Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Stomata

Fungsi utama stomata adalah pertukaran gas seperti karbon dioksida, uap air, dan oksigen.
Sederhananya tumbuhan mengambil karbon dioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen yang
berguna bagi hewan dan manusia. Selama siang hari karbon dioksida yang dibutuhkan untuk
fotosintesis terdifusi masuk ke daun lewat stomata. Oksigen hasil fotosintesis dan uap air dari
respirasi terdifusi keluar dari daun.

Adapun fungsi lain dari stomata yaitu

- Sebagai celah
Stomata sebagai celah pada tumbuhan dalam pertukaran gas dan penguapan pada
tumbuhan. Oleh karena itu stomata terletak pada permukaan daun dan dibawah permukaan
daun.

Khusus untuk daun mengapung stomata lebih banyak pada bagian atas permukaan daun,
sedangkan pada tumbuhan darat, stomata lebih banyak terletak pada bagian bawah daun.
Hal ini berfungsi dalam mengurangi penguapan.

- Tumbuhan baru
Stomata tumbuhan baru dapat berfungsi apabila terdapat air pada sel penjaga. Saat sel
penjaga “tergenang” oleh air, akan menekuk dan membuka celah diantaranya. Celah ini yang
kemudian disebut sebagai stomata yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas dan air.
Saat sel penjaga terpapar asam absisat yang larut dalam selnya dan mengalami “kekeringan”
, celah yang ada akan tertutup karena sel penjaga merapat satu sama lain.

- Tumbuhan Pada Ozon


Fungsi stomata pada tumbuhan berkurang saat terpapar ozon secara berlebih karena
stomata lebih sensitif terhadap penyerapan ozon. Sedangkan ozon mampu menggangu
proses respirasi yang terjadi pada daun tumbuhan. Hal lain yang terganggu adalah
kemampuan sel penjaga pada stomata tumbuhan dalam mengembalikan volume air setelah
terjadi turgor.

Mekanisme Membuka dan Menutupnya Stomata

Pembukaan stomata berkaitan dengan proses metabolisme tumbuhan yaitu transpirasi dan
fotosintesis pada pagi hari stomata akan mulai membuka lebar dan stomata menutup karena
tingginya intensitas cahaya dan temperatur serta penguapan air yang berlebihan yang biasanya
terjadi pada siang hari.

Mekanisme Menutupnya Stomata

Stomata dibatasi oleh adanya sel penjaga atau sel penutup. Sel penutup adalah serat halus selulosa
pada dinding selnya yang tersusun melingkar. Pola susunan ini dikenal sebagai miselasi radial.

Karena serat selulosa ini relatif tidak elastis, maka jika sel penutup menyerap air mengakibatkan
diameter tidak membesar melainkan memanjang, sehingga sel penutup akan melengkung ke arah
luar dan terbukalah porus atau celah stomata.
Ketika sel penutup mengambil air melalui osmosis, sel penutup akan membengkak dan semakin
dalam keadaan turgid. Perubahan tekanan turgor yang menyebabkan pembukaan dan penutupan
stomata terutama disebabkan oleh pengambilan dan kehilangan ion kalium (K) secara reversibel
oleh sel penutup, Sel penutup mengontrol diameter stomata dengan cara mengubah bentuk yang
akan melebarkan dan menyempitkan celah di antara kedua sel tersebut.

Ketika sel penutup mengambil air melalui osmosis, sel penutup akan membengkak dan semakin
dalam keadaan turgid. Perubahantekanan turgor yang menyebabkan pembukaan dan penutupan
stomata terutama disebabkan oleh pengambilan dan kehilangan ion kalium (K) secara reversibel
oleh sel penutup.

Mekanisme Membukanya Stomata

Selain itu, stomata akan terbuka saat pompa H+-ATPase mengeluarkan H+ dari sel penjaga. Di sel
penjaga, aktivitas H+-ATPase diregulasi positif oleh cahaya dan auksin sedangkan Ca2+ dan ABA
sebagai regulator negatif. Pengeluaran H+ menghiperpolarisasi membrane plasma dan
menyebabkan penyerapan K+ melalui potassium channel. Penyerapan K+ melalui potassium channel
menyebabkan asidifikasi pada apoplas dan membuat sel penjaga kehilangan H+.

Senyawa anionik yaitu malat yang dipecah dari pati mentranspor NO3–, sedangkan ion Cl– berfungsi
sebagai sintesis gula. Ion-ion dan air yang ditransportasikan melalui aquaporin menuju sel penjaga
dan menyebabkan turgor sehingga membuat stomata terbuka.

Pada saat stomata tertutup, inhibisi H+-ATPase dan aktivasi channel anion menyebabkan
depolarisasi membran. Channel anion seperti rapid channel (R-type) dan slow channel (S-type)
memfasilitasi pengeluaran malat2-, Cl– dan NO3–. Pada waktu yang sama terjadi pengeluaran K+
dan mengaktifkan depolarisasi membran. Penurunan malat2- di sel penjaga juga dipengaruhi oleh
konversi glukoneogenik malat menjadi pati.

Pada stomata yang tertutup juga terjadi peningkatan konsentrasi Ca2+ dan menyebabkan pelepasan
Ca2+ melalui channel di membran plasma dan tonoplas. Kehilangan larutan di sel penjaga
menyebabkan tekanan turgor menurun dan stomata menutup.

Anda mungkin juga menyukai