Anda di halaman 1dari 3

Selamat Pagi Rekan-rekan mahasiswa,

Setelah mempelajari INISIASI 6, coba Anda diskusikan mengenai:


Jelaskan mana yang lebih menguntungkan investasi dalam obligasi atau investasi dalam saham?”
 Selamat Berdiskusi dan Tetap Semangat
Jawaban :
Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti penyertaan modal untuk investor di sebuah
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham dapat diperjualbelikan di pasar modal dalam satuan
lot di mana setiap lot terdiri dari 100 lembar. Sedangkan obligasi atau surat utang merupakan
surat perjanjian peminjaman dana yang diterbitkan oleh entitas tertentu seperti korporasi maupun
pemerintah yang dapat diperjualbelikan. Dalam surat hutang terdapat informasi penting misalnya
besarnya dana, bunga, jatuh tempo, dan informasi – informasi penting lainnya. Investasi obligasi
ataupun investasi saham pada dasarnya sama – sama menguntungkan. Namun, keuntungan
investasi obligasi dan keuntungan investasi saham berbeda dari beberapa sisi. Menjawab
pertanyaan manakah yang lebih menguntungkan antara investasi obligasi atau investasi saham,
ada beberapa aspek untuk diperhitungkan, misalnya besarnya imbal hasil (return) atau
keuntungan, likuiditas, risiko, jatuh tempo (jangka waktu investasi) dan masa berlaku.
a. Imbal hasil (return) atau keuntungan
Kedua instrumen pasar modal ini berbeda dalam pemberian keuntungan atau profit bagi
investornya :
- Return atau imbal hasil investasi obligasi diperoleh dari bunga atau kupon dari dana yang
ditanamkan pemodal. Dalam obligasi, kupon/bunga adalah tingkat imbal hasil yang
diterima si pemegang surat utang hingga masa jatuh tempo. Besarnya kupon berbeda –
beda menyesuaikan kesepakatan di awal. Besarnya bunga di instrumen ini lebih besar
dibanding deposito sehingga lebih menguntungkan. Menariknya, pendapatan dari kupon
bersifat tetap sehingga lebih stabil dibanding instrumen lainnya. Obligasi konvensional
memberi profit dalam bentuk kupon/bunga dan capital gain. Sementara obligasi syariah
atau sukuk memberi keuntungan dalam bentuk imbal hasil/nisbah dan juga capital gain.
Obligasi tidak mengenal pembagian keuntungan dalam bentuk dividen.
- Return atau imbal hasil dari investasi saham bisa diperoleh melalui capital gain atau
pembagian dividen. Pada saham, keuntungan dalam bentuk capital gain adalah selisih
antara harga beli dan harga jual yang mana harga jual lebih tinggi nilainya dibandingkan
harga beli. Sementara dividen adalah keuntungan yang dibagikan perusahaan atau emiten
kepada pemegang saham. Sebenarnya capital gain juga bisa didapat di obligasi namun
potensinya lebih besar pada saham. Saham, baik saham biasa maupun saham syariah,
memberi keuntungan dalam bentuk selisih harga positif (capital gain) dan dividen. Pada
saham tidak ada pembagian keuntungan dalam bentuk kupon atau bunga atau bagi hasil.
b. Likuiditas
Dari segi likuiditasnya surat obligasi cukup sulit dijual kembali dalam tempo singkat.
Investasi obligasi dinilai tidak cukup likuid. Obligasi yang likuid adalah obligasi yang banyak
beredar di kalangan pemegang obligasi serta sering diperdagangkan oleh investor di pasar
obligasi. Apabila obligasi yang dibeli mempunyai likuiditas cukup tinggi maka harga obligasi
tersebut cenderung stabil dan meningkat. Tetapi apabila likuiditas obligasi tersebut rendah,
harga obligasi cenderung melemah. Oleh karena itu pada saat membeli obligasi hendaknya
memilih obligasi yang likuid yaitu yang selalu diperdagangkan di pasar obligasi serta diminati
oleh investor. Jika terpaksa menjual kembali surat obligasi sebelum jatuh tempo. Maka
investor akan mengalami kerugian. Sedangkan saham dinilai jauh lebih likuid jika
dibandingkan dengan obligasi karena mudah untuk diperjualbelikan. Semakin likuid sebuah
saham, berati pembeli dan penjual yang bertransaksi semakin banyak, dan itu artinya saham
itu laku.
c. Risiko
Obligasi memiliki risiko berupa :
- Capital loss, jika kita menjual obligasi di pasar sekunder dengan harga yang lebih rendah
ketimbang harga beli.
- Gagal bayar, ketika penerbit obligasi tidak bisa membayar kembali pinjaman dana yang
dilakukannya. Hal ini dapat dihindari dengan memilih surat yang diterbitkan pemerintah.
Untuk obligasi pemerintah, risiko yang kedua ini bisa dibilang sangat kecil. Ada jaminan
tertulis di undang – undang bahwa pemerintah pasti membayar sesuai nilai pokok beserta
bunganya. Dalam sejarah, pemerintah Indonesia belum pernah gagal bayar sampai
sekarang.
Saham memiliki risiko berupa :
- Capital loss, yang terjadi ketika kita menjual saham perusahaan yang kita miliki dengan
harga yang lebih rendah ketimbang harga belinya. Harga saham sangat fluktuatif di pasar
saham. Seperti sekarang misalnya, ketika IHSG sedang merosot, maka harga saham sudah
pasti menurun. Ini bisa jadi menimbulkan kerugian kalau kita harus melepas saham
sekarang. Karena itu, banyak investor yang hold sahamnya, menunggu sampai harga naik
lagi.
- Risiko likuidasi, yang bisa terjadi ketika perusahaan tempat kita menanam dana harus
bangkrut.
d. Jatuh tempo (jngka waktu investasi) dan masa berlaku
Untuk investasi obligasi, ada masa jatuh tempo tertentu yang menyertainya dan biasanya
tercantum dalam surat perjanjiannya. Misalnya seperti ORI, biasanya memiliki masa berlaku
3 tahun. Sedangkan SBR, masa berlakunya 2 tahun. Obligasi yang lain juga ada tenggat waktu
jatuh temponya masing-masing, siapa pun penerbitnya. Setelah tenggat itu berlalu, maka kita
sudah tidak bisa mendapatkan hak kita lagi sebagai investor. Sedangkan untuk investasi
saham, masa berlaku saham tidak terbatas selama saham perusahaan tersebut masih kita
miliki, masih beroperasi, selama sahamnya belum kita jual atau hibahkan pada orang lain , dan
sahamnya juga masih beredar di bursa efek, maka kita akan tetap berstatus sebagai pemegang
saham, dan memiliki semua hak yang menyertainya.
Selain itu, sebelum menentukan investasi mana yang lebih menguntungkan dan yang akan
dipilih, sebaiknya kita mengetahui kelebihan dan kekurangan dari investasi dalam obligasi dan
investasi dalam saham :
Keterangan Obligasi Saham
Kelebihan - Secara umum lebih aman dibanding - Secara historis return atau
saham. imbal hasil lebih besar
- Tingkat pengembalian yang jelas dibanding obligasi.
karena tergantung kuponnya. - Biaya mulai lebih murah.
- Ada rating dari lembaga yang - Perdagangan lebih likuid.
kredibel.
- Membutuhkan modal awal yang - Secara umum risiko investasi
lebih besar (khususnya untuk lebih besar dibanding obligasi.
corporate bond dan government - Return atau imbal hasil tidak
Kekurangan bond non-retail). dijamin.
- Kurang likuid jika dibanding dengan - Jika perusahaan bangkrut,
saham. pemegang saham dibayar
- Ada risiko langsung ke suku bunga. paling akhir

Kesimpulan dari beberapa aspek diatas dan dilihat dari kelebihan dan kekurangannya bahwa
mana yang lebih menguntungkan investasi dalam obligasi atau investasi dalam saham adalah
tergantung kebutuhan dan tujuan investasi keuangan tersebut. Saham merupakan instrumen
investasi yang baik dimanfaatkan sebagai investasi jangka panjang, mengingat fluktuasi
harganya yang sangat agresif atau cukup tajam. Sedangkan, obligasi akan optimal atau cocok
dimanfaatkan sebagai instrumen investasi jangka pendek dan menengah. Kebutuhan dan tujuan
investasi setiap investor tidak sama. Sebab tiap – tiap investor memiliki profil investasi yang
berbeda. Dengan mengetahui kebutuhan dan tujuan investasi maka kita bisa memilih lebih
optimal untuk investasi di saham atau obligasi. Selamat berinvestasi dan Salam profit ...!!!

Sumber Referensi :
Sugiarto. Edisi 2 Buku Materi Pokok EKMA 4115/4SKS/Modul 1 – 12. Pengantar Akuntansi.
Universitas Terbuka
https://diskartes.com/2020/07/investasi-saham-atau-obligasi-mana-yang-lebih-untung/
https://lifepal.co.id/tanya/q/mana-yang-lebih-menguntungkan-investasi-dalam-obligasi-atau-
investasi-dalam-saham/#:~:text=Investasi%20obligasi%20ataupun%20investasi%20saham
%20pada%20dasarnya%20sama%2Dsama%20menguntungkan.
https://www.modalrakyat.id/blog/obligasi-vs-saham-investasi-mana-yang-lebih-menguntungkan-
https://kumparan.com/kumparanbisnis/q-and-a-investasi-saham-atau-obligasi-mana-lebih-
untung/full
http://qmfinancial.com/2020/10/saham-vs-obligasi/
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/bisnis/pahami-perbedaan-saham-dan-
obligasi#:~:text=Kesimpulan%20perbedaan%20saham%20dan%20obligasi,hanya%20berstatus
%20sebagai%20pemberi%20utang.
https://businesshubsolutions.com/perbedaan-saham-dan-obligasi/

Anda mungkin juga menyukai