Makalah Manajemen Strategi - Kel 3 - Temu 10 - Analisis DN Pilihan Strategi Ii
Makalah Manajemen Strategi - Kel 3 - Temu 10 - Analisis DN Pilihan Strategi Ii
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Handayani (18.0102.0066)
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk untuk makalah/tugas
pada mata pelajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami meng
gunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami ini dapat diperbanyak dana tau dikomuni
kasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
NPM : 18.0102.0064
Tanda Tangan :
Nama : Handayani
NPM : 18.0102.0066
Tanda Tangan :
Tanda Tangan :
NPM : 18.0102.0096
Tanda Tangan :
NPM : 20.0102.0071
Tanda Tangan :
ii
DAFTAR ISI
Statement of Authorship..........................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................1
A. Hakikat Analisis dan Pilihan Strategi...........................................................................1
B. Proses Menciptakan dan Memilih Strategi...................................................................1
C. Sebuah Kerangka Perumusan Strategi yang Komprehensif..........................................1
D. Tahap Keputusan.......................................................................................................10
BAB III PENUTUP............................................................................................................12
A. Kesimpulan...............................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................................12
REVIEW ARTIKEL..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi untuk menghadapi lingkungan eksternal dapat ditetapkan dengan mengetah
ui apa yang menjadi ancaman (Threats) dan apa yang menjadi peluang (Opportunities)
bagi perusahaan. Setelah mengetahui lingkungan eksternal yang dihadapi, maka analisis
lingkungan internal perlu dilakukan guna mengetahui apa yang menjadi kekuatan (Stren
gths) dan apa yang menjadi kelemahan (Weaknesseses) dari perusahaan. Dengan demiki
an perusahaan selalu dapat beradaptasi dengan lingkungannya sehingga upaya untuk me
ncapai tujuan perusahaan senantiasa akan dapat dicapai.
Penggunaan analisis SWOT (strength, weakness, opportunities, threats) sebenarnya
telah muncul sejak ribuan tahun yang lalu dari bentuk yang paling sederhana, yaitu dala
m rangka menyusun strategi untuk mengalahkan musuh dalamsetiap pertempuran, samp
ai menyusun strategi untuk memenangkan persaingan bisnis dengan konsep cooperation
dan competition. SWOT merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mengetahu
i keunggulan dan kelemahan suatu perusahaan, khususnya pada bidang pemasaran. Anal
isis SWOT adalah analisis terhadap kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesseses), p
eluang/kesempatan (Opportunitiess) dan ancaman (Threats) yang dimiliki dan dihadapi
oleh perusahaan (Rangkuti, 2004:18).
Setiap organisasi memiliki beberapa peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan
dan kelemahan internal yang dapat dihubungkan untuk merumuskan alternatif strategi y
ang layak (David,2009:284). Analisis SWOT timbul secara langsung atau tidak langsun
g karena adanya persaingan yang datang dari perusahaan lain yang memproduksi barang
dan jasa yang sejenis dengan produk perusahaan. Hal ini membuat perusahaan harus me
netapkan strategi untuk memenangkan persaingan atau paling tidak dapat bertahan hidu
p di pasar. Persaingan yang semakin ketat dan tajam mengakibatkan perusahaan membu
tuhkan antisipasi yang tepat dan akurat sehingga perusahaan dapat memasarkan produkn
ya di pasar, dan bahkan bila memungkinkan menjadi pemimpin pasar. Perusahaan harus
menjalankan semua operasinya secara efektif dan efesien tidak terkecuali di bidang pem
asaran.
Strategi perusahaan, khususnya strategi pemasaran merupakan langkah yang tepat
yang harus ditempuh dan direalisasikan oleh setiap perusahaan yang ingin dapat bertah
an di pasar. Sebagaimana telah diketahui bahwa usaha bersifat dinamis, yang penuh di
warnai dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan antar satu dengan yang lainnya. Us
aha yang bersifat dinamis dengan perubahan waktu ke waktu tersebut dipengaruhi oleh
selera masyarakat akan suatu produk. Strategi perusahaan menjadi harus mampu melih
at keinginan pasar dengan memuaskannya terhadap produk yang dipasarkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat analisis dan pemilihan strategi?
2. Bagaimana proses menciptakan dan memilih strategi?
3. Bagaimana kerangka perumusan strategi yang komprehensif?
4. Bagaimana tahap keputusan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan hakikat analisis dan pemilihan strategi.
2. Menjelaskan proses menciptakan dan memilih strategi.
3. Menjelaskan kerangka perumusan strategi yang komprehensif.
4. Menjelaskan tahap keputusan.
BAB II PEMBAHASAN
Tahap pertama; Matrik EFE, IFE dan CPM (tahap ini meringkas
informasi input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi).
Tahap kedua disebut tahap pencocokan, memfokuskan pada
menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor
eksternal dan internal. Tahap kedua ini meliputi; Matriks SWOT, SPAC
E, BCG, IE, dan strategi besar (grand strategy).
Tahap ketiga, disebut tahap keputusan menggunakan satu macam teknik,
Quantitative Strategic Planing Matrix (QSPM).
1. Tahap Input
Merupakan tahap pertama dari proses formulasi strategi, pada tahap ini d
ibuat ringkasan informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan stratego.
Pada tahap input terdapat 3 matriks, yaitu matriks EFE, IFE, dan CPM. Inform
asi dari ke-3 matriks inilah yang menjadi dasar untuk penyusunan berbagai ma
triks di tahap pencocokan dan tahap keputusan.
Strategi perlu melakukan kuantitif secara subyektif selama tahap awal pr
oses perumusan strategi. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan untuk
menentukan bobot dan peringkat/rating yang sesuai.
2. Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas lima tek
nik yang dapat digunakan, yaitu: Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks B
CG, Mtariks IE, dan Matriks Strategi Besar. Alat-alat ini bergantung pada
informasi yang diperoleh dari tahap input untuk memadukan peluang dan
ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokan
(matching) factor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal
merupakan kunci untuk menciptakan strategi alternatif yang masuk akal.
Teknik yang dapat digunakan yaitu sebagai berikut:
a. Matriks SWOT
Merupakan sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para ma
najer mengembangkan empat jenis strategi, yaitu:
- Strategi SO (strengths-Opportunities)
Memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang eksternal. Posisi ini merupakan posisi yang diharapkan oleh
perusahaan, dimana kekuatan internal yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan untuk memanfaatkan peluang eksternal.
- Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal. Apabila perusahaan memiliki
peluang eksternal kunci tetapi disatu sisi perusahaan memiliki
kelemahan internal yang menghambatnya untu mengeksploitasi
peluang tersebut. Salah satu alternative strategi WO adalah merekrut d
an melatih staf dengan kemampuan teknis yang dibutuhkan.
- Strategi ST (Strengths-Threats)
Menggunakan kekuatan untuk menghindari atau mengurangi dampak
ancaman eksternal.
- Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelema
han internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi y
ang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal b
enar-benar dalam posisi yang membahayakan. Dalam kenyataan, peru
sahaan semacam itu mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, m
elakukan merger, penciutan, menyatakan diri bangkrut, atau memilih l
ikuidasi.
Matriks SWOT
Strengths – S Weaknesses – W
SO Strategies WO Strategies
Opportunities –
O
Use strengths to ta Overcoming weaknesses by t
ke advantage of op aking advantage of opportuni
List Opportunities
portunities ties
ST Strategies WT Strategies
Threats – T
b. Matriks SPACE
Dalam matriks SPACE ini beberapa variable yang ada dalam matriks EFE
IFE, dan CPM perlu dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam dimensi y
ang ada dalam matriks SPACE ini. Dimensi yang terdapat dalam matriks i
ni adalah:
Dimensi internal: kekuatan financial (financial strength-FS) dan keu
nggulan kompetitif (competitive advantage-CA)
Dimensi eksternal: stabilitas lingkungan (environmental stability-E
S) dan kekuatan industry (industry strength-IS).
Factor SPACE
c. Matriks BCG
Teknik analisis ini berwujud matriks yang mencerminkan kajian “heterog
en product” pada matriks ini diketengahkan berbagai “keputusan diagnosti
k” yang mengisyaratkan bahwa suatu perusahaan bias mengalokasikan su
mber dayanya pada berbagai produk dan atau jasa yang produktif.
Matriks BCG secara grafis menggambarkan perbedaan antardivisi dalam
hal posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks
BCG memungkinkan sebuah organisasi multidivisional mengelola portofo
lio bisnisnya dengan cara mengamati posisi pangsa pasar relatif dan tingk
at pertumbuhan industri dari setiap divisi relatif terhadap semua divisi lain
di dalam organisasi. Posisi pangsa pasar relatif didefinisikan sebagai rasio
pangsa pasar (atau pendapatan) suatu divisi di sebuah industry tertentu ter
hadap pangsa pasar (atau pendapatan) yang dimiliki oleh perusahaan pesai
ng terbesar di industry tersebut.
Pangsa pasar suatu produk jasa relative besar dan sedang menanjak secara
pesat. Umumnya cenderung menghasilkan profitabilitas yang tinggi dan b
erada pada tingkat persaingan yang stabil. Sebaliknya bila suatu produk pe
rusahaan mengalami pertumbuhan pasar dan lamban, upaya peningkatkan
pangsa pasarnya memerlukan biaya besar. Dalam kondisi ini BCG menga
njurkan agar dana tunai yang didistribusikan untuk kegiatan usaha disesua
ikan dengan pengembangan pangsa pasarnya. Matriks BCG
Tingkat Pertumbuhan Penjualan Industri
Divisi yang masuk dalam sel I, II, IV dapat disebut tumbuh dan m
embangun. Strategi insentif (penetrasi pasar, pengembangan pasar at
au pengembangan produk) atau integrative (integrasi ke belakang, in
tegrasi ke depan, integrasi horizontal) mungkin paling tepat untuk di
visi tersebut.
Divisi yang masuk dalam sel III, V, VII, paling baik dikelola
dengan strategi perthankan dan pelihara. Strategi penetrasi pasar dan
pengembangan produk merupakan dua strategi yang umum untuk
jenis-jenis divisi ini.
Divisi yang masuk sel VI, VIII, atau IX, paling baik dikelola
dengan strategi panen atau divestasi. Organisasi-organisasi yang
sukses adalah yang berhasil mencapai portofolio bisnis di atau
sekitar sel I dalam matriks IE
e. Matriks Strategi Besar
Matriks strategi besar didasarkan atas dua dimensi penilaian: posisi persain
gan dan pertumbuhan pasar. Langkah-langkah membuat matriks strategi be
sar:
Masalah sumber daya manusia harus menjadi agenda teratas dalam diskusi
tentang prioritas strategis perusahaan. Itu berarti bahwa seorang eksekutif
sumber daya manusia kelas satu harus berada di sebelah kanan CEO.
1
Akhirnya, proses perencanaan strategis tradisional perlu dirombak dan
sistem pengukuran dan penghargaan yang dikalibrasi secara finansial harus
dirancang ulang untuk mengenali kepentingan strategis sumber daya
manusia dan keuangan.
Tidak seperti modal, pengetahuan dan keahlian yang langka tidak dapat
diakumulasikan di puncak perusahaan dan didistribusikan ke proyek atau
program yang akan menghasilkan keuntungan strategis terbesar. Tetapi
berada di kepala individu di semua tingkatan dan tertanam dalam hubungan
kelompok kerja - mereka yang paling dekat dengan pelanggan, pesaing dan
teknologi. Oleh karena itu, manajer senior harus memupuk keahlian dan
inisiatif individu, kemudian memanfaatkannya melalui berbagi lintas unit.
Tiga tugas inti yang menyelaraskan fungsi sumber daya manusia dengan
tantangan strategis pengembangan sumber daya manusia perusahaan untuk
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, antara lain:
- Membangun.
Mengubah rekrutmen pegawai menjadi tugas strategis berarti membuat
komitmen berkelanjutan untuk menemukan dan menarik yang terbaik dari
yang terbaik di setiap tingkat dan dari setiap sumber. Setelah perusahaan
memperoleh talenta terbaik, tantangan pembangunan juga membutuhkan
fungsi sumber daya manusia untuk memimpin upaya perusahaan dalam
mengembangkan individu-individu berbakat2itu secara terus-menerus, yaitu
dengan semua manajer bertanggung jawab untuk memberikan umpan balik
dan pembinaan berkelanjutan kepada anggota tim mereka.
- Menghubungkan.
Teknologi informasi dapat membantu dalam organising data dan
membuatnya dapat diakses, tetapi mereka harus bekerja sama dengan —
dan beroperasi untuk mendukung — mereka yang memahami motivasi
manusia dan interaksi sosial. Dengan begitu peran individu dan proses
organisasi dapat dirancang untuk memastikan konversi halus dari informasi
yang tersedia ke pengetahuan yang tertanam
- Mengikat.
Perusahaan harus menolak anggapan bahwa loyalitas di antara karyawan
saat ini sudah mati dan menerima tantangan untuk menciptakan lingkungan
yang akan menarik dan memberi energi kepada orang-orang, sehingga
mereka berkomitmen pada organisasi. Proses ikatan melibatkan lebih dari
menciptakan rasa identitas dan kepemilikan. Akan tetapi, juga harus
mengarah pada perasaan komitmen yang menarik dan memberi energi pada
organisasi dan tujuannya.
3
KASUS
Kasus Analisis Strategi Honda dalam menghadapi masa Pandemi Covid 19
Wabah virus Corona atau Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia membuat sebagian pabrik
an otomotif, baik roda empat atau roda dua memilih untuk menghentikan produksinya sement
ara waktu. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi penguasa pasar motor di Tanah Air, Astra
Honda Motor (AHM). Dijelaskan Ahmad Muhibbudin, General Manajer Corporate Communi
cations AHM, jenama berlambang sayap mengepak ini lebih mengambil keputusan untuk mel
akukan penyesuaian produksi, dengan mengatur seluruh kegiatan di pabriknya.
"Pengaturan kegiatan produksi dengan minimal operation, misalkan dengan mengurangi line
produksi, mengatur shift karyawan, dan poinnya agar bisnis kita tetap bisa berjalan. Lanjutny
a, pihaknya juga tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, seperti pengecekan suh
u tubuh semua karyawan, social distancing, dan pengaturan kegiatan lainnya, seperti meeting
karyawan yang jika memungkinkan bisa dilakukan secara virtual atau teleconference. Selain i
tu, raksasa roda dua asal Jepang ini, juga memperhatikan gizi karyawannya, dengan makanan
atau tambahan vitamin lainnya.
"Penyesuaian produksi ini, kita mulai lakukan per April. Untuk Maret lalu, memang kita masi
h melakukan kegiatan produksi sesuai rencana, dengan terus memperhatikan kondisi terkini d
i market,"
Sementara itu, terkait dengan suplai dari para suplier hingga saat ini memang belum mengala
mi masalah atau keterlambatan. Pasalnya, sebagian besar model yang diproduksi oleh AHM,
mayoritas sudah menggunakan lokal konten. "Makanya, kita tetap terjaga bisnisnya kita pilih
opsi penyesuaian produksi. Selain itu, penyesuaian produksi juga disesuaikan dengan permint
aan market, model-model apa yang kita prioritaskan sesuai dengan permintaan market,". Seba
gai informasi, hingga saat ini, sudah sebanyak tiga pabrikan otomotif yang mengumumkan un
tuk menghentikan produksinya sementara waktu. Pertama, dilakukan oleh PT Honda Prospect
Motor (HPM), kemudian PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), dan juga PT Yamaha Indonesia
4
Motor Manufacturing (YIMM).
Penjualan sepeda motor pun turun drastis, tak terkecuali pada penguasa pasar otomotif Indon
esia saat ini, PT Astra Honda Motor (AHM). Kunjungan ke dealer semakin berkurang dan be
berapa program terpaksa ditunda atau bahkan dibatalkan.
Diprediksi New Normal ini akan mengubah perilaku masyarakat, termasuk saat memb
eli kendaraan. Lantas, bagaimana cara PT AHM beradaptasi dengan kondisi tersebut?
"Kami akan melihat dulu apa yang diputuskan pemerintah, mengingat masing-masing pemeri
ntah daerah saat ini masih mengkaji perkembangan kondisi terkini dan penanganan terbaikny
a," terang Rina Listiani, Corporate Communication PT AHM saat dihubungi redaksi Otosia.
1. Protokol Kesehatan
"Tentu kami akan mengikuti aturan dari pemerintah di masing-masing wilayah. Kami juga tet
ap mengedepankan protokol kesehatan karyawan dan konsumen," tambahnya. PT AHM juga
menghadirkan berbagai program khusus di masa pandemi COVID-19. Salah satu layanan yan
g bisa digunakan ialah home service, sehingga pemilik sepeda motor Honda bisa tetap melak
ukan perawatan kendaraannya tanpa perlu keluar rumah.
Tahap pencocokan (matching stage) dengan menggunakan matrix SWOT. Berikut merupakan
analisis SWOT :
1. Strength (Kekuatan)
◦ Showroom, service station dan spare parts terdistribusi hampir diseluruh kota di
Indonesia.
3) Opportunities (Peluang)
4) Threats (Ancaman)
◦ Krisis ekonomi
Matrix SWOT:
1) Strategi SO
2) Strategi WO
3) Strategi ST
4) Strategi WT
◦ Menyediakan parts KW untuk masyarakat agar mendapatkan harga yang lebih rendah
7
DAFTAR PUSTAKA
David, F. R. (2009). Strategic Managament - Konsep . Jakarta : Salemba Empat .