Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zaidan Ariq N

NPM : 10050018164
Kelas : D
Psikologi Komunitas
Resume Pertemuan 4

Empowerment and Citizen Participation

Dasar dari perspektif psikologi komunitas adalah pertimbangan dinamika


kekuasaan dalam hubungan individu, organisasi, dan komunitas. Pemberdayaan
ditujukan untuk meningkatkan kemungkinan orang untuk mengontrol hidup mereka
sendiri (Rappaport, 1981, 1987). Dalam suatu komunitas kebutuhan para anggota atau
individu-individu dalam komunitas tersebut harus dipenuhi secara optimal. Maka
dalam komunitas akan dibuat suatu program, kebijakan sosial, aturan, norma dan lain
sebagainya yang dapat mengoptimalkan tercapainya kebutuhan para anggota dan
komunitas itu sendiri. Ketika hal ini terjadi maka akan terjadi suatu pemberdayaan
dimana akan ada akses ke sumber daya dan menjalankan kekuasaan dalam
pengambilan keputusan kolektif.
Dalam pengambilan keputusan akan lebih baik bila melibatkan masyarakat
dalam komunitas terutama yang langsung terpengaruh dengan keputusan tersebut, hal
ini membuat pengambilan keputusan bersifat demokratis. Pemberdayaan dan
partisipasi warga terkait dengan konsep keadilan prosedural. Ketika pastisipasi
masyarakat terjadi dalam pengambilan keputusan maka harus diimbangin dengan
dengan nilai-nilai rasa kebersamaan, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap
keberagaman.

Collaboration and Community Strengths


Nilai yang paling khas dan telah lama berada di lingkungan masyarakan
adalah hubungan antara psikologi komunitas dan sebuah komunitas dalam proses
kerja sang psikolog. Biasanya psikolog berhubungan dengan anggota komunitas untuk
melakukan riset misalnya, sebagai pakar peneliti, professional klinis atau Pendidikan
dan konsultan otganisasi. Dimana hal tersebut menciptakan sebuah hirarkis, hubungan
yang tidak sama antara ahli psikolog dan klien yang berguna dalam beberapa konteks.
Peran psikolog dalam komunitas pun secara tradisional berperan untuk mengatasi
defisit pada individu seperti mendiagnosiss gangguan mental, dimana psikolog
komunitas juga mencari kekuatan pribadi dan masyarakat yang dapat mendorong
perubahan. Psikolog komunitas pun memeiliki wewenang untuk dapat berbagi dengan
komunitas. Namun, harus dengan tetap memerhatikan pengalaman hidup,
kebijaksanaan, semangat yang penuh gairah, jaringan sosial, organisasi, tradisi budaya
dan sumber-sumber lainnya yang sudah ada di komunitas tersebut.
Selain itu, psikolog komunitas pun berupaya untuk dapat menciptakan relasi
kolaborasi yang baik dengan warga agar kekuatan komunitas yang dibutuhkan dapat
tersedia. Pada hubungan tersebut, keduanya baik psikolog dan warga berkontribusi
pengetahuan dan sumber daya dan keduanya berpartisipasi dalam membuat
keputusan. (Kelly, 1986; Seperti leltensky, 2001. Tyler, Pargament & Gatz, 1983).
Kolaborasi sangat baik dilakukan di mana ketika psikolog dan komunitas berbagi nilai
yang sama. Oleh karena itu, sangat penting bagi para psikolog komunitas untuk dapat
mengetahui prioritas nilai-nilai mereka sendiri dan membuat pilihan yang cermat
tentang siapa yang akan bersekutu dengan masyarakat. Ini juga berarti bahwa
perbedaan dalam pandangan yang muncul harus dibicarakan dan diselesaikan secara
adil.

Empirical Grounding
Nilai Dasar dari perspektif psikologi komunitas adalah pertimbangan dinamika
kekuasaan dalam hubungan individu, organisasi, dan komunitas. Pemberdayaan
ditujukan untuk meningkatkan kemungkinan orang untuk mengontrol hidup mereka
sendiri (Rappaport, 1981, 1987). Dalam suatu komunitas kebutuhan para anggota atau
individu-individu dalam komunitas tersebut harus dipenuhi secara optimal. Maka
dalam komunitas akan dibuat suatu program, kebijakan sosial, aturan, norma dan lain
sebagainya yang dapat mengoptimalkan tercapainya kebutuhan para anggota dan
komunitas itu sendiri. Ketika hal ini terjadi maka akan terjadi suatu pemberdayaan
dimana akan ada akses ke sumber daya dan menjalankan kekuasaan dalam
pengambilan keputusan kolektif.
Dalam pengambilan keputusan akan lebih baik bila melibatkan masyarakat dalam
komunitas terutama yang langsung terpengaruh dengan keputusan tersebut, hal ini
membuat pengambilan keputusan bersifat demokratis. Pemberdayaan dan partisipasi
warga terkait dengan konsep keadilan prosedural. Ketika pastisipasi masyarakat
terjadi dalam pengambilan keputusan maka harus diimbangin dengan dengan nilai-
nilai rasa kebersamaan, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap keberagaman.

Anda mungkin juga menyukai