TESTING DAN IMPLEMENTASI DI

BIDANG TI

PERTEMUAN 4

M. Rais Wathani, S.Kom, M.Kom

 OUTLINE

• TUJUAN TESTING
• MISI TIM TESTING
• FILOSOFI TESTING
• PRINSIP–PRINSIP TESTING
TUJUAN TESTING

 ADALAH MENEMUKAN SEBANYAK MUNGKIN KESALAHAN / ERROR

/ BUG
 TUJUAN DARI MENEMUKAN MASALAH ADALAH MEMPERBAIKINYA
MISI TIM TESTING

TIDAK HANYA UNTUK MELAKUKAN TESTING, TETAPI JUGA MEMBANTU MEMINIMALKAN RESIKO
KEGAGALAN PROYEK, DENGAN CARA :
 MENCARI MASALAH DARI PRODUK
 MENCARI MASALAH POTENSIAL
 MENCARI KEHADIRAN MASALAH
INTINYA ADALAH MENCARI DAN MELAPORKAN SEHINGGA TIM LAIN DAPAT MEMBUAT
KEPUTUSAN TERHADAP PENGEMBANGAN PRODUK
PERLU DIINGAT, TESTER HANYA MENGINFORMASIKAN, TIDAK MELAKUKAN PEMBENAHAN KODE
 TESTER / TIM TESTING

• TESTER ADALAH INDIVIDU ATAU KELOMPOK YANG MEMBERIKAN HASIL PENGUJIAN YANG
DIJADIKAN SEBAGAI SALAH SATU PENGUKURAN DARI KUALITAS PRODUK
FILOSOFI TESTING

JIKA PEMBANGUNAN / PENGEMBANGAN SISTEM DILAKUKAN SECARA KONSTRUKTIF, MAKA

TESTING DILAKUKAN SECARA DESTRUKTIF, MAKSUDNYA :

1. TESTER HARUS MEMPUNYAI KEINGINAN YANG MENDASAR UNTUK MEMBUKTIKAN

KEGAGALAN SISTEM DAN AKAN MELAKUKAN APA SAJA UNTUK MEMBUATNYA GAGAL
2. BILA SEORANG TESTER TIDAK MEMILIKI KEINGINAN YANG MENDASAR UNTUK MEMBUKTIKAN
KEGAGALAN SISTEM, MAKA TESTER TERSEBUT TELAH GAGAL DALAM MENJALANKAN
TUGASNYA SEBAGAI TESTER
PRINSIP-PRINSIP TESTING :
PRINSIP PERTAMA

TESTING YANG KOMPLIT (DILAKUKAN SECARA MENYELURUH) TIDAK

MUNGKIN DILAKUKAN :
1. KEMUNGKINAN JUMLAH KOMBINASI TESTCASE YANG AMAT BESAR
 PERTIMBANGAN DOMAIN MASUKAN YANG MUNGKIN SANGAT BESAR JUMLAHNYA
(MASUKAN YANG VALID, TDK VALID, MASUKAN YG DIEDIT DLL)
 KOMPLEKSITAS USER INTERFACE DAN DESAIN
2. JALUR PROGRAM YANG MUNGKIN DAPAT DILEWATI SANGAT BANYAK, SEHINGGA HARUS
DILAKUKAN TEST ULANG, SETIAP ADA PERBAIKAN
PRINSIP KEDUA

TESTING MERUPAKAN PEKERJAAN YANG KREATIF DAN SULIT

MITOS-MITOS YANG SALAH TENTANG TESTING :

 TESTING ITU MUDAH
 TIAP ORANG AKAN DAPAT MELAKUKAN TESTING DENGAN SENDIRINYA, PADAHAL TESTING
BUKANLAH HAL YANG SEDERHANA, KARENA UNTUK DAPAT MELAKUKAN TESTING YANG EFEKTIF
HARUS MENGETAHUI KESELURUHAN SISTEM
 SISTEM SENDIRI TIDAK SEDERHANA (TIDAK MUDAH DIPAHAMI)
PRINSIP KETIGA

TESTING BERBASIS PADA RESIKO

TESTING DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA PERTIMBANGAN :

 SUMBER DAYA DAN BIAYA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN TESTING MENURUT
SKALA PRIORITAS, KOMPLEKSITAS DAN KESULITAN TESTING
 BIAYA DARI KETERLAMBATAN PENGIRIMAN PRODUK
 KEMUNGKINAN ADANYA SUATU DEFECT/ERROR/BUG
 BIAYA YANG DISEBABKAN OLEH DEFECT, BILAMANA DEFECT TSB MENYEBABKAN ERROR
YANG MEMBAWA KERUGIAN LANGSUNG MAUPUN TAK LANGSUNG BAGI CUSTOMER
PRINSIP KEEMPAT

TESTING HARUS DIRENCANAKAN

 BUTUH PEMIKIRAN DGN PENDEKATAN SECARA KESELURUHAN, DESAIN TES DAN PENETAPAN
HASIL YG DIINGINKAN UTK SETIAP KASUS TES (TEST CASE) YG DIPILIH
 TESTING DIRENCANAKAN DAN DIDESAIN SEBELUM KODE DIBUAT
PRINSIP KEEMPAT (CONT…)

PERENCANAAN TESTING SANGAT PENTING, KARENA :

 PENGUJIAN HARUS DAPAT DIRENCANAKAN JAUH SEBELUM DILAKUKAN
 UTK DAPAT MENJAGA ARAH PELAKSANAAN TESTING AGAR TIDAK MENYIMPANG DARI
TUJUAN TESTING ITU SENDIRI
 MENJAGA KESESUAIAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA DAN JADWAL PROYEK DENGAN
MENETAPKAN APA YANG AKAN DI TESTING
 MEMBANTU TESTER FOKUS TERHADAP APA YANG AKAN DI TESTING (MEMBUAT TEST CASE)
PRINSIP KELIMA

TESTING BUTUH INDEPENDENSI

 TESTING YANG PALING EFEKTIF ADALAH YANG DILAKUKAN OLEH PIHAK KETIGA (TIDAK BIAS)
PRINSIP KEENAM

PENGUJIAN HARUS DI MULAI DARI LINGKUP YANG KECIL KEMUDIAN

BERKEMBANG KE LINGKUP YANG LEBIH BESAR
PRINSIP KETUJUH

HUKUM/PRINSIP PARETO BERLAKU PADA SOFTWARE TESTING

 PRINSIP PARETO (BAHASA INGGRIS : THE PARETO PRINCIPLE) BIASA JUGA DIKENAL SEBAGAI
ATURAN 80-20 YANG MENYATAKAN BAHWA UNTUK BANYAK KEJADIAN, SEKITAR 80 %
DARIPADA EFEKNYA DISEBABKAN OLEH 20 % DARI PENYEBABNYA
 SEKIAN
TERIMA KASIH