Hadis Yang Diterima
Hadis Yang Diterima
PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
1. Pengertian hadis?
B. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hadis
baru, perkataan, hikayat dan cerita. Sedangkan secara istilah adalah sesuatu
Hadis merupakan sumber hukum agama Islam yang kedua setelah kitab
suci Al-Qu’ran yang bersifat global. Artinya, jika kita tidak menemukan
harus dan wajib merujuk pada hadis. Oleh karena itu, hadis merupakan hal
Maqbul menurut bahasa adalah yang diambil, yang diterima dan yang di
benarkan. Sedangkan menurut istilah ahli hadis, hadis maqbul ialah hadis
yang dapat di terima sebagai hujjah. Jumhur ulama’ sepakat bahwa hadis
shahih dan hasan sebagai hujjah. Pada prinsipnya, baik hadis shahih maupun
1
Mardani, Hadis Ahkam ,( Jakarta Rajawali Pers, 2012), hlm.1.
2
hadis hasan mempunyai sifat-sifat yang dapat diterima (maqbul). Berikut
a. Hadis shahih
Saw., melalui rawi-rawi dengan karakteristik moral yang baik (‘adl) dan
Sebuah hadis yang dikatakan shahih terkandung arti bahwa hadis tersebut
telah memenuhi kriteria keshahihan suatu hadis. Kriteria hadis shahih yang di
2) Bersambung sanadnya.
5) Tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadis lain yang lebih shahih).
b. Hadis Hasan
adil, yang rendah tingkat kekuatan daya hafalnya, tidak rancu dan tidak
bercacat. Hadis shahih diriwayatkan oleh rawi yang sempurna daya hafalnya,
yakni kuat hafalannya dan tingkat akurasinya, sedangkan rawi hadis hasan
3
Nuruddin ‘Itr, Ulumul Hadis, (Bandung: PT Remaja Rosyakarya, 2012) hlm. 374.
3
Syarat-syarat hadis hasan dibagi menjadi lima, yaitu:
1) Muttasil sanadnya.
2) Rawinya adil.
1. Hadis Maudhu’
kepada Rosulullah Saw., secara mengada-ada dan dusta, yang tidak beliau
Hadis maudhu’ merupakan bentuk hadis dhaif yang paling buruk dan
paling parah. Hadis maudhu’ haram diriwayatkan dengan alasan apapun. Ke-
maudhu’an hadis ini dapat diketahui dari pengakuan pembuat hadis itu, atau
ungkapan lain yang semakna dengan sesuatu pengakuan, juga dapat diketahui
melalui indikator para perawi atau pada hadis yang diriwayatkan itu.
4
Muhammad Alawi Al;Maliki, Ilmu Ushul Hadis, (Yogyakarta: Pustakapelajar, 2009)
hlm. 59.
M. Agus Solahudin dan Agus Suyadi, Ulumul Hadis,( Bandung Pustaka Setia, 2011)
5
hlm. 171-172.
4
Masuknya secara massal penganut agama lain ke dalam Islam, yang
ada yang benar-benar ikhlas tertarik dengan ajaran Islam yang dibawa oleh
para da’i, ada juga segolongan mereka yang menganut agama Islam hanya
karena terpaksa tunduk pada pada kekuasaan Islam pada waktu itu. Golongan
syayidina Utsman bin Affan. Golongan inilah yang mulai menabur benih-
benih fitnah yang pertama. Salah seorang tokoh yang berperan dalam upaya
menghancurkan Islam pada masa itu adalah Abdullah bin Saba’, seorang
Namun penyebaran hadis maudhu’ pada masa itu belum begitu meluas
karena masih banyak sahabat yang utama yang masih hidup dan mengetahui
dengan penuh yakin akan kepalsuan suatu hadis. Para sahabat mengetahui
bahaya dari hadis maudhu’ karena ada ancaman yang keras yang dikeluarkan
sabda Nabi Saw., “barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja,
6
Ibid, hlm. 172.
7
Ibid, hlm. 174.
5
Walupun begitu, golongan ini terus mencari-cari peluang yang ada,
golongan yang mendukung Ali, dan golongan yang tidak memihak kepada
dan penyebaran hadis yang secara tidak langsung telah turut menyebabkan
tambah lagi dengan adanya konflik politik diantara umat islam yang semakin
yang lemah dan yang shahih. Dan juga karena zaman ini dianggap hampir
sezaman dengan Nabi Saw., dan di sebut oleh Nabi sebagai diantara sebaik-
suatu hadis.
8
Ibid, hlm. 175.
6
3. Faktor-faktor Penyebab Munculnya Hadis Maudhu’
a) Faktor Politik
Syi’ah. Hal ini di akui oleh Syi’ah sendiri, misalnya seperti kata Ibnu Abu Al-
beberapa hadis maudhu’ untuk memusuhi lawan politiknya. Setelah hal itu di
kaum Zindiq. Hal ini dilakukan agar umat Islam lari dari padanya dan agar
9
Ibid, hlm. 176.
10
H. Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis (Jakarta Amzah, 2010) hlm. 201.
7
c) Qashash (Tukang Cerita)
Sebagian Qashash ( ahli cerita atau ahli dongeng) ingin menarik perhatian
masjid dan dipinggir jalan, di antara mereka terdiri dari kaum zindiq dan
Diantara tujuan mereka membuat hadis maudhu’ adalah agar umat cinta
azab Allah SWT. Hal ini terjadi kepada sebagian orang-orang bodoh dalam
agama tetapi shaleh dan zuhud. Diantara mereka Ghulam Khalil, ketika di
ia menjawab:” Aku buat hadis ini agar lunak hati orang umum.” Mereka ini
e) Menjilat Penguasa
11
Ibid, hlm. 205.
8
Diantara mereka yang ingin mendekati penguasa dengan cara membuat
hadis maudhu’ yang sesuai dengan apa yang dilakukannya untuk mencari
lakukan Griyats bin Ibrahim ketika masuk ke istana Al-Mahdi yang sedang
perlombaan kecuali pada anak panah atau unta atau kuda dan atau pada
burung.”
Pada mulanya ungkapan itu memang benar dari Rosulullah tetapi aslinya
tidak ada kata “burung”. Karena ia melihat Khalifah sedang bermain burung
hadis palsu itu memberi hadiah 10.000 dirham kepadanya, tetapi setelah
tasawuf, ketika ditanya oleh Ibnu Ismail tentang keutamaan ayat Al-
9
hadis ini (tentang keutamaan ayat-ayat Al-Qur’an) agar mereka
maudhu’.
riwayatkan secara eksplisit bahwa ini lafal adri Nabi dapat di deteksi
oleh para pakar yang ahli dalam bidangnya sehingga tercium bahwa
baik.13
haram secara mutlak tidak ada perbedaan antara mereka. Menciptakan hadis
pencipta sendiri atau perkatan orang lain kemudian diklaim Rosulullah yang
10
6. Usaha Para Ulama dalam Menanggulangi Hadis Maudhu’
hadis maudhu’, dengan tujuan agar hadis tetap eksis terpelihara dan bersih
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
katakan shahih, hasan ataupun dha’if. Semua itu tergantung kepada dua hal
yaitu keadaan sanadnya dan perawinya. Akan tetapi, oleh para ulama telah di
12
beri kemudahan bagi para peneliti hadis untuk mengetahui derajat hadis
tersebut dalam kitab-kitab hadis seperti yang paling terkenal adalah kitab
yang di keluarkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim sehingga kita tidak
DAFTAR PUSTAKA
13