Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pembahasan
Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan mineral yang telah
diubah melalui proses produksi sehingga menjadi senyawa yang mudah diserap
olah tanaman, sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan
organik maupun makhluk hidup yang telah mati, dan telah mengalami proses
pembusukan oleh mikroorganisme sehingga akan terurai dan dapat dimanfaatkan
oleh tanaman.
Pembuatan pupuk organik cair kali ini, kami menggunakan bahan-bahan
berupa air cucian beras sebagai bahan utama,Em4, air, dan gula merah. Sedangkan
alat yang digunakan yaitu baskom, wadah tertutup, pisau, piring, batang pengaduk
dan sendok untuk mengaduk. Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan yang
memiliki kandungan nutrisi baik. Untuk membuat pupuk organik cair dari bahan
baku air cucian beras, dibutuhkan air cucian beras sebanyak 3 liter, Em4 60 ml, air
150 ml, dan gula merah 150 gram. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dalam
satu wadah dan diaduk menggunakan pengaduk. Lalu wadah ditutup dan ditunggu
selama kurang lebih seminggu. Setiap harinya pupuk di pantau dan tutup setiap
harinya di buka, agar gas yang ada di dalam wadah dapat keluar. Setelah jadi ,
pupuk siap digunakan.
Proses pembuatan pupuk ini menggunakan prinsip fermentasi anaerob.
Pengomposan atau pembuatan pupuk organik merupakan suatu metode untuk
mengonversikan bahan- bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana dengan
menggunakan aktivitas mikroba. Proses pembuatannya dapat dilakukan pada
kondisi aerobik dan anaerobik. Pengomposan aerobik adalah dekomposisi bahan
organik dengan kehadiran oksigen (udara), produk utama dari metabolis biologi
aerobik adalah karbodioksida, air dan panas. Pengomposan anaerobik adalah
dekomposisi bahan organik tanpa menggunakan oksigen bebas; produk akhir
metabolis anaerobik adalah metana, karbodioksida dan senyawa tertentu seperti
asam organik. Pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal dari hewan atau
tumbuhan yang sudah mengalami fermentasi. Di dalam proses fermentasi senyawa
organik terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti gula, gliserol, asam
lemak dan asam amino.
Air cucian beras dipilih karena air cucian beras merupakan bahan ramah
lingkungan dengan kandungan nutrisi tinggi. Limbah cucian beras merupakan hasil
buangan yang berasal dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik
(rumah tangga) yang tidak lagi memiliki nilai ekonomis. Air cucian beras
mengandung banyak nutrisi yang terlarut di dalamnya diantaranya adalah 80%
vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan, 50% fosfor, 60%zat
besi. Kandungan air cucian beras antara lain karbohidrat, nitrogen, fosfor, kalium,
magnesium, sulfur, besi dan vitamin B1.
Proses pembuatan pupuk organik cair ini menerapkan proses fermentasi
anaerob. Fermentasi yang terjadi memerlukan starter untuk mulai fermentasi.
Starter yang digunakan pada makalah ini adalah EM4. EM4 merupakan campuran
dari mikroorganisme yang menguntungkan. Efek EM4 bagi tanaman tidak terjadi
secara langsung. Penggunaan EM4 akan lebih efisien bila terlebih dahulu
ditambahkan bahan organik yang berupa pupuk organik ke dalam tanah. EM4 akan
mempercepat fermentasi bahan organik sehingga unsur hara yang terkandung akan
terserap dan tersedia bagi tanaman.EM4 merupakan bahan yang membantu
mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan meningkatkan kualitasnya.
EM4 juga bermanfaat memperbaiki struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik
serta menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Proses mempercepat proses
pengomposan dengan bantuan effective microorganisms (EM4) berlangsung
secara anaerob. Bau hasil pupuk yang dihasilkan dapat hilang bila proses
berlangsung dengan baik. Jumlah mikroorganisme fermentasi di dalam EM4 sangat
banyak sekitar 80 genus. Dalam proses fermentasi bahan organik, mikroorganisme
akan bekerja dengan baik bila kondisinya sesuai. Proses fermentasi akan
berlangsung dalam kondisi anaerob, pH rendah (3-4), kadar garam dan kadar gula
tinggi, kandungan air sedang 30-40%,adanya mikroorganisme fermentasi, dan suhu
sekitar 40-50°C.
Bahan penting lain yang digunakan pada pembuatan pupuk organik cair
adalah gula merah. Gula merah merupakan sumber glukosa yang berperan sebagai
sumber makanan bagi mikroorganisme, pembuatan POC ini juga dapat
menggunakan gula pasir maupun jenis gula lainnya.
Pupuk organik cair yang telah difermentasi selama kurang lebih seminggu
dapat dibuka dari wadah penutup. Pupuk hasil fermentasi dapat dilihat
keberhasilannya dari indikator warna, bau dan kepekatan. Ciri fisik pupuk organik
cair yang telah matang dengan sempurna adalah berwarna kuning kecokelatan dan
berbau bahan pembentuknya sudah membusuk serta adanya bercak-bercak putih
(semakin banyak semakin bagus), suhu atau temperatur sekitar 30 – 50⁰C (hangat),
dan kisaran pH sekitar 6,5 – 7,5 (netral). Hasil yang diperoleh kelompok kami yaitu
pupuk berbau asam seperti tape, tekstur dari hasil pupuk adalah cair, terdapat
bercak-bercak putih diatasnya, dan warna kuning kecoklatan. POC yang dihasilkan
pada hasil kerja kelompok kami ini menunjukkan hasil bahwa pembuatan pupuk
organik cair berhasil karena dapat dilihat dari bau hasil fermentasi ,yaitu berbau
asam seperti tape. Pupuk organik cair dipelajari proses pembuatannya karena pupuk
ini merupakan pupuk yang cepat terurai, cepat diserap, ramah lingkungan, dibuat
dari bahan-bahan organik dan dapat langsung dipakai setelah proses fermentasi
selesai. Penggunaan pupuk organik cair memiliki keunggulan yakni tidak merusak
tanah dan tanaman, pemanfaatan limbah organik sebagai pupuk dapat membantu
memperbaiki struktur dan kualitas tanah, karena memiliki kandungan unsur hara
(NPK) dan bahan organik lainnya. Pupuk organik mengandung unsur karbon dan
nitrogen dalam jumlah yang sangat bervariasi dan imbangan unsur tersebut sangat
penting dalam mempertahankan atau memperbaiki kesuburan tanah. Nisbah karbon
nitrogen tanah harus selalu dipertahankan setiap waktu karena nisbah kedua unsur
tersebut merupakan salah satu kunci penilaian kesuburan tanah.

Gambar 4.1. Hasil Pembuatan Pupuk Organik Cair


BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu sebagai
berikut:
1. Pupuk organik cair merupakan salah satu cara untuk mengurangi
penggunan pupuk kimia yang dapat mencemarkan lingkungan, dan dapat mengura
ngi sampah limbah buah dan sayuran
2. Pupuk organik cair memiliki manfaat bagi tanaman yaitu untuk menyuburkan
tanaman, untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah, untuk mengurangi
dampak sampah organik di lingkungan sekitar, untuk membantu
revitalisasi produktivitas tanah, untuk meningkatkan kualitas
3. Beberapa kelebihan dari penggunaan pupuk organik yang sangat disukai oleh
petani, antara lain; memperbaiki struktur tanah, menaikkan daya serap tanah
terhadap air, menaikkan kondisi kehidupan mikroorganisme dalam tanah, sebagai
sumber zat makanan bagi tanaman.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembuatan pupuk organik
cair diantaranya ukuran bahan, komposisi bahan, jumlah mikroorganisme,
kelembaban, suhu, serta derajat keasaman (pH).
5. Ciri fisik pupuk organik cair yang telah matang dengan sempurna adalah
berwarna kuning kecokelatan dan berbau bahan pembentuknya sudah membusuk
serta adanya bercak-bercak putih (semakin banyak semakin bagus), suhu atau
temperatur sekitar 30 – 50⁰C (hangat), dan kisaran pH sekitar 6,5 – 7,5 (netral).
5.2. Saran
Dalam proses fermentasi pupuk organik cair yang berlangsung selama 14hari (2 minggu)
sebaiknya wadah fermentasi ditempatkan di lokasi yang kering dan tidak terpapar sinar matahari
secara langsung. Selama fermentasi berlangsung sebaiknya dilakukan pengadukan secara berkala
untuk menjaga suhu tetap optimal agar bakteri pengurai atau dekomposer dapat memfermentasi
bahan-bahan dengan baik.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Sukamto. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. Jakarta : Agromedia Pustaka


Indriani. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta : Penebar Swadaya
https://id.scribd.com/document/409595648/Laporan-Praktikum-POC
https://www.academia.edu/31609568/Laporan_Praktikum_Pembuatan_pupuk_cai
r

Anda mungkin juga menyukai