Disusun Oleh :
(1401420002)
Rombongan Belajar B
2021
Konsep Dasar Kurikulum 2013
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SPN).
Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih premature,
namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang langsung
berhadapan dengan kurikulum itu sendiri.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-
integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi
masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan),
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun
obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan
siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka
akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih
baik.
1. Mengembangkan sikap spiritual dan social, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama,
kemampuan intelektual dan psikomotorik secara seimbang
2. Memberikan pengalaman belajar terencana ketika peserta didik menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat sebagai sumber belajar secara seimbang.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta meneerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetauan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompentsi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi ini.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertical)
Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat secara
jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
bahwa “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
2. Tujuan Institusional
Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan,
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah menempuh atau
menyelesaikan program di lembaga pendidikan tertentu. Tujuan institusional juga merupakan
cerminan dari standar kompetensi lulusan yang diharapkan dari setiap tingkat satuan
pendidikan. Standar kompetensi lulusan terbagi menjadi tiga domain, yakni domain kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).
Pada kerangka kurikulum 2013, rincian dari tingkat satuan pendidikan, antara lain:
3. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran, sebagai kualifikasi yang harus dimiliki siswa setelah menyelesaikan bidang studi
tertentu di lembaga pendidikan.
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam
kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis
bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut.Bidang-
bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.
Kriteria yang dapat membantu pada perancangan kurikulum dalam menentukan isi kurikulum.
Kriteria itu antara lain:
Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial.
Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.
Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas.
Isi kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan pendidikan.
Kurikulum SD
2. Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas.
4. Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran.
5. Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6
melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
– Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan;
7. Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya
terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi
bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri
melampaui kemampuan
8. Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian
Komponen metode itu meliputi rencana, metode, dan perangkat yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kurikulum 2013 ini, para tenaga pendidik memiliki
ruang untuk mengembangkan meode pembelajaran yang kreaif dan iniatif dalam
menyampaikan mata pelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan proses
belajarnya secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan efektivitas yang tinggi. Pemilihan
atau pembuatan metode atau strategi dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat haruslah
sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan yang ingin dicapai.
Pengetahuan Sosial :
1. Materi disajikan terpadu, tidak dipisahkan dalam kelompok geografi, sejarah, ekonomi,
sosiologi.
2. Mengenalkan geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian
dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya
konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI.Kajian sejarah, sosiologi, budaya dan
ekonomi disajikan untuk mendukung konektivitas yang lebih kokoh.
3. Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian
tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang
selanjutnya.
1. Materi yang diajarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi
untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan.
2. Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan
menyajikan ulang dengan bahasa sendiri.
3. Siswa dibiasakan menyusun teks yang sesuai sehingga sistematis, logis, dan efektif
melalui latihan-latihan penyusunan teks.
4. Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam
proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: apa, siapa, dimana).
5. Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan
bahasa yang menyakinkan secara spontan.
Matematika
Syarat – syarat umum evaluasi adalah penilaian yang harus dilaksanakan harus memenuhi
persyaratan atau kriteria sebagai berikut :
Memiliki validitas, artinya evaluasi harus benar – benar mengukur apa yang hendak
diukur.
Mempunyai realibiltas, menunjukkan ketetapan hasilnya. Dengan kata lain, orang yang
akan dites itu akan mendapat skor yang sama bila dites kembali dengan alat uji yang
sama
Efisiensi, suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunkan tanpa membuang waktu dan
uang banyak.
Kegunaaan/kepraktisan, alat evaluasi harus berguna. Yaitu untuk memperoleh
keterangan tentang siswa.
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran dan pengumpulan data
dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang
tingkat hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk pada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator adanya dan derajat
perubahan tingkah laku siswa.
Komponen evaluasi untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Evaluasi sebagai alat untuk
melihat keberhasilan dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tes dan nontes.
Tes
Tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reabilitas. Jenis – jenis tes
terdiri atas tes hasil belajar yang dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasakan jumlah
peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individu. Dilihat dari
cara penyusunannya, tes juga dapat dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes standar.
Nontes
Nontes adlah alat evaluasi yang digunkan untuk menilai aspek tingkah laku temasuk
sikap, minat dan motivasi. Ada bebrapa jenis nontes sebagai alat evaluasi, di antaranya
wawancara observasi, studi kasus, skala penilaian.
Kurikulum 2013 :
https://media.neliti.com/media/publications/136807-ID-analisis-perbedaan-
antara-kurikulum-ktsp.pdf
bsap/komponen-komponen-kurikulum/