Anda di halaman 1dari 12

AKIDAH AGAMA ISLAM

Disusun oleh:
KELOMPOK 1
1. Abdul Gapur 20416255201019
2. Dimas Wahyu Diwantoro 20416255201068
3. Rahmat Afandi Kuncoro 20416255201066
4. Ridwan Ari Maulana Firdaus 20416255201128
5. Maman suherman 20416255201025
PENGERTIAN AQIDAH
• Akidah berasal dari Bahasa Arab yang berarti mengikat atau
membuhul, menyimpulkan, mengokohkan, menjanjikan. Arti menurut
bahasa, akidah berarti yang diikat, yang dibuhul, yang disimpulkan,
yang dikokohkan, yang dijanjikan (Ensiklopedi Hukum Islam jilid 1
halaman 78).
• Akidah menurut istilah adalah unsur-unsur yang harus dibenarkan
dengan hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat
dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh keragu-raguan.
• Dalam definisi yang lain disebutkan akidah adalah suatu pokok atau
dasar keyakinan yang harus dipegang oleh orang yang
mempercayainya.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa akidah Islam adalah dasar-dasar pokok
keyakinan atau kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya
oleh orang Islam.Dasar-dasar tersebut harus dipegang teguh
oleh orang Islam. Dalam berakidah tidak boleh setengah hati
harus mantap dan sepenuh hati tanpa ada keraguan sedikitpun di
dalam hatinya.Dalam al-Quran kata akidah disebutkan, antara
lain dalam QS al-Maidah : 1 yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad (janji)
itu (QS. Al- Maidah / 5 : 1)
DASAR PENGERTIAN AKIDAH
• Dasar aqidah itu sendiri adalah ajaran Islam yang menjadi
sumber-sumber hukum dalam Islam, yang ada pada Al
Quran dan Al Hadits. Al Quran dan Al Hadits menjadi pedoman
hidup dalam Islam yang menjelaskan banyak mengenai kriteria
atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia.
• Dalam memahami Al Quran lebih jauh lagi, maka umat Islam
diperintahkan dalam mengikuti segala ajaran Rasulullah SAW,
karena perilaku Rasulullah menjadi contoh yang nyata bisa
dilihat dan dimengerti bagi setiap umat Islam.
Pengertian aqidah islam merupakan suatu bentuk kepercayaan
dan keyakinan terhadap Allah SWT dengan meyakini mengenai :
• Iman kepada Allah SWT
• Iman kepada Malaikat
• Iman kepada Kitab
• Iman kepada Rasul
• Iman kepada Hari Akhir
• Iman kepada Qada dan Qadar
PEMBAGIAN AKIDAH TAUHID
Menurut mereka qadha' dan qadar adalah termasuk rububiyah Allah atas
makhlukNya. Maka masalah ini termasuk ke dalam salah satu di antara tiga
macam tauhid menurut pembagian ulama:
• Tauhid Al-Uluhiyyah, (al-Fatihah ayat 4 dan an-Nas ayat 3)
mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan
karenaNya semata.
• Tauhid Ar-Rububiyyah, (al-Fatihah ayat 2, dan an-Nas ayat 1)
mengesakan Allah dalam perbuatanNya, yakni mengimani dan meyakini bahwa
hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.
• Tauhid Al-Asma' was-Sifat, (al-Ikhlas ayat 1-4, dan an-Nahl ayat 62).[4]
mengesakan Allah dalam asma dan sifatNya, artinya mengimani bahwa tidak
ada makhluk yang serupa dengan Allah, dalam dzat, asma maupun sifat
RUANG LINGKUP AKIDAH
• Ilahiyat (pembahasan akan segala hal atau segala sesuatu yang memiliki
hubungan dengan Ilahi, seperti wujud Allah dan sifat-sifat Allah, dan lain
sebagainya)
• Nubuwat (pembahasan mengenai segala sesuatu yang memiliki hubungan
dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan mengenai Kitab Allah,
mukjizat, dan lain sebagainya)
• Rukhaniyat (pembahasan mengenai segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisika, seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh, dan masih
banyak yang lainnya)
• Sam'iyat (pembahasan akan segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
melalui dalil naqli berupa Al Quran dan Sunnah, seperti halnya alam barzah,
akhirat, azab kubur, tanda-tanda kimat, surga dan neraka, dan yang lainnya)
DALIL – DALIL AKIDAH ISLAM
Dalil tentang dasar akidah Islam
Manusia yang mengikuti petunjuk Al-Qur’an berarti telah memiliki akidah yang benar.
Sebaliknya, manusia yang tidak mengikuti petunjuk-petunjuk Al-Qur’an tidak memiliki akidah yang
benar. Sebagaimana firman Allah Swt, berikut.

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.”


(Q.S. An-Nisa’: 36)
Allah memberi petunjuk kepada manusia untuk mengikuti kebenaran yang disampaikan oleh
Rasulullah Saw, sebagaiman firman Allah Swt, berikut.

Artinya:
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah.”…. (Q.S. Al-Hasyr : 7)
Dalil tentang tujuan akidah Islam
Tujuan mempelajari akidah Islam dapat diuraikan dengan dalilnya, berikut.
a. Menghindarkan diri dari pengaruh kehidupan yang sesat,
Artinya:
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Q.S. Ali-Imran : 31)
b. Mengetahui petunjuk yang benar sebagai pedoman agar dapat membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk,
Artinya:
“…Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…” (Q.S. Al-Baqarah :
185)
MANFAAT ILMU AKIDAH
• Sebagai sumber dan motifator perbuatan kebaikan dan keutamaan.
• Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong
mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
• Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan dan
kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan.
• Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
• Memupuk dan melahirkan kesehatan mental seseorang.
• Memberikan pengajaran dan pendidikan ilmu tauhid.
• Memupuk dan membentuk kepribadian manusia.
TUJUAN ILMU AKIDAH
Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yang baik yang harus dipegang teguh, yaitu :
1. Untuk mengihlaskan niat dan ibadah kepada Allah semata.
2. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari akidah.
3. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran.
4. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan
bermuamalah dengan orang lain.
5. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan beramal
baik, kecuali digunakannya dengan mengharap pahala. Serta tidak melihat tempat dosa kecuali
menjauhinya dengan rasa takut dari siksa
6. Menciptakan umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal maupun yang murah untuk
menegakkan agamanya serta memperkuat tiang penyanggahnya tanpa peduli apa yang akan
terjadi untuk menempuh jalan itu.
7. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-individu maupun kelompok-
kelompok serta meraih pahala dan kemuliaan.

Anda mungkin juga menyukai