Anda di halaman 1dari 17

Makalah Prosedur Pemeriksaan Radiografi Cervical, Thoracal, Lumbal, dan Sacrum

Mata Kuliah Teknik Radiografi Ekstremitas dan Tulang Belakang


Dosen Pengampu : Bapak Nanang Sulaksono, S.ST, M.Kes
 

DisusunOleh :

Risna Putri Ashari

NIM. P1337430220177

Kelas : 1D Reguler

PROGRAM STUDY DIPLOMA IV TEKNIK RADIOLOGI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas mengenai “Prosedur Pemeriksaan Radiografi Cervical,
Thoracal, Lumbal, dan Sacrum”.

Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari dosen pengampu
mata kuliah “Teknik Radiografi Ekstremitas dan Tulang Belakang ” yaitu Bapak Nanang
Sulaksono S.ST, M.Kes. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang
perlu diperbaiki maka saya meminta saran dan kritik yang sifatnya membangun.

Dimana tujuan saya membuat makalah berisikan tema tersebut adalah untuk
memperdalam pengertian serta pemahaman saya dimana makalah ini menjadi tugas saya
sebagai mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Teknik Radiografi Ekstremitas dan Tulang
Belakang

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan
bagi kita kedepannya dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Temanggung, 1 Januari 2021

Penul

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1................................................................... Prosedur Pemeriksaan Radiografi Cervical


.....................................................................................................................................4
1.2.................................................................. Prosedur Pemeriksaan Radiografi Thoracal
.....................................................................................................................................7
1.3.................................................................... Prosedur Pemeriksaan Radiografi Lumbal
...................................................................................................................................11
1.4................................................................... Prosedur Pemeriksaan Radiografi Sacrum
...................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 18

iii
1.1. Prosedur Pemeriksaan Radiografi Cervical
Teknik pemeriksaan radiografi cervical merupakan salah satu teknik foto radiologi
diagnostik yang bertujuan untuk mendapatkan keseluruhan gambaran dari
columnavertebralis cervical, misalnya saja fraktur, trauma, dislokasi, corpus alenium dan
lain sebagainya. Umumnya pada pemeriksaan cervical dengan posisi RPO (Right
Posterior Oblique) menggunakan central ray tegak lurus. Padahal hal ini sangat
mempengaruhi hasil radiograf. Pemilihan central ray dengan menyudutkan tube xray
sebesar 20° cephaladatau tegak lurus horizontal dalam mengerjakan sebuah pemeriksaan
sangatlah penting terhadap hasil dari pemeriksaan tersebut. Desain penelitian
menggunakan penelitian eksperimental. Variabel yang diukur dari penelitian ini adalah
melihat gambaran foramen intervertebralis. Perlakuan pada pemeriksaan radiografi
cervical RPOpada penelitian ini adalahmenggunakan central ray sebesar 20° cephalad
dan central ray tegak lurus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemeriksaan
cervical dengan posisi RPO (Right Posterior Oblique) menggunakan central ray sebesar
20° cephalad diperoleh lebarnya foramenintervertebralis sebesar 5,240 ± 0,037 mm
sedangkan Pada pemeriksaan cervical dengan posisi RPO (Right Posterior Oblique)
menggunakan central ray tegak lurus atau tanpa penyudutan diperoleh lebarnya
foramenintervertebralis sebesar 6,226 ± 0,036 mm.
A. Proyeksi Atlas and Axis AP (open mouth)

Posisi Pasien :

Supine/ erect.

Posisi Obyek

1. MSP, CR dan mid line meja segaris dengan lengan disamping tubuh , bahu rileks dg
sama tingginya
2. pertengahan kaset pada axis
3. Atur kepala dengan mulut terbuka, segaris dengan margin bawah pada atas insisura ke
dasar kepala (mastoid tips) tegak lurus terhadap meja.
4. Memastikan bahwa mulut terbuka lebar selama eksposi dan jangan sampai mengalami
rotasi
5. Shield gonads

— Pusat Sinar

 Sinar Tegak lurus meja pemeriksaan menuju ke mulut


 SID = 102 cm
 Respirasi : pasien intonasi “ah” saat eksposure

4

B. Dens AP Fuchs Methos
Posisi Pasien :
- Supine
Posisi Obyek
1. 1. Posisikan kepala, sehingga MSP pada pertengahan kaset
2. 2. kepala ekstensi, dagu dan mastoid segaris tegaklurus terhadap kaset
3. 3. shield gonads
Pusat Sinar
Sinar Tegak lurus terhadap kaset, menuju ke ujung dagu - SID = 102 cm
4.

Lateral

Posisi Pasien :
Pasien ditempatkan posisi lateral berdiri atau duduk degan shoulder tegak lurus
kaset
Posisi Obyek :
1. Atur bidang mid coronal ke CR dan midline ke meja dan kaset
1. Batas atas kaset setinggi 2,5 cm diatas MAE
2. Tekan shoulder , pasien agar relaks
3. Tengadahkan sedikit dagu

Pusat Sinar :

5
Sinar tegak lurus ke meja pemeriksaan menuju ke C4
SID 183 cm

C. Flexion and Extension Lateral


Posisi ini digunakan untuk mengetahui pergerakan dari cervikal juga kasus “ whiplash”
Posisi Pasien :
Lateral erect, berdiri atau duduk
Posisi Obyek :
Sama dengan posisi lateral
- Untuk hyperfleksi : dagu ditekan hingga menyentuk chest
- Untuk hyperekstension : Dagu menengadah semaksimal mungkin
Pusat Sinar :
a. CR tegak lurus meja menuju daerah C4
b. SID 183 cm
c. Batas atas Kaset 2,5 cm diatas level MAE

6
1.2. Prosedur Pemeriksaan Radiografi Thoracal
A. Persiapan Pasien

Melepas  atau menyingkirkan benda yang dapat mengganggu gambaran radiograf.


B. Teknik Pemeriksaan

1. Proyeksi AP
 Posisi Pasien : Pasien diposisikan supine
Posisi Objek :  
- atur thorakal pada posisi true AP
                  - atur thorakal pada pertengahan kaset
                  - pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
Central point (CP) : pertengahan jugular notch dan procesus xypoideus
Central Ray (CR)   : vertikal tegak lurus kaset
FFD                       : 100 cm
Kaset                     : 30x40cm dibagi dua

        

   Kriteria Radiograf   :
- T1-T12 tampak                                 
- space vertebra tampak
             - prosesus spinosus tidak mengalami rotasi

          

7
2. Proyeksi Lateral
Posisi Pasien : Pasien diposisikan recumbent
Posisi Objek :   - atur thorakal pada posisi true Lateral
               - pasien diberi bantal agar nyaman
              - ganjan pinggang pasien menggunakan soft bag
              - atur thorakal pada pertengahan kaset
               - pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
Central point (CP) : pertengahan jugular notch dan procesus xypoideus
Central Ray (CR)   : vertikal tegak lurus kaset (jika pinggang pasien diganjal soft
bag) vertikal dengan disudutkan 10-15derajat cepalad (jika tidak deganjal)
FFD                       : 100 cm
Kaset                     : 30x40cm dibagi dua

        

    Kriteria Radiograf   : - T1-T12 tampak


                   - thorakal tampak bebas
                   - space vertebra tampak
                  - prosesus spinosus tampak dari arah lateral
                   - ribs saling superposisi

        

Contoh Prosedur Pemeriksaan Pada Thoracal dengan Kasus Tuberkulosis Paru

TEKNIK RADIOGRAFI

8
1.    Persiapan Pasien

Tidak ada persiapan khusus, pasien cukup diberikan penjelasan atau arahan mengenai


prosedur yang akan dilakukan. Beri tahu pasien untuk melepas benda-benda yang berada di
sekitar daerah yang akan difoto agar  membebaskan daerah yang di foto dari benda-benda
asing yang mengganggu gambaran radiograf.

2.    Persiapan Alat

-        Pesawat X-Ray

1.        Pesawat Unit

2.        Tabung Sinar-X

3.        Kaset dan film ukuran 30 x 40 cm dan 35 x 35 cm

4.         Bucky table

5. Marker

a. Proyeksi AP

Posisi Penderita

1. Tidur supine diatas meja pemeriksaan, dengan kedua tangan disamping tubuh.
2. Letakan tangan pasien di samping dan atur bahu sampai sejajar dengan garis
horizontal
3. Jika pasien tidur supine letakan kepala di atas meja pemeriksaaan /di beri bantalan
untuk menekan kebengkokan troracal.

Posisi Object

1. Atur MSP tubuh berada ditengah meja pemeriksaan


2. Atur kedua knee joint dan hip joint fleksi
3. Pastikan tak ada rotasi dari thorakal.

Arah Sinar

Atur tepi atas kaset 3-5 cm dari soulder joint

CR tegak lurus pada kaset

9
CP pada TH-7 atau (8 – 10 cm di bawah jugular notch).

FFD 100 cm

Exposi : pada expirasi dan tahan napas.

Kaset 30 x 40 cm dan grid

b. Proyeksi Lateral

Posisi penderita

Posisi pasien tidur miring kesalah satu sisi dengan kepala diatas bantal dan kaki
ditekuk (fleksi).

Posisi object

1.  Atur mid koronal plane ditengah meja pemeriksaan atau kaset.


2. Letakkan spon dibawah abdomen, sehingga thorakal lurus
3. Kedua knee dan hip joint ditekuk
4. astikan tak ada rotasi shoulder dan pelvis

Arah sinar

1. Atur  tepi atas kaset setinggi 5 cm dari shoulder  joint


2.  CR tegak lurus pada Mid coronal plane
3. CP pada TH 7 ( 8 – 10 cm di bawah jugular nocth)

FFD 100cm

Exposure : expirasi dan tahan napas.

Kv yang di gunakan 100 dan mAs 60

Kaset 30 x 40 cm dan grid

Pada kasus yang terjadi teknik pemeriksaan pada diagnose tuberculosis bisa dilakukakn
proyeksi diatas, missal pada coste 1,2 oleh karena itu di perlukan proyeksi thorak AP untuk
melihat sebab adanya destruksi tersebut.

Proteksi Pasien

10
·      Kolimasi secukupnya dengan memperkecil luas lapangan penyinaran.

·      Meminimalisir kesalahan agar tidak terjadi pengulangan foto.

Proteksi Bagi Petugas.

·      Berlindung pada tabir saat melakukan eksposi.

Proteksi Untuk Masyarakat.

·         Pintu pemeriksaan tertutup rapat.

1.3. Prosedur Pemeriksaan Radiografi Lumbal

Pemeriksaan radiografi lumbal adalah pemeriksaan foto rontgen terhadap ruas tulang
belakang (lumbal). Dengan tujuan untuk mengetahui kelainan dan patologi pada Vertebrae
Lumbal.

1. Persiapan alat dan bahan


a. kaset ukuran 30 x 40 cm
b. pesawat rontgen dengan bucky table
c. marker

2. Teknik pemeriksaan
a. proyeksi Antero posterior
• pasien supine di atas meja pemeriksaan dengan mid sagital line sudah jab dengan
pertengahan kaset
• kedua kaki lurus ndi lutut ditekuk dan kedua tangan diletakkan di samping tubuh
CR vertical tegak lurus terhadap kaset
CP Umbillicus

b. proyeksi lateral
• pasien tidur miring ke arah yang akan diperiksa dengan MCL sejajar dengan pertengahan
meja pemeriksaan
• kedua sendi lutut ditekuk kedua tangan ditekuk keatas
CR vertical tegak lurus kaset
CP bagian lateral setinggi Umbillicus

11
b. Proyeksi: AP

Kaset: ukuran 35×43, grid

kV: 70 mAs: 10

FFD= 100cm

Posisi pasien:

Supine di atas meja pemeriksaan

Posisi objek:

1. Atur MSP tubuh pasien pada pertengahan kaset


2. Untuk pasien supine, kaki ditekuk dalam posisi vertikal
3. Tangan pasien diletakkan di atas kepala
4. Pertengahan kaset terletak di L4

Central ray:

Tegak lurus menuju pertengahan kaset setinggi L4 (3cm superior SIAS)

Kriteria Radiograf:

Terlihat bagian bawah vertebrae thoracal hingga sacrum

Diskus Intervertebralis terbuka

Prosessus spinosus di pertengahan vertebrae

Proyeksi: Lateral

1. Kaset: ukuran 35×43, grid


2. kV: 70 mAs: 10

12
3. FFD= 100cm

Posisi pasien:

Tidur menyamping, bagian yang sakit ditempelkan ke kaset

Posisi objek:

1. Kedua lutut pasien ditekuk dan kedua tangan pasien berada di daerah kepala
2. Atur MCP pasien pada pertengahan kaset
3. Untuk meminimalisir adanya rotasi, kedua lutut p ada posisi saling bertindihan
4. Pertengahan kaset pada batas L4

Central ray:

Tegak lurus terhadap kaset menuju L4 (3cm superior SIAS)

Kriteria Radiograf:

Terlihat bagian bawah vertebrae thoracal hingga coccyx

Diskus intervertebralis dan foramen intervertebra terbuka

Crista iliaca kanan dan kiri saling superposisi

Proyeksi: RPO/LPO

13
Kaset: ukuran 35×43, grid

kV: 70 mAs: 10

FFD= 100cm

Posisi pasien:

Supine di atas meja pemeriksaan

Posisi objek:

1. Atur posisi pasien oblique 45 derajat, bagian yang sakit dekat dengan kaset
2. Pertengahan vertebrae lumbal pada pertengahan kaset
3. Pertengahan kaset 3cm superior SIAS

Central ray:

Tegak lurus menuju pertengahan kaset setinggi L4 (3cm superior SIAS)

Kriteria Radiograf:

Terlihat bagian bawah vertebrae thoracal hingga sacrum

Zygapophyseal joint terlihat

Bila tidak terlihat dan pedicle terletak di anterior corpus, rotasi pasien kurang

Bila tidak terlihat dan pedicle terletak di posterior corpus, rotasi pasien berlebihan

1.4. Prosedur Pemeriksaan Radiografi Sacrum

14
Persiapan Pasien
Tidak memerlukan persiapan kusus, hanya melepas  atau menyingkirkan benda yang dapat   
mengganggu gambaran radiograf.

Teknik Pemeriksaan
1. Proyeksi AP axial
Posisi Pasien : Pasien diposisikan supine
Posisi Objek :  - atur pelvis pada posisi true AP
               - atur sacrum pada pertengahan kaset
               - pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
Central point (CP) : sekitar 5 cm diatas simpisis pubis
Central Ray (CR)   : vertical dengan disudutkan 15 derajat cepalad
FFD                       : 100 cm
Kaset                     : 18x24cm

          

   Kriteria Radiograf   : - simpisis pubis tidak superposisi dengan sacrum


                                   - tidak ada rotasi pada sacrum
                                   - sacrum tampak jelas dan bebas

          

15
2. Proyeksi lateral
Posisi Pasien : Pasien diposisikan recumben
Posisi Objek :  - atur pelvis pada posisi true lateral
                           - atur sacrum pada pertengahan kaset
                           - pinggang diberi pengganjal dengan soft bag
                           - pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
Central point (CP) : 9 cm posterior SIAS
Central Ray (CR)   : vertical tegak lurus kaset
FFD                       : 100 cm
Kaset                     : 18x24cm

          

   Kriteria Radiograf   : - sacrum dan coccyx tampak jelas dan bebas


                                   - tampak true lateral pada sacrum dan coccyx
                                   - iscium dan illiaka tampak superposisi

          

16
Daftar Pustaka

Indriani Nur Laili dkk. 2011. Penatalaksanaan Ultrasound, Terapi Latihan dan Traksi
Crvical Pada Cervical Root Syndrom. Yogyakarta.

Akhadi. 2000. “Dasar Dasar Proteksi Radiasi”. Jakarta : Rineka Cipta

Rasad, Jahriar. 2005. “Radiologi Diagnostik Edisi Kedua”. Jakarta : Balai penerbit FKUI

Malueka, Ghazali Rusdy. 2008. Radiologi Diagnostik. Yogyakarta; Pustaka Cendekia Press.

Teknik Pemeriksaan Vertebra Thoracal. Berbagi Itu Indah. Juli 2017.


ahabatafterego.blogspot.com/2012/07/teknik-pemeriksaan-vertebra-thoracal_21.html

Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan Vertebrae Lumbal. Radiology .Desember,04 2017.


http://cahayarontgen.blogspot.com/2017/12/standar-operasional-prosedur_60.html

Modul Pembelajaran Teknik Ekstremitas dan Tulang Belakang Politeknik Kesehatan


Kementrian Kesehatan Semarang 2020

17

Anda mungkin juga menyukai