Anda di halaman 1dari 25

a) Maksud dan tujuan dari Pengawasan Pembangunan Gedung IGD RSUD dr.

Achmad

Diponegoro (DAU) Agar tercapainya hasil yang optimal pada pekerjaan tersebut,

sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam

dokumen kontrak serta jadwal waktu yang telah ditetapkan.

I.3.LINGKUP DAN CAKUPAN

Secara umum lingkup pekerjaan ini adalah melakukan Pengawasan Pembangunan

Gedung IGD RSUD dr. Achmad Diponegoro (DAU), tersebut dengan metode dan

pendekatan yang dapat dipertanggung-jawabkan dari Pengawasan Pembangunan Gedung

IGD RSUD dr. Achmad Diponegoro (DAU) dan memenuhi ketentuan sebagaimana

diatur dalam Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang

Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara dan sesuai peraturan yang

berlaku.

Sedangkan Secara garis besar yang menjadi cakupan pekerjaan ini meliputi:

a) Tahap Persiapan

(1) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh pelaksana

konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran fisik,

penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan

perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program Quality

Assurance/Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja(K3);

(2) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program

pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,

pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi,

pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,

pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja;

(3) Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial


yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan,serta

melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;

(4) Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

konstruksi fisik;p

(5) Mengadakan dan memimpin rapat koordinasi (Pra Construction Meeting),

menyusun laporan hasil rapat koordinasi;

Tahap Pelaksanaan

(1) Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:

> Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang

akan dijadikan dasar dalam pengawasan;

> Pekerjaan dilapangan;

>Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta

mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;

>Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas.

dan laju pencapaian volume/realisasi fisik;

>Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan

persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;

oran Akhir

Sedangkan Secara garis besar yang menjadi cakupan pekerjaan ini meliputi:

a) Tahap Persiapan

(1) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh pelaksana

konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran fisik,

penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan

perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program Quality

Assurance/Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3);


(2) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program

pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,

pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi,

pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,

pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja;

(3) Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial

yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta

melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;

(4)Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

konstruksi fisik;

(5) Mengadakan dan memimpin rapat koordinasi (Pra Construction Meeting),

menyusun laporan hasil rapat koordinasi;

b) Tahap Pelaksanaan

(1) Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:

> Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang

akan dijadikan dasar dalam pengawasan;

> Pekerjaan dilapangan;

Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta

mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,

dan laju pencapaian volume/realisasi fisik;

Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan

persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;

|Laporan Akhir

Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan


mingguan dan bulanan pekerjaan Manajemen Konstruksi, dengan masukan

hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan

konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;

> Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan

pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi;

> Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan

oleh pelaksana konstruksi;

Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan (As

Built Drawings) sebelum serah terima I;

Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I (pertama), dan

mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan;

Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk

pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;

>Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima

pertama, berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua

pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran

pekerjaan konstruksi;

> Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen Pendaftaran;

(2) Menyusun laporan akhir pekerjaan

Dengan memperhatikan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat, yaitu pemilik

proyek, konsultan perencana dan kontraktor pelaksanan maupun pihak lain yang terkait.

lLaporan Akhir

I.1.GAMBARAN UMUM

GAMBARAN UMUM

Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa pelayanan sosial dibidang medis.Rumah
sakit adalah tempat untuk melakukan upaya meningkatkan kesehatan, mencegah dan

menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan. Pengelolaan unit usaha rumah

sakit memiliki keunikan sendiri karena selain sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit

juga memiliki misi social yang berperan penting dalam hal kesehatan masyarakat.

Hakikat dasar dari rumah sakit adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan pasien yang

mengharapkan penyelesaian masalah kesehatannya pada rumah sakit. Pasien

memandang bahwa hanya rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan medis

sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan atas rasa sakit yang dideritanya, untuk itu

rumah sakit pada umumnya harus memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan

standart yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh masyarakat.

Masyarakat yang menggunakan layanan kesehatan rumah sakit umum daerah (RSUD)

Dr.Achmad Diponegoro tidak hanya berasal dari daerah sekitar namun berasal dari

daerah lain. Perkembangan industry kesehatan dewasa ini terus mengalami

pertumbuhan yang pesat, dan salah satu akomodasi pelayanan kesehatan tersebut

adalah rumah sakit, baik itu rumah sakit milik pemerintah atau swasta. Rumah sakit

adalah unit pelayanan kesehatan yang memberikan jasa pelayanan rawat jalan, rawat

inap dan pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan penunjang

medik. Rumah sakit khususnya rumah sakit pemerintah harus selalu memperhatikan

dan meningkatkan pelayanan yang diberikan seperti rumah sakit swasta agar seimbang

dalam persaingan. Pihak rumah sakit penting memperhatikan bagaimana menciptakan

kepuasan pasien dengan pelayanan kesehatan yang diberikan sehingga diikuti dengan

tingkat loyalitas pasien yang tinggi. Loyalitas yang tinggi diperlukan oleh rumah sakit

untuk tetap menjadi unggulan dalam persaingan jangka panjang.

Dalam meningkatakan pelayanan yang maksimal maka diperlukan ruangan yang

memadai dan pelayanan yang baik. Maka pemerintah kabupaten Kapuas hulu melalui
6ILaporan Akhir

BAB II

rumah sakit umum daerah dr. Achmad Diponegoro akan melaksanakan pembangunan

gedung IGD tahun anggaran 2020, maka diperlukan suatu pengawasan terhadap

pembangunan tersebut yang dilakukan oleh konsultan pengawas.

II.2.TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengawasan Pembangunan Gedung

IGD RSUD dr. A. Diponegoro (DAU) memenuhi alur kerja yang sistematis dan pada

hakikat nya merupakan acuan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan yang didalamnya

secara rinci. Oleh karena itu, pihak konsultan akan mengikuti semua ketentuan yang

tercantum dalam KAK dan syarat - syarat tersebut mulai dari tahapan mengikuti

selesksi ini sampai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan.

II.3.TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL DAN FASILITAS

PENDUKUNG

Tanggapan perihal penyediaan peralatan/material/personil/fasilitas pendukung oleh

PPK meliputi:

1)Konsultan memahami maksud KAK sebagai arahan dalam mewujudkan

Pengawasan Pembangunan Gedung IGD RSUD dr. A. Diponegoro (DAU)

berdasarkan sasaran kegiatan yang harus dipenuhi sehingga mendapatkan hasil

ekonomis, berkualitas dan berfungsi secara optimal.

2) Penyediaan peralatan maupun material oelh PPK yang masuk dalam usulan biaya

dalam mendukung pelaksaan pekerjaan perencanaan sudah sesuai dengan

kebutuhan seperti-untuk penyelesaian administrasi dan teknis di lapangan

3) Jumlah personil maupun disiplin ilmu untuk tenaga ahli dan tenaga pendukung

sudah sesuai dengan kebutuhan personil perencanaan


4) Data dan fasilitas penunjang sudah biasa dijadikan modal untuk melaksanakan

kegiatan perencanaan dari aspek biaya, mutu,waktu dan keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) yang dilakukan personil konsultan pengawasan dalam

mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana sudah sesuai

dengan keluaran yang tepat sasaran.

7 | Laporan Akhir

Pengawasan Pembangunan Gedung IGD RSUD dr. Achmad

III.1.UMUM

METODOLOGI PEKERJAAN

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pekerjaan Pengawasan Pembangunan

Gedung IGD RSUD dr. Achmad Diponegoro (DAU)Kabupaten Kapuas Hulu pada

Tahun Anggaran 2020, diperlukan pemahaman terhadanp maksud dan tujuan dari

pekerjaan tersebut. Konsultan mencoba memberi gambaran kepada Pejabat Pembuat

Komitmen tentang metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pendekatan dan metode ini diharapkan mampu memenuhi harapan Pejabat Pembuat

Komitmen.

A.PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

Pendekatan dan metodologi yang tertera dalam kerangka acuan kerja merupakan

arahan dari pemberi tugas terhadap pelaksanaan pekerjaan ini agar hasil yang

diperoleh dapat optimal dan berdaya guna. Meskipun arahan dalam

metodologi belum terlalu terinci, tetapi Konsultan akan menggunakan

pendekatan dan metodologi yang diarahkan oleh pemberi tugas dan akan

disesuaikan dengan pandangan dari konsultan. Hal ini nantinya akan merupakan

sebuah jaminan antara pihak pemberi jasa dan pihak pengguna jasa, untuk
menemukan metode analisis yang tepat didalam pelaksanaan pekerjaan ini.

Adapun Butir-butir yang tertera dalam kerangka acuan kerja dalam sub bab

pendekatan dan metodologi merupakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan

oleh konsultan dalam penyelesaian pekerjaan ini.

Pengawasan Pembangunan Gedung IGD RSUD dr. Achmad Diponegoro (DAU)

secara umum dilakukan untuk menjamin, agar penyelesaian konstruksi

pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya dan sesuai dengan mutu yang

disyaratkan, serta tidak menyimpang dari spesifikasi teknis yang telah disetujui.

BAB III

Adapun metodologi kegiatan pelaksanaan pengawasan sebagai berikut :

1) Kegiatan Sebelum Pelaksanaan Konstruksi

Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan awal yang sangat penting bagi

suksesnya pelaksanaan konstruksi karena pada periode ini segala sesuatu yang

berhubungan dengan evaluasi desain maupun persiapan Kontraktor, akan

dilakukan secara detail, diantaranya adalah:

Evaluasi Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis.

Umum nya Gambar Rencana dibuat sebelum pekerjaan konstruksi

dilaksanakan, sehingga terdapat beberapa bagian dari gambar rencana

yang tidak sesuai lagi dengan keadaan saat ini. Dalam spesifikasi teknis,

kadang - kadang terdapat beberapa item pekerjaan yang tidak dapat

dilaksanakan dengan kondisi aktual dilapangan, karena itu perlu diadakan

evaluasi.

Evaluasi terhadap Program Mobilisasi kontraktor pelaksana.

Pada umumnya kontraktor pelaksana memberikan program mobilisasi

yang sangat baik untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan, perlu ada nya
evaluasi terhadap program tersebut meliputi : Evaluasi terhadap base

camp, direksi keet, laboratorium, peralatan yang akan di mobilisasi,

jadwal mobilisasi, daftar personil yang akan di mobilisasi.

Evaluasi ini dimaksudkan untuk menentukan kejelasan dari

kontraktor terhadap Rencana Kerjanya dalam melaksanakan pekerjaan

konstruksi.

2) Kegiatan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Supervisi Lapangan

Konsultan bersama - sama dengan kontraktor dan direksi pekerjaan

melaksanakan peninjauan lapangan untuk menentukan batas awal dan

akhir proyek. Selanjutnya menentukan titik - titik referensi yang akan

digunakan dalam waktu pelaksanaan. Apabila masih terdapat perbedaan

dari hasil evaluasi, maka pada saat itu dibuat perbaikan seperlunya dan

menghitung kembali volume pekerjaan yang sebenarnya akan

9|Laporan Akhir

Pengawasan Pembangunan Gedung IGD RSUD dr. Achmad

Diponegoro (DAU)

dilaksanakan. Selanjutnya apabila terdapat perbedaan volume maka

akan dibuatkan Dokumen Perubahan Volume (Change Order).

Persetujuan Bahan yang digunakan

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan dokumen

kontrak, maka persetujuan terhadap bahan yang akan digunakan dalam

pekerjaan_____sangat penting mengingat bahan tersebut akan permanen dan

tidak di bongkar.

Bahan yang perlu mendapat persetujuan merupakan bahan pabrikasi


berupa : besi beton, besi baja, ready mix. Data - data hasil penelitian ini

merupakan dijadikan dasar pengawasan pekerjaan selanjutnya. Semua

bahan material tersebut harus mendapat persetujuan dari konsultan

pengawas dan direksi pekerjaan.

Pengawasan

Pengawasan ini merupakan tugas rutin dari konsultan pengawasan ini

terbagi atas:

Pengawasan Mutu

Kontraktor pelaksana Sebelum melaksanakan pekerjaan harus

membuat “job mix design dan job mix formula” dan harus

mendapatkan persetujuan konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.

Setelah itu bersama - sama konsultan pengawas dan direksi

pekerjaan melakukan trial mix terhadap job mix formula yang

didapatkan. Dan selanjutnya hasil dari trial mix dijadikan acuan

dalam melaksanakan pekerjaan selanjutnya.

Pengawasan Kuantitas

Kontraktor dan konsultan pengawas bersama - sama mengumpulkan

data kuantitas dari hasi pengawasan kuantitas dilapangan. Semua

data - data tersebut digunakan untuk menghitung kemajuan

pekerjaan setiap hari dan menjumlahkannya secara akumulasi

sehingga didapat hasil pekerjaan yang dapat diterima dan berhak

untuk dibayar. Semua data harus mendapat persetujuan direksi

pekerjaan sebagai dasar pembayaran kepada kontraktor.

aporan Akhir

ngawasan Pembangunan Gedung IGD RSUD dr. Achmad


ponegoro (DAU)

Pengawasan Administrasi

Pemeriksaan administrasi dari kontraktor pelaksana dilakukan secara

berkala setiap bulan pada saat kontraktor akan mengajukan sertifikat

bulanan. Dan diajukan kepada direksi pekerjaan untuk mendapatkan

persetujuan.

Pengontrolan Kegiatan

Merencanakan dan membangun adalah suatu aktifitas yang dinamis,

dan yang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Karena itu

network/curve hart yang telah disetujui sebagai pegangan untuk

pelaksanan harus secara periodik atau sesuai kondisi dicheck kembali:

>Apakah waktu yang direncanakan telah disepakati

> Akan tetapi dalam jangka panjang atau segera

>Nantinya akan ditepati (jangka panjang)

Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya

kegiatan seperti yang dikehendaki.

Pengendalian Mutu

Selama periode kontruksi, konsultan akan senantiasa memberikan

pengawasan, arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan

kepada Penyedia Jasa Pemborongan guna menjamin bahwa semua

pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas. Aspek-aspek

pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi

antara lain sebagai berikut di bawah ini namun tidak terbatas pada :

Peralatan laboratorium

Penyimpanan bahan/material
Cara pengangkutan material yang akan digunakan

> Pengujian material yang akan digunakan

> Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan

>Test lapangan

aporan Akhir

3) Kegiatan Setelah Pelaksanaan Fisik Pekerjaan

Setelah selesainya penyerahan pekerjaan kepada Pimpinan Proyek maka

konsultan akan melakukan kegiatan - kegiatan antara lain :

>Mengumpulkan semua gambar pelaksanaan yang telah selesai

dikerjakan oleh kontraktor,selanjutnya mengevaluasi / memeriksa

ulang gambar tersebut dan akhirnya dijilid merupakan as build

drawing.

Mengevaluasi perhitungan volume akhir dari pekerjaan

> Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan

B. PROGRAM KERJA

1. Posisi dan Peranan Konsultan Pengawas

a. Konsultan Pengawas dapat berupa perorangan, beberapa orang, badan

hukum atau instansi yang diberi kekuasaan penuh oleh pejabat pembuat

komitmen untuk mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan pekerjaan agar

dapat tercapai hasil kerja sebaik - baiknya menurut persyaratan atau

petunjuk-petunjuk yang ada

b. Posisi konsultan Pengawas merupakan representatif dari PPK, sehingga

kendali sepenuhnya atas konsultan supervisi ada di tangan PPK.

c. Menjamin pekerjaan yang telah diselesaikan betul-betul

memenuhi persyaratan desain yang telah direncanakan serta bahan-bahan


dan ketrampilan kerja tercapai dengan kualitas / mutu yang tinggi dan

memuaskan Dalam jangka waktu yang diinginkan

2. Fungsi Konsultan Supervisi/Pengawasan

a. Konsultan Supervisi (KS) adalah mata dan telinga dari pemilik (owner),

untuk menjamin kontraktor mengikuti secara tepat tuntutan dari kontrak

(spesifikasi dan lain-lain)

b. Konsultan Supervisi membantu PPK dalam mendapatkan hasil pekerjaan

dan material yang digunakan sesuai dengan persyaratan spesifikasi.

Laporan Akhir

c. Konsultan Supervisi memiliki wewenang untuk menolak material yang

jelek dan memberitahu kontraktor bahwa pembayaran akan ditunda jika

pekerjaan tidak dilaksanakan dengan benar.

d. Konsultan Supervisi haruslah ramah, tetapi pada saat yang sama ia juga

harus tegas dan tidak ragu dalam mengambil keputusan

e. Jika ada kesulitan dalam menghadapi kontraktor, Konsultan Supervisi

harus segera memberitahukan hal ini kepada PPK. Namun demikian,

sepanjang kualitas pekerjaan dipertahankan Konsultan Supervisi harus

membantu usaha kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan secara efisien

dan praktis.

f. Dalam bekerja Konsultan Supervisi membutuhkan pengetahuan,

kepedulian, keinginan untuk mengamati dan dapat berdiplomasi. Konsultan

Supervisi tidak boleh mengambil posisi atau peran pasif pada saat

mengetahui suatu masalah, ia harus punya keinginan untuk membantu

menyelesaikan masalah itu

3. Tugas Konsultan Supervisi


a. Mengikuti dan mengawasi semua proses pekerjaan dari awal sampai

akhir

b.Mengawasi kualitas dan kuantitas konstruksi

c.Mengawasi keadaan

d.Mengawasi pelaksanaan kegiatan satuan kerja

e. Membuat laporan pengawasan

4. Tahapan Kegiatan

1) Pra Construction Meeting (PCM)

a. Tujuan diadakannya PCM

>Menyatukan pengertian terhadap seluruh isi Dokumen Kontrak

dan membuat kesepakatan terhadap hal-hal penting yang belum

terdapat dalam Dokumen Kontrak

Sebagai pedoman mendapatkan kesepakatan

bersama di dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

diperkirakan akan timbul di lapangan

b. Unsur Utama dalam PCM

Satker/PPK-Sebagai Unsur Pengendali

Direksi Pekerjaa-Sebagai pengawas

Kontraktor-Sebagai Pelaksana Pekerjaan

c. Hal-Hal Yang Dibahas Dalam PCM

Organisasi Kerja

Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan

>Revisi dan penyempurnaan terhadap Rencana Kerja sesuai

target volume, waktu dan mutu

Jadwal pengadaan bahan,mobilisasi peralatan dan personil


Menyusun rencana Mutual Check dan Justek

Pendekatan terhadap masyarakat dan pemerintah setempat

mengenai rencana kerja

>Menyusun Program Mutu Kegiatan

Menyusun Pengaturan lalu Lintas selama pelaksanaan

konstruksi, meliputi pengaturan detour, antrean lalu lintas bergilir,

pembatasan kecepatan dan lain-lain

>Standard Mutu Kesehatan dan Keselamatan Kerja(SMK3)

> Aplikasi pasal-pasal penting dalam Dokumen Kontrak (pekerjaan

tambah/kurang, termination, mobilisasi, pemel lalu lintas, sub

kontraktor,asuransi,organisasi kerja)

Prosedur administrasi penyelengaraan pekerjaan (Request dan

appoval, Extension of time, Gambar kerja dan kelengkapan,

pengajuan MC, PHO/FHO, pembuatan Amandemen Kontrak,

jadwal pengadaan bahan, penggunaan peralatan dan personil,

revisi dan penyempurnaan Jadwal kerja sesuai dengan

volume, mutu dan waktu, menyusun rencana mutual check

sehubungan dgn revisi desain).

>Tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan

> Kendala-kendala yang mungkin terjadi

Hubungan dengan institusi lain (Pemda, Laboratorium dan lain-

lain)

Kemungkinan adanya perubahan program mobilisasi dan

jadwal pelaksanaan yang sudah disepakati pada saat

penandatangan kontrak
2) Survey Pendahuluan

Survey Pendahuluan meliputi :

a. Kondisi Umum Lapangan

b. Kesiapan Kontraktor

Base camp

A Peralatan

A Personil

Material

c. Usulan Lokasi Kantor Konsultan

d. Peta Skets Lokasi Base camp Kontraktor,Kantor Konsultan dan Kantor

PPK

3) Pelaksanaan Pengawasan

a. Membuat Struktur Organisasi

b. Mobilisasi & Jadwal Tugas Personil

c. Menyediakan Kantor Konsultan Supervisi

d. Tugas,Tanggung Jawab dan Wewenang Personil

e. Mempelajari dan Mengawasi Spesifikasi dan Dokumen Kontrak

Pekerjaan yang diawasi

f. PCM dengan Pengguna jasa

g. PCM dengan Kontraktor

h. Bagan Air Kegiatan Pokok

i. Jadwal Pelaksanaan Tugas

j.Merekrut Laporan Harian,Mingguan serta merekap laporan- laporan

tersebut dan dilaporkan kepada penyedia jasa

k. Mencatat perubahan perubahan yang terjadi dilapangan untuk membuat


addendum tambah / kurang atau perpanjangan waktu pelaksanaan yang

disetujui Pegguna Jasa

1. Pro Aktif melakukan teguran-teguran kepada Kontraktor "Jika Terjadi

penyimpangan" dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan

dilaporkan kepada Pengguna Jasa untuk ditindaklanjuti serta tugas -

tugas lainnyao

m. Membuat Managamen Mutu Kontrak Yang berisikan :

Informasi Proyek

Organisasi Proyek termasuk organisasi konsultan

pengawas dan kontraktor

Jadwal pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan dari tiap-tiap jenis pekerjaan yang

meliputi:standard pekerjaan, prosedur kerja dan daftar inspeksi dan

persyaratan testing

Instruksi kerja

Instruksi kerja harus minimal mencakup rincian tentang:

·Urutan kegiatan pelaksanaan

·Prosedur kerja untuk mengawali kegiatan

·Bagaimana proses kegiatan akan dipantau

·Perawatan/pemeliharaan yang diperlukan

·Bagaimana output suatu proses dinilai untuk memastikan

kesesuaian dengan spesifikasi

n. Membuat Laporan

Laporan Harian

Hubungan dengan institusi lain (Pemda, Laboratorium dan lain-


lain)

Kemungkinan adanya perubahan program mobilisasi dan

jadwal pelaksanaan yang sudah disepakati pada saat

penandatangan kontrak

2) Survey Pendahuluan

Survey Pendahuluan meliputi :

a. Kondisi Umum Lapangan

b. Kesiapan Kontraktor

Base camp

A Peralatan

A Personil

Material

c. Usulan Lokasi Kantor Konsultan

d. Peta Skets Lokasi Base camp Kontraktor,Kantor Konsultan dan Kantor

PPK

3) Pelaksanaan Pengawasan

a. Membuat Struktur Organisasi

b. Mobilisasi & Jadwal Tugas Personil

c. Menyediakan Kantor Konsultan Supervisi

d. Tugas,Tanggung Jawab dan Wewenang Personil

e. Mempelajari dan Mengawasi Spesifikasi dan Dokumen Kontrak

Pekerjaan yang diawasi

f. PCM dengan Pengguna jasa

g. PCM dengan Kontraktor

h. Bagan Air Kegiatan Pokok


i. Jadwal Pelaksanaan Tugas

j.Merekrut Laporan Harian,Mingguan serta merekap laporan- laporan

tersebut dan dilaporkan kepada penyedia jasa

Laporan ini terdiri dari:

·Catatan Keluar dan Masuk Material

·Catatan Jumlah Tenaga Kerja Pelaksana Fisik

·Catatan Kejadian di lapangan

·Catatan Kondisi Cuaca

·Catatan Penyimpangan Pekerjaan

ran Akhir

·Catatan Volume yang dilaksanakan tiap hari

·Laporan harian yang telah direkrut dari kontraktor kemudian

dihimpun menjadi satu bundle sebagai lampiran Laporan

Mingguan

Laporan Harian

Laporan ini terdiri dari :

·Data-data lapangan yang berhasil dihimpun

·Laporan Harian Pelaksanaan Pekerjaan

·Laporan Mingguan Kemajuan pelaksanaan pekerjaan

·Kurva Kemajuan Pekerjaan

·Melampirkan Foto dokumentasi beserta koordinat yang

disyaratkan

Laporan Bulanan

Laporan ini dibuat sebagai rangkuman dari laporan Harian dan

mingguan dan disatukan sehingga menjadi satu buku per


bulan, Laporan ini juga sebagai bahan diskusi apabila terjadi

kendala pada saat pelaksanaan dilapangan.

Laporan Akhir

Laporan ini terdiri dari:

·Kurva Kemajuan Pekerjaan pada kondisi pekerjaan selesai

·Dokumentasi berbentuk Poto dari 0%,50% dan 100%

·Membuat dokumen poto-poto dokumentasi kegiatan dari

awal hingga selesainya pekerjaan

·Membuat gambar As Build Drawing(gambar terpasang)

1. Team Leader/Site Engineer

Tugas dan Tanggung Jawab Team Leader/Site Engineer sebagai berikut:

> Membantu pihak pemberi tugas dalam pelaksanaan pekerjaan supervisi agar

pekerjaan konstruksi dapat terlaksana sesuai dokumen kontrak dan

spesifikasi yang disyaratkan;

Menyiapkan Program Kerja Konsultan Supervisi;

Mengkoordinir, memobilisasi dan memberikan petunjuk kepada tim

konsultan supervisi, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis

segera setelah kontrak fisik ditandatangani;

> Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk

menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data

pendukung yang diperlukan;

Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua

hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertiflkat pembayaran serta

menjamin bahwa pembayaran terhadap kontraktor sudah benar dan sesuai

dengan ketentuan dalam dokumen kontrak;


A Melakukan pengukuran akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang

telah diselesaikan yang mutunya memenuhi syarat;

2. Quantity dan Quality

Tugas dan Tanggung Jawab Quantity dan Quality sebagai berikut:

>Mengawasi serta melakukan pengendalian dan pelaksanaan fisik pekerjaan.

Sehingga semua pembayaran pekerjaan kepada kontraktor betul-betul

didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak;

A Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan

pengendalian volume pekerjaan;

Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan

bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain;

>Melakukan pengawasan dan pemantauan secara ketat atas

mutu/kualitas hasil pelaksanaan pekerjaan dan tidak mentoleransi adanya

penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan pekerjaan;

Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan

bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.

3. Ahli K3 konstruksi

Tugas dan Tanggung Jawab Ahli K3 konstruksi sebagai berikut :

Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan

terkait K3 Konstruksi

>Mengelola dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi

>Mengelola program K3

> Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,

prosedur kerja dan instruksi kerja K3

Mengelola metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika


diperlukan

> Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakitakibat kerja serta

keadaan darurat

4.Chief Inspector

Tugas dan Tanggung Jawab Chief Inspector sebagai berikut:

Pengendalian terhadap kuantitas bahan dan pekerjaan yang

dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang

telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak

>Melakukan Pelaporan kepada Site Engineer dan atau Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan

mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang tercantum dalam

Dokumen Kontrak

A Membantu Site Engineer dalam menyiapkan data untuk Final Payment

>Mengecek semua As Built Drawing yang dibuat oleh kontraktor

5.Inspector

Tugas dan Tanggung Jawab Inspector sebagai berikut :

>Inspector mempunyai tugas membantu chief incpector dan quantity

engineer dalam melaksanakan tugas pengawasan proyek di lapangan;

Memeriksa dan menandatangani Shop Drawing dan As Build Drawing

yang benar yang diajukan oleh kontraktor;

Mengarahkan secara benar pelaksanaan pekerja di lapangan yang

sesuai dengan gambar kerja spesifikasi teknis;

Inspector dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab dan

berkoordinasi penuh kepada chief inspector;

Membantu quality engineer dalam melakukan pengawasan mutu


pekerjaan dilapangan

6.Drafter CAD

Tugas dan Tanggung Jawab Drafter CAD sebagai berikut:

Membuat gambar-gambar kerja sesuai pengarahan Engineer proyek dan

schedule yang ditetapkan

Memeriksa kelengkapan dan sistim gambar sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan

> Menyusun dan menyiapkan dokumen As Built Drawing

> Melaksanakan peraturan tata tertib, sistem dan prosedur proyek

Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan

proyek dibidangnya yang diberikan oleh atasan langsung/ lebih tinggi

7.Operator Komputer & Aministrator

Tugas dan Tanggung Jawab Operator Komputer &Aministrator sebagai

berikut:

>Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan

pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-lain

Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta

retribusi

Membantu project manager terutama dalam hal keuangan dan sumber daya

manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik

>Memelihara bukti-bukti kerja sub bagian administrasi proyek serta data- data

proyek

RENCANA DAN REALISASI PELAKSANAAN

IV.1.JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan pekerjaan kami susun dengan mengacu kepada kerangka acuan
kerja (KAK) sesuai dengan yang telah diberikan oleh panitia pengaadaan barang dan

jasa. Pada dasarnya jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dibuat berdasarkan prediksi dan

berdasarkan pengalaman - pengalaman kami selama ini.

Pada giliran nya nanti, jadwal pelaksanaan kami kan sangat bergantung kepada aktivitas

dari pihak kontraktor pelaksana fisik, sehingga dimungkinkan menjadi lebih pendek /

singkat apabila dilapangan berjalan dengan cepat dan lancar.

BAB IV

.1.KESIMPULAN

Perkembangan pekerjaan fisik dilapangan dari awal pelaksanaan pekerjaan sampai akhir

pelaksanaan pekerjaan kami laporkan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran

perkembangan (progress) fisik dilapangan secara keseluruhan, meliputi laporan minggu,

laporan bulanan, status kemajuan pekerjaan dan foto dokumentasi.

Pada pelaksanaan pengawasan pekerjaan fisik tidak terlalu banyak kendala yang berarti

terutama yang berkaitan dengan masalah teknis, hanya ada beberapa perbedaan persepsi

mengenai laporan dan hal tersebut dapat diselesaikan dengan baik dengan ketentuan

yang berlaku.

Pelaksanaan Pekerjaan Konsultan Pengawasan Pembangunan Gedung IGD RSUD

dr. Achmad Diponegoro telah sesuai dengan RAB dan gambar kerja yang tercantum

dalam kontrak kerja. Pada laporan kemajuan pekerjaan pembangunan Gedung IGD

RSUD dr.Achmad Diponegoro di Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran

2020 telah mencapai 100 % seperti yang tertera dalam tabel Kemajuan Pekerjaan dan

Kurva"S”.

V.2.SARAN-SARAN

Dari hasil pengawasan dilapangan, konsultan pengawas menyarakan beberapa hal yang

dapat dijadikan pertimbangan untuk pelaksanaan pekerjaan sejenis di masa yang akan
datang antara lain:

a) Perlunya persamaan persepsi dari seluruh pihak yang terkait mengenai jadwal

pelaksanaan pekerjaan dan teknis pelaksanaan yang telah direncanakan dan

sepakati pada awal pelaksanaan, sehingga tidak menimbulkan ketelambatan

penyelesaian pekerjaan

b) Perlu adanya koordinasi dari seluruh pihak, khusus nya pelaksana untuk

menginformasikan apabila memulai atau melaksanakan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai