Anda di halaman 1dari 10

Analisis Karakteristik Kurikulum 2013 SD ditinjau dari Komponen Tujuan, Materi,

Strategi / Proses Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran

Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum SD

Dosen Pengampu : Drs. Sukarjo, M.Pd.

Disusun Oleh :

Gisela Kurnia Sari

(1401420002)

Rombongan Belajar B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
Konsep Dasar Kurikulum 2013

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SPN).

Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan


dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kompetensi pengetahuan, keterampilan dan
sikap ditagih dalam rapor dan merupakan penentu kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik.
Pada kurikulum 2013, pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan, Kerangka Dasar
dan Strukur Kurikulum, Silabus, dan Pedoman Implementasi Kurikulum, sedangkan setiap
satuan pendidikan seperti halnya pada Kurikulum 2006, juga menyusun KTSP, kecuali
dokumen – dokumen yang berupa Silabus setiap mata pelajaran sudah d susun oleh pemerintah,
guru tinggal mengopi dan menyusunnya menjadi satu kesatuan KTSP yang utuh.

Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih premature,
namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang langsung
berhadapan dengan kurikulum itu sendiri.

Pemerintah menjelaskan bahwa kurikulum 2013 akan membawa perubahan besar


dalam dunia pendidikan, karena mereka menganggap bahwa di dalam kurikulum 2013 banyak
memberikan jawaban dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang muncul di dalam
pelaksanaan KTSP.

Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-
integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi
masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.

Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan),
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun
obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan
siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka
akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih
baik.

Pengembangan kurikulum 2013, dilandasi oleh Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun


2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, dan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Asas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Mengembangkan sikap spiritual dan social, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama,
kemampuan intelektual dan psikomotorik secara seimbang
2. Memberikan pengalaman belajar terencana ketika peserta didik menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat sebagai sumber belajar secara seimbang.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta meneerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetauan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompentsi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi ini.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertical)

Tujuan Kurikulum 2013 :

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
dan efektif serta mampu berkonstribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.
Tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :

1. Tujuan Pendidikan Nasional

Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat secara
jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
bahwa “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

2. Tujuan Institusional

Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan,
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah menempuh atau
menyelesaikan program di lembaga pendidikan tertentu. Tujuan institusional juga merupakan
cerminan dari standar kompetensi lulusan yang diharapkan dari setiap tingkat satuan
pendidikan. Standar kompetensi lulusan terbagi menjadi tiga domain, yakni domain kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).

Pada kerangka kurikulum 2013, rincian dari tingkat satuan pendidikan, antara lain:

3. Tujuan Kurikuler

Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran, sebagai kualifikasi yang harus dimiliki siswa setelah menyelesaikan bidang studi
tertentu di lembaga pendidikan.

4. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran

Kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah mempelajari materitertentu dalma


bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.

Isi / Materi Kurikulum 2013 :

a. Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

b. Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, hasilnya melalui


pemanfaatan berbagai sumber belajar (siswa mencari tahu).
c. Penilaiaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan berdasarkan
fortofolio.

Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam
kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis
bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut.Bidang-
bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.

Kriteria yang dapat membantu pada perancangan kurikulum dalam menentukan isi kurikulum.
Kriteria itu antara lain:

 Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
 Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial.
 Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.
 Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas.
 Isi kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan pendidikan.

Kurikulum SD

1. Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI.

2. Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas.

3. Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran (mengamati, bertanya,


mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta) semua mata pelajaran.

4. Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran.

5. Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6
melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:

– IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dll;

– IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll;

– Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan;

– Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.


6. Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD, yaitu bukan sebagai
disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan
kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab.

7. Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya
terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi
bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri
melampaui kemampuan

8. Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian

Strategi Pembelajaran Kurikulum 2013 :

Komponen metode itu meliputi rencana, metode, dan perangkat yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kurikulum 2013 ini, para tenaga pendidik memiliki
ruang untuk mengembangkan meode pembelajaran yang kreaif dan iniatif dalam
menyampaikan mata pelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan proses
belajarnya secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan efektivitas yang tinggi. Pemilihan
atau pembuatan metode atau strategi dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat haruslah
sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan yang ingin dicapai.

Pengetahuan Sosial :

1. Materi disajikan terpadu, tidak dipisahkan dalam kelompok geografi, sejarah, ekonomi,
sosiologi.
2. Mengenalkan geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian
dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya
konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI.Kajian sejarah, sosiologi, budaya dan
ekonomi disajikan untuk mendukung konektivitas yang lebih kokoh.
3. Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian
tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang
selanjutnya.

Bahasa Indonesia/Bahasa Inggris

1. Materi yang diajarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi
untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan.
2. Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan
menyajikan ulang dengan bahasa sendiri.
3. Siswa dibiasakan menyusun teks yang sesuai sehingga sistematis, logis, dan efektif
melalui latihan-latihan penyusunan teks.
4. Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam
proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: apa, siapa, dimana).
5. Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan
bahasa yang menyakinkan secara spontan.

Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

1. Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokan menurut empat pilar


kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar pembentukan karakter bangsa.
2. Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang
bertanggungjawab (taat norma, asas, dan aturan).
3. Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai
warga negara yang baik.
4. Pancasila dan kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui
tindakan nyata dan sikap keseharian.

Matematika

1. Mulai pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya


abstraksi permasalahan.
2. Rumusan diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat
dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa
menggunakan tetapi juga memahami asal usulnya).
3. Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka (gambar, grafik, pola,
dsb).
4. Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang
diajukan.
5. Membiasakan siswa berfikir algoritmis.
6. Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII
serta materi lain sesuai dengan standar internasional.
7. Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan.

Evaluasi Kurikulum 2013 :


Penilaian (Evaluasi) kurikulum meliputi semua aspek batas belajar. Menurut Schwartz
dan kawan – kawannya, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan
penentuan arti atau faedah suatu pengalaman.

Syarat – syarat umum evaluasi adalah penilaian yang harus dilaksanakan harus memenuhi
persyaratan atau kriteria sebagai berikut :

 Memiliki validitas, artinya evaluasi harus benar – benar mengukur apa yang hendak
diukur.
 Mempunyai realibiltas, menunjukkan ketetapan hasilnya. Dengan kata lain, orang yang
akan dites itu akan mendapat skor yang sama bila dites kembali dengan alat uji yang
sama
 Efisiensi, suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunkan tanpa membuang waktu dan
uang banyak.
 Kegunaaan/kepraktisan, alat evaluasi harus berguna. Yaitu untuk memperoleh
keterangan tentang siswa.

Evaluasi Hasil belajar

Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran dan pengumpulan data
dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang
tingkat hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk pada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator adanya dan derajat
perubahan tingkah laku siswa.

Komponen evaluasi untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Evaluasi sebagai alat untuk
melihat keberhasilan dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tes dan nontes.

Tes

Tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reabilitas. Jenis – jenis tes
terdiri atas tes hasil belajar yang dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasakan jumlah
peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individu. Dilihat dari
cara penyusunannya, tes juga dapat dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes standar.

Nontes
Nontes adlah alat evaluasi yang digunkan untuk menilai aspek tingkah laku temasuk
sikap, minat dan motivasi. Ada bebrapa jenis nontes sebagai alat evaluasi, di antaranya
wawancara observasi, studi kasus, skala penilaian.

Kurikulum 2013 :

1. Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi. Untuk semua jenjang.


2. Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi yang
diikat oleh kompetensi inti tiap kelas. Untuk semua jenjang.
3. Bahasa Indonesia sebagai penghela Mapel lain (sikap keterampilan berbahasa).Untuk
jenjang SD.
4. Semua mata pelajaran diajarkan terkait dan terpadu dengan pendekatan
5. yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, dan menalar,...Untuk
semua jenjang.
6. Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (
cross curriculum atau integrated curriculum). Untuk jenjang SD.
7. Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan konten penggerak mata
pelajaran lainnya. Untuk jenjang SD.
8. Tematik untuk kelas I – VI. Untuk jenjang SD.
DAFTAR PUSTAKA

Hakim Lukmanul. 2017. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA : ANALISIS PERBEDAAN

ANTARA KURIKULUM KTSP DAN KURIKULUM 2013 (17) 2. 280-292

Diakses pada Selasa, 07 Desember 2021 melalui

https://media.neliti.com/media/publications/136807-ID-analisis-perbedaan-

antara-kurikulum-ktsp.pdf

Bahri Juharti. 2016. KOMPONEN – KOMPONEN KURIKULUM. Diakses pada Selasa,

07 Desember 2021 melalui https://juharti.wordpress.com/kajian-kurikulum-

bsap/komponen-komponen-kurikulum/

Anda mungkin juga menyukai