Anda di halaman 1dari 4

Diskusikan dengan teman anda:

Menurut anda, apa kekurangan dan kelebihan pelaksanaan otonomi daerah pada era
sekarang?
Jawaban :
Menurut Undang – Undang No. 32 Tahun 2005, yang menyatakan otonomi daerah adalah sebuah
hak, wewenang, dan juga kewajiban pada sebuah daerah otonom yang mengatur sendiri
kepentingan mengenai masyarakat, khususnya pemerintahan. Otonomi daerah merupakan sebuah
kewenangan yang dimiliki oleh sebuah daerah tertentu untuk mengatur suatu urusan yang terkait
pemerintahan dan mengurus kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan undang – undang
dan peraturan yang ada. Otonomi daerah pada era sekarang ini memiliki kekurangan dan
kelebihan, antara lain :
1. Kekurangan
Otonomi daerah mempunyai beberapa kekurangan. Kekurangan yang harus disadari sehingga
bisa diminimalisir kejadiannya. Kekurangan yang dapat memacu semua pihak terkait untuk
selalu intropeksi agar lebih banyak kelebihan yang dicapai daripada kekurangan. Kekurangan
otonomi daerah pada era sekarang, antara lain :
a. Pertentangan Peraturan
Otonomi dapat membuat terjadinya pertentangan peraturan antara pemerintah daerah.
Namun, meskipun demikian selama peraturan yang berbeda tersebut bisa saling
melengkapi, tidak akan menimbulkan masalah. Contoh pertentangan peraturan adalah
adanya peraturan pelaksanaan hukum Islam di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Bertentangan dengan pelaksanaan Undang – Undang lain yang berlaku di Indonesia.
Karena hal tersebut adalah keinginan masyarakat dan dalam pelaksanaannya saling
melengkapi, juga menciptakan ketertiban, maka tidak ada hal negatif yang terjadi.
b. Pengawasan Lemah
Pengawasan pemerintah pusat ke pemerintah daerah menjadi lemah. Pada beberapa kasus,
hal tersebut memungkinkan timbulnya penguasa – penguasa daerah yang sewenang –
wenang. Untuk mengawasi hal ini, maka masyarakat daerah yang harus berperan aktif
dalam daerahnya.
c. Rentan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Pengawasan yang lemah, juga menyebabkan mudahnya korupsi, kolusi, dan nepotisme di
kalangan pejabat pemerintah daerah. Penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan
pribadi dan merugikan negara secara pribadi dapat terjadi. Korupsi dana pembangunan
daerah yang paling banyak dilakukan. Selain itu, penyalahgunaan dalam bentuk kolusi dan
nepotisme, di mana tidak adanya profesionalisme dalam pekerjaan juga marak. Setiap
proyek pembangunan diserahkan kepada perusahaan milik pribadi atau keluarga tanpa
melalui proses seharusnya banyak dilakukan.
d. Kesenjangan Antar Daerah
Dampak negatif selanjutnya adalah kesenjangan antar daerah. Karena tidak semua wilayah
mempunyai sumber daya yang banyak. Atau mungkin sumber daya yang banyak tetapi
tidak dikelola dengan baik. Akibatnya, terjadi kesenjangan antar daerah. Wilayah yang satu
lebih sejahtera dibandingkan wilayah lain. Cara mengatasi kesenjangan sosial, budaya, dan
ekonomi harus diupayakan karena dapat memicu konflik antar daerah.
e. Koordinasi Sulit
Banyaknya pemerintah daerah, berarti juga banyak organisasi dan instansi di bawahnya.
Selain membuat lemahnya pengawasan, hal ini menyebabkan koordinasi sulit. Pemerintah
pusat tidak bisa melakukan kebijakan yang berada di luar wewenangnya dengan cakupan
seluruh wilayah Indonesia. Karena nantinya pemerintah daerah harus diikutsertakan dalam
kewenangan tersebut.
f. Keseimbangan Kepentingan Sulit Tercapai
Keseimbangan kepentingan sulit tercapai karena setiap daerah mempunyai aturan yang
berbeda. Untuk menyatukannya menjadi hal sulit. Apalagi menyeimbangkan kepentingan
daerah yang satu dengan daerah lain. Perlu kebijakan kepala daerah dan ketegasan
pemerintah pusat untuk mencapai keseimbangan.
g. Perlu Biaya Desentralisasi
Seperti telah disebutkan, bahwa otonomi daerah atau desentralisasi berarti membuat
bertambahnya pejabat di daerah. Secara birokrasi, ini lebih efisien waktu, tenaga , dan
biaya. Namun secara keorganisasian, membutuhkan biaya lebih banyak. Sistem di daerah
juga harus dibangun dengan biaya tidak sedikit hingga dapat menyerap aspirasi
masyarakat.
h. Kedaerahan
Seharusnya, setiap wilayah mengusahakan upaya menjaga keutuhan NKRI. Otonomi
daerah membuka peluang kedaerahan atau kelompok menjadi terbuka. Jika tidak dijaga,
sikap mementingkan kelompok / wilayah / daerahnya lebih terasa dibandingkan
kepentingan nasional
i. Keputusan Lebih Panjang
Dalam hal yang mendesak, keputusan menjadi lebih cepat. Namun, mencakup keputusan
nasional alurnya bertambah panjang. Karena untuk menerapkan kebijakan nasional,
pemerintah pusat harus mempertimbangkan aspirasi dari semua daerah. Jangan sampai
kebijakan hanya menguntungkan daerah tertentu saja.
2. Kelebihan
Selain kekurangan, otonomi daerah juga memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan otonomi
daerah sesuai tujuannya terlihat jelas. Kelebihan ini diharapkan dapat benar-benar terjadi jika
pelaksanaan otonomi daerah sesuai aturan. Kelebihan tersebut dilihat dari sudut pandang
masyarakat daerah, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.
a. Prioritas Pembangunan Jelas
Kelebihan pertama otonomi daerah adalah prioritas pembangunan menjadi lebih jelas dan
tepat sasaran. Karena jika semua diatur oleh pemerintah pusat, maka ada kemungkinan
tidak sesuai dengan kondisi daerah, kebutuhan masyarakatnya, dan aspirasi atau keinginan
dari masyarakat daerah sendiri. Dengan otonomi daerah, pemerintah daerah bebas
mengatur dan menyesuaikan pembangunan dengan kondisinya. Jika daerah mempunyai
banyak sumber daya pertanian, maka pembangunan diprioritaskan kepada pertanian. Jika
daerah membutuhkan banyak infrastruktur, maka alokasi dana pembangunan untuk
infrastruktur.
b. Pembangunan Daerah Lebih Maju
Pembangunan daerah dapat menjadi lebih maju. Ini adalah akibat dari peningkatan
pelayanan dan kesejahteraan. Pelayanan dan kesejahteraan meningkat karena
pembangunan lebih tepat sasaran. Daerah yang sebagain besar wilayahnya di tepi pantai
dan penduduk bermatapencaharian nelayan, maka kebijakan akan diarahkan untuk
pembangunagan perairan dan perikanan. Dengan demikian, peningkatan kesejahteraan
lebih cepat dirasakan.
c. Daerah Mengatur Pengelolaan Sendiri
Otonomi daerah memungkinkan daerah mengatur pengelolaan sumber dayanya sendiri.
Pengelolaan disesuaikan dengan potensi daerah masing – masing. Sehingga tidak ada
daerah yang memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
potensinya. Dan daerah yang mempunyai lebih banyak sumber daya alam dapat lebih
berkontribusi dalam pembangunan nasional. Daerah mengatur pendapatan dan
pengeluarannya sesuai RAPBD yang telah disusun.
d. Kerjasama Terjalin dengan Rakyat
Pemerintah daerah adalah yang paling dekat dengan rakyat. Seharusnya dengan otonomi
daerah, aspirasi rakyat dapat lebih terserap dan diutamakan. Secara tidak langsung akan
ada kerja sama yang terjalin baik antara pemerintah dengan rakyat.
e. Mengurangi Tugas Pemerintah Pusat
Adanya otonomi daerah mengurangi menumpuknya pekerjaan pemerintah pusat. Dengan
demikian pekerjaan pemerintah pusat akan lebih efisien. Pemerintah akan lebih bisa
berfokus kepada tugas yang menyangkut negara secara keseluruhan dan hubungan dengan
luar negeri. Pemerintah pusat hanya tinggal menerima laporan dan melakukan pengawasan
terhadap jalannya pemerintah daerah, untuk selanjutnya membuat kebijakan yang bersifat
nasional dan dapat diterapkan di semua daerah.
f. Mudah Menyesuaikan dengan Kebutuhan Khusus Daerah
Otonomi daerah membuat pemerintah lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan
khusus daerah. Contoh dengan adanya daerah – daerah tertentu, seperti Daerah Khusus
Ibukota Jakarta yang tentunya mendapat perlakukan berbeda sebagai ibu kota negara. Atau
daerah Istimewa Yogyakarta yang arah pemerintahannya bergaya keraton sesuai dengan
kebudayaan masyarakatnya. Atau Nangroe Aceh Darussalam yang kebijakan pemerintahan
daerahnya Islam sesuai aspirasi masyarakatnya.
g. Lebih Cepat dalam Menangani Kebutuhan Mendesak
Untuk kebutuhan mendesak, adanya otonomi daerah akan mengefisiensikan waktu yang
ada. Tidak perlu persetujuan dari pemerintah pusat untuk tindakan darurat. Misalnya untuk
daerah yang terkena bencana alam longsor, maka pemerintah daerah dapat dengan cepat
menyalurkan bantuan tanpa persetujuan pusat.
h. Mengurangi Kemungkinan Kesewenangan Pemerintah Pusat
Otonomi daerah juga memnbatasi kekuasaan pemerintah pusat secara tidak langsung. Hal
ini mengurangi kemungkinan kesewenangan pemerintah pusat menerapkan aturan dan
kebijakan yang tidak sesuai aspirasi rakyat. Atau bahkan mencegah terjadi kediktatoran.
i. Meningkatkan Kualtas Pelayanan Publik
Kualitas pelayanan publik juga dapat ditingkatkan di daerah, karena pemerintahan ini
berhubungan langsung dengan masyarakat. Kualitasnya dapat terjaga dan dapat diawasi.
j. Hubungan Harmonis Antar Daerah dan Pusat
Adanya otonomi daerah juga menciptakan hubungan pemerintah pusat dan daerah di
Indonesia menjadi lebih harmonis. Karena setiap daerah mempunyai kewenangan
mengatur daerah, tidak akan ada ketidakpuasan di sana.  Tidak ada konflik kepentingan
yang terjadi.
k. Efisiensi Waktu dan Biaya
Otonomi daerah membuat efisiensi waktu dan biaya dalam segala bidang. Tidak semua
permasalahan harus diselesaikan ke pemerintah pusat yang membutuhkan waktu dan biaya
lebih banyak.
l. Mengurangi Birokrasi
Efisiensi waktu dan biaya akibat otonomi daerah juga mengurangi birokrasi yang panjang
dan berbelit – belit. Bisa dibayangkan, jika hanya untuk mengurus Kartu Tanda Penduduk
saja harus ke pemerintah pusat. Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat yang
wilayahnya sangat jauh dari ibu kota?.

Referensi :
Hamid, Edy Suandi. (2018). Perekonomian Indonesia. Modul 3. Tangerang Selatan : Universitas
Tebuka

Anda mungkin juga menyukai