Nutra Gambar

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

• Jelaskan mengapa diet dan diabetes dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit

jantung!

Jawab :

hiperkolesterolemia dan hyperlipidemia dikatakan dapat menjadi salah satu factor penyebab
penyakit jantung koroner, hiperkolesterolemia dan hyperlipidemia terjadi karena kebiasaan makan dan
asupan diet yang kurang baik. Sedangkan beberapa penelitian menyatakan bahwa kebiasaan makan
pada usia dewasa memiliki hubungan yeng signifikan dengan terjadinya obesitas, selain itu kebiasaan
makan ini juga meningkatkan resiko penyakit jantung akibat penumpukan lemak pada pembuluh darah.
(Al-Muammar et al,2014)

hiperglikemia dikatakan dapat menyebabkan peningkatan resiko terhadap penyakit jantung


coroner karena adanya peningkatan kadar glukosa,terutama dalam waktu yang cukup lama dapat
menyebabkan terjadinya penumukan glikoprotein. Penumpukan glikoperotein yang tidak normal pada
dinding pembuluh darah kororner dapat menyebabkan penururnan struktur dan fungsi arteri. Hal
tersebut menyebabkan aliran darah ke otot jantung mengalami penururnan. (Smeltzer & Bare, 2013)

translate

Hiperkolesterolemia dan hyperlipidemia merupakan salah satu factor yang menjadi penyebab penyakit
jantung coroner, Hiperkolesterolemia dan hyperlipidemia karena kebiasaan pola asupan diet dan makan
yang kurap tepat. Pada beberapa penelitian menyatakan kebiasaan makan pada usia dewasa memiliki
hubungan erat dengan obesitas, kebiasaan pola makan yang kurang tepat juga dapat meningkatkan
resiko penyakit jantung karena adanya penumpukan lemak pada pembuluh darah.

Hiperglikemia dapat menjadi penyebab peningkatan resiko penyakit jantung coroner, karena adanya
peningkatan kadar glukosa, dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penumpukan glikoprotein.
Penumpukan yang tidak normal pada dinding pembuluh darah coroner menyebabkan adanya
penurunan struktur serta fungsi arteri. Hal ini menyebabkan penurunan aliran darah ke otot jantung.

• Mengapa merokok dapat menjadi penyebab terjadinya resiko penyakit jantung?

jawab :

Penumpukan zat karbon monoksida dan nikotin terjadi pada aliran darah perokok selama 24 jam
mulai sejak rokok dihisap yang kemudian akan mengikuti aliran darah ke seluruh tubuh. Adanya zan
karbon monoksida dalam darah dapat menyebabkan hiperkoagulasi. Hiperkoagulasi adalah keadaan
dimana darah merah mengalami pengentalan akibat produksi darah merah yang meningkat tajam dari
keadaan normal. Peningkatan produksi darah merah terjadi karena kurangnya pasokan oksigen di
haemoglobin akibat peningkatan karbon monoksida dengan oksigen yang cukup kuat. (U.S. Departmen
of Health and Human Services, 2010)

dengan semakin meningkatnya kekentalan atau tingkat viskositas darah dapat pula
meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung iskemi dan stroke karena resiko terbentuknya
thrombus. Fibrinogen merupakan salah satu factor yang berperan penting dalam proses koagulasi darah,
adanya peningkatan fibrinogen akan menyebabkan peningkatan viskositas darah. Peningkatan plasma
fibrinogen menjadi resiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular dan penyakit vaskular perifer
(Mealey et al., 2006)

translate

Penumpukan zat karbon monoksida dan nikotin dapat terjadi pada aliran darah seorang perokok dalam
jangka waktu 24 jam dimulai dari rokok dihisap selanjutnya mengikuti aliran darah ke seluruh tubuh. Zat
karbon monoksida yang terdapat dalam darah menyebabkan hiperkoagulasi. Hiperkoagulasi dapat
diartikan ketika darah merah mengalami pengentalan akibat produksi darah merah yang meningkat
tajam dari keadaan normal. Kurangnya pasokan oksigen di haemoglobin dapat mengakibatkan
penigkatan produksi darah merah, hal ini karena peningkatan karbon monoksida dengan oksigen yang
cukup kuat. (U.S. Departmen of Health and Human Services, 2010)

Adanya peningkatan kekentalan atau tingkat viskositas darah dapat meningkatkan resiko penyakit
jantung iskemi dan stroke dapat beresiko terbentuknya thrombus. Fibrinogen adalah salah satu factor
yang berperan dalam proses koagulasi darah,dengan adanya peningkatan fibrinogen dapat
menyebabkan meningkatnya viskositas darah. Peningkatan plasma pada finronogen menjadi resiko
terjadinya penyakit kardiovaskular dan penyakit vascular perifer (Mealey et al., 2006)

• Jelaskan, mengapa dengan meningkatkan konsumsi buah-buahan dapat menekan konsumsi


kalori berlebih pada tubuh?

Jawab :

Mengkonsumsi buah – buahan dapat mendorong kita agar tidak mengkonsumsi makanan yang
berat atau makanan tinggi kalori hal ini dikarenakan rasa kenyang dari makan buah – buahan dapat
bertahan lama, karena kandungan asam dalam buah – buahan yang membuat buah buahan ini sulit di
hancurkan dalam lambung sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menghancurkan buah –
buahan dan menyebabkan rasa kenyang yang lama.

Selain itu Makanan yang kaya akan serat seperti misalnya buah dan sayur dapat berfungsi
dalam menurunkan asupan lemak dalam tubuh. Dan juga diketahui bahwasanya buah juga mengandung
banyak vitamin dan mineral, dalam sayur dan buah juga mengandung serat makanan. Serat makanan ini
berfungsi untuk memperlambat waktu pencrnaan makanan, memberikan rasa kenyang lebih lama,
sehingga peluang untuk mengkonsumsi makanan lain menjadi berkurang. Dengan alasan inilah
dikatakan bahwa dengan mengkonsumsi buah-buahan dapat menekan konsumsi kalori berlebih karena
memberikan rasa kenyang yang lebih lama. (Jahari dan Dumarno, 2001)

Translate

Dengan mengkonsumsi buah buahan dapat membuat kita tidak sering mengkonsumsi
makanan berat atau makanan yang tinggi kalori. Hal ini disebabkan rasa kenyang setelah mengkonsumsi
buah buahan, karena dalam sayur dan buah mengandung serat makanan berguna bagi tubuh. Serat ini
berfungsi untuk memperlambat waktu mengahancurkan buah buahan, hal tersebut dapat menyebabkan
rasa kenyang yang lama.
Buah dan sayur merupakan makanan yang kaya akan serat dapat berfungsi dalam menurunkan asupan
lemak dalam tubuh, buah juga mengandung banyak vitamin dan mineral, dalam sayur dan buah juga
mengandung serat makanan. Serat makanan berfungsi untuk memperlambat waktu pencrnaan
makanan, memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga peluang mengkonsumsi makanan lain
berkurang. Hal inilah yang menjadi alasan bahwa dengan mengkonsumsi buah-buahan dapat menekan
konsumsi kalori berlebih karena memberikan rasa kenyang yang lebih lama. (Jahari dan Dumarno, 2001)

• Jelaskan mengapa biji-bijian dapat dikatakan menjadi makanan yang baik untuk kesehatan
jantung?

Jawab :

Contoh makanan yang terbukti dapat mengurangi kolesterol jahat atau LDL serta membantu
mengurangi resiko penyakit jantung adalah biji-bijian utuh (whole grains). Yang termasuk kedalam jenis
biji-bijian utuh misalnya gandum utuh, oat, gandum hitam, barley, kedelai dan quinoa, hal ini
dikarenakan biji-bijian utuh memiliki kandungan serat lebih tinggi daripada biji-bijian olahan.

kandungan isoflavone dalam kedelai terbukti dapat meningkatkan HDL dan menurunkan
kolesterol total, LDL serta TG. Secara umum isoflavone akan meningkatkan kadar HDL, menurunkan
kadar LDL dan TG dalam darah dengan mekanisme yang masih belum pasti. Dalam hati, isoflavon
berikatan dengan RE, kemudian meningkatkan densitas dan jumlah reseptor LDL melalui mekanisme up-
reguation. Sehingga pengambilan LDL di plasma oleh hati meningkat. LDL yang sebagian besar
mengandung sebagian besar kolesterol darah,akan menurunkan fraksi kolesterol total dalam darah.
Isoflavon juga membantu transpor LDL ke jaringan steoidogenik seperti di kelenjar adrenal, testis, dan
ovarium. Setelah mengikat pada reseptor estrogen di lipoprotein, kolesterol diserap oleh sel-sel
steroidogenik lalu disimpan dan dipindahkan ke tempat sintesis steroid. (Gruber, 2002).

Jenis makanan yang dapat mengurangi LDL atau disebut juga kolesterol jahat juga membantu
mengurangi adanya resiko penyakit jantung biji-bijian utuh (whole grains). Yang termasuk kedalam jenis
biji-bijian utuh misalnya oat, gandum utuh, quinoa, barley dan kedelai. biji-bijian utuh memiliki
kandungan serat lebih tinggi daripada biji-bijian olahan.

Kedelai memiliki kandungan isoflavone yang dapat meningkatkan HDL dan juga menurunkan kolesterol
total, TG dan LDL. Isoflavone akan meningkatkan kadar HDL, menurunkan TG dan LDL dalam darah
dengan mekanisme yang belum dapat dipastikan. Di dalam hati isoflavone berikatan dengan RE,
meningkatkan densitas serta jumlah reseptor LDL melalui mekanisme isoflavone up-reguation. Sehingga
pengambilan LDL dalam plasma oleh hati meningkat. LDL sebagian besar mengandung sebagian
kolesterol darah, hal tersebut akan menurunkan fraksi kolesterol total dalam darah. Isoflavon juga
membantu proses transport LDL ke jaringan steoidogenik di kelenjar adrenal, testis, serta ovarium.
Setelah mengikat reseptor estrogen di lipoprotein kolesterol akan diserap oleh sel-sel steroidogenic
kemudian disimpan dan dipindahkan ke tempat sintesi steroid. (Gruber, 2002)

• Apa yang anda ketahui tentang soy lesitin? Jelaskan fungsinya dalam menjaga kesehatan
jantung!
Jawab :

Lesitin kedelai (Soy Lesitin) merupakan zat aditif dari kelompok lesitin yang terbuat dari kedelai.
Sebagai zat aditif, lesitin kedelai biasanya digunakan sebagai pengemulsi, yakni agen untuk menyatukan
zat-zat lain. Lesitin kedelai juga dimanfaatkan sebagai pemberi efek antioksidan dan pelindung rasa. 

Lesitin kedelai (Soy Lesitin) mengandung 15% asam lemak jenuh dan sekitar 60% lemak tidak
jenuh yang terdiri dari asam linolenat dan linoleate, dimana keduanya diketahui dapat menyehatkan
jantung dan mengurangi resiko terkena kanker (Krisnawati, 2017). PUFA (asam lemak arakhidonat,
linoleat dan linolenat) merupakan asam lemak esensial yang mengatur tekanan darah, denyut jantung,
fungsi kekebalan, rangsangan sistem saraf, serta menurunkan produksi trigliserida dan apolipoprotein β
(beta) di dalam hati. (Mayes, 2003). Dari fungsi tersebut maka soy lecithin/lesitin kedelai dapat menjaga
kesehatan jantung.

Lesitin kedelai (Soy Lesitin) merupakan kelompok lesitin yang memiliki zat aditif, terbuat dari kedelai. Zat
aditif dalam lesitin kedelai banyak digunakan sebagai pengemulsi yaitu agen yang digunakan untuk
menyatukan zat zat lain. Lesitin pada kedelai juga berfungsi sebagai antioksidan dan pelindung rasa.
Lesitin kedelai (Soy Lesitin) mengandung 15% asam lemak jenuh, sekitar 60% lemak tidak jenuh yang
terdiri dari asam linolenat dan linoleate, keduanya diketahui dapat menyehatkan jantung dan
mengurangi resiko kanker (Krisnawati, 2017). PUFA (asam lemak arakhidonat, linoleat dan linolenat)
adalah asam lemak esensial yang dapat mengatur tekanan darah, denyut jantung, fungsi kekebalan,
rangsangan sistem saraf, juga menurunkan produksi trigliserida dan apolipoprotein β (beta) dalam hati.
(Mayes, 2003). Soy lecithin/lesitin kedelai dapat menjaga kesehatan jantung.

• Jelaskan, bagaimana mekanisme kandungan senyawa yang terdapat dalam bawang putih dapat
menjadi senyawa yang berperan sebagai anti-inflamasi?

jawab :

Bawang putih memiliki kandungan senyawa Allicin dan Saltivin yang diduga memiliki efek anti-
inflamasi. Mekanisme kerja allicin dan saltivin dengan cara menghambat aktivitas cyclooxcigenase
enzyme sehingga menghambat terbentuknya prostaglandin. Dua zat tersebut sebagai penghambat
memiliki kandungan berupa Allyl sulphide, Allyl propyl disulphide, Allistatin, Garlicin dan Alkyl
thiosulphinat (Sudjarwo, 2004).

jika ada luka yang mengalami kontaminasi, maka akan terjadi peradangan, peradangan ini akan
merangsang pengaktifan sitokin seperti IL-1 beta, IL-6, interferon alpha dan TNF alpha. Kemudian sitokin
akan menstimulasi preoptik hipotalamus untuk meningkatkan PGE1 dan PGE2 yang dapat merangsang
peningkatan produksi panas. Ekstrak bawang putih pada beberapa konsentrasi tertentu dapat
menurunkan panas dan reaksi peradangan melalui mekanisme penghambatan pembentukan
prostaglandin. (Sudjarwo, 2004).

• Jelaskan, mengapa asam lemak omega-3 dapat digunakan sebagai komponen primer maupun
sekunder dalam mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler?
Jawab :

Omega-3 memiliki peran dalam menururnkan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dan
meningkatkan kadar HDL (High Density Lipoprotein). (Bruckner, 1986) Asam lemak omega-3 berperan
dalam pencegahan penyakit jantung coroner, bagi yang tidak menderita (pencegahan primer) atau bagi
yang sedang/sudah menderita (pencegahan sekunder). Penelitian pada hewan percobaan maupun
penelitian epidemiologi membuktikan bahwa asupan asam lemak Omega-3 memperngaruhi kadar lemak
dalam darah. Derivat asam lemak Omega-3 eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid
(DHA) terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah, meningkatkan kolesterol HDL
(kolesterol baik), menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi rangsangan penggumpalan sel darah
merah, mencegah proses pengerasan pada pembuluh darah yang kesemuanya itu dapat membantu
menurunkan risiko penyakit jantung. Pengaruh asam lemak Omega-3 terhadap aterosklerosis dapat
terjadi dengan jalan meningkatkan atau menurunkan lipoprotein yang berada dalam sirkulasi, terutama
VLDL dan LDL yang merupakan pembawa kolesterol dan trigliserida (Bruckner,1986)

Useful Remedies and Helpful


Hints
• Co-enzyme Q10

• Vitamin K2

• Carnitine

• Jelaskan, mengapa ketiga komponen di atas dapat digunakan sebagai nutrisi pemulihan
terhadap penyakit jantung! Jelaskan juga terkait dengan aktivitas mekanismenya!

Jawab :

salah satu pilihan yang terbaik dengan pemberian suplemen CoQ10 dalam penanganan penyakit
jantung. Karena CoQ10 dapat meningkatkan bioenergetika miokardium serta menurunkan stress
oksidatif. Koenzim Q10 dikenal sebagai kofaktor yang berfungsi pada membran dalam mitokondria dan
memiliki mekanisme kerja dengan mentransfer elektron dari kompleks I dan II untuk kompleks III pada
saat proses pembentukan ATP. Aktivitas redoks CoQ10 memungkinkan untuk berperan sebagai
antioksidan membran (Sharma et al., 2016)

Jawab :

vitamin K2 juga diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Karena vitamin K2


dapat mencegah kalsium mengendap pada dinding pembuluh darah. Mekanismenya sebagai kofaktor
penting untuk enzim mikrosom hepar yang mengkonversi residu asam glutamat menjadi residu asam γ-
karboksiglutamik pada faktor II (prothrombin), VII, IX, dan X. Residu dari asam γ-karboksiglutamik
memungkinkan faktor koagulasi ini untuk mengikat ion kalsium dan melekat pada permukaan fosfolipid,
menghasilkan pembentukan bekuan. (Salvam, dkk, 2017)

Pemberian carnitine dapat mengubah lemak didalam tubuh menjadi energi. Carnitine (3-
hydroxy-4-N-trimethylaminobutyric acid) merupakan asam amino yang berperan dalam metabolisme
transport asam lemak rantai panjang, sehingga berperan juga dalam metabolisme energi myocardial.
Mekanismenya yaitu oksidasi melalui transport asam lemak rantai panjang dari sitosol ke mitokondria.
Asam lemak menyeberangi membran mitokondria sebagai acylcarnitine, yaitu pemendekan rantai atau
desaturasielongasi rantai. Sehingga transfer asam lemak yang bergantung pada L-Carnitine menjadi
pusat metabolisme lemak, dapat meningkatkan penggunaaan lemak dan menurunkan level trigliserida
plasma (Bhagavan, 1992). Hal ini menandakan Carnitine dapat menurunkan kadar kolesterol, trigliserida
dan asam lemak bebas.

Anda mungkin juga menyukai