Anda di halaman 1dari 132

MANAJEMEN KESEHATAN

MENDAKI GUNUNG

• Dr. Franky Moudy Rumondor


• Bidang Kesehatan, Keselamatan & Keamanan Mountaineering PB FMI
PENDAHULUAN
• MENDAKI GUNUNG SEBAGAI GAYA HIDUP
• BANYAK MANFAAT YG BISA KITA DAPATKAN
• MENDAKI GUNUNG KEGIATAN YANG BERESIKO YG PERLU DI WASPADAI
• SEHINGGA PERLU MEMPERSIAPKAN SEGALA SESUATU NYA DGN BAIK,
SALAH SATU NYA ADALAH KESEHATAN
• GANGGUAN KESEHATAN DAPAT TERJADI SAAT MELAKUKAN PENDAKIAN
GUNUNG
• MENDAKI GUNUNG DIMASA PANDEMI
HIPOTERMIA
• PENURUNAN SUHU TUBUH YANG DRASTIS >35 °C
• SUHU TUBUH NORMAL 36,5 °C - 37,2 °C
• MEMPENGARUHI SISTEM SARAF GAGAL JANTUN
GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN KEMATIAN
Lanjutan
• HIPOTERMIA ADALAH SUATU KONDISI DIMANA
MEKANISME TUBUH UTK PENGATURAN SUHU
KESULITAN UTK MENGATASI TEKANAN SUHU
DINGIN/TEMPERATUR INTI TUBUH DIBAWAH LIMIT
DARI NORMAL (Kozier, 1995)
• HIPOTERMIA ADALAH GANGGUAN MEDIS YANG
TERJADI DIDALAM TUBUH, SEHINGGA
MENGAKIBATKAN PENURUNAN SUHU KRN TUBUH
TIDAK MAMPU MEMPRODUKSI PANAS UTK
MENGGANTIKAN PANAS TUBUH YANG HILANG
DENGAN CEPAT.
KEHILANGAN PANAS KRN PENGARUH DARI LUAR: AIR,
ANGIN. DARI DALAM: KONDISI FISIK (Lestari, 2010)
PENGATURAN
SUHU TUBUH
SUHU TUBUH MANUSIA DIATUR OLEH SISTEM SARAF DAN SISTEM
ENDOKRIN
A. SISTEM SARAF
HIPOTHALAMUS → PUSAT PENGATUR SUHU TUBUH
1. ANTERIOR →MENGONTROL PENGELUARAN PANAS
2. POSTERIOR → MENGONTROL PRODUKSI & MENYIMPAN PANAS
→ MENYESUAIKAN DGN SIRKULASI DARAH
→ MENGATUR DILATASI PORI2 KULIT
→ RESPON MENGGIGIL
3. MENINGKATKAN PRODUKSI PANAS → MENINGKATKAN
METABOLISME MELALUI SEKRESI HORMON
B. SISTEM ENDOKRIN

1. MEDULA ADRENAL → DINGIN


MENGAKIBATKAN SEKRESI EPINEPHRIN &
NOREPINEPHRIN YG MENSTIMULASI
METABOLISME → MENINGKATKAN
PEMBENTUKAN PANAS
2. KELENJAR TIROID → DINGIN
MENINGKATKAN SEKRESI TIROKSIN →
PENINGKATAN METABOLISME &
PEMBENTUKAN PANAS
FISIOLOGI REGULASI SUHU
• SUHU TUBUH ADALAH
KEADAAN SEIMBANG ANTARA
PRODUKSI PANAS TUBUH DAN
KEHILANGAN PANAS DARI
TUBUH.
• DIUKUR DENGAN DERAJAT
CELCIUS
MEKANISME & PROSES TERJADINYA
HIPOTERMIA
PROSES TERJADINYA HIPOTERMIA
MEKANISME TJDNYA
HIPOTERMIA HIPOTHALAMUS MERASAKAN SUHU
TUBUH LEBIH RENDAH DARI SET
1) KEHILANGAN PANAS POINT MAKA MEKANISME
BERLEBIHAN KONSERVASI PANAS BEKERJA.
2) PRODUKSI PANAS TIDAK VASOKONSTRIKSI PEMBULUH DARAH
ADEKUAT UTK MENGURANGI ALIRAN DARAH KE
KULIT & EKSTREMITAS.
MENGATASI
KEHILANGAN PANAS KOMPENSASI PRODUKSI PANAS
DISTIMULASI MELALUI KONTRAKSI
3) GANGGUAN OTOT VOLUNTEER DAN GETARAN/
TERMOREGULASI MENGGIGIL PADA OTOT
HIPOTHALAMUS
PENYEBAB DAN FAKTOR RESIKO
HIPOTERMIA
FAKTOR RESIKO
✓USIA
PENYEBAB ✓MALNUTRISI
1. BERADA DI ✓TERPAJAN SUHU DINGIN YANG LAMA
TEMPAT DINGIN ✓KELELAHAN
2. PAKAIAN TIPIS ✓KONSUMSI OBAT2AN: PENENANG &
DEPRESI
3. PAKAIAN BASAH
✓PENYAKIT2 TERTENTU: DEMENSIA,
4. BERADA DALAM PARKINSON, STROKE, RADANG
AIR SENDI, DM DAN HIPOTIROIDSME
KLASIFIKASI HIPOTERMIA
HIPOTERMIA RINGAN
1. SUHU 32°C – 35 °C
2. MENGGIGIL
3. DETAK JANTUNG MENINGKAT
4. PERNAFASAN CEPAT
5. TEKANAN DARAH MENINGKAT
6. SADAR
HIPOTERMIA SEDANG
1. SUHU 28°C – 32 °C
2. DETAK JANTUNG TDK TERATUR MELAMBAT
3. PERNAFASAN MELAMBAT
4. KESADARAN & REFLEKS MENURUN
5. PUPIL MELEBAR
6. TEKANAN DARAH MENURUN
7. BIBIR MEMBIRU
8. TIDAK MENGGIGIL →KELELAHAN
9. FENOMENA PARADOXICAL UNDRESING & TERMINAL
BUROWING
HIPOTERMIA BERAT
1. SUHU < 28°C
2. SULIT BERNAFAS
3. PUPIL NON REAKTIF
4. GAGAL JANTUNG
5. TIDAK SADAR
PENANGANAN
1. MEMINDAHKAN PASIEN KE TEMPAT KERING DAN HANGAT
2. GANTI PAKAIAN BASAH DGN YG KERING
3. MAKANAN DAN MINUMAN YANG HANGAT
→ALKOHOL/KAFEIN JANGAN
4. JAKET/SELIMUT/PAKAIAN TEBAL/KANTONG TIDUR YANG
HANGAT
5. KOMPRES HANGAT DI LEHER/LIPATAN PAHA → PD ARTERI
UTAMA
LENGAN DAN KAKI JANGAN → SUHU
TUBUH SEMAKIN TURUN
6. PANTAU PERNAFASAN DAN DETAK JANTUNG
7. LAMPU PANAS/AIR PANAS JANGAN
8. SKIN to SKIN →MENTRANSFER PANAS TUBUH
9. MEMBUAT API UNGGUNG
PENCEGAHAN
• PASTIKAN FISIK & KESEHATAN DALAM KONDISI
BAIK
• PERALATAN DAN PERBEKALAN SESUAI STANDAR
• MELAKUKAN GERAKAN FISIK
• MENGIKUTI ATURAN YG BERLAKU DI TEMPAT
PENDAKIAN
• MELAKUKAN PENDAKIAN DI JALUR RESMI
MENDAKI GUNUNG
DI MASA PANDEMI COVID 19
LANJIUTAN

LANJUTAN
TERIMAKASIH
FITNESS FOR
MOUNTAINEERING
1st EDITION
• PB – FMI Sub Kesehatan Bidang K3 Mountaineering : Supriyanto, SKM
Pendahuluan

▪ Definisi PENDAKIAN umumnya merujuk pada


perjalanan panjang yang penuh petualangan
melewati area pedalaman/menyusuri hutan di
suatu wilayah, kegiatan ini identik dengan
perjalanan menuju suatu puncak gunung atau
titik tertinggi di wilayah tersebut
…sambungan
▪ Kegiatan ini juga menerapkan teknik, materi dan
kemampuan fisik yang dibutuhkan selama pendakian.
Seringkali terjadi sesuatu hal yang sangat fatal apabila
hal - hal tersebut diabaikan, dan tidak sedikit korban
berjatuhan seperti : cidera ringan, cidera berat dan
bahkan hingga meninggal. Disinyalir salah satu
penyebabnya adalah kondisi FISIK YANG LEMAH

▪ Maka dari itu melatih fisik agar tetap BUGAR


merupakan salah satu persiapan untuk melakukan
pendakian
Apa itu Fitness?
⮚Paduan antara olahraga dan aktivitas yang dilakukan
di tempat olahraga/pusat olahraga, atau di rumah

⮚Kegiatan olahraga pembentukan otot-otot


tubuh/fisik yang dilakukan secara rutin dan berkala,
yang bertujuan untuk menjaga fitalitas tubuh dan
berlatih disiplin
(Santoso, 2013)
Tujuan Fitness

▪ Kesehatan (secara umum)


▪ Membentuk tubuh
▪ Performa olahraga
▪ Kekuatan (secara umum)
Korelasi dengan Kesehatan

▪ Kardiovascular
▪ Mobilitas
▪ Kekuatan dan ketahanan otot
▪ Komposisi tubuh
Korelasi dengan Keterampilan
▪ Koordinasi
▪ Kelincahan
▪ Keseimbangan
▪ Kecepatan
▪ Kekuatan
▪ Kelenturan
▪ Reaksi waktu
Bagian Tubuh Manusia

Secara umum pembagian tubuh manusia :

▪ Bagian kepala
▪ Bagian tubuh atas (upper body)
▪ Bagian tubuh bawah (lower body)
Understanding Movement /
Pemahaman Gerak

▪ Major system
🢭 Sistem Tulang (skeletal system)
🢭 Sistem Otot (muscular system)
🢭 Sistem Kardiovascular (cardiovascular system)
🢭 Sistem Pernafasan (respiratory system)
🢭 Sistem Saraf (nervous system)
Bagian Tubuh yang Dominan Untuk
Pendakian Gunung

▪ Bagi seorang pendaki gunung bagian tubuh yang


paling dominan digunakan biasanya tubuh bagian
bawah (lower body) karena diharuskan untuk terus
berjalan selama proses pendakian berlangsung,
meskipun tidak menutup kemungkinan bagian-
bagian tubuh yang lain pun ikut digunakan dan
berkoordinasi.
Bagian Tubuh yang Dilatih

▪ Bagian tubuh bawah, terutama bagian panggul


dan kaki

▪ Bagian tubuh lainnya yang terkoordinasi,


terutama bagian Shoulder/Bahu,
Trapezius/Punggung dan Core/Inti
Otot Tubuh Bagian Bawah (Lower
Body)
Otot Tubuh Bagian Lainnya yang
terkoordinasi
Otot Core
Jenis Latihan

▪ Untuk bagian tubuh bawah, terutama bagian


panggul dan kaki
🢭 Variasi Squat
🢭 Variasi Lunges
🢭 Variasi Gait
Gerakan
Gerakan
…sambungan

▪ Untuk bagian tubuh atas yang terkoordinasi,


terutama bagian bahu, punggung dan core
🢭 Variasi Hinge
🢭 Variasi Sit Up
🢭 Variasi Push up
Gerakan
Gerakan
FITT

▪ F = Frequency (Frekuensi) 3-5 kali/minggu


▪ I = Intensity (Intensitas) beban latihan
▪ T = Type (Tipe) aerobik & an aerobik
▪ T = Time (Waktu) 40-60 menit
Pendahuluan
FUNDAMENTAL
Gunung, hutan, dataran terbuka, dan rawa dapat berbahaya bagi orang dalam kondisi
bertahan hidup, tetapi masing-masing menawarkan suatu bentuk dukungan untuk bertahan
dan dapat dimanfaatkan untuk mencari makanan, bahan bakar, air, dan tempat berlindung —
jika Anda tahu caranya.

Meskipun pada awalnya dibutuhkan upaya fisik yang besar untuk keluar dari situasi
berbahaya, latihan mental adalah yg utama untuk bertahan hidup. Naluri adalah yang
membuat kita untuk tetap bertahan, yang paling mendasar adalah 'keinginan untuk hidup'.

Peralatan

Pengetahuan
Dan Ketrampilan

Keinginan Hidup
•Seringkali malahan ada orang awam ke alam terbuka menghadapi
Semangat untuk bahaya pada kondisinya yang parah, tetapi karena keinginannya yang
mempertahankan kuat untuk tetap hidup, seolah-olah dia mendapatkan kekuatan yang
hidup berlebih untuk mengatasi keadaan tersebut. Jadi, keyakinan yang kuat
untuk mempertahankan hidup ini merupakan modal dasar yang penting
dan dapat mempengaruhi modal dasar yang lain.

• Artinya di sini adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan


keterampilan yang dapat mengantisipasi bahaya-bahaya survival,
Kesiapan Diri misalnya Navigasi Darat, P3K, Tali-temali, Biologi Praktis, Ilmu
Survival, Ilmu Medan dan Penaksiran, dan lain-lain.

•Jumlah dan jenis peralatan yang dipunyai juga dapat mempengaruhi


keberhasilan dalam survival. Survival tanpa peralatan apa-apa dengan
survival yang memiliki peralatan tentunya berbeda. Pada kasus survival,
Alat Pendukung maka nilai kegunaan sebuah pisau atau kapak akan jauh lebih berharga
bila dibandingkan dengan kartu kredit atau emas berlian. Jadi, peralatan
yang dipunyai pada saat survival akan mempengaruhi keberhasilan dan
cara survival.
PRINSIP SURVIVAL

Survive Bertahan Hidup

Resi Kriti
Siap ko
Keterbatasan Survival
s
Elemen utama dan yang menjadi
prinsip untuk bertahan hidup adalah
Makanan, Api, Tempat Tinggal, Air,
Navigasi, dan Obat.
Untuk menempatkan ini dalam urutan
prioritas, kami menggunakan singkatan
SURVIVAL, STOP dan PLAN.
Tidak peduli di mana Anda berada di
dunia prinsip ini tidak akan pernah
berubah baik itu area kutub, gurun,
hutan, laut atau pantai.
Mental Pengetahuan dan ketrampilan

•Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kesehatan teman-


Size up the situation teman maupun diri sendiri.
•Tindakan yang terburu-buru cenderung menghasilkan kesia-
Undue haste make waste siaan. Berpikir dan bertindaklah dengan bijaksana.
Remember where you •Pengenalan akan lingkungan/daerah sekitar memberikan
are rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman.

Vanquish fear and panic •Kuasailah rasa takut dan panik.

•Merencanakan, mengusahakan kebutuhan-kebutuhan dasar


Improvise dengan berimprovisasi.

Value living •Hargailah hidup! Bagaimana sikap kita terhadap hidup akan
mempengaruhi kemampuan untuk dapat bertahan.

Act like the natives •Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih
mengetahui dan menguasai medan.

Learn basic skills •Belajar dan latihlah teknik-teknik dasar. Berlatih dan
tambah/tingkatkan pengetahuan tentang survival.
• Berhenti, tenangkan diri sambil mengamati
Stop lingkungan sekitar. Panik adalah musuh
utama.
• melakukan inventarisasi dan investigasi.
Think Bagaiaman anda bisa dalam kondisi survive,
mengecek apa yg anda miliki.
• Mengamati kondisi lingkungan sekitar anda,
Observe medan, cuaca yg berlangsung dan
perkiraannya, posisi anda.

Plan • Saat anda sudah menguasai psikologis dan


fisiologis buatlah rencana dan tindakan.
• Anda harus memastikan bahwa anda terlindungi dari
P-erlindungan berbagai kondisi bahaya. Membuat perlindungan
(shelter) yang aman.
• Langkah lanjutan setelah anda dalam kondisi
L-okasi terlindungi yaitu membuat Lokasi penanda yang
mudah dikenali.

A-kuisisi • Memperoleh sumber daya untuk dukungan bertahan


sampai bantuan datang, seperti air dan makanan.
• Selalu mengamati arah dan mengingat posisi anda
N-avigasi apabila anda bergerak baik untuk beroindah ataupun
mencari sumber daya. .
Perlindungan terhadap
Perlindungan terhadap
cuaca (panas, dingin,
penyakit/cedera ataupun
hujan, angin) dan faktor-
semakin memburuknya
faktor medan (gunung,
penyakit/cedera tersebut lembah, rawa, tebing,
(jika sudah terkena).
sungai

Perlindungan yang
berasal dari dalam Perlindungan terhadap
tubuh kita sendiri. gangguan binatang.

Perlindungan terhadap
makanan/minuman
yang membahayakan
atau beracun.
KATEGORI BAHAYA
Kondisi Alam bisa direduksi Kondisi Alam kadang kala diatur agar Kondisi Alam yang ekstrim mempunyai ruang bahaya
untuk kepentingan manusia agar sebanding dengan keterbatasan manusia yang tak terkirakan oleh keterbatasan manusia, namun
kegiatan alam bebas menjadi sehingga kegiatan cukup berbahaya, disini inilah justru yang dinikmati oleh sang manusia petualang
tidak berbahaya bahaya dapat diperkirakan
Pada lingkaran
keterbatasan
manusia yang
sama dapat
menghadapi
kondisi alam
yang berbeda Mengundang Bahaya, Bahaya bisa
Mengandung Bahaya, Bahaya tidak
menjadi ancaman, bila dapat muncul menjadi ancaman kapan saja
diperkirakan kapan dan dimana akan dimana saja. Bahaya bersifat tak-
Aman, walaupun ada Bahaya namun
muncul terkirakan
sangat kecil kemungkinannya menjadi
ancaman

Aku
Datang!
!

Arrange able danger Predictable danger Unpredictable danger

Bahaya Subjektif Bahaya Objektif


Batas Diri Kondisi Alam
Aman =
Bermain Brid Wacthing

Mengandung
Wisata
Bahaya Hiking, Trekking
Mengundang
Bahaya Panjat Tebing

Aman =
Persami
Bermain
Pendidikan Mengandung
ALAM BEBAS Bahaya
SPG, Diksar
Mengundang
Bahaya
Diksar
Aman =
Hiking
Bermain
Penjelajaha Mengandung Ekspedisi
n Bahaya Pendataan
Mengundang Ekspedisi
Bahaya Petualangan
•Panik
•Takut
Psikologis •Cemas
•Kesepian
•Bingung
•Tertekan

•Lapar
•Haus

Fisiologis •Luka
•Lelah
• Sakit

•Panas
•Dingin
•Kering
Lingkungan •Hujan
•Angin
•Vegetasi
•Fauna
Kebutuhan

Perlindungan
Terhadap
Ancaman

Peralatan Pendukung dan


Usaha untuk
Berkomunikasi dengan
Makanan
Pihak Luar

Air Api
SHELTER
Tujuan membuat shelter adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman
untuk melindungi diri kita dari faktor-faktor alam dan lingkungan yang ekstrim,
yaitu : panas, dingin, basah, angin, binatang buas, dan sebagainya.
Adapun syarat yang harus diperhatikan dalam membuat shelter adalah :
- kondisi medan (punggungan, lembah, basah, kering, terbuka, tertutup).
- fasilitas alam yang menunjang di sekitar kita (pohon, daun-daunan, gua,
lubang) dan bahan yang kita bawa (ponco, jas hujan, plastik, dan sebagainya).
Yang harus diingat dalam membuat shelter adalah :
- jangan sampai bocor.
- pilih lokasi yang baik.
- jangan terlalu merusak alam di sekitarnya.
Selain diatas, tujuan lain dari sebuah tempat berlindung (Shelter) adalah mencegah
kehilangan panas yang berlebihan. Panas bisa hilang melalui konduksi saat tubuh Anda
menyentuh bahan yang lebih dingin dari Anda. Hal ini dapat terjadi jika Anda
berbaring langsung di tanah yang dingin, mengenakan pakaian basah, atau ditutupi
dedaunan yang lembap.

Panas juga bisa hilang melalui konveksi. Konveksi terjadi karena uap air yang menguap
melalui kulit. Saat Anda berkeringat atau basah dan angin bertiup ke atas kulit Anda,
cairan akan menguap.

Selain itu panas juga bisa hilang melalui proses radiasi, dengan sifat panas yang selalu
berpindah ke media yg dingin, sekalipun cuaca tidak berangin dan kering tapi kalua
dengan dalam suhu yang dingin panas tubuh akan hilang perlahan.
Membuat kebutuhan hunian dasar Anda dari tiga penyebab kehilangan panas ini
adalah hunian Anda harus kering, terisolasi dari tanah yang dingin, tahan angin dan
dikelilingi oleh panas atau udara dengan volume yang cukup sehingga tubuh Anda
dapat dengan mudah beradaptasi.
b. Pakaian
Untuk menahan agar panas badan kita jangan terlalu banyak keluar, sebaiknya kita melindungi
tubuh dengan pakaian tahan air dan tahan dingin atau gunakan layering system.
MAKANAN
Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam adalah makanan, yang dibutuhkan untuk
menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, dan mengganti sel-sel atau jaringan-jaringan yang rusak.
Sumber makanan dapat kita peroleh dari tumbuhan dan binatang di daerah sekitar kita.

a. Makanan dari Hewan


Makanan yang bersumber dari sumber hewan terutama yang dibutuhkan adalah kandungan lemak dan
proteinnya. Golongan-golongan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan adalah :
- binatang lunak
- serangga
- reptil
- unggas
- binatang bertulang belakang

Yang menjadi masalah adalah cara menangkapnya. Jangan sampai usaha untuk mendapatkannya menjadi terlalu
melelahkan dan kemungkinan membuat kita putus asa.
b. Makanan dari Tumbuhan

Tumbuh-tumbuhan terutama memberikan karbohidrat dan juga seratnya memperlancar pencernaan. Harus
diperhatikan, dalam keadaan survival kita harus memakan sedikit demi sedikit tumbuhan yang tidak umum.
Maka sebaiknya tidak memakan hanya satu jenis tumbuhan saja.

Hal-hal yang harus diingat antara lain :


• Kita dapat mencontoh binatang untuk menentukan apakah tumbuhan tersebut dapat dimakan atau tidak,
terutama bila binatang tersebut adalah binatang menyusui.
• Bbila kita dapatkan jamur/cendawan maka sebaiknya tidak kita makan, karena memilih yang beracun atau
tidak adalah sangat sukar. Selain itu, apabila dimakan tidak banyak menghasilkan kalori.

Selalu gunakan prosedur berikut saat mencoba tanaman baru , hanya satu orang yang menguji setiap tanaman.
JANGAN PERNAH mengambil jalan pintas — selesaikan seluruh tes. Jika ragu, JANGAN memakan tanamannya.
Jika terjadi masalah perut, bantuan dapat diperoleh dengan minum banyak air panas’hangat; jangan makan lagi
sampai sakitnya hilang. Jika sudah parah, usahakan agar muntah dengan merogoh bagian tenggorokan, selain itu
Arang bisa digunakan untuk menyerap racun
MENGUJI MAKANAN
(TUMBUHAN/TANAMAN)

1. Identifikasi
Cobalah untuk mengidentifikasi. Pastikan tanaman tidak berlendir atau tanda-tandanya dimakan
cacing. Beberapa tanaman, setelah tua, mengubah kandungan kimianya dan menjadi beracun.

2. Bau
Hancurkan sebagian kecil. Jika baunya seperti almond pahit atau buah persik — Buang.

3. Iritasi kulit
Gosokkan sedikit atau peras sedikit ke bagian tubuh yang lembut (misalnya di bawah ketiak dan
siku). Jika ada ketidaknyamanan, ruam atau bengkak yang dialami — Buang.

4. Bibir, Lidah, Mulut


Jika tidak ada iritasi pada kulit, lanjutkan ke tahap berikut, lanjutkan ke tahap berikutnya hanya
setelah menunggu lima detik untuk memeriksa apakah tidak ada reaksi yang tidak menyenangkan:
• Taruh sebagian kecil di bibir
• Tempatkan sebagian kecil di sudut mulut -Tempatkan sebagian kecil di ujung lidah -Tempatkan
sebagian kecil di bawah lidah
• Kunyah sebagian kecil
• Dalam semua kasus: jika ada ketidaknyamanan yang dirasakan, seperti sakit pada tenggorokan,
iritasi atau sensasi menyengat atau terbakar— Buang
CONTOH TUMBUHAN

Daun dan Batang


Pertumbuhan muda, biasanya hijau pucat, akan terasa lebih enak dan lebih
empuk. Tanaman yang lebih tua lebih keras dan lebih pahit. Gigit daun di dekat
batang.

Akar dan Umbi


Pilih tanaman yang lebih besar. Beberapa sangat sulit untuk ditarik. Untuk
mengurangi kemungkinan pecah, gali di sekitar tanaman untuk dilonggarkan,
lalu keluarkan dengan tongkat yang diasah/pisau.

Buah dan Kacang


Pilih tanaman yang lebih besar. Petik hanya buah yang matang dan berwarna.
Buah beri yang keras dan kehijauan tidak dapat dicerna, bahkan setelah lama
dimasak. Banyak buah-buahan, terutama di daerah tropis, memiliki kulit yang
keras dan pahit.
Jamur
jamur liar di sekitar area yang gelap dan lembap atau pada pohon meranggas
di hutan. Berhati-hatilah, Anda bisa sakit atau mati jika mengonsumsi jamur
beracun. Jika Anda ragu-ragu apakah jamurnya aman dikonsumsi atau tidak,
jangan memakannya
CIRI JAMUR TIDAK BERACUN

1. Warna tubuh buah tidak bervariasi. Biasanya


hanya berwarna putih dan cokelat.
2. Tidak mengeluarkan aroma amoniak.
3. Tidak memiliki cincin pada pangkal
batangnya.
4. Sudah dibudidayakan dan dijual di pasar
tradisional ataupun supermarket.
5. Tidak menghasilkan noda saat dipotong.
6. Tidak terjadi perubahan warna saat
dimasak.
PERINGATAN RACUN PADA TANAMAN
Ada dua racun yang cukup umum di dunia tumbuhan, tetapi keduanya mudah dideteksi:

HYDROCYANIC ACID (Prussic acid) memiliki rasa dan bau seperti almond atau buah
persik yang pahit. Contoh yang paling menonjol adalah Cherry Laurel (Prunus
laurocerasus), dengan daun mirip laurel, yang mengandung racun yang sangat pekat.
Hancurkan daun dan ingat baunya. Buang SEMUA tanaman dengan bau ini.

ASAM OKSALAT, (oksalat) Asam terdapat secara alami pada beberapa tumbuhan,
misalnya Talas liar (kebanyakan di daun). Dapat dikenali dari sensasi tajam, kering,
menyengat, atau terbakar saat dioleskan pada kulit atau lidah.

HINDARI tanaman apa pun yang mengandung getah susu, kecuali jika diidentifikasi secara
positif aman (seperti dandelion).

HINDARI tanaman merah, kecuali teridentifikasi positif, terutama di daerah tropis. Apa
pun yang mencolok adalah tanda peringatan alam.
API
Selain dapat menghangatkan tubuh, yang lebih penting adalah dapat
meningkatkan semangat psikologis. Seseorang yang dalam kondisi survival
pertama kali akan memilih membuat api sebelum mengerjakan hal-hal yang lain.
Fungsi api lainnya adalah :

• Penerangan
• Memasak makanan/minuman
• Membuat tanda-tanda atau kode

Api kecil lebih menghemat bahan bakar dan akan lebih mudah dikontrol. Tiga
elemen yang harus diperhatikan dalam membuat api dapat digambarkan sebagai
suatu segi tiga yang saling berhubungan.
SEGITIGA API
Berikut adalah jenis-jenis serta golongan dari material atau bahan yang bisa dipakai membuat api

TINDER / PENYALA KINDLING / PEMANCING FUEL / BAHAN BAKAR


• Kayu kering yang diserut • Ranting kecil • Kayu kering yang masih
• Rumput kering, Pakis mati, • Potongan kayu kecil berdiri dan cabang yang
Lumut kering, Jamur kering • Kayu yang dipisah-pisahkan sudah mati dan kering
• Jerami • Karton tebal • Bagian dalam yang kering
• Serbuk gergaji • Potongan kayu yang diambil dari batang pohon
• Dedaunan kering dari bagian dalam potongan tumbang, dahan atau
• Bagian yang mati atau membusuk kayu besar cabangnya
dari batang pohon • Kayu yang tersiram dengan • Rumput kering yang
• Serabut tumbuhan yang cairan yang mudah terbakar, dibelitkan jadi satu
mengering seperti besin, minyak atau • Kotoran hewan yang
• Daun palm atau kelapa yang mati lilin sudah mengering
• Mensiu • Gemuk hewan
• Kapas • Batubara, serpih
• Kain kasa mengandung minyak.
• Bagian luar bambu yang di serut
Letak Pengapian:

TEMPAT PENGAPIAN PENGAPIAN BERBENTUK PANGGUNG


Pilihlah tempat yang terlindung. Kecuali untuk Buatlah empat tiang dati batang kayu dan letakan alas
keperluan signal atau tanda, jangan pengapian dari batang kayu dan beri lapisan dengan
menyalakan api dibawah pohon. Bersihkan tanah diatasnya. Buatlah dua dari keempat tiang agak
dedaunan, ranting-ranting, jamur dan rumput tinggi dan buatlah sebatang kayu melintang. Kayu yang
kering dalam radius 2m melingkar sampai melintang ini bisa dijadikan tempat untuk
mendapatkan permukaan tanah kosong. Jika menggantungkan tempat memasak makan. Pengapian
tanah lembab atau basah, buatlah alas dari seperti ini bisa dipakai pada daerah yang berrawa-rawa
batang kayu dan lapisi dengan tanah, atau alasi atau tanah yang becek berair.
dengan batu
BAGAIMANA MEMBUAT STRUKTUR PEMBAKARAN:

TEPEE LEAN-TO CROSS-DITCH

PYRAMID
BAGAIMANA MENYALAKAN API:

METODE MODREN
Pematik moderen menggunakan alat moderen - yaitu item yang biasa kita pakai dalam menyalakan api.
Korek Api: Pastikan korek api ini waterproof. Juga simpan dalam wadah tahan air bersamaan dengan
lapisan goresnya.
Convex Lens: Metode ini hanya bisa digunakan saat siang, dan marahari bersinar. Lensanya bisa
dipakai dari lensa teropong, camera, telescope, atau kaca pembesar. Sudut peletakan lensa diatur agar
sinar matahari bisa terkumpul diatas tinder. Peganglah lensa pada sudut tersebut hingga tinder mulai
membara. Tiuplah pelan-pelan tinder agar kelihatan nyala apinya.

Metal Match: Tempatkan daun kering dibawah tinder dengan bagian yang mengarah. Tempatkan metal
match diatas daun kering, dan pegang metal match dengan satu tangan dan pisau ditangan satunya lagi.
Goreskan pisau dengan metal match untuk menghasilkan percikan api. Percikan api akan mengenai
tinder dan saat tinder mulai membara lakukan juga cara diatas yaitu meniupnya pelan-pelan hingga
menyala.
METODE PRIMITIF
Flint and Stell: Metode percikan Fire-Plow: merupakan
langsung ini merupakan metode metode friksi pengapian.
yang paling mudah dari metode Gosokan batang kayu keras
primitif untuk digunakan. Metode melawan kayu lembut
batu api dan metode steel ini yang sebagai alas. Untuk
paling dapat dipercaya untuk menggunakan metode ini,
metode percikan langsung. Potong mendalam
Benturkan batu api atau benda lain (lobangi) memanjang
yang keras, tajam-batu karang dasarnyadan gerakan
dengan baja karbon (stainless stell seperti membajak naik
tidak menghasilakan percikan yang turun batang kayu yang
bagus). Metode ini memerlukan keras tersebut. Gerakan
kelenturan pergelangan tangan membajak ini akan
dan latihan. Saat percikan mendesak keluar partikel
ditangkap oleh tinder, tiuplah atau butir serabut kayu.
pelan-pelan, percikan akan Gerakan friksi ini akan
menyebar dan terbakar. lambat laun menimbulkan
bunga api.
METODE PRIMITIF
Busur dan Drill: Tehnik pengapian dengan memakai busur dan drill in simple, anda harus terus
berusaha dan gigih untuk menghasilkan suatu api.
AIR

Sangat diperlukan untuk setiap aspek


kehidupan dan merupakan prioritas dalam
survival. Jika kita kekurangan air dapat
mengakibatkan dehidrasi (tubuh
kekurangan cairan).
Dehidrasi ini terjadi karena adanya proses
penguapan dari tubuh. Keadaan dehidrasi
yang berlebihan dapat juga menimbulkan
kematian.
Dari data statistik diperoleh ; bila seseorang
tidak mendapatkan air sama sekali dalam
waktu 3 hari maka dia akan terancam
kematian. Cara mengatasinya ialah kita
harus minum cukup (sekitar 2 liter/hari).
Bila kemudian persediaan air habis, maka
kita harus mampu mencarinya.
Klasifikasi air dalam survival dapat kita bagi atas :

• Air yang dapat diminum langsung, syaratnya tidak berwarna dan tidak berbau.
Contohnya adalah air dari mata air, sungai, danau, hujan. Jika tidak diperoleh
sumber air, dapat dicari dari tumbuhan yang mengandung air dan tidak
beracun. Jenis tumbuhan yang mengandung air adalah :
• tumbuhan yang beruas-ruas, misalnya rotan.
• tumbuhan yang merambat, misalnya lumut.
• tumbuhan khusus, misalnya kantung semar.

• Jejak binatang menyusui juga menunjukkan lokasi mata air karena pada pagi
dan sore hari binatang-binatang pasti akan membutuhkan minum.
Air yang tercemar dan membutuhkan proses yang rumit sehingga bisa diminum.
Contohnya adalah air belerang, air rawa dengan tingkat keasaman tinggi, air dari
limbah pabrik, dan sebagainya.

Air yang tercemar tetapi dengan proses sederhana dapat diminum, seperti : air
yang tergenang, air berlumpur, air sungai besar, dan lainnya.

Hal yang perlu diperhatikan adalah jika air menjadi suatu masalah yang kritis,
jangan memakan sesuatupun. Sebab air tidak hanya dipakai untuk melancarkan
makanan melalui usus, tetapi juga melunakkan dan mencairkan makanan. Proses
kimiawi antara makanan dan usus sendiri membutuhkan air.
CARA MENEMUKAN AIR
Cari didasar-dasar lembah dimana air secara alami mengalir. Apabila tidak
ditemukan sungai atau kolam carilah rumpunan tanaman yang hijau dan gali
disitu. Gali yang dalam dan alur-alur sungai yang kering. Kalau ditepi pantai
galilah di atas garis air yang tinggi, atau carilah vegetasi yang tumbuh subur
direkahan karang-karang, bukan tidak mungkin akan kita jumpai sumber air.

BAHAYA..!!
Berhati-hatilah dengan kolam/telaga yang tidak ditumbuhi oleh tanaman hijau
disekitarnya, atau ada tulang-tulang binatangnya. Itu sepertinya sudah
terpolusi. Cek pinggirannya mungkin ada indikasi mineral yang menunjukan
adanya kondisi Alkaline. Selalu masak air yang berasal dari kolam. Dipadang
pasir, danau yang tidak mempunyai aliran keluar akan menjadikannya danau
bergaram, airnya harus disterilkan dulu sebelum diminum.
CARA MEMPERTAHANKAN CAIRAN TUBUH
• Hindari kesibukan, istirahat saja dan jangan merokok
• Usahakan untuk tetap merasa sejuk. Selalu berlindung dibawah bayangan,
apabila tidak ada bikin perlindungan.
• Jangan berbaring diatas tanah yang panas atau permukaan yang panas
• Jangan makan atau makanlah sedikit mungkin, pencernaan meningkatkan
penggunaan cairan tubuh dan akan meningkatkan dehidrasi, terlebih
lemak yang sangat sulit untuk dicerna.
• Jangan minum alkohol ini akan mengurangi cairan di organ yang penting
dan merusaknya.
• Jangan banyak bicara, bernafaslah lewat hidung jangan mulut.
PERALATAN
Dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

• Pendukung kemampuan untuk tetap survive dalam kondisi survival.


• Yang membantu untuk memberikan tanda kepada orang lain.

a. Alat Bantu Kemampuan Survival


Senjata tajam merupakan alat bantu yang utama. Dengan alat ini kita dapat membuat bivak, mencari
kayu, membuat jerat, mencari air, dan lain-lain.

Selain itu ada beberapa list peralatan survival :


1. Korek api 9. Kaca Pembesar
2. Jarum dan Benang 10. Penjernih air
3. Lilin 11. Pluit
4. Kail dan benang pancing 12. Pemantik api cadangan
5. Baterai
6. Kawat
7. Kompas
8. Obat-obatan
b. Alat Bantu Memberikan Tanda

Dengan adanya tanda-tanda yang kita buat, kemungkinan besar posisi kita akan
dapat diketahui. Dan hal ini juga salah satu sarana kita untuk terlepas dari kondisi
survival, dan kembali ke rumah.

Alat tersebut haruslah mampu menarik perhatian dan sukar ditiru oleh
hewan/alam. Syaratnya adalah kontras. Hal ini menjadi kunci keberhasilan kita
untuk memberikan tanda-tanda atau kode. Tanda-tanda yang dapat dipakai untuk
keadaan darurat misalnya :
• Suara : peluit, teriakan, dan lainnya
• Cahaya dan api
• Kain atau bendera, asap
Mengapa kita harus membuat sebuah
manajemen logistik pendakian, sebelum
pendakian itu dimulai ?

• agar pendaki bisa menentukan jenis perbekalan


berdasarkan ukuran, kalori, dan nutrisi supaya
lebih efisien dan ekonomis. Sehingga ransel atau
carrier tidak terlalu berat dan tidak menghabiskan
banyak tempat, tapi tetap memenuhi kebutuhan
asupan energi yang layak.
Berapa banyak kalori yg dibutuhkan
saat pendakian ?
• gizi dan nutrisi harus dikalkulasikan dengan tepat untuk aktivitas di
alam bebas seperti mendaki gunung. Kalori yang diperlukan
berkisar 2.500 sampai 3.500 kalori per hari. Kebutuhan kalori
pendaki pria dan wanita pun berbeda.

• Pendaki pria dengan jenis aktivitas ringan membutuhkan 2.400


kalori, sedang 2.600 kalori, dan berat 3.000 kalori. Sedangkan
untuk pendaki wanita dengan jenis aktivitas ringan membutuhkan
2.000 kalori, sedang 2.400 kalori, dan berat 2.600 kalori.

• Komposisi yang pas agar zat gizi tersebut terpenuhi adalah; protein
12% - 15%, lemak 20% - 25%, dan karbohidrat 60% - 70%. Selain
itu, masih ada beberapa komponen nutrisi lainnya yang dibutuhkan
agar tubuh tetap fit selama pendakian.
Bekal makanan apa saja yg harus dibawa saat
pendakian, agar mencakupi kebutuhan nutrisi
tubuh seorang pendaki ?
• Karbohidrat : Nasi, Umbi. dll
• Lemak : Daging olahan, nugget, sosis, bakso,
kornet, abon.dll
• Protein : Susu, Telur.
• Vitamin dan serat : Buah dan Sayur
• Cairan : Air putih, susu, coklat, dan teh herbal,
hindari alkohol dan kafein.
• Berapa lama waktu pendakian.
• Jumlah kebutuhan kalori.
• Efisensi cara memasak dan packing.
• Efisiensi makanan mudah di masak
dan tidak membutuhkan banyak air.
• packing sesusai hari, misal “Day 1”
lalu di bagi menjadi 3, pagi, siang,
malam.
MANAJEMEN PERALATAN
MENDAKI GUNUNG
Definsi:
Mendaki Gunung adalah perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi wilayah gunung
atau pegunungan untuk tujuan tertentu:

Tantangan pribadi/kelompok;
Prestasi/pencapaian/aktualisasi; Ilmiah/pendidikan
dan penelitian, rekreasi/wisata; Sosial.
Peralatan dan Perlengkapan
Peralatan yang harus dipersiapkan tergantung kepada
kebutuhan, tujuan, jenis dan lamanya kegiatan. Peralatan
yang terlalu banyak akan mengakibatkan tidak efektif dan
efisien,

sedangkan peralatan yang terlalu sedikit tidak bisa


memenuhi kebutuhan selama kegiatan. Peralatan dan
perlengkapan tersebut harus bisa dibawa dengan mudah
untuk di packing ke dalam carrier (ransel).
Packing adalah memasukkan dan menata barang-barang akan
digunakan selama mendaki ke dalam carrier (ransel).

PACKING IS AN ART
Packing yang benar akan memudahkan pengambilan barang
saat diperlukan, membagi titik berat pada carrier (ransel) dan
menjaga keseimbangan carrier (ransel) sehingga tidak terlalu
terasa berat
bila dibawa. Untuk menghindari adanya barang peralatan yang
tertinggal atau hilang, buatlah daftar barang (ceck list
perlengkapan) dan periksa kembali pada saat peralatan
tersebut akan di packing
Macam macam Perlengkapan

1. Perlengkapan bergerak
2. Perlengkapan Istirahat
3. Perlengkapan Masak & Makan
4. Perlengkapan Khusus
Perlengkapan Bergerak

 Sepatu  Gaiter

 Baju Lapangan
 Celana Lapangan

 Topi Lapangan
(Topi Rimba)  Trekking pole
 Balak Lava

 Ransel (Carrier)

 Jas Hujan (Rain Coat)

 Sarung
Tangan  Headlamp
Perlengkapan Istirahat

• Tenda
 Fly sheet

 Sendal
 Sleeping Bag

 Jacket

 Matras (Sleeping Pad)


Perlengkapan
Masak & Makan
Kompor Lapangan

 Peralatan Makan
Perlengkapan Khusus
 Peta dan Kompas
 Golok atau Parang

 Medical kit

 Survival kit
 Kamera
Dasar – Dasar Navigasi

Oleh : Fandhi Achmad (Agi)


Navigasi darat

Suatu cara seseorang untuk menentukan posisi


dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya
atau di peta
Mengapa perlu menguasai navigasi darat ?
➢ membuat rencana perjalanan (route planning)
➢Mengetahui posisi (sebenarnya dan peta)
➢Emergency exit
Peralatan untuk navigasi darat :

1. Peta
2. Kompas
3. Altimeter
4. Protaktor / busur derajat
5. GPS
Peta : penggambaran dua dimensi(pada
bidang datar) keseluruhan atau sebagian
dari permukaan bumi yang diproyeksikan
dengan perbandingan/skala tertentu.

Bagian-bagian peta Topografi


• Judul Peta (bagian tengah / Kanan Atas)
• Nomor Peta (bagian kanan atas)
• Skala Peta (bagian tengah bawah)
• Koordinat Peta
• Legenda Peta (Samping Kanan/bawah)
• Tahun Peta
Kontur :
Garis khayal yang menghubungkan titik-
titik yang berketinggian sama dari
permukaan laut.
Interval kontur
Berlaku rumus 1/2000 x skala peta.
Pada peta skala 1 : 50.000 maka jarak
antar kontur adalah 25 meter vertikal.
Kompas

❖ Kompas bidik
❖Kompas Orientering
❑ North = Utara = 00
❑ North East = Timur Laut = 45o
❑ East = Timur = 900
❑ South East = Tenggara = 1350
❑ South = Selatan = 1800
❑ South West = Barat Daya = 2250
❑ West = Barat = 2700
❑ North West = Barat Laut = 3250
Altimeter

➢Digital
➢Analog
Protaktor / busur derajat
Tehnik dasar navigasi

• Orientasi peta
• Azimuth dan back azimuth
• Resection dan intersection
Orientasi peta
Memposisikan utara peta dengan utara
magnetis bumi dan menyesuaikan
dengan medan sebenarnya

Langkah-langkah orientasi peta:


• Pergi ke tempat terbuka.
• Letakkan peta dan kompas pada bidang datar.
• Posisikan utara peta dengan utara kompas.
• Mencari tanda-tanda medan yang paling
menonjol dan sesuaikan tanda-tanda medan
tersebut di peta.
Jika anda sudah lakukan itu semua, maka anda
sudah mempunyai perkiraan secara kasar,
dimana posisi anda di peta.
Azimuth dan back azimuth
• Azimuth adalah besar sudut antara utara magnetis
(nol derajat) dengan titik sasaran yang kita tuju
• Back azimuth adalah sudut kebalikan dari azimuth

Menghitung back azimuth:


• Azimuth < 1800 = Azimuth + 1800
• Azimuth > 1800 = Azimuth - 1800
Contoh 1: Azimuthnya 450, maka back azimuthnya =
45o + 1800 = 2250
Contoh 2: Azimuthnya 2000, maka back azimuthnya
= 200o - 1800 = 200
Resection dan intersection
• Resection adalah tehnik digunakan untuk
mengetahui kedudukan/ posisi kita di peta
dengan menggunakan dua atau lebih tanda
medan yang dikenali.
Langkah-langkah melakukan
resection:
1. Lakukan orientasi peta.
2. Cari tanda medan yang mudah dikenali
di lapangan dan di peta, minimal 2 buah
3. Dengan protaktor atau busur dan
penggaris, buat salib sumbu pada tanda-
tanda medan tersebut.
4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari
posisi kita dengan menggunakan
kompas bidik. Sudut yang didapat
disebut dengan Azimuth.
5. Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke
peta dan hitung back azimuthnya.
Kemudian tarik garis.
6. Perpotongan garis yang ditarik dari
sudut-sudut pelurus tersebut adalah
posisi kita dipeta.
• Intersection adalah tehnik yang digunakan untuk
mengetahui atau memastikan posisi suatu
benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar
untuk dicapai. Biasanya sebelum melakukan
intersection dilakukan tehnik resection

Langkah-langkah melakukan intersection:


1. Lakukan orientasi peta.
2. Lakukan resection.
3. Bidik obyek yang kita amati
4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi
tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua
sudut yang didapat adalah posisi obyek yang
dimaksud.
GPS

Anda mungkin juga menyukai