Abstrak
Keywords: Presentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di
Produksi ASI, Kabupaten Kebumen menurut data terakhir pada tahun 2016 41,8%.
Jantung pisang Produksi ASI dipengaruhi oleh dua hormon yaitu prolaktin dan
oksitosin. Masalah yang ditimbulkan dari ibu menyusui adalah tidak
maksimalnya produksi ASI. Jumlah ASI sedikit bisa diatasi ibu
dengan mengkonsumsi jantung pisang. Jantung pisang merupakan
jenis tanaman yang mengandung laktagogum memiliki potensi dalam
meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.
Tujuan penelitian ini adalah Pemberian olahan jantung pisang untuk
kelancaran produksi ASI pada ibu nifas
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui
pendekatan studi kasus teknik pengumpulan data berupa observasi
dan wawancara, kepustakaan dan dokumentasi. Partisipan pada
asuhan ini adalah ibu nifas hari ke-5
Penerapan dilakukan selama 7 hari dari hari ke 5 sampai hari ke 11,
dengan variasi makanan berupa nugget jantung pisang, lodeh
jantung pisang dan tumis jantung pisang. Sebelum mengkonsumsi
olahan jantung pisang didapatkan bahwa kelancaran produksi ASI
kelima partisipan belum lancar. Namun setelah 7 hari mengkonsumsi
olahan jantung pisang didapatkan hasil ada peningkatan kelancaran
produksi ASI pada ibu nifas yang dilihat dari frekuensi BAK bayi,
Karakteristik BAK bayi, Frekuensi BAB bayi, Karakteristik BAB
bayi, lama bayi tidur setelah menyusu, frekuensi menyusu dalam
sehari dan kenaikan BB bayi 160-190 gram.
398
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
399
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
400
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Partisi- Hari ke
Kriteria Observasi
pan 5 6 7 8 9 10 11
Ny. K BAK ≥ 6 kali x √ √ √ √ √ √
Karakteristik BAK √ √ √ √ √ √ √
(Kuning jernih)
BAB 2-5 kali √ X √ √ √ √ √
Warna BAB (Kuning √ √ √ √ √ √ √
keemasan)
Bayi tidur 2-3 jam x √ √ √ √ √ √
Frekuensi menyusu √ √ √ √ √ √ √
8-12x/hari
401
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Karakteristik BAK √ √ √ √ √ √ √
(Kuning jernih)
BAB 2-5 kali X √ √ √ √ √ √
Warna BAB (Kuning X √ √ √ √ √ √
keemasan)
Frekuensi menyusu √ √ √ √ √ √ √
8-
12x/hari
Bayi tidur 2-3 jam √ √ √ √ √ √ √
Berat badan bayi 3250 3270 3300 3330 3360 3390 3420
grm gram gram gram gram grm gram
Ny. R BAK ≥ 6 kali √ √ √ √ √ √ √
Karakteristik BAK √ √ x √ √ x √
(Kuning jernih)
BAB 2-5 kali √ √ √ √ √ √ √
Warna BAB (Kuning √ √ √ √ √ √ √
keemasan)
Bayi tidur 2-3 jam x √ √ x x √ √
Frekuensi menyusu x √ √ x x √ √
8-12x/hari
3030 3060 3090 3110 3130 3160 3190
Berat badan bayi
gram gram gram gram gram gram gram
Ny.D BAK ≥ 6 kali √ √ √ √ √ √ √
Karakteristik BAK √ √ √ √ √ √ √
(Kuning jernih)
BAB 2-5 kali X √ √ √ √ √ √
Kriteria H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7
Warna BAB (Kuning x √ √ √ √ √ √
keemasan)
Bayi tidur 2-3 jam √ √ √ √ √ √ √
Frekuensi menyusu √ √ √ √ √ √ √
8-12x/hari
3150 3180 3210 3240 3270 3300 3330
Berat badan bayi
gram gram gram gram gram gram gram
Ny.N BAK ≥ 6 kali √ √ √ √ √ √ √
Karakteristik BAK √ √ √ √ √ √ √
(Kuning jernih)
BAB 2-5 kali X √ √ √ √ √ √
Warna BAB (Kuning x x √ √ √ √ √
keemasan)
Bayi tidur 2-3 jam √ √ √ √ √ √ √
Frekuensi menyusu √ √ √ √ √ √ √
8-12x/hari
3300 3320 3340 3370 3400 3430 3460
Berat badan bayi
gram gram gram gram gram gram gram
Sumber : Data Primer (2019)
402
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
403
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
menjadikan ibu tidak cemas dan banyak frekuensi 2 kali sehari pada pagi dan
meluangkan waktu dengan bayinya dari sore.
pada ibu yang bekerja di luar rumah Disajikan sebanyak 400 gram
dan menyebabkan frekuensi penyusuan yaitu 200 gram jantung pisang, 80 gram
akan berkurang dan produksi ASI akan tepung kedelai dan s120 gram ikan
menurun. patin, sesuai tingkat kepuasan panelis
Hal ini sesuai dengan pendapat pada penelitian Simbolon dkk (2016)
Rompas dkk (2018) mengacu pada dengan perbandingan 50:20:30.
Dahlan dkk (2013) apabila status ibu Variasi makanan adalah susunan menu
adalah bekerja maka besar yang dihidangkan secara menarik
kemungkinan ibu untuk kurang mampu dengan memperlihatkan rasa, warna,
memberikan ASI produksi ASI akan bentuk, kekerasan serta susunan
menurun sedangkan jika ibu adalah ibu makanan yang dibuat (Saputri, 2015
rumah tangga maka akan lebih mampu mengacu pada Widodo, 2010)
memberikan ASI secara eksklusif dan Untuk menghindari rasa bosan
lebih menyayangi anaknya. pada responden maka pemberi asuhan
e. Putting Menonjol selain memberikan nugget jantung
Keberhasilan dalam menyusui pisang juga memberikan selingan lodeh
bisa berfaktor dari bentuk putting susu. jantung pisang atau tumis jantung
Bentuk putting yang menonjol akan pisang secara bergantian.
memudahkan bayi saat menyusu, Penerapan dilakukan secara
sehingga bayi tidak mengalami terbimbing oleh pemberi asuhan ,
kesulitan saat menghisap (Saraung dkk, pemberi asuhan selain mendampingi
2017 mengacu pada Tauriska dan penerapan pada hari pertama penerapan
Umamah, 2014). di masing masing partisipan , peneliti
Dari kelima responden tidak ada juga mengingatkan partisipan untuk
yang mengalami gangguan putting mengkonsumsi olahan jantung pisang
seperti putting tidak menonjol atau 0 % melalui via WhatssApp , pengiriman via
sehingga semua responden mengalami WhatssApp dilakukan agar peneliti tetap
kemudahan saat menyusui hanya saja dapat memantau perkembangan dari
ASInya belum lancar. masing masing partisipan dan untuk
3.5. Penerapan Pemberian Olahan mengetahui kepatuhan partisipan
jantung pisang dan Kelancaran ASI mengkonsumsi olahan jantung pisang.
Pada ibu Nifas Pemberi asuhan juga mengisi lembar
a. Pemberian olahan jantung pisang observasi kelancaran produksi asi yang
Jantung pisang memiliki sudah disediakan dan observasi
kandungan gizi karbohidrat (7,1 g), dilakukan selama tujuh hari berturut-
protein (1,2 g), lemak (0,3 g), mineral turut.
terutama fosfor (50 mg), kalsium (30 Setelah diberikan olahan jantung
mg), zat besi, vitamin C, vitamin B1 pisang selama 7 hari dan dilakukan
dan tinggi serat. Jantung pisang dapat evaluasi setiap hari pada masing-
menjadi substitusi daging namun kadar masing responden. partisipan
proteinnya masih tergolong rendah oleh mengalami perubahan pada ASI nya
karena itu dibutuhkan asupan nabati yaitu partisipan pertama mengatakan
maupun hewani sehingga ditambahkan setelah diberikan olahan jantung pisang
tepung kedelai dan ikan patin. ASI nya sudah lancar baik payudara
(Simbolon, 2016). kanan maupun kiri ,partisipan kedua
Penerapan olahan jantung pisang mengatakan setelah diberikan olhan
telah diberikan selama 7 kali frekuensi jantung pisang payudara kanan dan kiri
2x sehari sesuai dengan Riani (2017) sudah keluar ASI banyak, partisipan
yaitu Pemberian jantung pisang ketiga mengatakan setelah diberikan
diberikan selama 1 minggu dengan olahan jantung pisang ASI sudah keluar
merembes dan banyak, partisipan
404
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
405
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
406