Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ahmad Mushawwir Alfkri

NIM: 2018-11-233

Kelas: Teknik Tegangan Tinggi (E)

Tugas 5: Rangkuman Gangguan pada SIstem Pembangkitan dan Transmisi Tegangan Tinggi

1. Power Surge

Power surge adalah kondisi saat tiba-tiba voltase naik melebihi angka 100% dalam waktu singkat atau
melonjak tiba-tiba. Voltase yang umum adalah 220 volt dan dapat naik hingga diatas itu bila terjadi
power surge. Power surge dirasakan oleh suatu beban sebagai pemaksaan kenaikan pasokan daya
yang tiba-tiba kepada suatu beban, yang dirasakan sebagai suatu kenaikan tegangan pada beban.

Peristiwa ini bisa terjadi jika peralatan listrik yang menggunakan daya besar tiba-tiba lepas / dilepas
dari jaringan, ataupun disebabkan oleh petir yang menyambar atau tidak stabilnya listrik dipusat.
Kejadian ini dirasakan oleh beban yg lain sebagai kenaikan tegangan (pada frekuensi normal) yang
dapat mencapai 110% atau lebih dari tegangan normal.

Terjadinya power surge akan berdampak pada kerusakan peralatan listrik atau bahkan dapat terjadi
kebakaran. Untuk pengamanan peralatan elektronik penting dapat menggunakan penstabil tegangan
atau memakai UPS sebagai tenaga cadangan.

2. Tegangan listrik melebihi batas normal (Over Voltage atau Voltage Swells)

Voltage spikes merupakan kenaikan tegangan tiba-tiba dalam durasi yang sangat pendek. Spikes
sering terjadi karena adanya sambaran petir, dan berakibat buruk pada beban sensitif. Durasi
terjadinya spike bisa kurang dari 10 mikrodetik. Spike di jaringan bisa mencapai 10 kV dan di sisi
tegangan rendah bisa mencapai 1000 V. Fenomena dari high-voltage spikes dikenal sebagai Voltage
Swell.

Gangguan tegangan listrik yang melewati batas normal dalam kurun waktu yang lama dan sering
terjadi atau bisa terjadi setiap hari. Over voltage bisa membuat alat elektronik menjadi panas dan
rusak bahkan untuk komputer bisa rusak hingga menghilangkan data yang ada.

3. Tegangan listrik turun dibawah normal (Under Voltage atau Voltage Sag)

Kebalikan dari over voltage, under voltage merupakan kondisi kurangnya tegangan listrik yang terjadi
bisa hanya beberapa menit hingga berhari-hari. Tegangan listrik dapat berkurang 10% hingga 90%.
Voltage Sag dapat mengakibatkan kegagalan peralatan listrik, computer errors, computer memory
loss. Fenomena Voltage sag dikenal sebagai fenomena fliker. Flicker adalah fenomena distorsi pada
amplitudo gelombang tegangan secara berulang.

Gangguan ini disebabkan oleh pemakaian beban (dengan jumlah atau durasi) yang berlebih,
pengoperasian peralatan listrik yang mempunyai daya besar atau membutuhkan arus awal besar dari
jaringan, adanya cacat pada sambungan penghantar, terjadinya hubung singkat. Gangguan tersebut
menimbulkan ketidakstabilan sumber listrik PLN dan kesalahan jaringan. Solusi untuk mengatasi
gangguan ini adalah dengan menggunakan recloser dan voltage regulator.

4. Gangguan gelombang listrik atau Electrical Line Noise

Peristiwa ini mencakup Radio Frequency Interference (RFI) dan Electromagnetic Interference (EMI)
yang dapat mempengaruhi jaringan system komputer. Penyebabnya adalah operasional dari rele
dan piranti kendali motor, radiasi gelombang mikro, interferensi gelombang radio, sambaran petir,
ataupun instalasi listrik yang kurang baik. Gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan elektronik dirumah karena kondisi tegangan dapat naik tiba-tiba atau bahkan turun atau
over voltage.

5. Brownout

Brownout adalah terjadinya pasokan daya pada tegangan yang lebih rendah dari tegangan normal.
Hal ini terjadi misalnya pada waktu pemasok tidak dapat memenuhi permintaan beban dan terpaksa
beroperasi pada tegangan yang lebih rendah untuk membatasi daya maksimum. Gangguan ini
mengakibatkan data error, data loss, kegagalan peralatan.

6. Blackout atau Power Failue

Blackouts adalah peristiwa terjadinya tegangan nol (hilang tegangan) yang berlangsung lebih dari dua
menit. Sumber kejadian kebanyakan berasal dari sisi jaringan seperti circuit breaker yang trip atau
karena kondisi sumber listrik dipusat mati. Power failure bisa menimbulkan pemadaman bergilir,
beban berlebih atau hubungan arus pendek. Gangguan ini menimbulkan data error, data loss,
kerusakan peralatan.

7. Transien atau Iterruptions

Transien dalah gangguan subcycle pada bentuk gelombang AC yang dapat ditunjukkan dengan
discontinuitas dalam bentuk gelombang yang tajam dan singkat terhadap polaritas positif atau negatif
dari bentuk gelombang nominal.

Interupsi pasokan daya merupakan kondisi di mana catu tegangan ataupun arus hilang samasekali
untuk sementara waktu. Gangguan ini biasa terjadi di jaringan disebabkan oleh sambaran petir,
binatang, cuaca buruk, dan kegagalan operasi peralatan.

Terputusnya pasokan ini bisa berlangsung hanya sesaat bisa pula berkepanjangan. Dibagi menjadi 4
klasifikasi:

a. Sesaat: < 0,5 detik

b. Singkat: 0,5 sd. 2 detik

c. Sementara: 2 detik sd. 2 menit

d. Berkepanjangan: > 2 menit


8. Frequency Variation

Pada gangguan ini, frekuensi menyimpang dari standar 50 Hz. Penyebabnya adalah emergency
genset, generator tak stabil. Gangguan ini menimbulkan data lost, kegagalan program, kegagalan
peralatan sensitif.

9. Harmonic Distortion

Harmonic Distortion adalah adalah terdistorsinya bentuk gelombang arus dan tegangan yang
seharusnya sinusoidal. Distorsi ini terjadi karena adanya beban nonlinier, misalnya penyearah.

Menurut IEEE 1159-1995: harmonisa adalah komponen sinusoid dari sebuah gelombang dengan
frekuensi yang merupakan perkalian integer dari frekuensi fundamental.

Harmonik adalah tegangan dan arus yang terjadi pada suatu frekuensi yang nilanya merupakan
kelipatan dari dari frekuensi fundamental/ dasar sistem (50 Hz). Jadi harmonik 1, 2, 3 4, 5 dst,
dengan frekuensi 100 Hz, 150 Hz, 200 Hz, 250 Hz, dst.

Perkembangan beban listrik yang semakin besar dan komplek, serta pemakaian komponen
semikonduktor dalam konversi energi listrik seperti peralatan converter, inverter, dan lain-lain yang
merupakan beban non-linier akan menimbulkan perubahan bentuk gelombang aslinya, yang
disebabkan oleh interaksi antara bentuk gelombang sinusoidal sistem dengan komponen gelombang
lain.

Distorsi harmonik memberikan kerugian berupa penurunan kualitas sistem tenaga listrik antara lain,
terjadi pemanasan pada peralatan, penurunan faktor daya, masalah resonansi dan lain-lain. Untuk
meningkatkan kualitas sistem tenaga listrik maka distorsi harmonik harus ditekan seminimal
mungkin

Beban-beban yang menghasilkan arus harmonisa:

- Electronic lighting ballasts

- Adjustable speed drives

- Electric welding equipment

- Solid state rectifiers

- Industrial process controls

- Uninterruptible Power Supplies ( UPS ) systems

- Saturated transformers

- Computer system

Total Harmonic Distortion (THD) adalah kontribusi dari semua frekuensi harmonik arus/tegangan
terhadap arus fundamental nya. Tingkat distorsi berhubungan langsung dengan frekuensi dan
amplitudo dari harmonik arus/tegangan.

Ketika gelombang tegangan dan/ atau arus terdistorsi, akan menyebabkan kondisi operasi yang
abnormal pada sistem tenaga listrik, seperti :
- Harmonic tegangan dapat menyebabkan tambahan pemanasan pada motor dan generator.

- Harmonic tegangan dengan nilai puncak yg tinggi akan melemahkan isolasi kabel,
kumparan dan kapasitor.

- Harmonic tegangan dapat menyebabkan malfunction dari berbagai komponen elektronic.

- Harmonic arus pada motor dapat menghasilkan Electromagnetic Interference (EMI).

- Harmonic arus yang mengalir pada kabel, trafo dapat menambah pemanasan diatas
pemanasan dari gelombang dasar.

- Harmonic arus yang mengalir pada relay, CB dan switchgear dapat menaikkan rugi2 panas
serta malfunction (false tripping)

- Arus resonansi yang ditimbulan oleh harmonic arus dapat menyebabkan kerusakan pada
kapasitor dan fuse

Dampak arus harmonic pada Motor :

- Menaikkan pemanasan karena rugi besi dan tembaga dari frekuensi harmonic

- Arus harmonic pada stator akan menghasilkan juga arus harmonic pada rotor

- Arus Harmonic pada rotor akan berakibat pemanasan rotor dan menurunkan torsi rotor

Dampak arus harmonik pada Trafo :

- Rugi tembaga pada trafo sebanding dengan kwadrat arus, sehingga arus hamonic meskipun
kecil akan menaikkan pemanasan pada trafo

Dampak arus harmonic pada Capasitor :

- Adanya kapasitansi pada jaringan memiliki risiko terjadinya resonansi dengan induktansi di
jaringan. Bila resonansi terjadi bisa mengahilkan tegangan dan arus yg besar bagi kapasitor

- Kapasitor bank bertindak selaku penampungan arus harmonik, yg dapat menngkatkan


pemanasan dan stress pada dielektric

- Rugi2 kapasitor sebanding dengan kVAR output atau sebanding juga dengan frekuensi,
sehingga dengan adanya harmonik akan meningkatkan rugi2 dan memperpendek umur kapasitor

Anda mungkin juga menyukai