Di susun oleh:
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah atas karunia, ridha dan ijinnya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Ekonomi Kreatif tentang Modal Dasar dan Aktor Penggerak Ekonomi Kreatif. Harapan kami
semoga makalah ini dapat membantu menambah wawasan maupun pengetahuan bagi para
pembaca, kami penulis tak lupa juga berterimakasih kepada kedua orang tua yang telah
senantiasa mendukung, memberikan semangat dan doa- doa disetiap sujudnya. Serta kepada
Bapak dosen Nur Budiarso, M. M. terimakasih yang telah senantiasa membimbing kami
dalam proses pembelajaran selama ini. Kami selaku penulis makalah mohon maaf atas
kekurangan materi atau penjelasan yang kami sampaikan pada makalah ini, karena kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang dapat membangun semangat kami untuk lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industri Kreatif atau ekonomi kreatif kini semakin diminati seiring perkembangan
informasi dan teknologi. Ekonomi kreatif menjadi denyut nadi perekonomian yang
memiliki hubungan erat di bidang budaya kewirausahaan yang diprediksi akan menjadi
trend ekonomi dunia termasuk Indonesia yang akan ikut serta berperan aktif dalam
masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pengertian dan definisi tentang ekonomi kreatif
memanfaatkan kemampuan kraetifitas dari cipta, rasa dan karsa sehingga bernilai
ekonomi baik untuk pelaku ekonomi kreatif itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya.
Ekonomi kreatif sangat tergantung kepada modal manusia (human capital atau
intellectual capital, ada juga yang menyebutnya creative capital). Ekonomi kreatif
membutuhkan sumber daya manusia yang kreatif tentunya, mampu melahirkan berbagai
ide dan menterjemahkannya kedalam bentuk barang dan jasa yang bernilai ekonomi.
Proses produksinya bisa saja mengikuti kaidah ekonomi industri, tetapi proses ide
awalnya adalah kreativitas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud ekonomi kreatif?
2. Apa saja modal dasar ekonomi kreatif?
3. Bagaimana aktor penggerak ekonomi kreatif?
BAB II
PEMBAHASAN
a. Cendekiawan (Intellectuals)
Cendekiawan adalah orang-orang yang dalam perhatian utamanya
mencari kepuasan dalam mengolah seni, ilmu pengetahuan atas renungan
metafisika, dan bukan hendak mencari tujuan-tujuan praktis, serta para moralis
yang dalam sikap pandang dan kegiatannya merupakan perlawanan terhadap
realisme massa. Mereka adalah para ilmuwan, filsuf, seniman, ahli metafisika
yang menemukan kepuasan dalam penerapan ilmu (bukan dalam penerapan
hasil-hasilnya).
b. Bisnis (Business)
c. Pemerintah (Governtment)
Pemerintah di definisikan sebagai sebuah organisasi yang memiliki
kuasa untuk mengelola suatu negara, sebagai sebuah kesatuan politik, atau
aparat atau alat negara yang meiliki badan yang mampu memfungsikan dan
menggunakan otoritas atau kekuasaan. Dengan ini pemerintah memiliki
kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di
wilayah tertentu.
Pemerintah yang dimaksud dalam studi rencana pengembangan
ekonomi kreatif ini adalah pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang
terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif, baik keterkaitan dalam
substansi, maupun keterkaitan administrasi. Pemerintah pusat meliputi
departemen-depertemen dan badan-badan. Pemerintah daerah meliputi
pemerintah daerah tingkat I, pemerintah daerah tingkat II, sampai kepada
hirarki terndah pemerintah daerah.
Sinergi antar departemen dan badan di pemerintah pusat, dan sinergi
antara pemerintah pusat dan daerah, sangat diperlukan untuk mencapai visi,
misi dan sasaran pengembangan industri kreatif ini. Hal ini disebabkan karena
pengembangan ekonomi kreatif bukan hanya pembangunan industri, tetapi
juga meliputi pembangunan ideologi, politik, sosial dan budaya. Peran utama
pemerintah adalah sebagai berikut :
1.) Katalisor
Peran pemerintah sebagai fasilitator dan advokasi yang memberi
rangsangan, tantangan, dorongan agar ide ide bisnis bergerak ke tingkat
kompetensi yang lebih tinggi. Dukungan itu bisa berupa finansial, insentif,
proteksi dan komitmen pemerintah untuk menggunakan kemauan
politiknya secara proporsional , dan memberikan pelayanan administrasi
publik dengan baik.
2.) Regulator
Pemerintah yang menghasilkan kebijakan-kebijakan untuk menciptakan
iklim usaha yang kondusif yang berkaitan dengan orang, industri,
intermediasi, sumber daya, dan teknologi.
3.) Konsumen, Investor dan Enterpreneur
Pemerintah sebagai investor harus dapat memberdayakan aset negara
untuk lebih produktif dalam lingkup industri kreatif. Sebagai konsumen
pemerintah harus mengambil kebijakan untuk penggunaan produk-produk
industri kreatif. Sebagai enterpreneur, pemeritah berperan serta secara
tidak langsung dan memiliki otoritas dalam pengelolaan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN).
4.) Urban Planner (Perencana Perkotaan)
Pemerintah harus merencanakan kota-kota kreatif. Kreativitas akan
tumbuh di kota-kota yang mempunyai iklim kreatif. Contoh : Sillicon
Valley di San Jose Amerika, Mumbal dan Bangalore di India, dan
Shanghai di RRC. Kota-kota kreatif sangat penting terutama untuk
menarik minat investor.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Apabila ingin Indonesia membangun ekonomi kreatif di era persaingan global dan
menciptakan peluang yang banyak dalam dunia industri kreatif haruslah berpikir kreatif
yaitu imajinasi, abstrak dan observasi, serta pemerintah maupun masyarakat Indonesia
harus berperan aktif dengan bertindak inovatif, yaitu meakukan sesuatu yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Affif, Faisal. 2012. Pilar Pilar Ekonomi Kreatif. Artikel. Universitas Bina Nusantara :
Jakarta.
Elka, Mari Pangestu. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia. 2025. Cetak Biru
Ekonomi Kreatif : Departemen Perdagangan Republik Indonesia.
Howkins, John. 2001. Creative Economy : How People Make Money from Ideas. London :
Pinguin Global.
Pascasuseno, Agus. 2014. Ekonomi Kreatif : Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025.