Anda di halaman 1dari 2

RESUME BAB 13-14

NAMA : RANIA FRESHTYA DEWI


NIM : 1812311022
KELAS : AKUNTANSI A

AUDIT INVESTIGATIF DENGAN TEKNIK AUDIT DAN TEKNIK PERPAJAKAN


A. Teknik Audit
Jika audit umum bertujuan untuk memberi pendapat auditor independent mengenai
kewajaran penyajian laporan keuangan, audit investigative diarahkan kepada
pembuktian ada atau tidaknya fraud (termasuk korupsi) dan perbuatan melawan
hukum lainnya.
Meskipun tujuan opinion audit berbeda dari audit investigative, Teknik auditnya
sama. Yang berbeda hanyalah penerapan yang lebih intens dalam audit investigative.
Teknik audit adalah cara-cara yang dipakai dalam mengaudit kewajaran penyajian
laporan keuangan. Dalam audit investigative, Teknik-teknik audit bersifat eksploratif.
Teknik-teknik Audit :
1. Memeriksa fisik dan mengamati
Dalam kedua Teknik ini investigator menggunakan inderanya, untuk mengetahui
atau memahami sesuatu.
2. Meminta informasi dan konfirmasi
Permintaan informasi sangat penting, dan juga merupkan prosedur yang normal
dalam suatu audit investigative. Permintaan informasi harus dibarengi diperkuat,
atau dikolaborasi dengan informasi dari sumber lain atau diperkuat dengan cara
lain.
3. Memeriksa dokumen
Teknik ini tidak memerlukan pembahasan khusus. Karena tidak ada audit
investigative tanpa pemeriksaan dokumen.
4. Review Analitikal
Ada bermacam macam variasi dan Teknik review analitikal, semuanya didasarkan
atas perbandingan antara apa yang dihadapi dan apa yang layaknya harus terjadi,
dan berusaha menjawab sebabnya terjadi kesenjangan, apakah error, fraud,
ataukah salah merumuskan patokannya
5. Menghitung Kembali
Dalam audit investigative, perhitungan yang dihadapi umumnya sangat kompleks,
didasarkan atas kontrak atau perjanjian yang rumit. Perhitungan ini dilakukan atau
disupervisi oleh investigator yang berpengalaman.

B. Teknik Perpajakan
Dua Teknik audit investigative pada Teknik perpajakan ini digunakan untuk
menentukan penghasilan kena Pajak (PKP) yang belum dilaporkan oleh wajib pajak
dalam SPT-nya. Penerepan Teknik ini umum digunakan dalam memerangi organized
crime. Kedua Teknik tersebut yaitu :

1. NET WORTH METHOD


Net Worth Method ingin membuktikan adanya PKP yang belum dilaporkan oleh
wajib pajak. Untuk organized crime yang ingin dilaporkan adalah terdapatnya
penghasilan yang tidak sah, melawan hukum, atau illegal income.
2. EXPENDITURE METHOD
Expenditure Method dimaksudkan untuk menentukan unreported taxable income
(penghasilan kena pajak yang tidak dilaporkan). Expenditure Method lebih cocok
untuk para wajib pajak yang tidak mengumpulkan harta benda, tetapi mempunyai
pengeluaran-pengeluaran besar (mewah)
Bagaimana penerapannya di Indonesia?
Meskipun tidak ditegaskan didalam UU tetapi metode ini sudah lama diterapkan.
Dalam zaman penjajahan Belanda, kita mengenal undang-undang pajak kekayaan.
Dalam reformasi perpajakan di zaman Orde Baru, pajak kekayaan inidihilangkan.
Pajak kekayaan tidak lain dari pajak atas penghasilan yang karena macam-macam
alasan, belum terkena pajak penghasilan. SPT pajak kekayaan juga memuat informasi
untuk penghitungan net worth.
Net worth method dipraktikan kembali di Indonesia, dengan dimintanya daftar harta d
an kewajiban dalam SPT PPh. Banyak informasi lisan yang diminta petugas pajak
Ketika memeriksa SPT mengindikasikan penggunaan net worth method dan
expenditure method.

Anda mungkin juga menyukai