Disusun Oleh:
ARIS AFFENDI
2018012008
Disetujui:
Di : Wonogiri
Tanggal : 4 Mei 2021
PT. AAK didirikan pada tahun 1968 dengan nama industri rumahan
Aneka Karya oleh H.M. Husnun H.S. Industri rumahan Aneka Karya masih
berbentuk industri kecil dengan hasil produksinya masih berupa wajan atau
tempat penggorengan. Industri rumahan Aneka Karya pada tanggal 22 Maret
1973 berubah bentuk menjadi persekutuan komanditer (CV). CV. Aneka
Karya setelah mendapat akta notaris mulai berkonsenentrasi untuk
memproduksi sambungan pipa air minum pipa air minum (pipe fittings)
dengan spesifikasi besi tuang kelabu (cast iron) dan besi cor bergrafit bulat
(ductile).
CV. Aneka Karya pada tanggal 23 Desember 1980 diubah bentuknya
menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT Aneka Karya. Perusahaan
memperoleh pengarahan teknologi dari M.I.D.C (Metal Industry
Development Center) atau BBLM (Balai Besar Logam dan Mesin) Bandung
pada tahun 1987. Pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa badan usaha
perseroan harus memiliki lebih dari 3 kata pada tahun 1992, maka atas
keputusan itu nama perusahaan
Mulai A B
Penuangan logam
cair
Pembongkaran
cetakan Finishing
Pembersihan
Packing
logam hasil coran
A B Selesai
Sistem produksi perusahaan dimulai dengan melakukan order konsumen
dimana perusahaan memproduksi sesuai dengan pesanan konsumen,
kemudian bahan baku logam disiapkan untuk dilakukan peleburan pada
mesin induksi (mesin peleburan ) bahan baku logam didapat dari supplayer
dikota klaten.
Proses pembuatan cetakan, bahan baku cetakan antara lain pasir silica,
pasir kwarsa, bentonit, tetes, thiner, semen, tanah penimbun cetakan tanah
liat, dan air.
Proses pengolahan dan pembuatan cetakan, secara garis besar proses
pembuatan cetakan terdiri dari tiga jenis. Yang pertama adalah pembuatan
cetakan pasir basah, menggunakan pasir kwarsa, air, tanah anti air, pola
dan alat penumbuk. Yang kedua adalah pembuatan cetakan semen
menggunakan pasir silika, tetes tebu, semen dengan perbandingan 10:1:4,
rangka cetakan, pisau untuk merapikan cetakan. Yang ketiga adalah
pembuatan cetakan tapel menggunakan tanah liat, pasir kwarsa
perbandingan 30:70 gambar atau contoh produk yang akan dibuat.
Proses peleburan dengan dapur induksi, proses peleburan di PT Aneka
Adhilogam Karya menggunakan tanur induksi jenis kras dengan frekuensi
rendah. Tahap proses peleburan yaitu menghidupkan dapur listrik selama 3
jam untuk pemanasan, bahan yang akan dilebur dimasukkan, tetapi
sebelumnya dilakukan penimbangan untuk mengetahui presentase berat
bahan yang akan dilebur, mengatur power yang akan digunakan pada
proses peleburan dengan cara memutar tombol saklar. Dengan variasi daya
0-625 kW, daya yang biasa digunakan adalah 550 kVA dengan total daya
865 kVA, bahan baku terus ditambahkan sesuai dengan kapasitas dapurnya
sambil diaduk menggunakan batang pengaduk. penambahan unsur paduan
dilakukan sebelum besi cor dituangkan laddle dan kompisisinya
diperiksa/dikontrol dengan komputer.
Proses penuangan logam cair, setelah peleburan besi dan cetakan siap
dipakai, dilanjutkan dengan proses penuangan. Penuangan menggunakan
laddle, laddle ini dilapisi batu tahan api untuk menjaga temperatur besi dan
juga untuk memperkuat laddle menahan cairan logam yang sangat panas.
Proses penuangan dilakukan dengan manual walaupun proses peleburan
menggunakan dapur induksi.
Proses pembongkaran cetakan (mokling), proses pembongkaran cetakan
dilakukan untuk pemisahan cetakan dengan benda kerja, sehingga dapat
dikerjakan proses selanjutnya. pembongkaran dilakukan dengan cara
manual dan pakai mesin. Dengan manual dilakukan dengan cara
pemukulan cetakan dengan alat pukul sehingga cetakan retak dan pecah,
sedangkan penggunaan mesin dilakukan dengan menggoncangkan pada
mesin penggonceng atau mesin penggetar sehingga cetakan pecah dan sisa
pasir akan rontok.
Proses pembersihan logam hasil coran, setelah dibongkar maka akan
dilakukan pembersihan darisisa pasir yang menempel dan ini digunakan
menggunakan mesin shoot blast yang merupakan mesin pembersih atau
secara manual dengan dipukul.
Proses pemeriksaan bentuk dan ukuran, pemeriksaan hanya berupa
pengecekan visual dan pengetukan logam, karena peleburan sudah
menggunakan proses komputerisasi, hal ini menjamin coran yang dibuat
benar-benar baik. coran yang baik, maka percetakan akan lebih mudah dan
menghasilkan barang yang baik. Selain pemeriksaan visual dengan
pengetukan selanjutnya dilakukan pemeriksaan sambungan pipa secara
visual dilakukan terhadap kelompok produksi yaitu pemeriksaan ukuran
dan bentuk dengan meteran.
Proses pembubutan, dilakukan untuk memberikan ketepatan ukuran
diameter sambungan agar sesuai dengan yang dikehendaki dan untuk
menghaluskan permukaan yang melintang agar didapat kesesuaian presisi
ketika dilakukan penyambungan. Proses engeboran, bertujuan untuk
membuat lubang sebagai tempat dedekan mur-baut penyambungan. Proses
penggerindaan, bertujuan untuk menghilangkan sirip-sirip bekas cetakan
dan penghalusan bekas saluran pengecoran yang masih tersisa. Proses
penggeringaan dapat dilakukan berulang sperti proses pembubutan dan
pengeboran yang permukaan benda kerja masih kasar agar dapat
dihaluskan dengan gerinda.
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
2. Supaya proses
produksi dan
2. Supply chain 2. Memastikan
distribusi berjalan
management supplier,
dengan efektif dan
(SCM) memastikan
efisien
bahan baku,
memastikan
distribusi
Quality control 1. Pengendalian 1. Monitoring 1. Supaya produk
dan penjaminan produk cacat yang dihasilkan
mutu terhindar dari
produk cacat
2. Mengatur area
2. Perancangan 2. Mengatur tata kerja dan fasilitas
tata letak fasilitas letak lantai produksi yang
produksi
4. Mencapai
5. Meninjau
pekerjaan secara
anatomi, fisiologi,
engineering,
5. Ergonomi 5. Proses
manajemen dan
produksi
desain/perncangan
6. Mencegah
terjadinya
kecelakaan kerja
6. Proses
6. K3
produksi
Bulan
Septembe
Jenis Kegiatan Juli Agustus
r
I II I II III IV I
Mencari perusahaan dan hantar
proposal
Pengenalan lingkungan
perusahaan
Pengambilan keputusan
permasalahan
Peninjauan pustaka
Penyusunan motode penelitian
Pengumpulan data
Penyusunan laporan
Seminar kerja praktik