0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Program LREP bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan lahan dan sumber daya serta membantu proses pengambilan keputusan pemerintah. Program ini terbagi atas dua tahap yakni 1985-1990 dan 1992-1997. Kendala utama program ini pada masa lampau adalah keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia yang berkompeten. Manfaat program ini jika diterapkan saat ini antara lain dapat menyelesaikan masalah kekurangan lahan
Program LREP bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan lahan dan sumber daya serta membantu proses pengambilan keputusan pemerintah. Program ini terbagi atas dua tahap yakni 1985-1990 dan 1992-1997. Kendala utama program ini pada masa lampau adalah keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia yang berkompeten. Manfaat program ini jika diterapkan saat ini antara lain dapat menyelesaikan masalah kekurangan lahan
Program LREP bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan lahan dan sumber daya serta membantu proses pengambilan keputusan pemerintah. Program ini terbagi atas dua tahap yakni 1985-1990 dan 1992-1997. Kendala utama program ini pada masa lampau adalah keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia yang berkompeten. Manfaat program ini jika diterapkan saat ini antara lain dapat menyelesaikan masalah kekurangan lahan
Pendapat mengenai program LREP (Land and Resource Evaluation and
Planning Project) Program LREP ini sangatlah bagus dengan tujuan meningkatkan kualitas proses perencanaan serta membantu dalam proses pengambilan keputusan yang terkait dengan penggunaan lahan. Program ini sangat membantu pemerintahan daerah dengan perencanaan yang matang sehingga pemerintah dapat mengambil keputusan dengan bijak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat di program ini. Tujuan ini dapat dicapai dengan peningkatan kemampuan BAPPEDA pada masing-masing Provinsi. sangatlah bagus dan inovatif serta pro Program LREPP dibagi dalam 2 tahap: a. Proyek LREP-I dimulai tahun 1985 s.d. 1990 yang meliputi 8 (delapan) provinsi di Pulau Sumatera. b. LREP-II dimulai tahun 1992 s.d. 1997 dan meliputi seluruh provinsi diluar Sumatera dan DKI Jakarta. Proyek LREP-II bertujuan untuk memperluas penggunaan sistem informasi geografis (SIG) untuk 18 Bappeda Tingkat Provinsi serta peningkatan kemampuan Bappeda dalam proses perencanaan zonasi lahan dan perencanaan fisik semi detail. Pada masa lampau LREP sudah pernah dilaksanakan seperti yang dijelaskan diatas, namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala atau tantangan yang dihadapi antara lain: 1. Seperti yang dijelaskan diatas dalam tahap pertama LREP dilaksanakan pada tahun 1985- 1990 dimana teknologi yang dimiliki pemerintah saat itu masih rendah, dan komputer baru masuk di Indonesia sekitar tahun 1980an sedangkan program ini diperlukan teknologi yang maju, masalah ini yang menjadi tantangan berjalannya program ini 2. Melihat dari kalimat tujuan ini dapat dicapai dengan peningkatan kemampuan BAPPEDA pada masing-masing daerah (pada paragraf 1) menunjukan tantangan yang dihadapi selanjutnya, pasalnya setiap daerah memiliki potensi yang berbeda demikian pula dengan SDM yang dimiliki, dalam program LREP ini diperlukan SDM yang menguasai pada bidang perencanaan dan pemetaan, namun pada saat itu masih minim SDM yang unggul. Disamping tantangan yag dihadapi dimasa lampau, berikut manfaat apabila LREP diterapkan pada masa sekarang yang tentunya sudah memiliki kapasitas yang lebih baik dari masa lampau untuk menjalankan program ini. Manfaatnya antara lain 1. Dapat memecahkan permasalahan kekurangan lahan pada masa kini, seperti yang kita tau pada kota-kota besar telah banyak bangunan-bangunan sehingga sulit menemukan lahan kosong, dengan adanya LREP ini dapat memecahkan persoalan mengenai tersedianya lahan kosong tentunya dengan kalaborasi badan yang terkait seperti BPN 2. Dapat memecahkan permasalahan dampak lingkungan, denganadanya program LREP ini pemerintah dapat dengan bijak mengetahui perencanaan dan dampak terhadap Heru Nurkhayatun Arsyah 232018081/A lingkungan yang terjadi, misalnya dalam pembagunan pabrik X akan mengetahui dampak apa saja yang muncul, sehingga pemerintah dapat mengambil keputusan dengan bijak.