BENDUNGAN (DAMS)
1. berdasar ukuran,
2. tujuan pembangunannya,
3. penggunaannya,
4. jalannya air,
5. konstruksinya,
6. fungsinya, dan
7. menurut ICOLD.
Ada dua (2) tipe, yaitu bendungan besar dan bendungan kecil
1). Bendungan yang tingginya lebih dari 15 m, diukur dari bagian terbawah
pondasi sampai ke puncak bendungan.
2). Bendungan yang tingginya antara 10 m dan 15 m dapat pula disebut
bendungan besar asal memenuhi salah satu atau lebih kriteria sebagai
berkut :
Hal 5-1
2. Bendungan kecil (small dams, weir, bendung)
Semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar
disebut bendungan kecil.
Ada dua (2) tipe yaitu bendungan dengan tujuan tunggal dan bendungan
serbaguna.
Ada tiga tipe, yaitu bendungan untuk membentuk waduk, bendungan penangkap/
pembelok air dan bendungan untuk memperlambat aliran air.
Hal 5-2
a. untuk menyimpan air sementara dan dialirkan ke dalam saluran air di
bagian hilir.
b. untuk menyimpan air selama mungkin agar dapat meresap di daerah
sekitarnya.
Apabila tujuannya digunakan untuk menangkap lumpur dan pasir maka disebut
debris dam, check dam atau sabo dam.
Ada dua (2) tipe yaitu bendungan untuk dilewati air dan bendungan untuk
menahan air.
Ada tiga (3) tipe yaitu bendungan urugan, bendungan beton dan bendungan
lainnya.
Hal 5-3
dapat dibagi menjadi dua (2) tipe yaitu : bendungan urugan tanah dan
bendungan urugan pasir dan kerikil.
Adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi beton baik dengan tulangan
maupun tidak. Ini masih dapat dibagi lagi menjadi : bendungan beton
berdasar berat sendiri, bendungan beton dengan penyangga, bendungan
beton berbentuk lengkung dan bendungan beton kombinasi.
Hal 5-4
4) Bendungan beton kombinasi (combination concrete dams, mixed
type concrete dams) adalah merupakan kombinasi antara lebih dari
satu tipe. Apabila suatu bendungan beton berdasar berat sendiri
berbentuk lengkung maka disebut concrete arch gravity dams.
Apabila suatu bendungan beton merupakan gabungan beberapa
lengkung maka disebut concrete multiple arch dams. Terdapat pula
suatu bendungan yang sebagian panjangnya berbentuk lengkung dan
beton dengan penyangga lainnya. Terdapat pula suatu bendungan yang
sebagian panjangnya dengan penyangga sedang lainnya berbentuk
lengkung.
3. Bendungan lainnya
Hal 5-5
juga sama. Ini dipakai untuk membuat proyek seoptimal-optimalnya, artinya
dengan menambah tinggi pada bendungan utama diperoleh hasil yang
sebesar-besarnya biarpun harus menaikkan sebelah sisi kiri dan atau sisi
kanan. Biaya yang dipakai untuk menaikkan tinggi air masih ekonomis
dibandingkan dengan hasil besar yang akan diperoleh.
6. Tanggul (dyke, levee) adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri
dan atau kanan bendungan utama dan di tempat yang jauh dari bendungan
utama yang tinggi maksimalnya hanya 5 m dengan panjang puncaknya
maksimal 5 kali tingginya.
Hal 5-6
4. bendungan beton dengan penyangga,
5. bendungan beton berbentuk lengkung, dan
6. bendungan beton berbentuk lebih dari satu lengkung.
1. Tujuan pembangunan,
2. Keadaan klimatologi setempat,
3. Keadaan hidrologi setempat,
4. Tersedianya bahan bangunan setempat,
5. Keadaan topografi setempat,
6. Keadaan di daerah genagan,
7. Keadaan geologi setempat,
8. Keadaan lingkungan setempat,
9. Keperluan untuk pengoperasian waduk,
10. Hubungan dengan bangunan pembantu (pelimpah, pengambilan,
pengeluaran)
12. Biaya proyek.
Hal 5-7