Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Manajemen Keuangan Kelas B
Semester III

Dosen Pengampu:
Dra. Lilik Farida, M.Si.

Disusun Oleh:

Evita Dwi Anggraeni 200810201058

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Penilaian Saham dan
Obligasi.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Mojokerto, 13 November 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………........................................iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………...5
1.1 Penilaian Saham……………………………………………………………………………….5
A. Pengertian Saham………………………………………………………………….............5
B. Jenis-Jenis Saham…………………………………………………………………………5
C. Pengertian Penilaian Saham……………………………………………………………….5
D. Tujuan Penilaian Saham…………………………………………………………………..6
E. Jenis Penilaian Saham…………………………………………………………………….6
F. Pendekatan Dalam Penentuan Nilai Intrinsik Saham……………………………………..6

1.2 Penilaian Obligasi…………………………………………………………………………….10

A. Pengertian Obligasi………………………………………………………………………11
B. Jenis-Jenis Obligasi………………………………………………………………………11
C. Pengertian Penilaian Obligasi……………………………………………………………12
D. Penilaian Obligasi Berdasarkan Aliran Kas………………………………………………12

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………….14


A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………...14
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..17
BAB I

PENDAHULUAN

Sebelum pemilik dana mengenal saham, banyak pemilik dana lebih memilih berinvestasi
da;am bentuk investasi berwujud seperti emas, tanah maupun rumah. Akan tetapi muncul
alternativ investasi lain yaitu saham. Sampai saat ini investasi saham menjadi pilihan alternativ
investasi oleh beberapa investor. Begitu pula di Indonesia yang dimulai pada abad 19. Investasi
sahaam diperkenalkan oleh Belanda, dan masih diminati hingga sekarang. Untuk memulai
investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan, kemudian harga saham dari perusahaan yang
akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa banyak yang akan diperoleh bila dana investor terbatas.
Namun dalam melakukan investasi saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi
harga saham tanpa mengerti resiko dan return. Tetapi kunci utama untuk sukses dalam investasi
dan mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset untuk mendapatkan
nilai tersebut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu saham dan masih diperdebatkan
sampai saat ini adalah bagaimana cara mengestimasi fair value (nilai wajarnya) dan berapa lama
waktu yang dibutuhkan agar dapat menyesuaikan dengan nilai wajar tersebut. Dengan kata lain,
penilaian saham berguna untuk mencari harga wajar suatu saham. Kemudian harga wajar saham
digunakan oleh investor untuk melakukan strategi investasi dalam mengantisipasi resiko atau isu-
isu yang akan dihadapi.

Ada banyak jenis investasi yang tersedia di pasaran saat ini, namun pada umumnya terdiri
atas Obligasi, Saham, Derivatif, Reksadana dan ValutaAsing. Jenis-jenis investasi tersebut
umumnya bersamaan dengan investasi keuangan sebagai mitra dalam mengelola investasi tersebut.
Di antara produk investasi tersebut, obligasi merupakan produk yang memiliki tingkat
resiko paling rendah, dan cenderung lebih stabil. Obligasi adalah surat utang pasar modal yang
memuat perjanjian (kontrak) kesediaan emiten (perusahaan/institusi penerbit obligasi) untuk
melakukan pembayaran secara tetap kepada investor dan mengembalikan pokok pinjaman/ hutang
pada akhir periode perjanjian.

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatulembaga dengan
nilai nominal (nilai pari/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa
perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Penilaian Saham

A. Pengertian Saham
Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efekatau
sekuritas, salah satunya yaitu saham. Saham dapat didefinisikan sebagai
tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau per
seroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi
kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan
tersebut.
B. Jenis-Jenis Saham
Berdasarkan hak kepemilikannya, maka saham dapat dibagi 2 jenis, yaitu:
a. Saham Biasa (common stocks)
Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior dalam
hal pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi. Saham biasa ini merupakan saham yang paling banyak dikenal dan
diperdagangkan di pasar. Sebagai pemilik perusahaan pemegang saham biasanya
memiliki hak yaitu:
a) Hak Kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal
ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja
yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak
kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan
pemegang saham atau tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan
pemegang saham.
b) Hak menerima Pembagian Keuntungan
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan
bagiandari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian
laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini
(retainedearning) merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang
tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.
c) Hak Preemtive (preetive right)
Merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama
jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan
mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan
akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun.
Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli
tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.
b. Saham Preferen (preferred stocks)
Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasakarena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi bisa juga mendatangkan hasil
seperti yang dikehendaki investor. Ada dua hal penyebab saham preferen serupa
dengan saham biasa yaitu mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal
jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan membayar dividen.
Perbedaan saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal yaitu klaim atas laba
dan aktiva, dividen tetap selama masa berlaku dari saham,mewakili hak tebus dan dapat
ditukar dengan saham biasa. Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai
berikut:
a) Preferen terhadap dividen
1. Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih
dahulu dibandingkan pemegang saham biasa.
2. Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu
memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-
tahunsebelumnya yang belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang
saham biasa menerima dividennya.
b) Preferen pada waktu likuidasi
Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan
dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi
likuidasi. Besarnya hak atas aktiva adalah sebesar nilai nominal
saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayarkan jika bersifat
kumulatif.
Saham preferen lebih aman dibandingkan saham biasa karena memiliki
klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu.
Dan pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa,
contohnya hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen
akan berusaha sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen pre
ferenagar tidak lengser.
C. Pengertian Penilaian Saham
Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai
dalam memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada
saat tertentu.
Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel
ekonomi/ variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham
misalnya laba perusahaan dan deviden yang dibagikan, maksudnya suatu metode untuk
mencari nilai-nilai saham yang menjadi ukuran dalam investasi surat berharga.
D. Tujuan Penilaian Saham
Tujuan penilaian saham adalah untuk memberikan gambaran padamanajemen atas
estimasi nilai saham suatu perusahaan yang akan digunakansebagai rujukan manajemen
sebagai pertimbangan kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan.
E. Jenis Penilaian Saham
a. Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusa
haan jika dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atause
berapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.
b. Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawara
nsaham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai
pasartidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh
jadiharga inilah yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.
c. Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar
suatu saham agarsaham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya
sehingga tidak terlalumahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai
sekarang dari semuaaliran kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen
maupun capital gain.
F. Pendekatan Dalam Penentuan Nilai Intrinsik Saham
a. Pendekatan nilai sekarang (presents value)
Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai saham dilakukan
denganmenghitung nilai sekarang (present value) semua aliran kas saham yang
diharapkan di masa datang dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang
disyaratkan investor. Dalam hal ini nilai intrinsik atau disebut juga dengan nilai
teoritis suatu saham nantinya akan sama dengan nilai diskonto semua aliran kas
yang akan diterima investor pada masa yang akan datang.
Komponen dalam penentuan nilai saham dnegan pendekatan nilai
sekarangadalah aliran kas (cash flow). Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian
sahamdengan pendekatan nilai sekarang adalah earning perusahaan, atau berupa
earning yang dibagikan dalam bentuk dividen. Dengan demikian kita bisa
menggunakan komponen deviden sebagai dasar penilaian saham.
Penentuan nilai saham (pendekatan nilai sekarang) dengan menggunakan
komponen deviden dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan Model
Diskonto Deviden.
P0 = D1 +D2 +D3 +.......+D~

(1 + k) (1 + k)2(1 + k)3 (1 + k)~

Model Diskonto Deviden merupakan model untuk mengestimasi harga


saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa
yang akan datang. Secara sistematis, model ini bisa dirumuskan sebagai berikut,
Dimana :

P0 = Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen

D1 D2 D3 D4 = Dividen yang akan diterima dimasa yang akan datang

K = Tingkat return yang diisyaratkan.

Dalam persamaan diatas dapat dilihat bahwa aliran dividen yang diterima
investor merupakan aliran dividen yang ridak terbatas dan bersifat
konstan. Namun dalam kenyataannya, ada kalanya perusahaan membayarkan divi
den secara tidak teratur, jumlahnya tidak konstan atau dengan kata
lain pembayarannya mengalami pertumbuhan (growth). Dalam situasi tersebut,
perlu dibedakan antara sesuai dengan karakteristik pertumbuhan pembayaran
dividen.

i. Model Pertumbuhan Nol


Model ini digunakan saat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan
tidak akanmengalamai pertumbuhan. Dengan kata lain jumlah dividen yang
dibayarkan akan tetap sama dari waktu ke waktu.
P0 = D / K

Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut :

P0 = Nilai saham preferen

D = Dividend saham presefer

K = Tingkat return yang disyaratkan pada saham preferen

ii. Model Pertumbuhan Konstan


Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk
menentukan nilaisaham yang pembayaran dividennya mengalami
pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas. Model ini bisa
dirumuskan sebagai berikut :

P0 = Nilai saham preferen


D1 = Dividend saham preferen

k = Tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen

g = Tingkat pertumbuhan perusahaan

iii. Model Pertumbuhan Tidak Konstan (Ganda)


Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempuyai
karakteristik pertumbuhan yang fantastis di tahun-tahun awal, sehingga bisa
membayarkandividen dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Pada beberapa tahun awal selama masa pertumbuhan fantastis,
perusahaan mungkin akan mampu membayar dividen dengan pertumbuhan
diatas normal, namun setelah melewati masa tersebut pertumbuhan tingkat
dividen yang dibayarkan perusahaan mungkin akan lebih rendah dari masa
sebelumnya, dan akan bertumbuh secara tetap.
Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan untuk model ini
adalah :
1. Membagi aliran dividen menjadi dua bagian: (a) bagian awal yang
meliputi aliran dividen yang ‘fantastis’, dan (b) aliran dividen
dengan pertumbuhan yang konstan.
2. Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis (bagian
awal).
3. Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama
periode pertumbuhan konstan (bagian b).
4. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian
perhitungan aliran dividen. Model ini biasanya dirumuskan sebgai
berikut :
P0 = Nilai saham preferen
N = Jumlah tahun selama periode pembayaran dividen
supernormal
D0 = Dividen saat ini (tahun ini)
Gr = Pertumbuhan dividen supernormal
b. Pendekatan (Price Earning Ratio)
Pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan multipler, dimana
investorakan menghitung berapa kali (multipler) nilai earning yang tercermin
dalam harga sutu saham. Dengan kata lain, PER menggambarkan rasio atau
perbandinganantara harga saham terhadap earning perusahaan. PER juga
mencerminkan berapa rupiahkah yang harus dibayarkan investor saham untuk
memperoleh satu rupiah earning perusahaan.
PER – Harga Perlembar Saham
Earning Perlembar Saham
Pendekatan ini dapat dirumuskan sebagao berikut :
Earning Perlembar Saham – Earning Perusahaan
Jumlah saham yang beredar
c. Pendekatan Penilaian Saham Lainnya
i. Rasio Harga/Nilai Buku
Hubungan antara harga pasar dan nilai buku per lembar saham dapat
dipakaiuntuk menentukan nilai saham. Karena secara teoritis nilai pasar
suatu saham harus mencerminkan nilai bukunya. Rasio harga terhadap nilai
buku banyakdigunakan untuk menilai saham-saham sektor perbankan.
Hasil penelitian menemukan bahwa saham-saham yang memiliki
rasio harga/nilai buku yang rendah akan menghasilkan return yang secara
signifikan lebih tinggi dibanding saham-saham yang memiliki rasio
harga/nilai buku yang tinggi.
ii. Rasio Harga/Aliran Kas
Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan,
bukannya earning perusahaan. Dalam penilaian saham perusahaan, investor
bisa menggunakan informasi rasio harga/aliran kas ini sebagai pelengkap
informasi PER, karena data aliran kas perusahaan bisa memberikan
pemahaman yang lebih mendalam bagi investor tentang perubahan nilai
saham yang akan terjadi.
iii. Economic Value Added (EVA)
EVA digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam
meningkatkannilai tambah (value added) bagi perusahaan. Asumsinya
adalah bahwa jika kinerja manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya
nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan harga
saham perusahaan. EVA dihitung dengan mengurangkan keuntungan
operasi perusahaan dengan biaya modal perusahaan, baik untuk biaya
hutang (cost of debt) maupun modal sendiri (cost of equity). Adapun
rumusnya seperti ini : EVA = Laba bersih operasi setelah dikurangi pajak –
besarnya biaya modal operasidalam rupiah setelah dikurangi pajak.
1.2 Penilaian Obligasi

A. Pengertian Obligasi
Menurut beberapa ahli :
a. Jogiyanto
Pengertian obligasi (bond) adalah suatu kontrak pinjaman yang mengharuskan
untuk membayar kembali pokok pinjaman ditambah dengan bunga pinjaman dalam
kurun waktu tertentu yang telah disepakati oleh pihak yang bersangkutan.
b. Frank J. Fabozzi

Obligasi adalah salah satu jenis utang atau surat pengakuan hutang
suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar nominalnya.
Penghasilan yang diperoleh dari obligasi adalah berupa tingkat bunga yang akan
dibayar oleh perusahaan penerbit obligasi pada saat jatuh tempo.

c. Rowland

Obligasi perusahaan adalah sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan yang


menjanjukan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang pada tanggal jatuh
tempo dengan pembayaran bunga secara periodik. Menurut konvensi yang berlaku di
Indonesia, surat utang dengan tenor di atas 5 tahun disebut obligasi, meskipun surat
hutang bertenor 3 tahun yang diterbitkan perusahaan pembiayaan dicatat dan
dipasarkan sebagai obligasi. Kebanyakan obligasi di Indonesia bertenor 5 tahun dan 30
tahun paling panjang. Obligasi menjadi tawaran menarik perusahaan dan pemerintah
untuk pendanaan karena obligasi memiliki jatuh tempo panjang dan relative murah,
karena merupakan hutang secara langsung kepada masyarakat (supplier modal).

B. Jenis-Jenis Obligasi
Menurut Tandelilin ada beberapa jenis obligasi perusahaan yang
memilikikarakteristik berbeda :
1. Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds)
Pengertian obligasi dengan jaminan adalah obligasi yang diterbitkan perusahaan
menggunakan jaminan suatu asset (real). Hal ini untuk mengantisipasi
bila perusahaan gagal memenuhi kewajibannya, maka pemegang obligasi berhak
mengambil alih asset tersebut.
2. Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond)
Obligasi tanpa jaminan adalah obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan
suatu jaminan asset (real) tertentu.
3. Obligasi konversi
Obligasi konversi adalah obligasi yang memberikan hak kepada
pemegangnyauntuk menukarkan obligasi tersebut dengan sejumlah saham pada
perusahaandengan harga yang telah ditetapkan. Sehingga pemegang obligasi memiliki
kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari selisih penjualan dan pembeliansaham.
4. Obligasi yang disertai Warrant
Obligasi yang disertai warrant adalah memberikan hak kepada pemegang
sahamuntuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan.
5. Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond)
Obligasi tanpa kupon adalah jenis obligasi yang memberikan pembayaran
bunga.obligasi tanpa kupon biasanya ditawarkan pada harga di bawah nilai parinya (ada
discount) sehingga investor mendapat keuntungan dari nilai perbedaan harga pasar dan
nilai pari obligasi saat obligasi tersebut dibeli.
6. Obligasi Dengan Tingkat Bunga Mengambang (Floating Rate Bond)
Obligasi Dengan Tingkat Bunga Mengambang adalah obligasi yang
memberikantingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan menggunakan kupon
yangdihitung sebesar persentase tertentu dari suku bunga deposito atau bisa
jugadikombinasikan dengan suku bunga tetap.
7. Putable Bond
Putable Bond adalah jenis obligasi yang memberikan hak kepada
pemegangobligasi untuk menerima pelunasan obligasi sebelumwaktu jatuh tempo dan
sesuaidengan nilai par.
Putable bond akan melindungi pemegang obligasi terhadap fluktuasi jika
tingkat bunga pasar mengalami kenaikan atau harga obligasi yang turun,
maka pemegang obligasi boleh meminta pelunasan perusahaan, tujuannya agar
pemegang obligasi dapat menginvestasikan kembali dananya dengan tingkat bunga
yang sesuai dengat ingkat bunga pasar yang berlaku.
8. Junk Bond
Junk Bond adalah jenis obligasi yang memberikan keuntungan (kupon) yang tinggi,
namun juga mengandung resiko yang tinggi pula. Junk Bond diterbitkan oleh
perusahaan yang bersiko tinggi atau oleh perusahaan yang ingin membiayai suatu
rencana merger atau akuisi.
9. Sovereign Bonds
Sovereign Bonds adalah jenis obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara
denganmata uangnya sendiri namun dijual di negara lain menggunakan mata uang
negara tersebut.
C. Penilaian Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau negara. Jangka
waktu obligasi bermacam-macam, ada yang relatif pendek yaitu satu tahun ada juga yang
jangka panjang yaitu 30 tahun. Bahkan ada yang namanya obligasi consol, yakni obligasi
yang jangka waktu jetuh temponya tidak terbatas. Obligasi mempunyai
ciri pembayaran bunga yang bersifat tetap untuk setiap periodenya. Beberapa istilah kunci
yang berkaitan dengan obligasi adalah sebagai berikut:
a. Nilai nominal (Par Value)
Nilai nominal adalah harga yang tercantum pada suratobligasi. Nilai tersebut
mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi pada saat jatuh
tempo. Misalnya suatu obligasi mempunyai nilai nominal sebesar 1 jutarupiah, maka
pada saat jatuh tempo pemegang obligasi akan menerima uang pengembalian sebesar
1 juta rupiah (diluar bunga)2.
b. Kupon tingkat bunga
Kupon tingkat bunga adalah tingkat bunga (dalam persentase
berdasarkannilainominal) yang akan dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi.
Misalnyasuatu perusahaan menerbitkan obligasi dengan kupon tingkat bunga sebesar
20% yangakan dibayarkan setiap tahun selama 10 tahun. Pemegang
obligasiakanmemperoleh pembayaran bunga sebesar 20% X Rp. 1 juta =
Rp.200.000,00 setiap tahun selama 10 tahun. Periode pembayaran akan ditentukan oleh
pihak penerbit obligasi, misalnya setiap 1 tahun sekali atau 6 bulan.
c. Jatuh tempo
Jangka waktu atau jatuh tempo suatu obligasi biasanya ditetapkan
dalamsatuantahun. Pada saat jatuh tempo penerbit obligasi mempunyai
kewajibanuntukmelunasi pemegang obligasi sebesar nominalnya.
D. Penilaian Obligasi Berdasarkan Aliran Kas
Nilai suatu obligasi bias dihitung sebagai present value dari aliran kas yang akan
diterima dimasa mendatang oleh pemegang obligasi. Contoh Suatu obligasi memiliki
nominal sebesar Rp. 1 juta, dengan kupon bunga sebesar20% dibayarkan setiap tahun,
jangka waktu 10 tahun. Misalkan tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk obligasi
tersebut adalah 20%. Tingkat keuntungan asset bebas risiko dan premi risiko tergantung
dari beberapa factor sebagai berikut ini:
1. Premi maturity
Jangka waktu ( jatuh tempo) yang berbeda menyebabkan perbedaan tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Semakin tinggi jatuh tempo, akan semakin tinggi tingkat
keuntungan yang disyaratkan.
2. Premi kebangkrutan
Perusahaan yang mempunyai risiko kebangkrutan yang lebih tinggi akan
meningkatkan tingkat keuntungan yang disyaratkan. Sebagai contoh, missal
perusahaan menerbitkan obligasi. Setelah menerbitkan obligasi, perusahaan
melakukan pinjaman lagi dengan jumlah yang sangat besar, sehingga menaikan tingkat
utangnya. Semakin tinggi utang, akan semakin tinngi kemungkinan kebangkrutannya,
sehingga tingkat keuntungan yang disyaratkan akan meningkat.
3. Premi likuiditas
Semakin likuid suatu asset, semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Misalnya setelah menerbitkan obligasi, tiba-tiba terjadi krisis moneter yang akan
mengakibatkan kesulitan likuiditas. Dalam situasi ini tingkat keuntungan yang
disyaratkan akan meningkat.
4. Premi inflasi
Secara umum, jika inflasi meningkat maka tingkat bunga nominal juga
akanmeningkat, termasuk tingkat bunga investasi bebas risiko. Tingkat bunga nominal
bisa dituliskan sebagai berikut:

Tingkat bunga nominal = tingkat bunga riil + inflasi

Misal, setelah perusahaan menerbitkan obligasi, tingkat inflasi meningkat. Dengan


demikian tingkat bunga bebas risiko juga meningkat, dan mengakibatkan kenaikan
tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk obligasi tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan nilai intrinsik
saham berdasarkan analisis fundamental yaitu:
1. Pendekatan nilai sekarang (present value)
a. Model Pertumbuhan Nol
b. Model Pertumbuhan Konstan
c. Model Pertumbuhan Tidak Konstan (ganda)
2. Pendekatan Price Earning Ratio
3. Pendekatan Penilaian Saham Lainnya
a. Rasio Harga/Nilai Buku
b. Rasio Harga/Aliran Kasc)
c. Economic Value Added (EVA)

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang
atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman (Pemodal).
Obligasi kini menjadi alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan modal dalam jumlah
yang besar tanpa harus melalui syarat syarat yang rumit ketika akan meminjam dana ke
bank Karena dalam obligasi ini penjualannya akan dipublikasikan dan dijual kepada
investor langsung. Pada dasarnya ini obligasi adalah surat tanda utang yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk memperolehmodal. Secara umum obligasi memiliki jangka waktu
jatuh tempo antara 10sampai 30 tahun, namun ada juga obligasi yang memiliki jangka
waktu jatuh tempo antara 7 sampai 10 tahun. Sedangkan bunga atau kupon yang
diberikan bagi pemegang obligasi ini stabil berbeda dengan pemegang saham yang
cenderung berfluktuatif. Sedangkan bagi perusahaan dengan adanya obligasi dan saham
prefern ini memberikan perlindungan pajak. Hal ini disebabkan karena pembayaran bunga
dan deviden untuk saham prefern dan obligasi yang komulatifini merupakan pengurang
pajak. Dilihat dari segi kepemilikannya pemegang obligasi ini disebut sebagai kreditur,
serta obligasi ini memiliki jatuh tempo. Konsekuensinya lain penggunaan obligasi ini
adalah ketidakmampuan membayar bunga dapat mengakibatkan kebangkrutan sedangkan
ketidakmampuan membayar dividen tidak berakibat apa apa.

Dalam obligasi juga terdapat bond indenture ini adalah dokumen legalyang
digunakan untuk melindungi pemegang obligasi. Maksud adanya bondindenture ini supaya
ketika obligasi telah dikeluarkan, misal jangka waktu 30tahun, maka manajer dapat
bertindak untuk menggunakan dana tersebut untuk memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham. Dengan demikian pemegangbobligasi khawatir jangan jangan
kepentingan dia terkorbankan hanya karena manajer ingin memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham.
DAFTAR PUSTAKA

Ivtiana, Liany. (2020). “PENILAIAN SAHAM.” 11 November 2021,


https://www.academia.edu/35442745/PAPPER_BAB_III_PENILAIAN_SAHAM

Ivtiana, Liany. (2020). “PENILAIAN OBLIGASI.” 11 November 2021,


https://www.academia.edu/35442746/PAPER_BAB_IV_PENILAIAN_OBLIGASI

Anda mungkin juga menyukai