Anda di halaman 1dari 8

Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 7 No 1 Juni 2021, 7-14

p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

ANALISIS TINGKAT RISIKO BAHAYA K3 PADA PENGELOLAAN


APARTEMEN MENGGUNAKAN METODE HAZARD OPERABILITY
STUDY (HAZOPS)

Sofian Bastuti *
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang
Email: dosen00954@unpam.ac.id

Artikel masuk : 18-10-2020 Artikel direvisi : 08-01-2021 Artikel diterima : 14-01-2021


*Penulis Korespondensi

Abstrak -- Perusahaan pengelolaan apartemen ini beralamat di Jalan Marsekal Suyadarma No. 1
Tangerang adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan gedung (Property
Management) yang mempunyai enam divisi. Setiap divisi mempunyai potensi bahaya sebagai
indikasinya adalah terjadi 18 kasus kecelakaan dalam kurun waktu 2014 sampai 2017. Riset ini
bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang menyebabkan kecelakaan kerja. Dalam riset ini
upaya untuk pencegahan terjadinya kecelakaan kerja akan dilakukan menggunakan metode Hazard
Operability Study (HAZOPS). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 45 potensi bahaya kecelakaan
kerja yang ada di enam divisi yaitu divisi Staff management building 31%, Divisi Engineering 18%, Divisi
Parking 9%, Divisi Housekeeping 24%, Security 2%, Vendor/Subcon 16%. Divisi yang mempunyai
jumlah potensi bahaya terbanyak yaitu divisi Staff management building 31%. Kemudian untuk tingkat
risiko Tinggi 33%, tingkat risiko Sedang 51%, tingkat risiko rendah 16%. Jadi potensi bahaya yang
tingkat risiko ekstrim tidak ada. Perbaikan dilakukan dengan mengacu ke hirarki pengendalian potensi
bahaya: eliminasi, substitusi, rekayasa engineering, pengendalian administratif dan alat pelindung diri
(APD).

Kata kunci: Apartemen; HAZOPS; Tingkat Risiko

Abstract -- This apartment management company is located at Jalan Marsekal Suyadarma No. 1
Tangerang is a company engaged in building management (Property Management) which has six
divisions. Each division has potential hazards as an indication that there have been 18 accidents from
2014 to 2017. This study aims to identify potential hazards that cause work accidents. In this study,
efforts to prevent work accidents will be carried out using the Hazard Operability Study (HAZOPS)
method. The results of this study are that there are 45 potential hazards of work accidents in six
divisions, namely the Staff management building division 31%, the Engineering Division 18%, the
Parking Division 9%, the Housekeeping Division 24%, Security 2%, Vendor / Subcon 16%. The division
that has the highest number of potential hazards is the Staff management building division at 31%. The
high-risk level is 33%, the risk level Medium 51%, and 16% low-risk level. So the potential for danger
for which extreme risk level does not exist. Improvement is carried out by referring to the hazard potential
control hierarchy: elimination, substitution, engineering, administrative control, and personal protective
equipment (PPE).

Keywords: Apartement, HAZOPS, Risk Level

PENDAHULUAN akibat kerja, sedangkan lebih dari 380.000


Pada tahun 2017 informasi International (13,7%) diakibatkan musibah kerja. Tiap tahun,
Labour Organization (ILO) mengatakan kalau 2, terdapat kebanyakan musibah kerja non parah
78 juta pekerja wafat pertahun sebab musibah dibanding musibah kerja parah. Musibah non
kerja serta penyakit akibat kerja. Dekat 2,4 juta parah diperkirakan dirasakan 374 juta pekerja per
(86,3%) dari kematian ini disebabkan penyakit tahun, serta banyak dari musibah ini mempunyai

DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v7i1.2664 7
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 7 No 1 Juni 2021, 7-14
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

dampak yang sungguh-sungguh terhadap bagian Trend kecelakaan kerja PT. Wika Realty
pemasukan para pekerja (Ulva, 2019). Tahun- apartemen Tamansari Skylounge masih fluktuatif,
tahun sebelumnya seperti tahun 2012, ILO terutama dari tahun 2014 sampai 2016 terus
menyatakan angka kematian akibat kecelakaan meningkat. Di tahun 2017 mengalami penurunan
dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta jumlah kecelakaan kerja dan untuk tahun-tahun
permasalahan tiap tahun (Achada & Anis, 2016; berikutnya diharapkan terus menurun. Dampak
Siddiqui et al., 2014; Sugarindra et al., 2017). kecelakaan bagi pekerja adalah menyebabkan
Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja rasa trauma, cacat bahkan sampai kematian,
(K3) secara universal di Indonesia masih kerap sedangkan bagi perusahaan sendiri dampaknya
terabaikan (Bastuti, 2020; Supriyadi & Ramdan, akan menurunkan produktivitas atau lambatnya
2017). Hal ini ditandai dengan banyaknya total produksi.
kecelakaan kerja. Keadaan keselamatan dan Identifikasi potensi dan risiko bahaya di
kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia area tempat kerja mempunyai peranan yang
secara universal diproyeksikan termasuk sedikit, penting untuk menurunkan kemungkinan kecela-
padahal pekerja adalah indikator penting bagi kaan yang terjadi. Tujuan riset ini yaitu untuk
kegiatan perusahaan (Alfatiyah et al., 2017; mengukur potensi bahaya dan tingkat kecelakaan
Supriyadi et al., 2015). kerja pada pengelolaan apartemen dengan
Biasanya di semua area kerja selalu menggunakan metode HAZOPS. Hasil identifikasi
terdapat bahaya yang bisa mengancam ini diharapkan mampu menurunkan potensi dan
keselamatan maupun kesehatan pekerja (Arif & risiko bahaya yang terjadi pada aktivitas pada
Syahri, 2014; Zhang et al., 2015). Nyaris tidak ada setiap divisi.
area kerja yang sama sekali terhindar dari
bahaya. Bahaya di area kerja bisa diketahui dari METODE PENELITIAN
bahan yang dipakai untuk bekerja, proses kerja Riset ini merupakan jenis riset deskriptif
serta limbah yang dihasilkan (Ahmad et al., 2016; yaitu riset yang berupaya mengartikan suatu
Carrascosa et al., 2016). Dimana pekerja harus indikasi, perihal kejadian yang terjalin waktu
dapat memahami arti pentingnya keselamatan sekarang. Riset deskriptif memusatkan perhatian
dan kesehatan kerja untuk melindungi pekerja kepada permasalahan aktual pada waktu riset
sehingga bisa meningkatkan kinerja perusahaan berlangsung. Variabel yang diteliti sebanyak 3
(Kim et al., 2015; Suhardi et al., 2018). variabel yaitu likelihood, exposure dan
Perusahaan pengelolaan apartemen ini Concequency (Cameron et al., 2017; Mansur &
beralamat di Jalan Marsekal Suyadarma No. 1 Nasution, 2016).
Tangerang adalah pengelola gedung Apartemen Teknik pengumpulan data biasanya
Tamansari Skylounge, Operasional gedung Apar- menggunakan pengamatan dan interview. Metode
temen Tamansari Skylounge diawali pada akhir pengumpulan data seperti pengamatan langsung
tahun 2014. Dalam menjalankan pengelolaan ke area kerja dengan tujuan mendapatkan data
gedung apartemen Tamansari Skylounge aktual yang diperlukan dalam riset ini. Interview
Tangerang masih terjadi kecelakaan dalam
dilakukan secara langsung dengan para pekerja
proses pekerjaan. Berikut ini adalah data kejadian
tetap, pekerja harian atau pekerja kontrak yang
kecelakaan kerja dari tahun 2014 sampai 2017
ada di Perusahaan pengelolaan apartemen.
(Gambar 1).
Pada penelitian ini akan dianalisa meng-
gunakan metode Hazard Operability Study
(HAZOPS). HAZOPS adalah suatu cara meng-
identifikasi bahaya yang terstruktur dan ter-
integrasi untuk mengidentifikasi berbagai masalah
yang mengancam alur proses dan risiko yang
terdapat pada suatu alat yang dapat menimbulkan
risiko merugikan bagi fasilitas pada sistem dan
manusia. langkah-langkahnya sebagai berikut
(Alfatiyah et al., 2017; Restuputri & Sari, 2015):
1. Mengidentifikasi pekerjaan/Aktivitas
2. Mengidentifikasi uraian pekerjaan/Aktivitas
3. Mengidentifikasi temuan potensi bahaya
4. Mengidentifikasi dampak bahaya
5. Melakukan penilaian risiko (Risk Assessment
Gambar 1. Data Kecelakaan Kerja Periode 2014-
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 = 𝐿𝑖𝑘𝑒𝑙𝑖ℎ𝑜𝑜𝑑 𝑥 𝐸𝑥𝑝𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑥 𝐶𝑜𝑛𝑐𝑒𝑞𝑢𝑒𝑛𝑐𝑦 (1)
2017

8 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v7i1.2664
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 7 No 1 Juni 2021, 7-14
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Kriteria Likelihood (Kemungkinan)


Perusahaan pengelolaan apartemen ini
Deskripsi
beralamat di Jalan Marsekal Suyadarma No. 1 Level Kriteria
Qualitative Semi Qualitative
Tangerang adalah perusahaan yang bergerak di 1 Jarang Dapat dipikirkan Kurang dari 1
bidang pengelolaan Gedung (Property Mana- terjadi tetapi tetapi tidak kali dalam 10
gement) bertingkat. Dalam menjalankan penge- hanya saat keadaan tahun
ekstrim
lolaan gedung apartemen Tamansari Skylounge 2 Kemungki- Belum terjadi tetapi Terjadi 1 kali
Tangerang diperlukan beberapa divisi seperti nan kecil bisa muncul/terjadi per 10 tahun
engineering, parking, housekeeping, security dan pada suatu waktu
staff management building untuk menjalankan visi 3 Mungkin Seharusnya terjadi 1 kali per 5
dan mungkin telah tahun sampai
dan misi organisasi perusahaan agar tercapai. terjadi/muncul disini 1 kali
atau di tempat lain pertahun
Tabel 1. Jenis dan Jumlah Kegiatan 4 Kemungkinan Dapat terjadi dengan Lebih dari 1
besar mudah, mungkin kali per tahun
Divisi Aktivitas Jumlah muncul dalam hingga 1 kali
Staff Penggunaan alat elektronik keadaan yang paling per bulan
Manage- (Komputer) banyak terjadi
5 Hampir pasti Sering terjadi, Lebih dari 1
ment Penggunaan aksesoris listrik
4 diharapkan muncul kali per bulan
building (kabel, stopkontak) dalam keadaan yang
Penggunaan Printer paling banyak terjadi
Pengarsipan Berkas
Engineering Pemeliharaan AC
Tabel 3. Kriteria Concequency (Keparahan)
Penggunaan Scaffolding
Perawatan Graoudtank dan 4 Deskripsi
Level Kriteria
Rooftank Keparahan Cidera Hari Kerja
Perbaikan aliran listrik gedung 1 Tidak Kejadian tidak Tidak
signifikan menimbulkan kerugian menyebabkan
Parking Pengaturan Area Parkir
2 atau cidera pada manusia kehilangan hari
Pengaturan Lalu Lintas kerja
House- Pembersihan area dalam 2 Kecil Menimbulkan cidera Masih dapat
keeping Gedung ringan, kerugian kecil dan bekerja pada
Pembuangan Sampah tidak menimbulkan hari.shift yang
4 dampak serius terhadap sama
Pencucian Alat Makanan
Penggunaan Chemical kelangsungan bisnis
3 Sedang Cidera berat dan dirawat di Kehilangan hari
Pembersih Lantai rumah sakit, tidak kerja di bawah
Security Keamanan Gedung 1 menimbulkan cacat tetap, 3 hari
Vendor/ Perawatan Genset kerugian finansial sedang
Subcon Pengendalian Hama (Pest 4 Berat Menimbulkan cidera parah, Kehilangan hari
Control) 3 cacat tetap dan kerugian kerja 3 hari
Pembuangan Limbah Sewage finansial besar serta atau lebih
Treatment Plant (STP) menimbulkan dampak
serius terhadap
Jumlah 18
kelangsungan usaha
5 Bencana Mengakibatkan korban Kehilangan
Setiap divisi pasti mempunyai potensi meninggal dan kerugian hari kerja
sumber bahaya waktu melakukan proses parah bahkan dapat selamanya
pekerjaan 6 divisi yang bekerja di apartemen menghentikan kegiatan
Tamansari Skylounge Tangerang memiliki jenis usaha selamanya
kegiatan adalah divisi Staff Management Building,
Engineering, Housekeeping dan vendor/subcon
sebanyak 4 jenis kegiatan, divisi parking dengan
2 jenis kegiatan dan divisi security dengan 1 jenis
kegiatan (Tabel 1).
Identifikasi kemungkinan potensi dan risiko
bahaya dilakukan pengamatan lapangan secara
langsung dan interview terhadap pekerja yang
terlibat langsung dan mengetahui proses kerja,
Perangkingan dengan memperhatikan kriteria-
kriteria tingkat kemungkinan (Tabel 2) dan
keparahan (Tabel 3). Hasil penilaian tingkat risiko
dikategorikan dalam risk matriks (Gambar 2)
untuk menentukan tingkat risiko dari sebuah
aktivitas. Gambar 2. Risk Matriks

DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v7i1.2664 9
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 7 No 1 Juni 2021, 7-14
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

Proses penilaian risko pada tiap-tiap divisi mempunyai dampak risiko sedang dan 1 potensi
PT. Wika Realty apartemen Tamansari Skylounge bahaya dalam level rendah. Divisi Parking
Tangerang bertujuan untuk mengetahui level mempunyai 4 potensi bahaya yang mempunyai
risiko tiap-tiap aktivitas pada masing-masing dampak risiko sedang. Divisi Housekeeping
divisi. Divisi Staff Management Building PT. Wika mempunyai 2 bahaya yang memiliki risiko tinggi,
Realty apartemen Tamansari Skylounge 5 mempunyai dampak risiko sedang dan 4 potensi
Tangerang mempunyai 3 potensi bahaya yang bahaya dalam level rendah. Divisi Security
mempunyai risiko tinggi, 9 mempunyai dampak mempunyai 1 bahaya yang memiliki risiko tinggi.
risiko sedang dan 2 potensi bahaya dalam level Divisi Vendor/Subcon mempunyai 4 potensi
rendah. Divisi Engineering mempunyai 5 potensi bahaya yang mempunyai risiko tinggi, dan 3
bahaya yang mempunyai risiko tinggi, 2 mempunyai dampak risiko sedang (Tabel 4).

Tabel 4. Penilaian Risiko PT. Wika Realty Apartemen Tamansari Skylounge Tangerang
Risk
Risk
Divisi Aktivitas Uraian Potensi Bahaya Dampak Risiko Assessment
Level
L C S
Staff Penggunaan Terkena Pancaran Radiasi layar Sakit pada mata
4 1 4 Sedang
Management alat elektronik monitor Komputer
Bulding (Komputer) Kesetrum Alat elektronik karena Tubuh akan mengalami
3 2 6 Sedang
tidak digunakan dengan benar kesemutan atau kejutan
Konsleting pada Alat elektronik yang
Kematian 1 5 5 Tinggi
berpotensi kebakaran
Tersandung Kabel alat elektronik
Cidera anggota tubuh 3 2 6 Sedang
terpasang tidak rapi
Penggunaan Mencabut steker dalam kondisi
Tubuh akan mengalami
aksesoris tangan basah berpotensi tersengat 1 2 2 Rendah
kesemutan atau kejutan
listrik listrik
Kebakaran akibat dari material tidak
standar yang berdampak steker Kematian 1 5 5 Tinggi
lumer
Instalasi kabel berantakan, tata letak
jelek/tidak rapi menghalangi jalan Cidera anggota tubuh 3 2 6 Sedang
kerja berpotensi kaki tersandung
Penggunaan Jari tangan terjepit catridge saat
Printer pemindahan /pengangkatan printer Cidera Tangan 1 2 2 Rendah

Debu toner Sesak pernapasan,


menimbulkan batuk & 3 2 6 Sedang
bersin
Tangan masuk ke dalam mesin
printer karena pengaman penutup Luka pada tangan 3 2 6 Sedang
mesin printer tidak sesuai
Pengarsipan Tersandung karena tumpukan
Anggota tubuh cidera. 3 2 6 Sedang
Berkas berkas.
Penggunaan alat pelindung diri Cidera berat bahkan
3 3 9 Tinggi
yang tidak sesuai bisa cidera permanen
Penumpukan berkas terlalu tinggi,
Cidera anggota tubuh 3 2 6 Sedang
potensi tertimpa tumpukan berkas
Terbatasnya udara (kadar oksigen) 1
Cepat lelah 4 3 Tinggi
di area gudang. 2
Engineering Pemeliharaan Tersengat aliran listrik saat Tubuh akan mengalami
3 2 6 Sedang
Air Conditioner pengecekan kesemutan atau kejutan
Freon tidak sesuai kapasitas yang
Kematian 2 4 8 Tinggi
berpotensi memicu ledakan
Penggunaan Scaffolding berkarat dan rapuh,
Cidera anggota tubuh 3 3 9 Tinggi
Scaffolding Terjatuh dari scaffolding
Tidak ada identifikasi peringatan
penggunaan scaffolding, potensi Cidera anggota tubuh 2 2 4 Rendah
menabrak
Perawatan Pompa booster rusak dan macet,
Graoud tank saluran air tidak mengalir Gangguan pernapasan 3 3 9 Tinggi
dan Rooftank menyebabkan timbulnya kebauan
Penggunaan kaporit yang
Iritasi pada kulit 3 2 6 Sedang
berlebihan

10 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v7i1.2664
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 7 No 1 Juni 2021, 7-14
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

Tabel 4. Penilaian Risiko PT. Wika Realty Apartemen Tamansari Skylounge Tangerang (Lanjutan)
Risk
Risk
Divisi Aktivitas Uraian Potensi Bahaya Dampak Risiko Assessment
Level
L C S
Engineering Perbaikan Tidak memperhatikan kondisi aliran Kematian
1 5 5 Tinggi
aliran listrik
listrik yang dicek, potensi kesetrum
gedung Penggunaan alat pelindung diri Cidera berat bahkan bisa
3 3 9 Tinggi
yang tidak sesuai cidera permanen
Parking Pengaturan Tertabrak Kendaraan yang
Luka anggota tubuh 2 3 6 Sedang
Area Parkir keluar/masuk
Suara Mesin Kendaraan dan Asap Penurunan pendengaran dan
3 2 6 Sedang
Knalpot gangguan pernapasan
Pengaturan Tertabrak Kendaraan yang
Luka anggota tubuh 2 3 6 Sedang
Lalu Lintas keluar/masuk
Suara Mesin Kendaraan dan Asap Penurunan pendengaran dan
3 2 6 Sedang
Knalpot gangguan pernapasan
House- Pembersihan Tidak ada tanda bahwa lantai licin
Cidera anggota tubuh 3 2 6 Sedang
keeping dalam atau baru di pel, potensi terjatuh
Gedung Penggunaan cairan pel berlebihan
Gangguan Pernapasan 2 2 4 Rendah
menyebabkan bau menyengat
Bagian alat kebersihan yang tajam Cidera Anggota tubuh 3 2 6 Sedang
Pembuangan Tempat penyimpanan B3 bocor Menghirup udara B3 3 3 9 Tinggi
Sampah Pembuangan sampah B3 dan non Menghirup udara B3
3 3 9 Tinggi
B3 di campur
Pencucian Jari tangan tergores alat
Luka Jari tangan 2 2 4 Rendah
Alat makan/dapur yang tajam
Makanan Posisi tubuh pekerja pencuci piring Cidera punggung
3 2 6 Sedang
dengan membungkuk
Penggunaan cairan pencuci alat Kulit permukaan telapak
makan berlebihan tangan & jari tangan 2 2 4 Rendah
mengelupas
Alat pencuci berkarat Jari atau tangan tergores
3 2 6 Sedang
karat
Pengeringan/Pemerasan alat pem-
Penggunaan Kulit tangan luka 2 2 4 Rendah
bersihan lantai tanpa sarung tangan
Chemical
Penggunaan chemical yang ber-
Pembersih
lebihan menyebabkan bau Gangguan pernapasan 2 3 6 Sedang
Lantai
menyengat
Security Keamanan Bahaya pencurian Terluka bahkan sampai
1 5 5 Tinggi
Gedung meninggal dunia
Vendor/ Perawatan Tersetrum aliran listrik Cidera berat 2 4 8 Tinggi
Subcon Genset Area Kebisingan tinggi karena
Penurunan pendengaran 5 2 10 Tinggi
suara dari genset diatas 90 Dba
Tangan tergencet mesin atau tools
Luka tangan 3 2 6 Sedang
saat melakukan perawatan
Pembuangan Bahan Kimia tidak dilengkapi MSDS,
Terpapar bahan kimia 3 3 9 Tinggi
Sampah Salah penggunaan bahan kimia
Alat spray tidak aman Terpapar bahan kimia 2 3 6 Sedang
Pembuangan Bahan Kimia tidak dilengkapi MSDS,
Terpapar bahan kimia 3 3 9 Tinggi
Limbah Se- salah penggunaan bahan kimia
wage Treat- Motor blower terbakar,
Gangguan pernapasan 2 3 6 Sedang
ment Plant menyebabkan bau tidak sedap

Aktivitas kegiatan pada PT. Wika Realty terbanyak yaitu divisi Staff management building
apartemen Tamansari Skylounge mempunyai 45 31%. Sedangkan yang mempunyai jumlah potensi
aktivitas yang mempunyai potensi dan risiko bahaya paling sedikit yaitu Security 2% (Gambar
bahaya dengan 15 berada dalam kategori tinggi, 3).
23 dalam kategori sedang dan 7 dalam kategori Persentase perbandingan antara tingkat
rendah. Persentase perbandingan dari 6 divisi risiko dengan jumlah semua bahaya diperoleh
dengan jumlah potensi bahayanya, divisi Staff tingkat risiko tinggi 33%, tingkat risiko Sedang
management building 31%, Divisi Engineering 51%, tingkat risiko rendah 16%. Potensi bahaya
18%, Divisi Parking 9%, Divisi Housekeeping dinyatakan bernilai rendah karena hanya
24%, Security 2%, Vendor/Subcon 16%. Divisi menimbulkan cidera ringan atau tidak menimbul-
yang mempunyai jumlah potensi bahaya kan kerugian bagi perusahaan. Potensi bahaya

DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v7i1.2664 11
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 7 No 1 Juni 2021, 7-14
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

dinyatakan bernilai sedang jika menimbulkan Tamansari Skylounge Tangerang dengan per-
cidera berat tetapi tidak sampai cacat tetap atau baikan untuk tingkat risiko tinggi (Tabel 5).
bagi perusahaan mengalami kerugian financial Pengendalian potensi yang paling efektif adalah
sedang. Potensi bahaya dinyatakan bernilai tinggi dengan mengeliminasi jenis pekerjaan yang
karena memicu cidera parah dan cacat tetap atau mempunyai risiko tinggi (Supriyadi & Ramdan,
memicu dampak serius bagi kelangsungan bisnis 2017). Hasil penelitian menunjukkan pengendali-
perusahaan. Persentase tertinggi untuk tingkat an bahaya masih dalam tahap rekayasa
risiko yaitu Tingkat risiko sedang 51% (Gambar 4). engineering, pengendalian administratif dan alat
pelindung diri (APD) sesuai dengan potensi risiko
yang terjadi.

Gambar 3. Jumlah Potensi Bahaya


Usulan perbaikan untuk mengurangi risiko
bahaya ke 6 divisi PT. Wika Realty apartemen Gambar 4. Persentase Tingkat Risiko

Tabel 5. Usulan Perbaikan

Divisi Potensi Bahaya Penyebab Bahaya Usulan Perbaikan


Staff Konsleting pada Alat Membuat safety cover untuk
Instalasi kabel tidak
Management elektronik yang berpotensi instalasi kabel agar tidak kesetrum
beraturan
Building kebakaran dan mencegah konsleting listrik
Terbatasnya udara (kadar Kurangnya sirkulasi Menambah Blower di area gudang
oksigen) di area gudang. udara
Engineering Freon tidak sesuai kapasitas Tidak ada indikator Membuat indikator level pada
sehingga berpotensi level pada pressure pressure gauge Freon agar
memicu ledakan gauge freon kapasitas pengisiannya terkontrol
Terjatuh dari scaffolding Scaffolding berkarat Membuat cek list pemeriksaan
dan rapuh scaffolding agar scaffolding tetap
layak digunakan
saluran air tidak mengalir Pompa booster Membuat cek list pemeriksaan
menyebabkan timbulnya rusak dan macet pompa booster untuk mencegah
kebauan kerusakan mendadak
Penggunaan alat pelindung Sikap pekerja Membuat standar penggunaan APD
diri yang tidak sesuai sesuai dengan pekerjaannya dan
dipasang pada setiap pekerjaan
tersebut
House Keeping Tempat penyimpanan B3 Belum ada inspeksi Melakukan inspeksi rutin tempat
bocor Rutin penyimpanan B3
Pembuangan sampah B3 Hanya ada satu Membuat tempat sampah B3 dan
dan non B3 dicampur. tempat sampah Non B3 secara terpisah
Security Bahaya pencurian Pencuri Mengadakan pelatihan beladiri
secara rutin untuk security
Vendor/Subcon Area Kebisingan tinggi Suara kebisingan Di area Genset disediakan double
karena suara yang di keluar protector untuk APD
oleh genset diatas 90 Dba
Bahan Kimia tidak Tidak ada MSDS Bahan berbahaya dan beracun (B3)
dilengkapi MSDS, Salah dilengkapi material safety data
penggunaan bahan kimia sheet (MSDS)

12 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v7i1.2664
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 7 No 1 Juni 2021, 7-14
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

KESIMPULAN https://jurnal.usu.ac.id/index.php/lkk/article/v
Hasil pengukuran metode HAZOPS dari 6 iew/7617
divisi apartemen Tamansari Skylounge Tange- Bastuti, S. (2020). Analisis Risiko Kecelakaan
rang diperoleh potensi bahaya divisi Staff Kerja Dengan Metode Failure Mode And
management building 31%, Divisi Engineering Effect Analysis ( FMEA ) dan Fault Tree
18%, Divisi Parking 9%, Divisi Housekeeping Analysis ( FTA ) untuk Menurunkan Tingkat
24%, Security 2%, dan Vendor/Subcon 16%. Risiko Kecelakaan Kerja (PT. Berkah Mirza
Divisi yang mempunyai jumlah potensi bahaya Insani). TEKNOLOGI: Jurnal Ilmiah Dan
terbanyak yaitu divisi Staff management building Teknologi, 2(1), 48–52.
31%. Sedangkan yang mempunyai jumlah potensi http://www.openjournal.unpam.ac.id/index.p
bahaya paling sedikit yaitu Security 2%. Hasil hp/TKG/article/view/3909
analisis tingkat risiko yaitu tingkat risiko Tinggi Cameron, I., Mannan, S., Németh, E., Park, S.,
33%, tingkat risiko Sedang 51%, tingkat risiko Pasman, H., Rogers, W., & Seligmann, B.
rendah 16%. Jadi potensi bahaya yang tingkat (2017). Process hazard analysis, hazard
risiko ekstrim tidak ada pada pengelolaan gedung identification and scenario definition: Are the
apartemen Tamansari Skylounge Tangerang. conventional tools sufficient, or should and
Persentase tertinggi untuk tingkat risiko yaitu can we do much better? Process Safety and
tingkat risiko sedang 51%. Perbaikan dilakukan Environmental Protection, 110, 53–70.
dengan mengacu ke hirarki pengendalian potensi https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.psep.
bahaya: eliminasi, substitusi, rekayasa enginee- 2017.01.025
ring, pengendalian administratif dan alat pelin- Carrascosa, C., Millán, R., Saavedra, P., Jaber, J.
dung diri (APD). Untuk penelitian selanjutnya bisa R., Raposo, A., & Sanjuán, E. (2016).
ditambahkan analisa mengenai biaya kecelakaan Identification of the risk factors associated
agar terlihat kerugian bagi perusahaan with cheese production to implement the
hazard analysis and critical control points
DAFTAR PUSTAKA (HACCP) system on cheese farms. Journal
Achada P.N., & Anis, M. (2016). Manajemen of Dairy Science, 99(4), 2606–2616.
Resiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja https://doi.org/https://doi.org/10.3168/jds.20
Supermarket Dengan Metode Hazard And 15-10301
Operability Study (Hazop) Melalui Kim, K., Kang, H., & Kim, Y. (2015). Risk
Perangkingan Standar As/Nzs Dan Root Assessment for Natural Gas Hydrate
Causes Analysis (Studi Kasus: Assalaam Carriers: A Hazard Identification (HAZID)
Hypermarket, Pabelan, Kartosura) Skripsi. Study. Energies, 8(4), 3142–3164.
Solo: Universitas Muhammadiyah https://doi.org/10.3390/en8043142
Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/46101/ Mansur, A., & Nasution, M. I. (2016). Identification
Ahmad, A. C., Mohd Zin, I. N., Othman, M. K., & of Behavior Based Safety by Using Traffic
Muhamad, N. H. (2016). Hazard Light Analysis to Reduce Accidents. IOP
Identification, Risk Assessment and Risk Conference Series: Materials Science and
Control (HIRARC) Accidents at Power Plant. Engineering, 105(1), 1–9.
MATEC Web of Conferences, 66, 1–6. https://doi.org/10.1088/1757-
https://doi.org/10.1051/matecconf/20166600 899X/105/1/012033
105 Restuputri, D. P., & Sari, R. P. D. (2015). Analisis
Alfatiyah, R., Bastuti, S., & Prasetiyo, T. T. (2017). kecelakaan kerja dengan menggunakan
Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Serta metode Hazard and Operability Study
Jaminan Sosial Terhadap Keselamatan Dan (HAZOP). Jurnal Ilmiah Teknik Industri,
Kesehatan Kerja (K3) Dengan Metode 14(1), 24–35.
Regresi Linear Berganda Pada Pt. Delta http://journals.ums.ac.id/index.php/jiti/article
Citra Mandiri. Prosiding Seminar Ilmiah /view/621
Nasional: “Membangun Paradigma Siddiqui, N. A., Nandana, A., Sharmaa, M., &
Kehidupan Melalui Multidisiplin Ilmu, 1–3. Srivastavaa, A. (2014). Risk Management
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Pr Techniques HAZOP & HAZID Study.
oceedings/article/view/764 International Journal on Occupational Health
Arif, M., & Syahri, M.I. (2014). Analisa Potensi & Safety, Fire & Environment – Allied
Bahaya Dengan Menggunakan Metode Job Sciences, 1(1), 5–8.
Safety Analysis (JSA) Pada Proses Coal https://ohsfejournal.com/?p=116
Chain Di Pertambangan Batubara x Tahun Sugarindra, M., Suryoputro, M. R., & Novitasari, A.
2014. Lingkungan Dan Keselamatan Kerja, T. (2017). Hazard Identification and Risk
3(3), 1–9. Assessment of Health and Safety Approach

DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v7i1.2664 13
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 7 No 1 Juni 2021, 7-14
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

JSA (Job Safety Analysis) in Plantation Supriyadi, S., & Ramdan, F. (2017). Identifikasi
Company. IOP Conference Series: Materials Bahaya Dan Penilaian Risiko Pada Divisi
Science and Engineering, 215, 1–10. Boiler Menggunakan Metode Hazard
https://doi.org/10.1088/1757- Identification Risk Assessment and Risk
899X/215/1/012029 Control (HIRARC). Journal of Industrial
Suhardi, B., Widyo Laksono, P., Ayu V.E, A., Hygiene and Occupational Health, 1(2),
Mohd.Rohani, J., & Shy Ching, T. (2018). 161–177.
Analysis of the Potential Hazard https://doi.org/10.21111/jihoh.v1i2.892
Identification and Risk Assessment (HIRA) Ulva, F. (2019). Hubungan Tindakan Kerja Dan
and Hazard Operability Study (HAZOP): Kondisi Kerja Dengan Kecelakaan Kerja
Case Study. International Journal of Pada Pekerja Bagian Tiang Besi Di Pt. X
Engineering & Technology, 7(3.24), 1–7. Kota Padang Tahun 2017. Jurnal
https://doi.org/10.14419/ijet.v7i3.24.17290 Keperawatan Abdurrab, 3(1), 44–50.
Supriyadi, Nalhadi, A., & Rizaal, A. (2015). https://doi.org/10.36341/jka.v3i1.716
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko K3 Zhang, S., Sulankivi, K., Kiviniemi, M., Romo, I.,
Pada Tindakan Perawatan dan Perbaikan Eastman, C. M., & Teizer, J. (2015). BIM-
Menggunakan Metode HIRARC pada PT. X. based fall hazard identification and
Seminar Nasional Riset Terapan, 05, 281– prevention in construction safety planning.
286. https://e- Safety Science, 72, 31–45.
jurnal.lppmunsera.org/index.php/senasset/a https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ssci.
rticle/view/474 2014.08.001

14 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v7i1.2664

Anda mungkin juga menyukai