Air yang dibutuhkan untuk pengairan didapat dari Sungai, Mata Air, Air Tanah,
Danau dan Waduk (danau buatan).
Untuk dapat memanfaatkan air yang mengalir di atas permukaan tanah dan yang
merembes ke dalam tanah tersebut, dipakai bangunan-bangunan penangkap air.
Oleh sebab itu perlu pengenalan dimana air itu diambil.
3. Waduk / Danau
a. Debit dapat disesuaikan dengan persediaan yang ada,
b. Air tidak berlumpur, karena telah mengendap,
c. Pengambilan air dilakukan di bawah muka air.
Pada pemakaian selisih tinggi alam harus dipenuhi syarat bahwa permukaan
daerah pengairan harus lebih rendah dari pada muka air pada tempat penangkap
air.
Pada pemakaian selisih tinggi buatan maka perlu pertolongan tenaga pompa,
karena permukaan daerah pengairan lebih tinggi dari pada tempat penangkap air.
Pompa dapat menaikan air 6 - 10 m.
Irigasi dan Bangunan Air Lanjutan Hal : 2 - 1
Kesulitan :
Semua faktor tersebut di atas memberikan gambaran tentang corak sungai, yang
berbeda pada sungai yang satu dan yang lain. Di musim hujan sungai
mengalirkan debit besar dan di musim kemarau debit kecil.
Pengambilan tinggi yang lebih besar lagi akan memberikan perencanaan yang
tidak ekonomis.
Irigasi dan Bangunan Air Lanjutan Hal : 2 - 2
Pengambilan di daerah pegunungan, umumnya muka air sungai sangat rendah
terhadap keadaan tepi sungai (tanah tepi sungai). Maka air yang diambil dari tepi
sungai harus diambil pada sebuah saluran induk yang menyusuri tepi sungai
sebagai saluran tranche, dan pada umumnya saluran ini perlu dibuat dengan
galian yang sangat dalam.
Pengairan baru dapat dimulai bila muka air saluran berada di atas permukaan
tanah sawah, sehingga dengan selisih tinggi alam ini air dapat mengalir.
Bila muka air berada di bawah muka sawah, maka perlu tinggi buatan dengan
pertolongan pompa.
I
i
sawah h L
Sehingga : L = (H + h) / (I - i)
Pengambilan ini dilakukan dengan jalan membobok tebing dan meletakkan dasar
lubang-lubang pengambilan ini di bawah muka air sungai.
lumpur
Dengan memakai bendung, muka air sungai dapat tertahan oleh bendung,
sehingga mempunyai tinggi muka air minimum yang cukup, di musim kemarau
masih memungkinkan pengambilan air.
H B
I
i
sawah h
Pengambilan dengan sebuah bendung ini memerlukan biaya yang cukup besar
khususnya untuk bendung tetap/permanen. Oleh karena itu dalam perencanaan
perlu diadakan feasibility study baik feasibel ekonomis maupun feasibel teknis.
Feasibel ekonomis; berapa hasil yang akan diperoleh paling sedikit (panen dll)
untuk menghitung pengembalian hutang dan bunga.
1. Bangunan sederhana
Syarat yang harus dipenuhi adalah kemiringan daerah > kemiringan saluran.
Biasanya pada daerah pegunungan saluran induk memerlukan penggalian yang
dalam dan kemudian saluran keluar dari lembah sungai melalui saluran tranche
Irigasi dan Bangunan Air Lanjutan Hal : 2 - 5
(garis tinggi). Pada daerah dataran rendah dengan kemiringan daerah yang
hampir sama dengan kemiringan saluran sehingga diperlukan saluran induk yang
panjang.
Dengan adanya bangunan penghantar ini, bagian pertama dari saluran induk
ditempatkan pada dasar sungai, dengan demikian maka penggalian pada tepi
sungai dapat dikurangi .
a. pada waktu muka air tinggi, air yang masuk kesaluran banyak,
b. pada waktu muka air turun, air yang masuk ke saluran sedikit.
a. jika terjadi banjir besar, air yang masuk ke saluran besar sehingga
dapat merusak saluran itu sendiri, dan akan menggenangi daerah,
b. pasir dan lumpur lama kelamaan akan mengendap, sehingga
saluran menjadi dangkal dan air tidak dapat masuk ke saluran,
2. Bangunan pengendali