Anda di halaman 1dari 2

Tren Demokrasi Indonesia Disebut Kian Alami

Kemunduran
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana warga negaranya memiliki hak
yang sama pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau
melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga
merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik
dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat
dan martabat manusia.

Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan


rakyat",[2] yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos)
"kekuatan" atau "kekuasaan"

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL
UGM) Amalinda Savirani mengatakan, Indonesia kian mengalami
regresi demokrasi. Ini tampak dari sejumlah survei terkait kebebasan
berpendapat dan indeksi demokrasi. "Ini alarm kondisi demokrasi
Indonesia saat ini yang trennya semakin regresi," kata Amalinda di
acara webinar bertajuk Mural: Semangat Melawan Regresi Demokrasi
yang digelar Public Virtue Institute, Minggu (12/9/2021). Amalinda
mengatakan, secara global saat ini sedang muncul tren anti-demokrasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tren Demokrasi
Indonesia Disebut Kian Alami Kemunduran",
Melihat kondisi saat ini, Indonesia berpotensi jadi salah satu negara yang
mengarah ke sana.  Namun dibandingkan negara lain seperti Vietnam, Jepang,
Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya, kata dia, kebebasan berpendapat di
Indonesia masih tergolong baik.
Sejumlah survei dalam negeri menunjukkan kecenderungan Indonesia yang tidak
mendukung gerakan demokrasi secara penuh, khususnya kebebasan
berpendapat. Hal tersebut tercermin dari survei IPI yang menunjukkan hampir 70
persen responden takut menyampaikan pendapatnya. Termasuk survei LP3ES
yang menunjukkan ada 52,5 persen responden yang takut menyuarakan
pendapat. Kondisi ini diperparah dengan langkah aparat menghapus mural atau
gambar seni jalanan (street art) yang mengkritik pemerintah.

Sebagai informasi, skor Indeks Demokrasi Indonesia 2020 yang dirilis Badan Pusat
Statistik berada di angka 73,66. Skor ini menurun dibanding tahun 2019 yang
74,92. Sementara dalam Indeks demokrasi Global yang dirilis The Economist
Intelligence Unit (EIU), skor Indonesia 6,30 dalam skala 0-10. Indonesia berada di
urutan 64. Pada 2019 skor yang didapat Indonesia adalah 6,48. Pada 2017 dan
2018, Indonesia mendapatkan angka 6,39. EIU menggunakan lima indikator dalam
menentukan kualitas demokrasi suatu negara, antara lain proses pemilu dan
pluralisme, kebebasan sipil, partisipasi politik, fungsi dan kinerja pemerintah,
serta budaya politik.

Anda mungkin juga menyukai