NAMA : Rezki Hijratul

NPM : 2010024428011

PRODI : Teknik Lingkungan

MATKUL : Pencemaran Tanah dan Air

Quiz 7 PTAT

Di suatu daerah perbukitan memiliki warna tanah merah kecoklatan. Di kawasan tersebut tinggal
penduduk yang menggunakan sumur gali (air tanah) sebagai sumber air minumnya. Penduduk
bertani dengan sistem drainse yang sudah baik serta mengalami curah hujan tinggi dan memiliki
kandungan organik yang cukup. Sebagian tanah perbukitan tersebut juga ada yang berwarna
putih. Setelah dilakukan uji laboratorium terhadap kualitas air tersebut ternyata memiliki
kandungan Chloroform 0,5 mg/L.

Pertannyaan :

1. Mengapa air tanah penting di jaga dari pencemaran tanah ?

Jawab :
Karena Air tanah juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kehidupan
sehari hari,oleh karena itu jika tanah tercemar oleh zat zat kimia yang berbahaya maka
air tanah juga akan berkemungkinan juga akan tercemar,oleh karena itu jangan sampai
tanah tercemar jika tercemar dapat menyebabkan air tanah juga tercemar.

2. Jelaskan jenis air dalam tanah yang digunakan oleh penduduk berdasarkan beberapa gaya
yang bekerja pada air! Apa penyebab warna tanah tersebut merah kecoklatan dan ada
juga yang putih!
Jawab :
Air yang digunakan oleh masyrakat disana adalah  Air tanah Artesis merupakan air
tanah yang lokasinya berada pada lapisan akuifer dengan lapisan batuan atau lapisan kedap air.
Lokasinya lebih dalam dari air tanah freatik. Warna pada air disebabkan oleh adanya partikel
hasil pembusukan bahan organik, ion-ion metalalam (besi dan mangan), plankton, humus,
buangan industri, dan tanaman air,  karena oksida mangan menyebabkan air berwarna kecoklatan
atau kehitaman.
3. Secara umum bagaimana pH tanah diatas dan bagaimana cara tanah tersebut sebagai
buffer untuk mengurangi fluktuasi pH akibat penambahan asam dan basa?
Jawab:
Kadar keasaman tanah (pH) sangat mempengaruhi tanaman untuk tumbuh
kembang dan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Ukuran pH antara 0-14. Tanah
dengan pH 0-7 bersifat asam, sedangkan pH 7-14 bersifat basa. Tanah dengan pH rendah
ataupun tinggi akan mempersulit tanaman menyerap unsur hara. Artinya, tanaman
mampu menyerap optimal unsur hara tersebut pada kondisi pH netral, yakni 7. Cara tanah
tersebut sebagai buffer untuk mengurangi fluktuasi pH yaitu dengan pembahan bubuk
kapur, menggukan serbuk kayu, menggunakan abu kayu

4. Tentukan asupan (I) pada remaja yang berumur 17 tahun dengan berat badan 45kg, yang
meminum rata-rata 1,5 L/hari air sumur tersebut! Hitung indeks gangguan (HI) yang
ditimbulkan bila diasumsikam hanya kontaminan Chloroform yang berada dalam air
minum tersebut (RfD = 0,01) ! Apakah kontaminan tersebur berdampak buruk terhadap
kesehatan?

Jawab :
Diket :
C = 0,5 mg/L
IR = 1,5 L/hari
FP = 365 hari/tahun
WP = 17 tahun
BT = 45 kg
WR = 365 x 30 =10950 hari
RfD = 0,01 mg/kg-hari

Penyelesaian :
I = ((C x IR x FP x WP))/BT x 1/WR
I = ((0,5 mg/L x 1,5L/hari x 365 hari/tahun x 17 tahun))/((45 kg x 10950))
I = 0,00944 mg/kg-hari
Jadi, asupan (I) kontaminan Chloroform pada remaja tersebut adalah 0,00944 mg/kg-hari
HI = I/RfD
HI = (0,00944 )/(0,01 )
HI = 0,944
Kontaminan (chloroform) tidak berdampak buruk bagi kesehatan, karena dilihat dari
Nilai HI adalah 0,944 yang berarti nilai HI < 1, yang berarti resiko dari paparan
kontaminan masih dapat diterima

5. Mengapa dalam meremediasi tanah tercemar dibutuhkan konsorsium mikroorganisme!

Dan mengapa proses metilasi penting bagi mikroorganisme !
Jawab :
a. Konsorsium mikroorganisme diperlukan dan secara alamiah akan terjadi, karena
secara sinergis mereka mempunyai kemampuan yang lebih untuk mendegradasi
suatu senyawa organik. Hal ini berarti semakin memperbesar kemungkinan untuk
memperoleh energi dan bertahan hidup
b. Proses metilasi penting bagi mikroorganisme karena proses metilasi merupakan
upaya mikroorganisme untuk mengurangi atau menghindari toksisitas logam. Karena
logam termetilasi mudah menguap (volatil), maka jumlah logam di sekitar
mikroorganisme tersebut akan berkurang melalui volatilasi. Berkurangnya logam di
sekitar mikroorganisme tersebut akan mengurangi potensi peracunan terhadap
mikroorganisme tersebut