Anda di halaman 1dari 31

FORMAT PENGKAJIAN GERONTIK

1. Riwayat klien/data biografis


Nama : Ny. R
Alamat : Desa Garanta
Telp: - Suku : Bugis Agama : Islam
Status perkawinan : cerai mati Pendidikan : Tidak Sekolah
Orang yang paling dekat dihubungi : Anak Kandung
Alamat/telpon : Desa Garanta/ -

2. Riwayat Keluarga
a. Pasangan : Meninggal
umur,
pekerjaan,
alamat,
sebab kematian : tidak diketahui
tahun meninggal : klien tidak ingat
b. Anak : Ny,I
hidup/mati,
nama, Ny,I
alamat, Desa Garanta
tahun meninggal, -
penyebab kematian.-
3. Riwayat Pekerjaan

Status pekerjaan saat ini : Tidak ada


Pekerjaan sebelumnya : Ibu Rumah Tangga
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan :
Keluarga klien mengatakan beliau bergantung kepada anak-anaknya
4. Riwayat Lingkungan Hidup
Tipe tempat tinggal : Rumah Permanen
Jumlah kamar : 2 Jumlah orang yang tinggal di panti/rumah : 3 orang
Kondisi rumah : Bersih
5. Riwayat Rekreasi
Hobby/minat : keluarga klien mengatakan beliau hanya beraktifitas di rumah..
Keanggotaan organisasi : klien mengatakan tidak perah mengikuti organsasi
Liburan/perjalanan : klien mengatakan tidak ada keinginan untuk liburan
Kegiatan di panti : -
6. Sumber/sistem pendukung yang digunakan
Dokter : klien mengatakan tidak pernah kedokter
Rumah sakit : klien mengatakan tidak pernah ke rs jika sedang sakit
Klinik : klien mengatakan tidak pernah ke klinik jika sedang sakit
Pelayanan kesehatan di rumah :klien mengatakan jika beliau sakit keluarga klien hanya
merawata dirinya sendiri di rumah dan jika agak parah baru
ke faskes terdekat
Perawatan sehari-hari : membersihkan diri atau personal hygine
Lain-lain .............................................................................................................
7. Kebiasaan /Ritual
Agama : islam
Istirahat/tidur : klien mengatakan tidurnya kurang
Kebiasaan ibadah : klien beribadah di rumah
Kepercayaan : agama islam
Ritual makan : makan sendiri-sendiri
8. Status kesehatan saat ini
Status kesehatan selama 1 tahun dan 5 tahun terakhir :
Klien mengatakan lutut sampai telapak kaki klien sering keram serta membengkak pada
lutut,nyeri yang dirasakan yaitu nyeri perih, nyeri berkurang saat istrahat atau saat tidak
digerakkan dan nyeri bertambah jika melakukan aktivitas seperti duduk lama, skala nyeri 3
(0-10), nyeri bertambah jika digerakkan dan pada saat pengkajian klien nampak merungis
karena kakinya sedang keram. Pasien juga mengatakan karena rasa nyeri ini aktivitasnya
kadang terganggu dan terhambat, sulit melakukan aktivitas karena rasa sakit pada
kakinya,kemudian klien mengatakan mengalami kesulitan berjalan jika kakinya terasa nyeri
lagi, sejak kakinya sering keram klien mengatakan mengalami perubahan bergerak seperti
pincang dan klien juga mengeluh sering merasa pusing dan leher kadang terasa tegang.
Saat pengkajian didapatkan TD : 120/80 mmHg, nadi : 82x/mnt
Keluhan kesehatan utama (PQRST)
P : mekanisme imun
Q : nyeri dirasa tertusuk-tusuk
R : bagian persendian terutama bagian lutut dan pergelangan kaki pada kedua kaki
S : skala nyeri 3
T : muncul saat bangun tidur, saat mulai berjalan, dan saat jalan terlalu lama
Pengetahuan/pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan :
Klien mengatakan mengetahui penyakitnya namun tidak tau apa penyebabnya.
Obat-obatan
Nama obat : klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat apapun.
Dosis obat : tidak ada
Waktu dan cara penggunaan : -
Dokter yang memberi : tidak pernah kedokter
Tanggal resep : tidak ada
Masalah karena obat-obatan : tidak ada masalah mengenai obat-obatan
Alergi (agen dan reaksi fisik)
Obat-obatan : tidak ada alergi obat-obatan
Makanan : tidak ada alergi makanan
Faktor-faktor lingkungan : tidak ada alergi
Nutrisi
Diet 24 jam terakhir (termasuk cairan) : klien mengatakan tidak melakukan diet
Diet khusus, pembatasan makanan atau pilihan : klien mengatakan tidak ada pembatasan
makanan khusus
Rilwayat peningkatan dan penurunan berat badan : Tidak ada penurunan BB
9. Penyakit masa kanak-kanak : klien mengatakan penyakit pada masa kanak-kanak nya
yaitu demam dan flu
Penyakit serius atau kronik : klien mengatakan penyakit serius atau kronik yang dialami
semasa kanak-kanak tidak ada, tapi sejak lansia penyakit kronik yang dialami yaitu
rematik karena sudah 8 tahun mengalami rematik.
Trauma : klien mengatakan tidak ada trauma
Perawatan di Rumah Sakit : tidak pernah dirawat di rs
Alasan :-
Tanggal : - Tempat : -
Operasi
Jenis Operasi : keluarga klien mengatakan beliau tidakpernah di operasi
Tanggal : -Tempat : -
Alasan :-
Riwayat obstetric : -
10. Riwayat keluarga
Genogram (gambarkan silsilah dari keluarga klien)

Survei hal berikut : kanker, diabetes, penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal,
arthritis,

alkolisme, masalah kesehatan mental. ................................................................

11.Tinjauan sistem
Beri tanda cek ya atau tidak untuk setiap gejala
Umum Ya Tidak
Kelelahan √
Perubahan berat badan setahun yang lalu √
Perubahan nafsu makan √
Demam √
Keringat malam √
Kesulitan tidur √
Sering pilek, infeksi √
Penilaian diri terhadap status kesehatan : baik, mampu menilai status kesehatannya
Kemampuan untuk melakukan ADL : klien masih bisa melakukan ADL secara
mandiri.
Integumen Ya Tidak
Lesi/luka √
Pruritus √
Perubahan pigmentasi √
Perubahan tekstur √
Sering memar √
Perubahan rambut √
Perubahan kuku √
Pemajaman lama terhadap matahari √
Pola penyembuhan lesi, memar : pada saat pengkajian tidak terdapat lesi/memar pada
tubuh klien.
Hemopoetik Ya Tidak
Perdarahan/memar abnormal √
Pembengkakan kelenjar limfa √
Anemia √
Riwayat transfusi darah √

Kepala Ya Tidak
Sakit kepala √
Trauma berarti pada masa lalu √
Pusing √
Gatal kulit kepala √

Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan √
Kacamata/lensa kontak √
Nyeri √
Air mata berlebihan √
Pruritus √
Bengkak sekitar mata √
Diplopia √
Kabur √
Fotopobia √
Riwayat infeksi √
Tanggal pemeriksaan terakhir : tidak pernah periksa mata
Tanggal pemeriksaan glukoma terakhir : tidak pernah memeriksa
Dampak penampilan sehari-hari :penampilan klien rapi dan bersih
Kemampuan untuk melakukan ADL : klien mampu melakukan ADL sehari-hari,
namun jika lututnya sakit klien memerlukan bantuan orang lain.

Leher Ya Tidak
Kekauan √
Nyeri/nyeri tekan √
Benjolan/massa √
Keterbatasan gerak √

Telinga Ya Tidak
Perubahan pendengaran √
Tinitus √
Vertigo √
Sensitivitas pendengaran √
Alat-alat protesa √
Riwayat infeksi √
Tanggal pemeriksaan terakhir : tidak pernah memeriksakan telinga
Kebiasaan perawatan telinga : klien mengatakan kadang-kadang membersihkan
telinganya.
Hidung dan sinus Ya Tidak
Rhinore √
Epistaksis √
Obstruksi √
Mendengkur √
Nyeri pada sinus √
Alergi √
Riwayat infeksi √
Penilaian diri terhadap kemampuan olfaktori : tidak ada masalah pada penciuman.
Mulut dan tenggorokan Ya Tidak
Sakit tenggorokan √
Lesi/ulkus √
Serak √
Perubahan suara √
Kesulitan menelan √
Perdarahan gusi √
Karies √
Kesulitan menelan √
Alat-alat protesa √
Riwayat infeksi √
Tanggal pemeriksaan gigi terakhir : tidak pernah memeriksakan gigi
Pla menggosok gigi : tidak teratur gososk gigi
Masalah dan kebiasaan menggosok gigi palsu : klien tidak memakai gigi palsu

Pernafasan Ya Tidak
Batuk √
Sesak nafas √
Hemoptisis √
Sputum √
Bunyi nafas abnormal √
Asma/alergi pernafasan √
Tanggal dan pemeriksaan sinar X dada terakhir : klien tidak pernah melakukan
pemeriksaan sinar x dada
Perkemihan Ya Tidak
Disuria √
Frekuensi √
Menetes √
Ragu-ragu √
Dorongan √
Hematuria √
Poliuria √
Oliguria √
Nokturia √
Inkonintensia √
Nyeri saat berkemih √
Batu √
Infeksi √

Kardiovaskuler Ya Tidak
Nyeri/ketidaknyamanan dada √
Palpitasi √
Sesak napas √
Dispnea pada aktivitas √
Ortopnea √
Murmur √
Edema √
Varises √
Parastesia √
Perubahan warna kaki : kaki klien nampak kaki.
Gastrointestinal Ya Tidak
Disfagia √
Tak dapat mencerna √
Nyeri ulu hati √
Mual/muntah √
Hematemesis √
Perubahan nafsu makan √
Intoleran makanan √
Ulkus √
Nyeri √
Ikterik √
Benjolan/massa √
Perubahan kebiasaan defekasi √
Diare √
Konstipasi √
Melena √
Hemoroid √
Perubahan rectum √
Pola defekasi biasanya : baik (tidak ada gangguan)
Genitoreproduksi Wanita Ya Tidak
Lesi √
Perdarahan pasca senggama √
Sistokel/rektokkel/prolapsed √
Penyakit kelamin √
Infeksi √

Masalah aktifitas seksual : tidak ada aktifitas seksual


Riwayat menstruasi: klien sudah tidak menstruasi
Riwayat menopause : klien sudah monopause dan tidak ingat kapan waktu awal masuk
masa monopause nya
Tanggal dan hasil pap smear
Gr 0 P 0 A0
Masalah aktivitas seksual : Normal

Muskuloskeletal Ya Tidak
Nyeri persendian √
Kekauan √
Pembengkakan sendi √
Deformitas √
Spasme √
Kram kelemahan otot √
Masalah cara berjalan √
Nyeri punggung √
Protesa √
Pola kebiasaan latihan √
Kram √
Dampak pada penampilan sehari-hari : klien mengatakan semenjak kakinya sering
kram cara jalannya agak pincang.
Sistem saraf pusat Ya Tidak
Sakit kepala √
Kejang √
Paresis √
Paralisis √
Masalah kordinasi √
Tremor/spasme √
Parastesia √
Cedera kepala √
Masalah : tidak ada masalah pada kepala.
Sistem reproduksi Ya Tidak
Intoleran panas √
Intoleran dingin √
Goiter √
Pigmentasi kulit/tekstur √
Perubahan rambut √
Polifagia √
Polidipsi √
Poliuria √
Psikososial Ya Tidak
Cemas √
Depresi √
Insomnia √
Menangis √
Gugup √
Takut √
Masalah dalam pengambilan keputusan √
Kesulitan berkonsentrasi √
Pernyataan perasaan umum mengenai kepuasan/frustasi mekanisme koping yang biasa :
Klien mengatakan kepuasan mekanisme kopingnya baik.
Stres saat ini : klien mengatakan tidak mengalami stres karena semua anak-anak beliau
ataupun para menantunya selalu ada jika klien membutuhkan mereka.
Masalah tentang kematian : kegiatan keagamaan dan keyakinan klien tentang kematian
dan harapan klien terhadap spiritualnya.

PENGKAJIAN GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)

No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah bapak/ibu sekarang merasa puas dengan  0
kehidupannya ?
2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak kegiatan  1
atau kesenangan akhir-akhir ini ?
3. Apakah bapak/ibu merasa hampa/kosong dalam hidup  0
ini ?
4. Apakah bapak/ibu sering merasa bosan ?  1
5. Apakah bapak/ibu merasa mempunyai harapan yang  1
baik dimasa depan ?
6. Apakah bapak/ibu mempunyai pikiran jelek yang  0
mengganggu terus menerus ?
7. Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang baik setiap  1
saat ?
8. Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk  1
akan terjadi pada anda ?
9. Apakah bapak/ibu merasa bahagia pada sebagian besar  0
waktu ?
10. Apakah bapak/ibu sering merasa tidak mampu untuk  1
berbuat apaapa ?
11. Apakah bapak/ibu sering merasa resah dan gelisah ?  1
12. Apakah bapak/ibu senang tinggal dirumah daripada  1
keluar rumah dan mengerjakan sesuatu ?
13. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang  0
masa depan ?
14. Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering lupa ?  0
15. Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu  1
sekarang menyenangkan ?
16. Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus asa ?  1
17. Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga akhir-akhir  1
ini ?
18. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang  1
masa lalu ?
19. Apakah bapak/ibu merasa hidup ini menggembirakan ?  0
20. Apakah bapak/ibu untuk memulai kegiatan yang baru ?  1
21. Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat ?  1
22. Apakah bapak/ibu merasa situasi sekarang ini tidak ada  1
harapan ?
23. Apakah bapak/ibu berpikir bahwa orang lain lebih baik  1
keadaannya daripada bapak/ibuk ?
24. Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-hal yang  0
sepele ?
25. Apakah bapak/ibu sering merasa ingin menangis ?  0
26. Apakah bapak/ibu sering sulit berkonsentrasi ?  0
27. Apakah bapak/ibu merasa senang waktu bangun tidur ?  0
28. Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di pertemuan  0
sosial ?
29. Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat suatu  0
keputusan ?
30. Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap mudah dalam  1
memikirkan sesuatu seperti dulu ?
Jumlah 17 (Depresi Ringan)

- Skor 0-10 : menunjukkan tidak ada depresi


- Skor 11-20 : Depresi Ringan
- Skor 21-30 : Depresi Sedang/Berat
Tabel.Spesifikasi rancangan kuesioner GDS
Butir Soal Favorable Unfavorable

Parameter
Minat aktivitas 2, 12, 20, 28 27
Perasaan sedih 16, 25 9, 15, 19
Perasaan sepi dan bosan 3, 4
Perasaan tidak berdaya 10, 17, 24
Perasaan bersalah 6, 8, 11, 1, 23 18
Perhatian/konsentrasi 14, 26, 30 29
Semangat atau harapan 13, 22 5, 7, 21
terhadap masa depan
Skoring nilai 1 diberikan pada pernyataan favourable untuk jawaban “ya” dan nilai 0 untuk
jawaban “tidak” sedangkan untuk pernyataan unfavourable, jawaban “tidak” diberi nilai 1
dan jawaban “ya” diberi nilai 0
BERG BALANCE SCALE
Berg balance scale (BBS) merupakan skala untuk mengukur keseimbangan static dan
dinamik secara objektif, yang terdiri dari 14 item tugas keseimbangan (balance task) yang
umum dalam kehidupan sehari-hari.

No Item keseimbangan Skor (0-4)


1. Duduk ke berdiri 4 = dapat berdiri tanpa menggunakan tangan dan
menstabilkan independen.
2. Berdiri tanpa 4 = dapat berdiri dengan aman selama 2 menit.
penunjang
3. Duduk tanpa 4 = bisa duduk dengan aman dan aman selama 2 menit
penunjang
4. Berdiri ke duduk 3 = mengontrol posisi turun dengan menggunakan tangan
5. Transfer 4 = dapat mentransfer aman dengan penggunaan ringan
tangan
6. Berdiri dengan mata 4 = dapat berdiri 10 detik dengan aman
tertutup
7. Berdiri dengan kaki 2 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara mandiri
rapat tetapi tidak dapat tahan selama 30 detik
8. Menjangkau ke depan 4 = dapat mencapai ke depan dengan percaya diri 25 cm (10
dengan tangan inci)
9. Mengambil barang 4 = dapat mengambil sandal aman dan mudah
dari lantai
10. Menoleh ke belakang 4 = tampak belakang dari kedua sisi dan berat bergeser baik
11. Berputar 360 derajat 3 = mampu berputar 360 derajat dengan aman satu sisi hanya
4 detik atau kurang
12. Menempatkan kaki 3 = mampu berdiri secara mandiri dan menyelesaikan 8
bergantian di bangku langkah dalam> 20 detik

Berdiri dengan satu 4 = mampu menempatkan tandem kaki secara independen


kaki didepan dan tahan 30 detik
Berdiri dengan satu 4 = mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan>
kaki 10 kaki detik

Total score = 51 ( mandiri/independent)


Interpretasi
0-20 = harus memakai kursi roda (wheelchair bound)
21-40 = berjalan dengan bantuan
41-56 = mandiri/independen
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL ( Indeks Kemandirian Katz )
No Aktivitas Mandiri Tergantung
1 Mandi

Mandiri :

Bantuan hanya pada satu bagian mandi
( seperti punggung atau ekstremitas yang
tidak mampu ) atau mandi sendiri sepenuhnya

Tergantung : Bantuan mandi lebih dari satu


bagian tubuh, bantuan masuk dan keluar dari
bak mandi, serta tidak mandi sendiri
2 Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai
pakaian, melepaskan pakaian, 
mengancingi/mengikat pakaian.

Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya
sebagian
3 Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri 

Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar
kecil dan menggunakan pispot
4 Berpindah

Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk 
duduk, bangkit dari kursi sendiri

Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat
tidur atau kursi, tidak melakukan satu, atau
lebih perpindahan
5 Kontinen

Mandiri :

BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri


Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut
( pampers)
6 Makan

Mandiri :

Mengambil makanan dari piring



dan menyuapinya sendiri

Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parenteral ( NGT )
Keterangan :
Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien Analisis Hasil :
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah,
kekamar kecil, mandi dan berpakaian.

Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut Nilai
C
: Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan

Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu
fungsi tambahan

Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar


kecil, dan satu fungsi tambahan.

Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar


kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan

Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

Klien termasuk dalam kategori A karena semuanya masih bisa dilakukan secara
mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan dari orang lain diantaranya
yaitu makan, kontinensia, menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan
mandi,pasien tidak menggunakan alat bantu berjalan.
MINI-MENTAL STATE EXAM (MMSE)

Riwayat Penyakit: Stroke( ) DM( ) Hipertensi( ) Peny.Jantung( ) Peny.


Lain…................…………………..
Pemeriksa:…………………………….. Tgl ………………
Nilai Nilai
Item Tes maks.

ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? 5 3
2 Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah 5 5
sakit), (lantai/kamar)

REGISTRASI
3 Sebutkan 3 buah nama benda ( jeruk, uang, mawar), tiap 3 3
benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga nama
benda tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar.
Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan dengan benar
dan catat jumlah pengulangan

ATENSI DAN KALKULASI


4 Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang 5 4
benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh mengeja
terbalik kata “ WAHYU” (nilai diberi pada huruf yang benar
sebelum kesalahan; misalnya uyahw=2 nilai)

MENGINGAT KEMBALI (RECALL)


5 Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama benda di atas 3 3

BAHASA
6 Pasien diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan 2 2
( pensil, arloji)
7 Pasien diminta mengulang rangkaian kata :” tanpa kalau 1 1
dan atau tetapi ”
8 Pasien diminta melakukan perintah: “ Ambil kertas ini 3 3
dengan tangan kanan, lipatlah menjadi dua dan letakkan di
lantai”.
9 Pasien diminta membaca dan melakukan perintah 1 1
“Angkatlah tangan kiri anda”
10 Pasien diminta menulis sebuah kalimat (spontan) 1 1
11 Pasien diminta meniru gambar di bawah ini 1 1
Skor Total 30 27
MORSE FALL SCALE (MFS)/ SKALA JATUH DARI MORSE
Nama Lansia : Ny.R

Umur :

Tanggal :
NO PENGKAJIAN SKALA NILAI KET.
1. Riwayat jatuh: apakah lansia pernah jatuh Tidak 0 0
Ya 25
dalam 3 bulan terakhir?
2. Diagnosa sekunder: apakah lansia memiliki Tidak 0 15
Ya 15
lebih dari satu penyakit?
3. Alat Bantu jalan: 0 0
- Bed rest/ dibantu perawat
- Kruk/ tongkat/ walker 15
- Berpegangan pada benda-benda di 30
sekitar (kursi, lemari, meja)
4. Terapi Intravena: apakah saat ini lansia Tidak 0 0
Ya 20
terpasang infus?
5. Gaya berjalan/ cara berpindah: 0
- Normal/ bed rest/ immobile (tidak dapat 0
bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/ tidak normal (pincang/ 20
diseret)
6. Status Mental 0 0
- Lansia menyadari kondisi dirinya
- Lansia mengalami keterbatasan daya 15
ingat
Total Nilai 15

Keterangan:
Tingkatan Risiko Nilai MFS Tindakan

Tidak berisiko 0 - 24 Perawatan dasar


DATA FOKUS

NAMA / UMUR : Ny. R


WISMA :
DATA FOKUS
1. klien mengeluh nyeri pada daerah persendian terutama lutut dan pengerlangan kaki pada
kedua kaki
2. klien mengeluh sering merasa gelisah
3. Klien mengeluh sulit untuk mulai berjalan dan sendi terasa kaku dan sakit
4. Klien mengeluh sensitivitas penglihatan menurun dan tidak mampu melihat benda yang
jauh
5. Klien mengeluh tidak bisa berjalan untuk waktu yang lama
6. Klien mengatakan tidak mampu mengangkat beban berat
7. klien merasa pergerakan sendi menurun
8. klien mengeluh sudah tidak bisa berjalan untuk waktu yang lama
9. Klien mengatakan merasa tidak nyaman dengan keadaan sekarang terutama pada nyeri
lututnya
10. saat mulai berjalan klien tampak meringis
P : rematik
Q : nyeri perih
R : lutut sampai telapak kaki
S:3
T : hilang timbul kadang nyeri saat digerakkan
11. terdapat varises pada betis kanan klien
12. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 82 kali / menit
13. P : 21 kali / menit

KLASIFIKASI DATA
NAMA / UMUR : Ny.R
WISMA :
DATA OBJEKTIF DATA SUBJEKTIF
1. saat mulai berjalan klien tampak 1. klien mengeluh nyeri pada daerah
meringis persendian terutama lutut dan
2. P : rematik pengerlangan kaki pada kedua kaki
Q : nyeri perih 2. klien mengeluh sering merasa gelisah
R : lutut sampai telapak kaki 3. Klien mengeluh sulit untuk mulai
S:5 berjalan dan sendi terasa kaku dan sakit
T : hilang timbul kadang nyeri saat 4. Klien mengeluh sensitivitas penglihatan
digerakkan menurun dan tidak mampu melihat
benda yang jauh
3. terdapat varises pada betis kanan klien 5. Klien mengeluh tidak bisa berjalan
4. TTV untuk waktu yang lama
TD : 100/70 mmHg 6. Klien mengatakan tidak mampu
N : 72 kali / menit mengangkat beban berat
P : 21 kali / menit 7. klien merasa pergerakan sendi menurun
S : 37oC 8. klien mengeluh sudah tidak bisa
5. Gelisah dan susah tidur di malam hari berjalan untuk waktu yang lama
9. Klien mengatakan merasa tidak nyaman
dengan keadaan sekarang terutama
pada nyeri lututnya

ANALISA DATA

NAMA / UMUR : Ny.R


WISMA :
SYMTOM ETIOLOGI PROBLOM
DS Peradangan Nyeri kronis
1. klien mengeluh nyeri pada daerah ↓
persendian terutama lutut dan Merangsang reseptor
pengerlangan kaki pada kedua kaki nyeri
2. klien mengeluh sering merasa gelisah ↓
DO: Respon nyeri
1. saat mulai berjalan klien tampak meringis ↓
2. P : rematik Nyeri kronis
Q : nyeri perih
R : lutut sampai telapak kaki
S:3
T : hilang timbul kadang nyeri saat
digerakkan
3. terdapat varises pada betis kanan klien
4. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 82 kali / menit
P : 21 kali / menit
S : 37oC
DS: Peradangan Gangguan mobilitas
1. Klien mengeluh sulit untuk mulai berjalan ↓ fisik
dan sendi terasa kaku dan sakit Merangsang reseptor
2. Klien mengeluh sensitivitas penglihatan nyeri
menurun dan tidak mampu melihat benda ↓
yang jauh Respon nyeri
3. Klien mengeluh tidak bisa berjalan untuk ↓
waktu yang lama Nyeri
4. Klien mengatakan tidak mampu ↓
mengangkat beban berat Gangguan mobilitas
5. klien merasa pergerakan sendi menurun fisik
6. klien mengeluh sudah tidak bisa berjalan
untuk waktu yang lama

DO
1. TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 72 kali / menit
P : 21 kali / menit
S : 37oC
2. saat mulai berjalan klien tampak meringis
Factor resiko usia ≥ 60 tahun, lingkungan tidak Erosi kartilago Resiko jatuh
aman, anemia, kekuatan otot menurun, gangguan ↓
penglihatan, pendengaran, dan keseimbangan Adhesi pada
permukaan sendi

Ankilosis fibrosa

Kekuatan sendi

Resiko jatuh

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA / UMUR : Ny.R


WISMA :
DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL DITEMUKAN TGL TERATASI
1. Nyeri kronis b/d kondisi 29 November 2021 1 Desember 2021
muskuloskeletal kronis
2. Gangguan mobilitas fisik b/d 29 November 2021 1 Desember 2021
ketidakbugaran fisik,
penurunan kekuatan otot,
kekakuan sendi, nyeri
3. Resiko jatu b/d faktor resiko 29 November 2021 29 Desember 2021
umur diatas 60 tahun (lansia)
lingkungan tidak aman,
anemia, kekuatan otot
menurun, gangguan
penglihatan, pendengaran, dan
keseimbangan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

INISIAL KLIEN : Ny. R


WISMA :
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN DAN KRITERIA
KEPERAWATAN INTERVENSI
HASIL
1. Nyeri kronis b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
kondisi keperawatan 2 x24 jam Observasi:
muskuloskeletal diharapkan tingkat nyeri  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
kronis menurun dengan kriteria hasil  Identifikasi skala nyeri
Tingkat nyeri  Identifikasi respons nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Keluhan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
menurun
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
 Meringis menurun  Monitor efek samping penggunaan analgetik
 Gelisah menurun Terapeutik:
 Kesulitan tidur  Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
menurun  Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan mobilisasi
mobilitas fisik b/d keperawatan 3x24 jam Observasi:
ketidakbugaran diharapkan mobilitas fisik  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
fisik, penurunan meningkat dengan kriteria  Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
kekuatan otot, hasil :  Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
kekakuan sendi, Mobilitas fisik  Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
nyeri  Pergerakan Terapeutik:
ekstremitas meningkat  Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
 Kekuatan otot  Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
meningkat  Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
 Nyeri menurun Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
 Kaku sendi menurun
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Kelemahan fisik
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk di tempat
menurun
tidur)
3. Resiko jatuh b/d Setelah dilakukan tindakan Pencegahan jatuh
faktor resiko keperawatan 2 x 24 jam,  Identifikasi factor resiko jatuh
 Identifikasi factor lingkungan yang meningkatkan resiko jatuh
umur diatas 60 keparahan dan cedera yang
 Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala
tahun (lansia) diamati atau dilaporkan
 Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
menurun.
lingkungan tidak  Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
termoregulasi
aman, anemia,  Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan
 Kejadian cedera
kekuatan otot saat berdiri
menurun Manajemen keselamatan
menurun,
 Identifikasi kebutuhan keselamatan
gangguan  Monitor perubahan status keselamatan lingkungan
penglihatan,  Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan
pendengaran, dan  Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan resikosediakan
keseimbangan alat bantu keamanan lingkungan
 Gunakan perangkat pelindung
 Fasilitasi relokasi ke lingkungan yang aman
 Lakukan program skrining bahaya lingkungan
 Ajarkan individu, keluarga dan kelompok resiko tinggi bahaya lingkungan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

INISIAL KLIEN : Ny.R


NO DX. KEP WAKTU IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis b/d Selasa, 02 maret Manajemen Nyeri S:
kondisi 2020 Observasi:  Klien mengatakan masih merasa
muskuloskeletal kronis  Identifikasi lokasi, karakteristik, nyeri pada persendian
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri O:
 Identifikasi skala nyeri
 Klien tampak meringis dan
 Identifikasi respons nyeri non verbal
mengeluh nyeri pada lutut
 Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri A:
 Identifikasi pengetahuan dan  Masalah nyeri kronik belum teratasi
keyakinan tentang nyeri sepenuhnya
 Identifikasi pengaruh nyeri pada P:
kualitas hidup  Lanjutkan intervensi
Terapeutik:
 Berikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
 Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
2. Gangguan mobilitas Selasa, 02 maret Dukungan mobilisasi S:
fisik b/d 2020 Observasi:  Klien mengatakan mengeluh kadang
ketidakbugaran fisik,  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan lutut sakit saat berjalan
penurunan kekuatan fisik lainnya  Klien mengeluh tidak bisa jalan
otot, kekakuan sendi,  Identifikasi toleransi fisik melakukan
terlalu lama
pergerakan
nyeri O:
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan
darah sebelum memulai mobilisasi  Klien tampak agak pincaang saat
 Monitor kondisi umum selama berjalan
melakukan mobilisasi A:
Terapeutik:  Masalah belum teratasi
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan P:
alat bantu  Lanjutkan intervensi
 Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur)

3. Resiko jatuh b/d Selasa, 02 maret Pencegahan jatuh S:


faktor resiko umur 2020  Identifikasi factor resiko jatuh  Klien mengatakan kadang masih
 Identifikasi factor lingkungan yang susah untuk tidur karena nyeri
diatas 60 tahun
meningkatkan resiko jatuh
(lansia) lingkungan  Masih mengeluh kurang nyaman
 Hitung resiko jatuh dengan
tidak aman, anemia, dngan kondisi lututnya
menggunakan skala
 Anjurkan menggunakan alas kaki yang O:
kekuatan otot
tidak licin  Saat jalan nampak agak pincang
menurun, gangguan  Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga A:
penglihatan, keseimbangan tubuh  Masalah belum teratasi
 Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki P:
pendengaran, dan
untuk meningkatkan keseimbangan saat
keseimbangan  Lanjutkan intervensi
berdiri
Manajemen keselamatan
 Identifikasi kebutuhan keselamatan
 Monitor perubahan status keselamatan
lingkungan
 Hilangkan bahaya keselamatan
lingkungan
 Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bahaya dan
resikosediakan alat bantu keamanan
lingkungan
 Gunakan perangkat pelindung
 Fasilitasi relokasi ke lingkungan yang
aman
 Lakukan program skrining bahaya
lingkungan
 Ajarkan individu, keluarga dan
kelompok resiko tinggi bahaya
lingkungan
4. Nyeri kronis b/d Jumat, 05 maret Manajemen Nyeri S:
kondisi 2020 Terapeutik:  Klien mengatakan nyeri pada
muskuloskeletal kronis  Berikan teknik nonfarmakologi untuk persendian sudah mulai agak
mengurangi rasa nyeri berkurang
 Kontrol lingkungan yang memperberat O:
rasa nyeri  Klien sudah nampak lebih tenang
 Fasilitasi istirahat dan tidur A:
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri  Masalah belum teratasi
dalam pemilihan strategi meredakan P:
nyeri
 Lanjutkan intervensi secara madiri
yaitu kompres air hangat dan atur
Edukasi diit bagi seseorang dengan penyakit
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu rematik
nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu

5. Gangguan mobilitas Jumat, 05 maret Dukungan mobilisasi S:


fisik b/d 2020 Edukasi  Klien mengatakan mobilisasi sudah
ketidakbugaran fisik,  Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi lebih membaik
penurunan kekuatan  Anjurkan melakukan mobilisasi dini O:
otot, kekakuan sendi,  Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus  Klien sudah nampak lebih tenang
nyeri dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur) A:
 Masalah teratasi
P:
 Lanjutkan intervensi secara mandiri,
latihan mobilisasi
6. Resiko jatuh b/d Jumat, 05 maret Manajemen keselamatan S:
faktor resiko umur 2020  Fasilitasi relokasi ke lingkungan yang  Klien merasa nyaman
aman  Paham tentang materi penyuluhan
diatas 60 tahun
 Lakukan program skrining bahaya
(lansia) lingkungan yang diberikan
lingkungan
tidak aman, anemia,  Ajarkan individu, keluarga dan  Tau dan paham prosedur cara
kekuatan otot kelompok resiko tinggi bahaya kompres air hangat
menurun, gangguan lingkungan
O:
penglihatan,
 Saat jalan nampak agak membaik
pendengaran, dan
A:
keseimbangan  Masalah teratasi
P:
 Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai