertentu dan paling relavan dengan pengalaman meraka tidak selalu
berkembang dalam diri individu pada kultur yang berbeda
- Kondisi lingkungan, aktivitas, pengalaman mempengaruhi sensasi dan persepsi

2.4 Persepsi warna


- Terdapat warna yang tidak memiliki penyebutan spesifik karena warna tersebut pada
daerah-daerah tertentu tidak Nampak menonjol.
- Wanita cenderung memilih warna kemerah-merahan, sedangkan laki laki lebih suka
wana kehijauan.
- Di berbagai kultur, warna sebagai makna social dan psikologis

2.5 Pendengaran
- Indera pendengaran didasarkan pada perbedaan fisiologis yang terkait dengan usia,
pendidikan, training professional, kondisi lingkungan dan pengalaman umum.
- Makna yang disematkan pada suara tertentu didasarkan pada kultur yang berbeda
- Orang orang di seluruh dunia merespon empat rasa dasar : manis, pahit, asin, dan
kecut.
- Individu dari berbagai lintas kultur berbeda dalam mendeteksi empat rasa primer.

2.6 Persepsi terhada seni dan kecantikan


- Pengalaman estetika atau persepsi tentang keindahan digunakan untuk
mengindentifikasi perasaan senang dipicu oleh stimulasi yang dianggap bagus,
menarik, memuaskan
- Terdapat banyak kemiripan persepsi dan apresiasi keindahan dijumpai dalam
kelompok kuktur yang berbeda meskipun ada perbedaan sosiso ekonomi diantara
mereka
- Standar etika kultural bias sangat banyak mengakibatkan definisi yang berbeda
terhadap nilai keindahann/seni/kecantikan
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Kaitan Hoax dengan proses persepsi dan sensasi


Sensasi adalah proses menangkap stimuli dan tahap paling awal dalam penerimaan
informasi sedangkan persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga
manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi
menjadi nformasi. Kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama,
maka dalam mempersepsi dan mensensasikan sesuatu stimulus. Hasil dari persepsi dan
sensasi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain, karena persepsi
dan sensasi bersifat individual. Contohnya pada perbedaan kapasitas alat indera
menyebabkan perbedaan dalam memilih pekerjaan atau jodoh, mendengarkan ai k, atau
memutar radio. Yang lebih jelasnya, sensasi mempengaruhi persepsi, jadi keduanya
saling berhubungan satu sama lain.

Sedangkan, Hoax adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukan pemberitaan
palsu atau usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk
mempercayai sesuatu yang biasanya digunakan dalam forum internet seperti facebook,
twiter, dan Instagram. Dalam penyampaian berita mengenai isu-isu yang akan terjadi,
atau sedang terjadi maupun yang telah terjadi akan memberikan suatu dampak kepada
pengguna atau pegiat media sosial. Pesan yang disampaikan mempunyai sisi emosional
yang dapat memunculkan reaksi terhadap pengguna media sosial tersebut sehingga
penilaian secara langsung tanpa didasari keingintahuan pesan yg disampaikan itu benar
adanya atau fakta. Yang paling umum salah satunya yaitu mengklaim sesuatu kejadian
atau barang dengan suatu sebutan yang berbeda dengan kejadian/ barang yang
sebenarnya.
Manusia adalah makhluk sosial serta makhluk individual yang dinamis dan kritis
sehingga apa yang mereka lihat dapat menimbulkan suatu kesan atau pesan yang
dituangkan dalam sebuah pendapat (persepsi). Persepsi merupakan pengamatan yang
dilakukan seseorang dimana persepsi tersebut memerlukan suatu rangsangan yang disebut
dengan indra (pengindraan) baik apa yang dia lihat, dia dengar dan dia rasakan.

Salah satu komponen penting dalam berkomunikasi adalah persepsi. Persepsi menjadi
penting karena persepsi merupakan inti dari sebuah komunikasi. Dalam kehidupan dan
komunikasi sehari-hari betapa sering kita menampilkan persepsi terhadap realitas dunia.
Contohnya, setiap hari kita memandang beragam objek yang ditangkap oleh panca indera
kita, yaitu, mata.Kita melihat pemandangan di sekitarkita. Kemudian, apa yang kita lihat
tersebut, diproses di dalam pikiran kita sehinggamembentuk suatu persepsi, sehingga kita
menyadari betapa indahnya dunia beserta isinya. Dalam hal membentuk suatu pesepsi,
tentu terdapat beragam faktor yang mempengaruhinya, tetapi sebelumnya kita akan
memperhatikan terlebih dahulu pengertian tentang persepsi.

Kita mengetahui bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
pengindraan. Pengindraan disini memaksudkan suatu proses menerima stimulus oleh
individu melalui alat penerima yaitu alat indra. Lalu, stimulus tersebut akan segera
diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan saraf, dan proses selanjutnya adalah
proses persepsi yang dilakukan oleh masing-masing individu, dengan hasil persepsi yang
tentu akan berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

Persepsi terbentuk karena suatu stimulus di dalam diri individu yang menerima suatu
rangsangan sehingga rangsangan tersebut dapat diterima oleh diri individunya itu sendiri.
Rangsangan tersebut membentuk suatu aksi yang dilakukan untuk mengatasi keadaan
yang dikehendaki. Persepsi adalah proses yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses
tersebut mempengaruhi perilaku kita, Deddy Mulyana (2007 : 179).

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses yang
terjadi pada diri kita terhadap suatu lingkungan atau ruang lingkup yang melibatkan panca
indra (pengindraan) serta adanya suatu rangsangan dimana alat indra kita bekerja baik itu
indra penglihatan, pendengaran dan penciuman terhadap apa yang kita rasakan tergantung
pada stimulus fisik dan sosial dalam lingkungan itu sendiri, Persepsi meliputi tiga elemen
penting yaitu sensasi, atensi dan interpretasi.

Sensasi melalui alat – alat indra kita (indra peraba, indra penglihat, indra pencium,
indra pengecap dan indra pendengar). Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke
otak lewat penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan pengecapan. Makna
pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari. Seseorang tidak lahir untuk kemudian
mengetahui bahwa rasa gula itu manis dan api itu membakar. Semua indra itu punya andil
bagi berlangsungnya komunikasi manusia.

Atensi tidak terelakkan karena sebelum kita merespon atau menafsirkan kejadian atau
rangsangan apapun, kita harus terlebih dulu memperhatikan kejadian atau rangsangan
tersebut. Ini berarti bahwa persepsi masyarakat kehadiran suatu objek untuk dipersepsi,
termasuk orang lain dan juga diri sendiri. Dalam banyak kasus, rangsangan yang menarik
perhatian kita cenderung kita anggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian
kita.

Interpretasi atas informasi yang kita peroleh melalui salah satu atau lebih indra kita.
Namun anda tidak dapat menginterpretasikan makna setiap objek secara langsung,
melainkan menginterpretasikan makna informasi yang anda percayai mewakili objek
tersebut. Jadi pengetahuan yang kita peroleh melalui persepsi bukan pengetahuan
mengenai objek yang sebenarnya, melainkan pengetahuan mengenai bagaimana
tampaknya objek tersebut.

Persepsi juga dapat dikatagorikan sebagai sesuatu yang dapat dirasakan oleh panca
indra disertai adanya suatu pengalaman, peristiwa yang sedang terjadi dan menimbulkan
sebuah pesan, seperti pengindraan kita mengenai lingkungan dimana yang kita ketahui
bersama bahwa lingkungan sangat mempengaruhi terjadinya suatu persepsi akibat suatu
perubahan yang terjadi.
BAB 4
KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat disimpulan bahwa kita manusia adalah makhluk sosial serta
makhluk individual yang dinamis dan kritis sehingga apa yang mereka lihat dapat
menimbulkan suatu kesan atau pesan yang dituangkan dalam sebuah pendapat (persepsi).
Komponen terpenting dalam berkomunikasi sendiri adalah presepsi, dan juga sensasi.

Peristiwa penyebaran berita hoax yang sedang marak terjadi di Indonesia


menyebabkan keresahan di masyarakat. Hal ini dapat di sikapi oleh para pengguna media
sosial agar menjadi netter yang cerdas dan lebih selektif serta berhati-hati akan segala berita
atau pun informasi yang tersebar. Diharapkan pula untuk tidak langsung percaya dari berita
atau informasi yang diterima. Cari tahu darimana sumber berita tersebut dan menggali
informasi lebih jauh dari berita atau informasi yang didapat. Jangan mudah terprovokasi
dengan menyebarluaskan kembali berita atau informasi yang belum jelas benar atau tidaknya.
Jadilah pengguna media sosial serta masyarakat Indonesia yang cerdas.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unpas.ac.id/27563/4/BAB%20I%20%281%29%20%281%29.docx

Anda mungkin juga menyukai