Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan Nasional Ok
Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan Nasional Ok
Ratonggi Siregar
MIN Padang Bulan Rantau Prapat
Corresponding author: ratonggi_siregar@yahoo.com
Abstrak
Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam pembangunan sebuah Negara. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia sebagai investasi pembangunan sangat di perlukan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia yang
sumber daya manusianya masih kurang dari segi kualitas dan produktifitasnya. Untuk dapat mengatasi masalah kurangnya
kualitas dan produktifitas sumber daya manusia di negara berkembang seperti Indonesia. Maka perlu dipahami cara-cara
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan migrasi.
PENDAHULUAN
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi syarat mutlak untuk melaksanakan pembangunan. Setiap manusia
dituntut kompetensi individunya untuk berinovasi guna memacu pembangunan ekonomi disegala bidang. Meningkatkan
kualitas SDM merupakan investasi manusi jangka panjang, karena setiap orang menempuh jalur pendidikan tidak secara
otomatis menjadikan dirinya berkualitas. Masih diperlukan proses dalam dunia kerjanya menuju ke jenjang yang lebih ahli
atau berkualitas. Namun, saat ini SDM di Indonesia masih belum memliki kualitas yang dapat mendukung laju pertumbuhan
ekonomi secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, dari masalah pendidikan, kesejahteraan sosial,
ketenagakerjaan, dan lain sebagainya. Maka dalam tulisan ini akan dibahas mengenai masalah SDM di Indonesia dan
bagaimana cara meningkatkan kualitas SDM yang ada.
PEMBAHASAN
Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM)
Saat kita berbicara apa itu SDM? Maka kita akan langsung menjawab SDM adalah Sumber Daya Manusia. Dalam
hal kepanjangan setiap orang sudah mengalami persamaan bahwa SDM kepanjangan dari sumber daya manusia. Namun
jika ditanya dari segi persepsi atau pengertian sumber daya manusia, maka terdapat jawaban yang beragam atau tidak
jarang kita dibuat bingung mengenai pengertiann SDM.
Maka diperlukan pembahasan mengenai pengertian SDM agar kita memiliki pemahaman yang sama mengenai
SDM. Ahmad Tohardi (2002:12) menyimpulkan bahwa; sumber daya manusia adalah segala potensi yang ada pada
manusia baik berupa akal pikiran, tenaga, keterampilan, emosi, dan sebagainya yang dapat digunakan baik untuk dirinya
maupun untuk organisasi atau perusahaan (Suherman, 2012).
Mathis dan Jackson (2006) mengungkapkan bahwa SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah
organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
Selain itu Hasibuan (2003) mendefinisikan pengertian SDM adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotifasi
oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa sumber daya manusia adalah segala potensi yang di miliki manusia
baik berupa daya pikir, tenaga, keterampilan, emosi, dan potensi lainya yang dapat digunakan secara efektif dan efisien
untuk memenuhi keinginannya sendiri ataupun untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
dan menguasai IPTEK yang berwawasan lingkungan, serta (4) Pengembangan pelantara yang meliputi kelembagaan dan
perangkat hukum yang mendukung peningkatan kualitas SDM. Secara oprasional, upaya peningkatan kualitas SDM
dilaksanakan melalui berbagai sektor pembangunan, antara lain sektor pendidikan, kesehatan, kesejahtraan sosial,
kependudukan, tenaga kerja, dan sektor-sektor pembangunan lainnya (Mulyadi S, 2003:2).
Kenyataannya sekarang di Indonesia menunjukan bahwa semakin banyak anggota masyarakat yang tidak bisa
melanjutkan pendidikan (formal) ke jenjang yang diinginkan. Hal ini cenderung disebabkan oleh kekurangan biaya yang
dimilikinya. Banyak fenomena lain yang memberikan indikasi mahal atau murahnya “dunia pendidikan”.
Pendidikan yang mahal ialah yang harganya tinggi tetapi jasa yang didapat oleh pembayar kurang sesuai atau tidak
sebanding dengan pengeluaran yang dilakukan oleh pembayar tadi. Pendidikan dikatakan mahal apa bila mutunya rendah,
fasilitas pembelajaran kurang memadai, pendidiknya relatif kurang prefesional, output-nya biasa-biasa saja. Kondisi
demikian yang dianggap mahal walaupun harganya biasa-biasa saja. Sebaliknya apa bila kualitasnya tinggi, sarana dan
prasarana representative, para guru/dosen prefesional, lulusannya hebat, dampaknya positif, dan istimewa serta memiliki
berbagai macam keunggulan, maka yang demikian bisa dikatakan murah walaupun biayanya cukup tinggi. Sayangnya
penyelengaraan pendidikan yang seperti ini sulit terjangkau oleh kalangan yang mempunyai keterbatasan financial seperti
yang terjadi di Indonesia (Suherman, 2012: 17-18).
menambah pertumbuhan penawaran tenaga kerja (pencari kerja) di perkotaan sementara di pedesan terjadi penurunan
jumlah sumber daya manusia.
Dilihat dari sisi permintaan, penyediaan lapangan kerja di perkotaan lebih sulit dibandingkan dengan penyediaan
lapangan kerja di pedesaan karena kebutuhan sumber daya komplementer sektor industri. Selain tekanan kenaikan upah
dan tunjangan tambahan lainnya, permasalahan penyediaan lapangan kerja di perkotaan juga masalah ketidak adaan alat-
alat teknologi produksi padat karya yang dapat mengimbangi kenaikan output sektor modern dengan kenaikan produktivitas
kerja.
SIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas, dapat kita simpulkan bahwa sumber daya manusia memiliki peran penting dalam
pembangunan sebuah Negara. Maka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia sebagai investasi pembangunan sangat
di perlukan. Terutama di negara berkembang seperti Indonesia yang sumber daya manusianya masih kurang dari segi
kualitas dan produktifitasnya. Untuk dapat mengatasi masalah kurangnya kualitas dan produktifitas Sumber Daya Manusia
di negara berkembang seperti Indonesia. Maka kita perlu memahami cara-cara meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia melalui bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan , dan migrasi seperti yang di ulas dalam tulisan ini.
REFERENSI
Isin, E.F. dan Turner, B.S. 2007. “Investigating Citizenship: An agenda for Citizenship Studies.” Citizenship Studies, Vol. 11,
No. 1, February, pp. 5-17.
Mulyadi S. 2003. Ekonomi Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT. Rajagafindo Persada.
Mulyadi S. 2003. Ekonomi Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT. Rajagafindo Persada.
Osler, A. dan Starkey, H. 2006. “Education for Democratic Citizenship: A Review of Research, Policy and Practice 1995-
2005,” Research Papers in Education, Vol. 21, No. 1, December, pp. 433-466
Subandi. 2012. Ekonomi Pmbangunan. Bandung: Alfabeta
Suherman, Eman, 2012. Kiat Sukses Membangun SDM Indonesia. Bandung: CV.Allfabeta..
Sukirno, Sadono. 2011. Ekonomi Pembangunan:Proses,Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta: kencana.