Anda di halaman 1dari 115

LAPORAN KOMUNITAS

DI DUSUN BANGGLE RT 04 DESA DAPUR KEJAMBON


KEC. JOMBANG KAB. JOMBANG

1. AINUN DYAH P. (173210042) 8. FAWAIDATUL K. K. (173210050)


2. AMANDA NOVITA I.N. (173210043) 9. FITRI HIDAYATUL A. (173210051)
3. ANITA DYAH S. (173210044) 10. HANIFA EKA OKTAVIA (173210052)
4. BAGAS TRY W. (173210046) 11. IKA AYU TRISNA W. (173210053)
5. DEVY AMALIA P. (173210047) 12. IKA NIKEN WIJI L. (173210054)
6. DINDA PINATUL K (173210048) 13. PUTRO SETYO BEKTI (173210065)
7. DITA PUTRI C. (173210049)
DI SUSUN OLEH :

PROGRAMSTUDI S1 ILMUKEPERAWATAN
SEKOLAHTINGGIILMU KESEHATAN
INSANCENDEKIAMEDIKA
JOMBANG
2019/2020

1
Lembar Pengesahan

Laporan asuhan keperawatan komunitas di Dusun Banggle RT 04 Desa Dapur


Kejambon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang sebagai syarat untuk
memenuhi tugas praktek klinik keperawatan komunitas semester 5 STIKES ICME
Jombang sesuai dengan praktek yang telah dilakukan oleh kelompok 1 telah di
sahkan dan di setujui pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinis

(______________________ (______________________)
)

Kepala Desa

(________________________)

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi laporanagar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.

Jombang, November 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan.......................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................ii
Daftari Isi..........................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................................2
1.4 Sistematika Laporan...............................................................................2
BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas...............................4
2.2 Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas..............................4
2.3 Teori Keperawatan Kesehatan Komunitas.............................................8
2.4 Puskesmas..............................................................................................9
2.5 Konsep keperawatan komunitas.............................................................13
2.6 Asuhan keperawatan komunitas.............................................................15
BAB 3 Pengkajian Komunitas
3.1 Persiapan................................................................................................16
3.2 Tahap Pengkajian...................................................................................17
3.3 Tahap Analisa Data................................................................................50
3.4 Tahap Penapisan Masalah......................................................................55
BAB 4 Diagnosa Keperawatan........................................................................58
BAB 5 Rencana Keperawatan.........................................................................59
Plan Of Action......................................................................................67
BAB 6 Penutup
6.1 Kesimpulan.............................................................................................69
6.2 Saran.......................................................................................................69
Daftar Pustaka..................................................................................................70
Lampiran

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu
wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat
oleh rasa identitas suatu komunitas. (Koentjaraningrat, 1990; Wahit Iqbal
Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
Sedangkan ANA (1973) mendefinisikan keperawatan komunitas
merupakan suatu sintesisdari praktik keperawatan dan praktik kesehatan
masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
Dari dua definisi diatas menjelaskan bahwa dalam suatu masyarakat
ataupun komunitas perlu adanya peningkatan kesadaran dari komunitas tentang
kesehatan sehingga adanya keperawatan komunitas membantu proses tersebut
dan dapat mencegah pengendalian wabah penyakit terutama penyakit menular.
Dalam pelaksanaannya, keperawatan kesehatan masyarakat diupayakan
dekat dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama
merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan
diberikan. Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan tersebut
merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan
secara universal upaya tersebut mudah dijangkau. Dengan demikian, di dalam
keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat guna sangat ditekankan.
Wujud aplikasi kegiatan nyatanya adalah seorang perawat komunitas mampu
melakukan rangsangan atau memotivasi masyarakat di wilayah binaannya
dengan memilih alat edukatif sederhana yang tersedia di wilayah tersebut.
Sehingga hal ini dapat memberikan perawat sisi lain dari proses
keperawatan yang ada pada rumah sakit. Oleh karena itu, dalam makalah ini
akan dibahas mengenai proses asuhan keperawatan komunitas.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

1
Secara umum, penyusunan studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui
proses pemberian asuhan keperawatan secara teori dan
menngaplikasikan kedalam praktik di masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan studi kasus ini, yakni:
a) Mengetahui konsep dasar keperawatan kesehatan komunitas
b) Mengetahui proses asuhan keperawatan kesehatan komunitas secara
teori
c) Mengetahui teori keperawatan yang sesuai digunakan dalam
keperawatan komunitas.
d) Mengetahui dan memahami penerapan asuhan keperawatan
komunitas

1.3 Manfaat
Manfaat yang didapat dari studi kasus ini adalah :
a) Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang konsep keperawatan
komunitas.
b) Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan asuhan keperawatan
komunitas.
c) Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang dapat diberikan
untuk komunitas.
d) Masyarakat dapat menambah wawasan mereka tentang pentingnya
kesehatan lingkungan dan individu di masyarakat.

1.4 Sistematika Laporan


Terdiri dari 8 BAB yaitu:
1. BAB 1 : Pendahuluan
Berisi tentang latar Belakang, Tujuan praktik, Manfaat praktik dan
sistematika Laporan.

2. BAB 2 : Tinjauan Teori

2
Berisi tentang teori tentang komunitas, keperawatan komunitas dan
Puskesmas.
3. BAB 3 : Pengkajian dan Analisa Data
Berisi kumpulan data umum, data khusus dan perumusan masalah.
Data umum meliputi: data geografi, data demografi, dan data sosial
budaya. Sedangkan data khusus meliputi: PUS, Kesehatan ibu, Kesehatan
anak, Kesehatan Remaja, Kesehatan lansia, Lingkungan, Analisa data dan
Penapisan masalah.
4. BAB 4 : Diagnosa Keperawatan Komunitas
Berisi prioritas masalah dan diagnosa keperawatan yang muncul.
5. BAB 5 : Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas / Plan Of Action
( POA )
Berisi tentang rencana kegiatan desa.
6. BAB 6 Penutup
Berisi tentang kesimpulan, kritik dan saran.
Lampiran-lampiran

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Kesehatan Komunitas
WHO (1974) mendefinisikan komunitas merupakan kelompok
sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilasi keyakinan
dan minat yang sama, serta adanya saling mengenal dana interaksi antara
anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan Koentjaraningrat (1990) menjelaskan komunitas sebagai
suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata dan
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa
identitas suatu komunitas. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin,
2013)
Keperawatan komunitas sendiri didefinisikan oleh Ruth B. Freeman
(1981) sebagai kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan
kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan dan
peningkatan kemampuan kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan
maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus, atau
masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan
kesehatan untuk masyarakat.
American Nursing Association (1973) mendefinisikan keperawatan
komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan
praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta
memelihara kesehatan penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul
Chayatin, 2013)
2.1.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya berikut ini:
a) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas.

4
b) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau
isu kesehatan masyarakat dapat memengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b) Menetapkan dan memprioritaskan masalah kesehatan
c) Merumuskan serta memecahkkan masalah
d) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (self care)
2.1.3 Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga, dan kelompok, baik yang sehat maupun yang sakit,
khususnya mereka yang berisiko tinggi dalam masyarakat.
a) Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. Peran perawat komunitas
disini adalah membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya karena adanya kelemahan fisik dna mental yang dialami,
keterbatasan pengetahuannya, dan kurangnya kemauan menuju
kemandirian.
b) Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan
tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi. Antara keluarga yang satu dengan yang
lainnya saling bergantung dan berinteraksi. Dan fokus pelayanan
kesehatan yang strategis adalah keluarga.

5
c) Kelompok Khusus
Kelompok khusus merupakan sekumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, usia, permasalahan (problem), serta kegiatan
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Berikut
ini kelompok khusus yang ada di masyarakat dna institusi yang
diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang
mereka hadapi:
(a) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhan (growth development)
seperti: kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak
balita, anak usia sekolah dan kelompok usia lanjut.
(b) Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, seperti:
penderita penyakit menular, penderita penyakit tidak menular, dan
kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi.
2.1.4 Strategi Keperawatan Kesehatan Komunitas
Berikut ini adalah strategi keperawatan kesehatan komunitas:
a) Proses kelompok (Group process)
b) Pendidikan kesehatan (Health promotion)
c) Kerja sama (Partnership)
2.1.5 Falsafah Keperawatan Kesehatan Komunitas
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada
paradigma keperawatan secara umum, yaitu manusia yang merupakan
titik sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan bertolak dari pandangan ini
disusunlah paradigma keperawatan komunitas yang terdiri atas empat
komponen dasar yaitu manusia, kesehatan (konsep sehat-sakit),
lingkungan, dan keperawatan.

6
2.2 Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas
2.2.1 Definisi Proses Keperawatan Kesehatan Komunitas
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-lagkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan
(Wahyudi, 2010)
Keperawatan kesehatan komunitas berorientasi pada proses
pemecahan masalah yang dikenal dengan proses keperawatan (nursing
proses), yaitu suatu metode ilmiah dalam keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagai cara terbaik dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang sesuai respon manusia dalam menghadapi
masalah kesehatan. Langkah-langkah dalam proses keperawatan
kesehatan komunitas adalah pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Dalam penerapan proses keperawatan, terjadi proses alih peran dari
tenaga keperawatan kepada klien (sasaran) secara bertahap dan
berkelanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya (Depkes RI, 2006; dikutip dari
Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009)
2.2.2 Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan Kesehatan Komunitas
1) Tujuan proses keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk
pencegahan dan  peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-
upaya sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks
komunitas. 
b. Perhatian langsung  terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan

7
atau isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga,
individu, dan kelompok. 
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami;
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
tersebut;
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan;
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka
hadapi, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan secara mandiri  (self care). 
2) Fungsi keperawatan komunitas
Adapun proses keperawatan komunias berfungsi sebagai:
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah
bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal  sesuai
dengan kebutuhannya dibidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan
peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan
penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat
mempercepat proses penyembuhan (Mubarak, 2006).

2.3 Teori Keperawatan Kesehatan Komunitas


2.3.1 Model Health Care System Betty Neuman
Model yang dikemukakan oelh betty neuman ini adalah sebuah
model yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan
kepada penekanan penurunan stress dengan cara memperkuat garis

8
pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resisten dengan
sasaran pelayanannaya adalah komunitas. Garis pertahan komunitas
tersebut meliputi garis pertahan fleksibel (buffer zone), yaitu tingkat
kesehatan yang dinamis, merupakan hasil respons sementara terhadap
stresor (respons komunitas terhadap lingkungan seperti banjir, stresor
sosial, ketersediaan dana dalam pelayanan kesehatan, pekerjaan, iklim,
dan lain-lain. Garis pertahan normal. Berupa pola koping, kemampuan
dalam pemecehan masalah dalam jangka yang di perlihatkan sebagai
kesehatan komunitas. Garis pertahanan ini berupa koping dan
kemampuan pemecahan masalah yang meliputi ketersedian pelayanan
adanya perlindungan terhadap status nutrisi secara general, tingkat
pendapatan (cost level), sikap perilaku masyarakat terhadap kesehatan,
serta kondisi rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Garis
pertahanan resisten adalah mekanisme internal untuk menghadapi stresor
(penyebab ketidakseimbangan sistem) yang meliputi tingkat pendidikan
masyarakat, adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, transportasi,
tempat rekreasi, dan cakupan imunisasi. Intervensi diarahkan terhadap
ketiga garis pertahanan dengan tiga level prevensi, yaitu dengan
pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Tujuan keperawatan adalah
stabilitas klien dan keluarga dinamis.

2.4 Puskesmas
2.4.1 Pengertian
Puskesmas adalah suatu kesatuan orang kesehatan fungsional yang
berlangsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam usaha – usaha
kesehatan pokok (Azwar Azrul 1980)
Puskesmas adalah suatu kesatuan orang kesehatan yang
berlangsung memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terintergrasi
pada masyarakat dalam bentuk yang menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerja (Depkes RI 1987)

9
Puskesmas adalah suatu orang kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang mana
membina paran serta masyarakat di samping memeberikan pelayanan
secara meneyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentik kegiatan pokok.
2.4.2 Fungsi Puskesmas
a) Pusat pangembangan msyarakat.
b) Membina peran serta masrakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan hidup sehat.
c) Memeberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
2.4.3 Kegiatan Pokok Puskesmas
a) Upaya kesehatan ibu dan anak, pemeliharaan kesehatan, bumil,
melehirkan dan menyusui, bayi, anak balita, pra sekolah nasehat
tentang gizi dan tumbuh kembang anak, imunisasi, pelayanan KB, dll
b) Upaya KB (Keluaraga Berencana) Khusus KB kepda Ibu / calon ibu,
cara menggunakan pil, kondom dan cairan lain.
c) Upaya meningkatkan gizi, melaksanakan program perbaikan gizi dan
keluaraga, memberikan makanan tambahan (protein dan kalaori)
kepda anak dibawah 5 tahun dan ibu menyususi diberikan vittamin A
d) Upaya kesehatan lingkungan, penyuluhan air bersih, pembuanagan
kotoran, lingkungan perumahan, air buangan limbah, makan dan
minum, pengawasan sanitasi tempat umum.
e) Upaya pencegaha dan pemberantasan penyakit menular,
mengumpulkan data dan menganalisa data penyakit, melaporkan
kasus, penyelidikan lapangan, tindakan awal untuk mencegah
penularan, imunisasi, berantas vektor, dan pendidikan kesehatan.
f) Upaya pengobatan termasuk penyakit darurat karena kecelakaan,
melaksanakan diagnosa sedini mungkin, melaksanakan tindakan
pengobatan, melakukan upaya (diagnostik, pengobatan, rehabilitasi).
g) Upaya penyembuhan kesehatan tiap program PKM, dilakukan setiap
kesempatan.

10
h) Upaya kesehatan sekolah, membina sarana keteladanan, kebersihan
perorangan, dokter kecil, penyaringan (Kelas I) pemeriksaan
kesehatan periodik sekali setahun (Kelas II-IV dan Guru), imunisasi,
pengawasan air, pengobatan ringan (P3K), rujukan medik, dan
penanganan kasus.
i) Upaya kesehatan olahraga pemeriksaan kesehatan berkala, penentuan
takaran latihan dan pengobatan.
j) Upaya pelayanan kesehatan masyarakat, asuhan keperawatan individu
di PKM /  rumah, asuhan keperawatan keluarga (keluaraga binaan)
pelayanan perawatan pada kelompok khusu ( bumil, baliata, usila dst)
penyakit perawatan pada tingkat masyarakat.
k) Upaya kesehatan kerja, pemeriksaan awal dan berkala bagi pekerja,
penijauan tempat kerja, peningkatan kesehatan tenaga kerja (gizi
lingkungan kerja), pencegahan kesehatan akibat kerja pemuliahan
kesehatan, rujukan medik.
l) Upaya kesehtan gigi dan mulut, pembinaan peran serta masyarakat
dalam pemeliharaan dini, pelayanan asuhan keperawatan kelompok
rawan (anak, bumil, menyususi dan anak para sekolah), pelayanan
medik gigi dasar (pengobatan, bujukan, penyuluhan, pemeliharaan
kebersihan), pencatatan, pelaporan, penanganan pasien jiwa.
m)Upaya kesehatan jiwa, peran serta masyarakat, penyuluhan,
pencatatan dan pelaporan.
n) Upaya kesehatan mata, pemeriksaan visus dan rmata luar tes buta
warana, pengobatan dan pemeliharaan kaca mata, operasi katarak, dll,
pencatatan dan pelaporan.
o) Upaya laboratorium sederhana di riang laboratorium (penerimaan
sampai penyampaian hasil) spesimen yang akan di rujuk.
p) Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi
kesehatan; dilakukan oleh semua PKM, ketenegaan sarana kegiatan
pokok yang dilakukan secara periodik, (bulan, triwulan, 6 bulan, dan
1 tahun).
q) Upaya kesehatan usia lanjut: pembinaan jompo.

11
r) Upaya pembinaan pengobatan tradisonal: pengobatan terhadap cara
pengobatan.
s) Remaja
t) Dana sehat
2.4.4 Wilayah Kerja Puskesmas
a) Kota besar bisa satu kelurahan satu puskesmas kecamatan sebagai
rujukan.
b) Untuk daerah pedesaan satu kecamatan satu puskesmas dan masing –
masing desa satu PKM pembantu.
c) Sasaran satu PKM 30.000 / PKM
d) Luas wilayah untuk daerah pedesaan 5 Km dan 3 Km lebih optimal.
2.4.5 Kedudukan Puskesmas
a) Kedudukan dalam bidang adminstrasi PKM dalah peranggkat
pemerintah tingkat II terhadap dinbas tingkat II.
b) Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan sesuai sistem
kesehatan nasioan, PKM berkedudukan pada tingkat fasilitas
kesehatan I
2.4.6 Satuan Penunjang
a) Puskesmas pembantu unit kesehatan yang sederhana berfungsi
menunjang dan membantu jegiatan PKM dan lingkungan wilayah
lebih besar.
b) Puskesmas keliling unit pelayanan keliling dilengkapi kendaraan roda
4 atau 2, perahu motor, dan peralatan kesehatan dan komunikasi serta
tenaga dari PKM
c) Badan yang berfungsi di desa , 3000 / satu bidan. Tugasnya membina
PKM pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan pokok
yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan
sosisl yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun
keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi merka sepenuhnya,
tentu dengan biyaya dapat di jangkau oleh masyarakat untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan meraka dalam semangat

12
untuk hidup mandiri dan menentukan nasip sendiri (Narsul Efendi,
Puskesmas 1997).
Fungsi dari PKU adalah memelihara kesehatan, pencegahan
penyakit, diagnosa dan pengobatan, pelayanan tindak lanjut dan
pemberian sertifikat. Adapun tanggung jawap perawat dalam PKU
adalah:
a) Mendorong partisipasi aktif dalam pengembangan dan implementasi
pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b) Kerja sama dengan msyarakat, keleurag dan individu.
c) Menjaga konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
d) Memeberikan bimbingan dan dukungan petugas pelayanan kesehatan 
kepada masyarakat.
e) Koordinasi kegiatan kebijaksanaan tentang kesehaan masyarakat.
Saran PUK adalah individu, keluarga / kelompok dan masyarakat
dengan fokus apaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Jadi
keluaraga atau kelompok dan masyarakat ditingkatakan untuk
meningkatakan derajat kesehatan yang optimal.
Strategi PUK adalah motivasi masyarakat agar dapat merawat dan
mengatur diri sendri dalam memeliharaan kesehatan.
Ada 8 unsusr utama PUK  yaitu peningkatan pengetahuan untuk
mengatasi dan mencegah masalah kesehatan, peningkatan gizi
masyarakat, kesehtan ibu dan anak termasuk KB, penyediyaan air yang
mempunyai syarat kesehatan sanitasi yang baik, imunisasi, tindakan
preventif, dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal, tindakan yang
tetap terhadap penyakit yang terjadi terhadap penggunaan obat tradisonal
dalam masyarakat.

2.5 Konsep keperawatan komunitas


Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model teori
keperawatan dan teori terkait dengan kesehatan masyarakat, banayak pakar
atau ahli mengidentifikasikan tentang keperawatan kominitas diantaranya

13
menurut Dr. Azrul Aazwar, MPH (1982), Perawatan kesehatan masyarakat
adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas
puskesmas, untuk menyembuhkan dan meningkatakan kesehatan penderita,
keluarga dan msyarakat sekitar, untuk menyembuhkan dan meningkatkan
kesehatan penderita, keluarga dan masyarakat sekitar melalui peningkatan
kapasitas masisng – masing sehingga dapat mengatasi berbagai masalah
kesehatan yang dihadapi.
Sedangkan Chang (1982), Perawatan kesehatan komunitas adalah
menyeluruh, mampu berfungsi sebagai tim daam memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat, mampuberkomunikasi dan motivasi masyarakat untuk
mencegah masaalah kesehatan pada masyarakat tersebut.
Keperawatan kesehatan komunitas sebagai salahsatu bentuk pelayanan
kesehatan utama ditujukan pada masyarakat pada prateknya memerlukan
kesehatan utama ditunjukan pada masyarakat pada parateknya memerlukan
acuan atau landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpanagan dalam
kebutuhan dasar komunitas. Konseptual model keperawatan dikembangkan
oleh para ahli salah satunya adalah konsep model dari Betty (1972), yang
menekankan pada pendekatan sisitem untuk mengatasi masalah kesehatan.
Sasaran dari keperawatan komunitas adalah semua orang yang
membentuk masyarakat (Anderson 1988), Lebih rincinya terdiri dari tiga
tingkat yaitu individu, keluarga dan komunitas.
a) Tingkat Individu.
Individu adalah bagian dari anggota keluarag. Apabila individu tersebut
mempunyai mempanyai masalah kesehatan dan keperawatan (ketidak
mampuan dalam merawat dirinya sendiri) karena suatu hal dan sebab,
maka akan mempengaruhi anggota keluarganya lainya secara fisik, mental
dan sosial. Dalam praktek komunitas perawat memberikan asuhan
perawatn kepada individu yang mempunyai masalah tertentu (Miasalnya:
TBC, Ibu hamil, dll) dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah
kesehatan individu.

b) Tingkat Keluarga.

14
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
bermasalah kesehatan yang dirawat sebagai bagian dari keluaraga dan
menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga berikut.
 Mengenai masalah kesehatan.
 Mengambil keputusan untuk mengatsi masalah tersebut.
 Menciptakan lingkunagan yang sehat.
 Memenfaatkan sumberdaya dalam keluarga untuk meningkatkan
kesehatan keluarga
c) Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorentasi pada individu, keluarga diliahat
sebagai satu kesatuan. Pada tingkat komunitas asuhan keperawatan
komunitas diberikan dengan memandang komunitas sebagai klien.

2.6 Asuhan keperawatan komunitas


Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditunjukan
pada masyrakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga
dengan resiko tinggi, daerah tertinggal, miskin, dan pendidikan rendah) dalam
uapaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan care (perawatan) dan
rehabilitas. Pelayanan yang diberikan dapat di jangkau oleh masyarakat dan
melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam pemberian pelayanan
keperawatan.
Keperawatan komunitas di tunjukan pada individu, keluarga dan
masyarakat dan pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan
menggunakan proses keperawatan dengan sifat asuhan yang menyeluruh dan
umum. Pendekatan yang di gunakan dalam keperawatan komunitas adalah
keterlibatan kader kesehatan dan kelompok kerja komunitas. Strategi yang
digunakan untuk pemesahan masalah adalah melalui pendekatan kesehatan,
tegnologi tepat guna serta serta memanfaatkan kebijakan pemerintah.

15
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS

Kegiatan praktek keperawatan komunitas, dilaksanakan oleh mahasiswa


yang diawali dengan perkenalan dengan pihak Puskesmas, tokoh – tokoh
masyarakat (Lurah, Kepala Lingkungan) dan kader – kader lingkungan I. Selain
kegiatan komunitas kami juga memberikan asuhan keperawatan pada keluarga
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan kelompok terdiri atas 2 tahap yaitu :
Tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi : persiapan
masyarakat, dan persiapan teknis. Sedangkan tahap pelaksanaan terdiri atas
pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan rencan tindakan lanjutan
serta pendokumentasian.
3.1 PERSIAPAN
1) Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap persiapan ke masyarakat mulanya kelompok
mengadakan pertemuan dengan pihak kelurahan kemudian kepala
lingkungan di Balai Desa Dapur Kejambon. Pertemuan dengan pihak
kelurahan pada tangggal 25November 2019 membahas tentang lingkungan
yang akan dibina dan diputuskan lingkungan Dapur Kejambon. Kemudian
sore harinya baru diadakan pertemuan dengan Ketua RT 04 Dusun
Banggle. Saat melakukan pertemuan kelompok melakukan pendekatan
dengan cara membina hubungan saling percaya dan menjelaskan tujuan
kelompok tentang praktek komunitas dan keluarga dilingkungan Dusun
Banggle RT 04 dan diterima dengan baik oleh Ketua RT, kemudian
kelompok menyusun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari
selasa, akhirnya diputuskan bahwa tindakan berikutnya pada hari Selasa,
26 November 2019 jam 15.00 WIB dengan mengadakan pengumpulan
data dimasyarakat.

2) Persiapan Teknis

16
Dalam menetukan masalah kesehatan yang ada dilingkungan
Dusun Banggle RT 04Desa Dapur Kejambon, maka dilakukan
pengumpulan data. Untuk pengumpulan data mahasiswa membuat angket
( terlampir ). Setelah angket dan format pendataan digandakan, kelompok
melakukan pendataan memasuki rumah – rumah penduduk pada hari
Selasa, 26 November 2019 pukul 15:00 WIB

3.2 Tahap pengkajian


1. Data Umum
a. Geografi
Dsn Banggle RT 04, Desa Dapur Kejambon, Kec. Jombang, Kab
Jombang,terletak di bagaian utara Kab Jombang berbatasan dengan
Dusun Kapas, Ds. Dukuh Klopo . Jarak lokasi dengan kota Kabupaten
sekitar 4 Km. Kondisi geografis sebagaian berupa daerah daratan
rendah. Dsn Banggle RT 04 merupakan daerah penghasil pertainan,
wirausaha, perkebunan dan Perdagangan. Hasil pertanian berupa jagung
dan padi. Hasil perkebunan dan kehutanan berupa, mangga, rambutan,
pisang, nangka, bambu dan kayu jati. Hasil Wirausaha berupa, kaligrafi
dan pigora.Mata pencarian penduduk mayoritas adalah petani,
sebagaian pedagang dan wiraswasta. Luas DusunBanggle RT 04
adalah250 meter
b. Denah Wilayah
Terlampir
c. Demografi
Wilayah Dusun : Banggle RT 04 Desa Dapur Kejambon dengan :
1) Jumlah penduduk :60 jiwa
2) Jumlah KK :20 KK
3) Komposisi Penduduk
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket dan observasi
terlihat pada diagram berikut :

a) Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

17
Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-Laki
Perempuan

Gambar 3.1: Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.1 didapatkan bahwa sebagian besar


warga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon R
berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 31 orang (51,67%)
b) Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur dalam tahun

Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur

0-<5
5-<13
13-<18
18-<45
45-<60
60-<90
>90

Gambar 3.2: Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur di RT 04


Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019
Berdasarkan gambar 3.2 didapatkan bahwa hampir separuh warga
di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon berusia 45-60
sebanyak 35% dengan jumlah 21 orang
c) Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK

18
Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dengan KK

Kepala Keluarga
Anggota Keluarga

Gambar 3.3: Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dengan


KK di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
Bulan November Tahun 2019

Bedasarkan gambar 3.3 didapatkan bahwa sebagian besarwargadi


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon di dominasi oleh
anggota keluarga sebanyak 66,67% dengan jumlah 40 orang
d) Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan

Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan

Kawin
Tidak Kawin
Janda/Duda

Gambar 3.4 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Status


Perkawinan di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Bedasarkan gambar 3.4 didapatkan bahwa sebagian besar warga


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambonmempunyai status
kawin sebanyak 53,33% dengan jumlah 32 orang
e) Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama

19
proporsi penduduk berdasarkan agama

Islam
Kristen

Gambar 3.5 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama di RT 04


Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Bedasarkan gambar 3.5 didapatkan bahwa hampir seluruhnya


wargadi RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon menganut
agama Islam 57 orang (95%)
f) Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa

Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa

Jawa
Lain-lain

Gambar 3.6 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa


di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun
2019

Bedasarkan gambar 3.6 di dapatkan seluruh masyarakat di RT 04


Dusun Bangle Desa Dapurkejambon seluruhnya bersuku jawa
dengan jumlah 60 orang.
g) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

20
proporsi penduduk berdasarkan pendidikan

TS
TK
SD
SMP
SMA
PT
Non-Formal

Gambar 3.7 : Proporsi penduduk berdasarkan pendidikan di


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
Bulan November Tahun 2019

Bedasarkan gambar 3.7 di dapatkan hampir separuh penduduk di


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambonberpendidikan sma
sebesar 33,33% sebanyak 20 orang
h) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

proporsi penduduk berdasarkan pekerjaan

PNS/TNI/POLRI
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Petani
Sopir
Pensiunan
IRT
Mekanik
Buruh Pabrik
Tidak Bekerja

Gambar 3.8 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di RT 04


Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.8 didapatkan hasil hampir separuh


penduduk di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon tidak
bekerja dengan presentasi sebanyak 36,67% sebanyak 22 orang
i) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)

21
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan Per KK

<1 jt
1-<3 jt
3 jt>

Gambar 3.9 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan per KK


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.9 didapatkan sebagian besar warga di RT


04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambonhasil pendapatan sebesar
60% sebanyak 1 sampai 3 jt berjumlah 12 orang
j) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)

proporsi penduduk berdasarkan pengeluaran per KK

<1 jt
1-<3 jt
3 jt >

Gambar 3.10 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran per


KK di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.10didapatkan sebagian besar warga di RT


04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon pengeluaran penduduk
70% sebanyak 14 orang pengeluarannya sebanyak 1 sampai 3 jt
k) Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap
Anggota Keluarga)

22
proporsi penduduk berdasarkan penyakit

Hipertensi
Gastritis
Stroke
Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus +
Hipertensi
Hipotensi
Faringitis
HyperColesterolemia
Sehat

Gambar 3.11 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Proporsi Penduduk


Berdasarkan Penyakit di RT 04 Dusun Bangle
Desa Dapurkejambon Bulan November Tahun
2019

Berdasarkan gambar 3.11 didapatkan hampir seluruh masyarakat di


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon sehat dengan presentasi
78,33% dengan jumlah 47 orang.

23
2. Data Khusus
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara
dan observasi terlihat pada diagram berikut :
1) Pasangan Usia Subur
a) Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis
Kontrasepsi Yang dipakai

Proporsi PUS Yang Menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis


Kontrasepsi Yang Dipakai

IUD

Pil

Suntik

Tidak KB

Gambar 3.12 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Proporsi PUS


Menjadi Aseptor KB Berasarkan Jenis
Kontrasepsi Yang Dipakai di RT 04 Dusun
Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.12 didapatkan data sebagian besar


wargadi RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
menggunakan KB jenis pil dengan persentasi 72,22% berjumlah
13 orang
b) Proporsi PUS yang mempunyai Keluhan
Proporsi PUS Yang Menjadi Akseptor KB Berdasarkan Keluhan
Penggunaan KB

Ya (BB naik)
Tidak

Gambar 3.13 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Proporsi


Pus Menjadi Aseptor KB Berasarkan
Keluhan Penggunaan KB di RT 04 Dusun

24
Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019
Berdasarkan gambar 3.13 di dapatkan data hampir seluruh warga
diRT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon mengalami keluhan
menggunakan KB dengan presentase 94,44% dengan jumlah 17
orang
2) Bufas/ Buteki
a) Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Kondisi ASI

proporsi buteki berdasarkan kelancaran ASI

Lancar
Tidak

Gambar 3.15 : ProporsiButeki Bedasarkan Kelancaran ASI


di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun
2019

Berdasarkan gambar 3.15 didapatkan data seluruh masyarakat


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon ibu menyusui
mengatakan saat menyusui ASI keluar dengan lancar
b) Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan ada tidaknya keluhan

Proporsi Buteki Berdasarkan Keluhan

Ada
Tidak

Gambar 3.16 : Proporsi Berdasarkan Proporsi Buteki


Berdasarkan Keluhan di RT 04 Dusun Bangle
Desa Dapurkejambon Bulan November Tahun
2019

25
Berdasarkan gambar 3.16 di dapatkan data seluruh
masyarakat di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
tidak mengalami keluhan ibu menyusui sebesar 100% yaitu
sebanyak 3
3) Balita
a) Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS

Proporsi Balita Berdasarkan Berat Badan Di KMS

High
Medium
Low

Gambar 3.17 : Proporsi Balita Berdasarkan Berat Badan di


KMS di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun
2019

Berdasarkan gambar 3.17 di dapatkan data sebagian besar warga


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon mengalami berat
badan di KMS medium dengan presentasi 75.00% dengan jumlah
3 orang
b) Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif
proporsi balita berdasarkan ASI Eksklusif

Ya
Tidak

Gambar 3.18 : ProporsiBalita Berdasarkan Asi Eksklusif di KMS


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan November
Tahun 2019

26
Berdasarkan gambar 3.18 didapatkan data sebagian besar
masyarakat di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambonibu
menyusui menggunakan ASI eksklusif dengan presentase 60.00%
dengan jumlah 3 orang
c) Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar
proporsi balita berdasarkan Imunisasi dasar

Lengkap
Belum Lengkap
Tidak Lengkap

Gambar 3.19 : Proporsi Balita Berdasarkan Imunisasi Dasar di


KMS di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019
Berdasarkan gambar 3.19 didapatkan data sebagian besar
masyarakat di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon dengan
imunisasi dasar belum lengkap sebesar 60.00% dengan jumalah 3
orang
d) Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

proporsi balita berdasarkan rutinitas posyandu

Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah

Gambar 3.20 : Proporsi Berdasarkan Rutinitas Posyandu di RT 04


Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019
Berdasarkan gambar 3.20 didapatkan data seluruh (100%) balita
masyarakat di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
mengikuti posyandu secara rutin.

27
e) Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A

proporsi balita berdasarkan rutinitas posyandu

Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah

Gambar 3.21 : Proporsi Berdasarkan Rutinitas Vitamin Adi RT 04


Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.21 di dapatkan data seluruh (100%) balita


diRT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambonmendapatkan
memberian vitamin A secara rutin dengan jumlah 5 balita.
f) Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI

proporsi balita berdasarkan penggunakan MPASI

< 6 Bulan
> 6 Bulan

Gambar 3.22 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Penggunaan


MPASI di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.22. didapatkan data bahwa seluruh balita


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon yang berumur lebih
dari 6 bulan diberikan MPASI sebanyak 100% dengan jumlah 5

28
4) Hasil Wawancara
a) Ibu balita di RT 04 Dsn. Banggle mengatakan ingin meningkatkan
nutrisi untuk anaknya agar anaknya tidak mengalami kurang gizi
dan mudah sakit nantinya.
b) Ibu balita di RT 04 Dsn. Banggle mengatakan rutin mengikuti
posyandu setiap bulan untuk melihat pertumbuhan dan
perkembangan anaknya
c) Ibu balita di RT 04 Dsn. Banggle mengatakan mau melakukan
imunisasi dasar dengan lengkap

b. Kesehatan Anak dan Remaja


1) Anak Sekolah
a) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan gizi

proporsi anak sekolah berdasarkan gizi

High
Medium
Low

Gambar 3.23 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Gizi di RT 04


Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.23. di dapatkan data bahwa Didapatkan


data bahwa sebagian besar gizi anak sekolah di RT 04 Dusun
Bangle Desa Dapurkejambon medium sejumlah 75% dengan
jumlah 3 anak sekolah

29
b) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi

proporsi anak sekolah berdasarkan imunisasi

Lengkap
Tidak Lengkap

Gambar 3.24 : Proporsi penduduk berdasarkan Imunisasi di RT


04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.24. di dapatkan data bahwa seluruh anak


sekolah di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
mendapatkan imunisasi sudah lengkap anak (100%) sejumlah 4
anak
c) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi

Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi

Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah

Gambar 3.25 : Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Kebiasaan


Gosok Gigi di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.25 didapatkan data bahwa seluruh anak


sekolah di 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon melakukan
kebiasaan gosok gigi secara rutin sebesar 100% yaitu 4 anak

30
d) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Pernah tidaknya mengalami
sakit Gigi

proporsi anak sekolah berdasarkan keluhan sakit gigi

Ada
Tidak

Gambar 3.26 : Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Keluhan Sakit


Gigi di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.26 didapatkan data bahwa seluruh anak di


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon tidak mengalami
keluhan sakit gigi sebanyak 100% dengan jumlah 4 orang anak.
e) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Tidak Naik Kelas

proporsi anak sekolah berdasarkan stituasi tidak naik kelas

Rokok
Rokok, Miras, Geng Motor
Tidak

Gambar 3.27 : Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Situasi Tidak


Naik Kelas di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.27 di dapatkan data bahwa seluruh anak di


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambontidak pernah tidak
naik kelas dengan jumlah 100% sebanyak 4 orang

31
2) Remaja
a) Proporsi Remaja berdasarkan Kenakalan

proporsi remaja berdasarkan kenakalan remaja

Rokok
Rokok, Miras, Geng Motor
Tidak

Gambar 3.28 : Proporsi BerdasarkanKenakalan Remaja di RT 04


Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019
Berdasarkan gambar 3.28 didapatkan data bahwa hampir separuh
kenakalan remaja berupa rokok sebesar 40% sebanyak 2 orang
dan hampir separuhremaja di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon tidak melakukan kenakalan remaja sebesar 40%
sebanyak 2 orang.
b) Proporsi Remaja berdasarkan Keikutsertaan dalam organisasi

Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan dalam Organisasi

Aktif
Tidak

Gambar 3.29 : Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan dalam


Organisasi di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.29 di dapatkan data bahwa hampir seluruh


remajadi RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan ikut
aktif dalam oraganisasi sebanyak (80%) dengan jumlah 4 orang

32
3) Hasil Wawancara
a) Remaja RT 04 Dsn. Banggle mengatakan merokok saat
berkumpul dengan temannya bahkan di dalam rumah.
b) Remaja RT 04 Dsn. Banggle mengatakan terkadang juga minum
minuman keras bersama sama
c) Remaja RT 04 Dsn. Banggle mengatakan mengikuti geng motor
CB

c. Kesehatan Lansia
1) Proporsi lansia berdasarkan kerutinan posyandu lansia

Proporsi Lansia Berdasarkan Kerutinan Posyandu Lansia

Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah

Gambar 3.30 : Proporsi Lansia Berdasarkan Kerutinan Posyandu


Lansia di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.30 di dapatkan data bahwa hampir separuh


lansia di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon rutin
mengikuti posyandu lansia sebanyak 42.86% sebanyak 3 orang dan
tidak pernah sebanyak 42.86%

33
2) Proporsi lansia berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Proporsi Lansia Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah

Gambar 3.31 : Proporsi Lansia BerdasarkanPemanfaatan Pelayanan


Kesehatandi RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.31 didapatkan data bahwa hampir seluruh


warga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambontidak rutin
memanfaatkan pelayanan kesehatan sebanyak 71,43% dengan
jumlah 5 orang

3) Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social

Proporsi Lansia Berdasarkan Keaktifan Kegiatan Sosial

Rutin

Tidak Rutin

Tidak Pernah

Gambar 3.32 : Proporsi LansiaBerdasarkan Keaktifan Kegiatan


Sosial di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.32 didapatkan data bahwa hampir seluruh


lansia di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon tidak rutin
mengikuti kegiatan sosial sebanyak 71,43% dengan jumlah 5
orang .

34
4) Hasil Wawancara
a) Lansia di RT 04 Dsn. Banggle mengatakan malas mengikuti
posyandu lansia
b) Lansia di RT 04 Dsn. Banggle mengatakan kalau sakit parah
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan tapi kalau tidak sakit
tidak melakukan pemeriksaan rutin
c) Lansia di RT 04 Dsn. Banggle mengatakan jarang mengikuti
kegiatan
d) Lansia di RT 04 Dsn. Banggle mengatakan lebih suka jika di
datangi oleh petugas kesehatan dan mendapatkan pemeriksaan
gratis

d. Kesehatan Lingkungan
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara
dan observasi terlihat pada diagram berikut :
1) Lingkungan Fisik (Diisi per KK)
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

Sendiri
Sewa

Gambar 3.33 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumahdi


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.33 didapatkan data bahwa hampir


seluruhnya keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon memiiki rumah sendiri sebesar 95% dengan
jumlah 19

35
b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

Permanen
Semi Permanen
Tidak Permanen

Gambar 3.34 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah di RT


04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019
Berdasarkan gambar 3.34 didapatkan data bahwa hampir seluruh
keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon sebanyak
90% dengan 18 rumah permanen
c) Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai

Proporsi Keluarga Berdasarkan Keadaan Lantai

30%

Keadaan aman
Tidak keadaan aman

70%

Gambar 3.35 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Keadaan Lantai di


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019
Berdasarkan gambar 3.35 didapatkan data bahwa sebagian besar
keadaan lantai aman di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon dengan prosentase 70% sebanyak 14 rumah

36
d) Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Ventilasi

< 20%
> 20%

Gambar 3.36: Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Ventilasi di


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.36 didapatkan data bahwa sebagian besar


warga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambonmemiliki
ventilasi lebih dari 20% sebanyak 65% dengan jumlah 13 rumah.
e) Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah 8m2/org

Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah

< 8 m2 / orang
> 8 m2 / orang

Gambar 3.37: Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah di RT


04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.37 di dapatkan data bahwa hampir seluruh


rumah di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon memiliki
luas lebih dari 8m/orang sebesar 80% sebanyak 16 rumah.

37
f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

Sumur
Sungai

Gambar 3.38: Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah di RT


04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.38 didapatkan data bahwa seluruh keluarga


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon menggunakan
sumur untuk sumber air bersih sebnayak 20 rumah
g) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

Air Masak
Air Mineral

Gambar 3.39 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air


Minum di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.39 di dapatkan data bahwa hampir seluruh


wargadi RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
menggunakan air masak untuk sumber air minum sebanyak 80%
sejumlah 16 keluarga .

38
h) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

Leher Angsa
Cemplung

Gambar 3.40 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban di


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.40 di dapatkan data bahwa seluruh


keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
menggunakan jenis jamban leher angsa sebanyak 100% sejumlah
20 Keluarga
i) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

WC
Sungai

Gambar 3.41 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB di


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.41 di dapatkan data bahwa seluruh


keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
menggunakan wc untuk tempat BAB sebanyak 100% sejumlah 20
keluarga

39
j) Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik

Proporsi Keluarga Berdasarkan Keberadaan Jentik

Ada
Tidak Ada

Gambar 3.42 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKeberadaan Jentikdi


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.42 di dapatkan data bahwa sebagian besar


rumah keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
tidak terdapat jentik dengan jumlah 55% sejumlah 11 keluarga .
k) Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya Tempat sampah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengelolaan Sampah

Dibakar
TPA

Gambar 3.43 : Proporsi Keluarga BerdasarkanPengelolaan


Sampahdi RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.43 di dapatkan data bahwa hampir seluruh


keluarga di Dusun Bangle Desa Dapurkejambon pengelolaan
sampah nya dibakar sebanyak 90% dengan jumlah 18 keluarga.

40
l) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Saluran Limbah

Got
Sungai

Gambar 3.44 : Proporsi Keluarga BerdasarkanSaluran Limbahdi


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019
Berdasarkan gambar 3.44 di dapatkan data bahwa seuruh keluarga
di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon memiliki saluran
limbah berupa got dengan jumlah 100% sebanyak 20 Keluarga
m)Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang

Proporsi Keluarga Berdasarkan Binatang yang Ada

Piaraan
Serangga

Gambar 3.45 : Proporsi Keluarga BerdasarkanBinatang yang Adadi


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.45 di dapatkan data bahwa separuh


keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon memiiki
binatang piaran dan serangga dengan prosentase 50% sebanyak
10 keluarga dengan piaran dan lainnya serangga.

41
n) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

Bersih
Kotor
Tidak Ada

Gambar 3.46 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKondisi Kandang


Ternak di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.46 di dapatkan data bahwa sebagian besar


keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon tidak
memiliki kandang ternak dengan prosentasi 55% sebanyak 11
keluarga .
2) Perilaku terhadap kesehatan
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Pemanfaatan Fasilitas


Pelayanan Kesehatan

RS
PKM
Klinik
RS+Klinik
Apotek

Gambar 3.47 : Proporsi Keluarga BerdasarkanJenis Pemanfaatan


Fasilitas Pelayanan Kesehatandi RT 04 Dusun
Bangle Desa Dapurkejambon Bulan November
Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.47 di dapatkan data bahwa hampir separuh


keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
pemanfaatan fasilitas kesehatan di PKM sebesar 45% sebanyak 9
keluarga

42
b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

BPJS
Mandiri
Tidak Punya

Gambar 3.48 : Proporsi Keluarga BerdasarkanJaminan Kesehatan


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
Bulan November Tahun 2019

Bedasarkan gambar 3.48 di dapatkan data bahwa sebagaian besar


keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
menggunkan jaminan kesehatan berupa BPJS dengan jumlah 75%
sebanyak 15 keluarga.
c) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS (Cuci Tangan
Pakai Sabun)

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS

YA
Tidak

Gambar 3.49 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKebiasaan CPTS di


RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon Bulan
November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.49 di dapatkan data bahwa hampir seluruh


keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
melakukan kebiasaaan cuci tangan pakai sabun sebanyak 90%
sejumlah 18 keluarga

43
d) Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Lauk Tiap Hari

Ya
Tidak

Gambar 3.50 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKebiasaan


Konsumsi Lauk Tiap Hari di RT 04 Dusun Bangle
Desa Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.50 di dapatkan data bahwa seluruh warga


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon melakukan
kebiasaan konsumsi lauk setiap hari sebanyak 100% sebanyak 20
keluarga.
e) Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur dan Buah/ Hari

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Sayur & Buah


Tiap Hari

Ya
Tidak

Gambar 3.51 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKebiasaanKonsumsi


Sayur & Buah Tiap Hari di RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.51 di dapatkan data bahwa seluruh


keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon
melakukan kebiasaan konsumsi sayur dan buah setiap hari dengan
prosentase 100% sejumlah 20 keluarga.

44
f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam Rumah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Merokok Dalam Rumah

Ya
Tidak

Gambar 3.52 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKebiasaanmerokok


Dalam Rumahdi RT 04 Dusun Bangle Desa
Dapurkejambon Bulan November Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.52 di dapatkan data bahwa sebagian besar


keluarga di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon memiliki
kebiasaan tidak merokok didalam rumah dengan prosentase 55%
sejumlah 11 KK
g) Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Olahraga

Ya
Tidak

Gambar3.53 : Proporsi Keluarga


BerdasarkanKebiasaanOlahragadi RT 04 Dusun
Bangle Desa Dapurkejambon Bulan November
Tahun 2019

Berdasarkan gambar 3.53 didapatkan data bahwa separuh keluarga


di RT 04 Dusun Bangle Desa Dapurkejambon melakukan
kebiasaan olahraga dengan prosentase 50% sejumlah 10 keluarga

45
3) Hasil Wawancara
a) Warga RT 04 Dsn. Banggle mengatakan lebih sering membakar
sampah di pekarangan atau di kebun belakang rumah
b) Warga RT 04 Dsn. Banggle mengatakan malas untuk
membersihkan kandang, menguras bak mandi, dan tidak terbiasa
cuci tangan pakai sabun
c) Warga RT 04 Dsn. Banggle mengatakan merokok di dalam
rumah
d) Warga RT 04 Dsn. Banggle mengatakan malas untuk
berolahraga

46
e. Fasilitas Umum (Dalam Satu Komunitas)
1. Fasilitas 2. Fasilitas
3. Sarana Kegiatan Kelompok
Pendidikan Kesehatan
Jenis
Jenis Jumla No Jenis Kegiatan
No No Fasilitas Jumlah Jumlah
Pendidikan h . kelompok
Kesehatan
1 TK 0 1 RS 0 1 Karang taruna 1
2 SD 1 2 PKM 0 2 PKK 1
Klinik
3 SMP 0 3 0 3 TPA 2
Swasta
Poskesdes/ Kegiatan
4 SMA 0 4 0 4 3
Ponkesdes keagamaan
Posyandu
5 PT 0 5 1 5 Lain - lain  
Balita
Posyandu
      6 1      
Lansia
Klinik
  7 1  
Alternatif

Tempat
5 Sarana Olah 6  
4. Sarana Ibadah Pertemuan
Raga
Jenis
Jumla Tempat Olah Tempat
No Tempat No Jumlah No Jumlah
h Raga Pertemuan
Ibadah
Lap. Sepak
1 Masjid 1 1 0 1 Balai desa 1
Bola
Lap. Bola
2 Mushola 8 2 0 2 Balai Dukuh 1
Volley
Lap. Bulu
3 Gereja 0 3 0 3 Balai RW 1
Tangkis
4 Lain-Lain 0 4 Lain - lain 0 4 Balai RT 1
Pusat Kegiatan Keamanan
7 8 Industri   IV
Ekonomi &Transportasi
Jumla
No Jenis No Jenis Jumlah 1 Keamanan  
h
Pasar Fasilitas
1 0 1 Makanan 1 No Jumlah
Tradisional Keamanan

47
Pasar Pemadam
2 0 2 Pakaian 1 1 0
Swalayan Kebakaran
Toko
3 5 3 Sepatu 0 2 Pos Polisi 0
kelontong
4 Warung 10 4 Pigora 2 3 Poskamling 0
5 Lain – lain         4 Lain - lain 0

V VI Komunikasi   2 Transportasi  
Politik &
Pemerintahan
Ada/ Ada/
No Jenis No Fasilitas No Jenis Jumlah
Tidak Tidak
Struktur Angkutan
1 Ada 1 Radio Tidak 1 0
Organisasi Umum
PKK, Angkutan
2 Ada 2 TV Ada 2 106
LKMD, dll Pribadi
Kebijakan
3 Ada 3 Telepon/Hp Ada    
yankes  
4 Internet Ada
Koran/
5 Tidak
Majalah

     

 
VII Rekreasi VIII. Layanan Informasi  

Ada/ Layanan Ada/


No Fasilitas No
Tidak Informasi Tidak
Wisata
1 Tidak   1 Radio Tidak  
alam
2 Kolam Tidak   2 TV Ada  

48
renang
Taman
3 Tidak   3 Internet Ada  
Kota
Papan
4 Bioskop Tidak   4 Ada  
pengumuman
5 Lain – lain Tidak   5 Keliling Tidak  

49
3.3. Tahap Analisa Data

ANALISA DATA PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


MAHASISWA STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

NO DATA DATA OBYEKTIF MASALAH


SUBYEKTIF
1 Warga RT 04 Dsn.  Jumlah seluruh warga Ketidakefektifan
Banggle RT 04 Dsn. Banggle Pemeliharaan
mengatakan lebih Ds. Dapurkejambon Kesehatanpada
sering membakar adalah 60 jiwa / 20kk Warga RT 04 Dsn.
sampah di  Hampir seluruh warga Banggle Ds.
pekarangan atau di RT 04 Dsn. Banggle Dapurkejambon
kebun belakang mengelola sampah
rumah dengan cara dibakar
Warga RT 04 Dsn. yaitu sejumlah 18
Banggle rumah (90%)
mengatakan malas  Hampir separuh
untuk keluarga di RT 04 Dsn.
membersihkan Banggle memiliki
kandang, menguras rumah dengan ventilasi
bak mandi, dan < 20% sejumlah 7
tidak terbiasa cuci rumah (35%)
tangan pakai sabun  Hampir separuh
Warga RT 04 Dsn. keluarga di RT 04 Dsn.
Banggle Banggle yang
mengatakan mempunyai tempat
merokok di dalam penampungan air yang
rumah ada jentiknya sejumlah
Warga RT 04 Dsn. 9 rumah (45%)
Banggle  Sebagian kecil warga Rt

50
mengatakan malas 04 Dsn. Banggle
untuk berolahraga mempunyai kandang
ternak yang kotor yaitu
sejumlah 1 kandang
(5%)
 Sebagian kecil warga Rt
04 Dsn. Banggle tidak
melakukan CTPS yaitu
sebanyak 2 keluarga
(10%)
 Hampir separuh warga
Rt 04 Dsn. Banggle
merokok di dalam
rumah yaitu sebanyak 9
rumah (45%)
 Separuh warga Rt 04
Dsn. Banggle tidak
melakukan olahraga
yaitu sebanyak 10
keluarga (50%)
2 Remaja RT 04 Dsn.  Jumlah remaja di RT 04 Perilaku kesehatan
Banggle Dsn. Banggle Ds. cenderung beresiko
mengatakan Dapurkejambon adalah pada Remaja RT 04
merokok saat 5 orang. Dsn. Banggle
berkumpul dengan  Hampir separuhRemaja
temannya bahkan di RT 04 Dsn. Banggle
dalam rumah. melakukan kenakalan
Remaja RT 04 Dsn. remaja berupa rokok
Banggle sebesar 40% sebanyak 2
mengatakan orang
terkadang juga  Sebagian kecil Remaja
minum minuman RT 04 Dsn. Banggle

51
keras bersama sama melakukan kenakalan
Remaja RT 04 Dsn. remaja dengan minum
Banggle minuman keras dan
mengatakan juga mengikuti geng
mengikuti geng motor yaitu 1 orang
motor CB (20%)
3  Lansia di RT 04  Jumlah lansia di RT 04 Ketidakefektifan
Dsn. Banggle Dsn. Banggle Ds. Pemeliharaan
mengatakan malas Dapurkejambon adalah Kesehatan pada
mengikuti 7 orang. lansia di RT 04 Dsn.
posyandu lansia  Hampir separuh lansia Banggle Ds.
 Lansia di RT 04 di RT 04 Dsn Banggle Dapurkejambon
Dsn. Banggle tidak pernah mengikuti
mengatakan kalau posyandu lansia
sakit parah datang sebanyak 3 orang
ke fasilitas (42,86%)
pelayanan  Sebagian kecil lansia
kesehatan tapi dirt 02 dsn bangle tidak
kalau tidak sakit rutin mengikuti
tidak melakukan kegiatan posyandu
pemeriksaan rutin lansia sebanyak 1 orang
 Lansia di RT 04 (14,29)
Dsn. Banggle  Seluruh lansia dusun
mengatakan jarang bangle rt 4 tidak rutin
mengikuti kegiatan memanfaatkan
 Lansia di RT 04 pelayanan kesehatan
Dsn. Banggle sebanyak 71,43%
mengatakan lebih dengan jumlah 5 orang
suka jika di  Hampir seluruh lansia
datangi oleh di dusun bangle rt 4
petugas kesehatan tidak rutin mengikuti
dan mendapatkan kegiatan sosial

52
pemeriksaan gratis sebanyak 71,43%
dengan jumlah 5 orang

4 Ibu balita di RT 04  Jumlah balita di RT 04 Kesiapan


Dsn. Banggle Dsn. Banggle Ds. Meningkatkan
mengatakan ingin Dapurkejambon adalah Nutrisi pada balita di
meningkatkan nutrisi 5 orang. RT 04 Dsn. Banggle
untuk anaknya agar  Sebagian besar balita di Ds. Dapurkejambon
anaknya tidak RT 04 Dsn. Banggle
mengalami kurang mempunyai berat badan
gizi dan mudah sakit yang medium sebanyak
nantinya. 3 anak (60%)
Ibu balita di RT 04  Sebagian besar balita di
Dsn. Banggle RT 04 Dsn. Banggle
mengatakan rutin mengonsumsi ASI
mengikuti posyandu eksklusif sebanyak 3
setiap bulan untuk anak (60%)
melihat pertumbuhan  Hampir separuh balita
dan perkembangan di RT 04 Dsn. Banggle
anaknya sudah melakukan
Ibu balita di RT 04 imunisasi dasar secara
Dsn. Banggle lengkap yakni sebanyak
mengatakan mau 2 anak (40%)
melakukan imunisasi  Sebagian besar
dasar dengan masyarakat dusun
lengkap banggle rt.04 dengan
imunisasi dasar belum
lengkap sebesar 60.00%
dengan jumalah 3 orang
 Seluruh balita di RT 04
Dsn. Banggle mengikuti
kegiatan posyandu

53
secara rutin sebanyak 5
anak (100%)

 Seluruh balita dusun


banggle rt.04
mendapatkan
memberian vitamin A
secara rutin dengan
jumlah 5 anak (100%)
 Seluruh balita di RT 04
Dsn. Bangglediberikan
MPASI setelah usia 6
bulan sebanyak 100%
dengan jumlah 5

54
3.4. Tahap Penapisan Masalah

SELEKSI ( PENAPISAN )
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

KRITERIA PENAPISAN JUMLAH SKORE


MASALAH KESEHATAN /

Sesuai Dengan

ProgramRelevan Dengan
Tersedia sumber

Interest Komunitas
Pendidikan Kesehatan
Resiko Tinggi

Resiko Parah

Kemungkinan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Potensi Untuk

Diatasi
(He)
KOMUNITAS

Fasilitas

Sumber
Tempat
Waktu

Dana

Daya
Ketidakefektifan Pemeliharaan
Peran Perawat

Kesehatanpada Warga RT 04 Dsn. 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50


Banggle Ds. Dapurkejambon
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko pada remaja RT 04 Dsn. 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 47
Banggle Ds. Dapurkejambon
Ketidakefektifan Pemeliharaan
Kesehatan pada lansia RT 04 Dsn. 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 46
Banggle Ds. Dapurkejambon

55
Kesiapan Meningkatkan Nutrisi pada
balita RT 04 Dsn. Banggle Ds. 5 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 42
Dapurkejambon
KETERANGAN :
1= SANGAT RENDAH
2 = RENDAH
3 = SEDANG
4 = TINGGI
5= SANGAT TINGGI

56
PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH SKOR
1 Ketidakefektifan Pemeliharaan 50
Kesehatanpada Warga RT 04 Dsn. Banggle
Ds. Dapurkejambon
2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada 47
remaja RT 04 Dsn. Banggle Ds.
Dapurkejambon
3 Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan 46
pada lansia RT 04 Dsn. Banggle Ds.
Dapurkejambon
4 Kesiapan Meningkatkan Nutrisi pada balita 42
RT 04 Dsn. Banggle Ds. Dapurkejambon

57
BAB 4
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatanpada Warga RT 04 Dsn. Banggle


Ds. Dapurkejambon
2. Perilaku kesehatan cenderung beresikopada remaja RT 04 Dsn. Banggle Ds.
Dapurkejambon
3. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada lansia RT 04 Dsn. Banggle
Ds. Dapurkejambon
4. Kesiapan Meningkatkan Nutrisi pada balita RT 04 Dsn. Banggle Ds.
Dapurkejambon

58
BAB 5
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Masalah Evaluasi
Hari/
No Keperawatan Sasaran Tujuan Strategi Rencana Kegiatan Tempat
Tanggal Kriteria Standar
Komunitas
1 Ketidakefektif Masyarakat Setelah dilakukan Manajemen 25 Lingkun
an warga tindakan Lingkungan : November gan
Pemeliharaan Dusun keperawatan selama Komunitas –7 Warga
Kesehatanpada Banggle RT 2 minggu diharapkan Skrining  Lakukan Skrining Desember Dusun Psikomo 1. Masyarakat
Warga RT 04 04 Ds. masyarakat Dusun resiko kesehatan 2019 Banggle tor mengetahui
Dsn. Banggle Dapurkeja mampu memenuhi yang berasal dari RT 04 permasalahan
Ds. mbon kriteria: lingkungan Ds. kesehatan yang
Dapurkejambo Perilaku Promosi Dapurkej ada di
n Kesehatan ambon lingkungannya
 Menggunakan Health  Berikan edukasi Kognitif 2. masyarakat
perilaku yang Education tentang bahaya mampu
menghindari pembakaran mengenal
risiko (4) sampah bahaya
 Memonitor pembakaransam

59
lingkungan pah
terkait dengan Program  Lakukan program Psikomo 3. adanya
risiko (4) Aksi di komunitas tor kerjasama yang
 Melakukan untuk mengatasi baik antara
perilaku resiko yang sudah mahasiswa,
kesehatan secara diketahui dengan ketua RT dan
rutin (4) membuang masyarakat
sampah pada setempat terkait
TPA dengan
pembuangan
sampah di TPA.
Program  Ajak masyarakat Psikomo 4. adanya kegiatan
Aksi dalam tor anti membakar
mengembangkan sampah
program buang misalnya,
sampah di TPA masyarakat
demi keselamatan harus bersedia
dan kesehatan membuang
masyarakat sampah di TPA.

60
2 Perilaku Remaja Setelah dilakukan Health edu Pendidikan 25 Lingkun
cenderung dusun tindakan kesehatan 5510 November gan
berisiko pada banggle rt keperawatan selama  Targetkan –7 Warga Psikomo 1.Masyarakat
remaja RT 04 04 Desa 2 minggu diharapkan sasaran pada Desember Dusun tor mampu mengambil
Dsn. Banggle Dapur masyarakat Dusun kelompok 2019 Banggle manfaat dari
Ds. Kejambon mampu memenuhi bereseko tiggi RT 04 pendidikan
Dapurkejambo kriteria: dan rentang Ds. kesehatan yang
n kepercayaan usia yang akan Dapurkej telah ditargetkan
mengenai mendapat ambon
kesehatan :kontrol manfaat besar
yang diterima dari
 Menenrima pendidikan
tanggug kesehatan
jawab terkait  Hindari
dengan penggunaan
keputusan tekhnik dengan
kesehatan 3 menakut nakuti
 Usaha untuk sebagai strategi
mengumpulk untuk

61
an infomasi 3 memotivasi
 Kesediaan agar orang
memiliki merubah
keinginan perilaku
untuk hidup kesehatan
saat ini 4  Gunakan
berbagai
strategi dan
intervensi
utama dalam
program
pendidikan
 Tekankan
pentingnya Kognitif 2.Masyarakat dapat
pola makan menyadari
sehat,tidur,ber pentingnya pola
olahraga,dan makan
lain lain bagi sehat,tidur,berolahr
individu,kelua aga,dan lain lain

62
rga,dan bagi
kelompok individu,keluarga,d
yang an kelompok
meneladani
nilai dan Psikomo 3. Masyarakat
perilaku ini tor mampu
dari orang menerapkan pola
lain,terutama makan sehat,tidur,
anak anak dan
berolahragadalam
kehidupan sehari-
hari
3 Ketidakefektif Lansia Setelah dilakukan Peningkatan 25 Lingkun
an dusun tindakan kesadaran November gan
pemeliharaan banggle rt keperawatan selama kesehatan 5515 –7 Warga
kesehatan 04 Desa 2 minggu diharapkan  Berikan Desember Dusun Kognitif 1.Masyarakat dapat
pada lansia RT Dapur masyarakat Dusun informasi secara 2019 Banggle mengetahui
04 Dsn. Kejambon mampu memenuhi tertulis maupun RT 04 pentingnya
Banggle Ds. kriteria: lisan pada Ds. posyandu lansia

63
Dapurkejambo Pengetahuan: gaya pasien Dapurkej
n hidup sehat  Berikan ambon Psikomo 2.Masyarakat dapat
 Strategi pendidikan tor mengikuti kegiatan
mencegah kesehatan satu posyandu lansia
penyakit(3) persatu atau sesuai jadwal
 Pentingnya konseling jika setelah diberikan
skrining memungkinkan informasi tentang
pencegahan  Sediakan materi pentingnya
(3) informasi posyandu lansia
 Manfaat kesehatan
olahraga tertulis yang
teratur (3) mudah
 Pentingya dipahami
aktivitas
secara fisik
(3)

4 Kesiapan Balita Setelah dilakukan Konseling Nutrisi 25


meningkatkan dusun tindakan 5246 November

64
nutrisi pada banggle rt keperawatan selama  Kaji asupan –7
balita RT 04 04 Desa 2 minggu diharapkan makanan dan Desember
Dsn. Banggle Dapur masyarakat Dusun kebiasaan 2019
Ds. Kejambon mampu memenuhi makan pasien
Dapurkejambo kriteria:  Bantu orangtua Kognitif 1.Orang tua dapat
n Status Nutrisi klien untuk mempertimbangka
 Asupan gizi (5) mempertimbang n sesuai umur,
 Asupan kan faktor penyakit, dan
makanan (5) faktor seperti keuangan makanan
 Asupan energi umur,tahap yang akan di
(5) pertumbuhan dimakan

 Energi (5) dan

 Rasio berat perkembangan

badan?tinggi pengalaman

badan (5) makan


sebelumnya,ced
era,penyakit,dan
keuangan.
 Diskusikan Psikomo 2.Para orang tua

65
makanan yang tor dapat
disukai dan mendiskusikan
tidak disukai makanan disukai
dan tidak disukai
oleh anak maupun
keluarga sebelum
diberikan
Kognitif 3.Diharapkan
setelah
mendiskusikan
makanan disukai
dan tidak disukai
dapat
meningkatkan
nafsu makan

66
PLAN OF ACTION
N PENANGGUNG WAKTU TEMPAT
MASALAH RENCANA KEGIATAN DANA SUMBER
O JAWAB KEGIATAN KEGIATAN
1 Ketidakefektifan Health Education Ika Niken Wiji 1 Desember Rumah Rp. 60.000,- Mahasiswa
Pemeliharaan Lestari 2019 Warga
Kesehatan Dusun
Banggle RT
04
2 Kurangnya Health Education Bagas Try 5 Desember Rumah Rp.75.000,- Mahasiswa
pengetahuan Waloyo 2019 Warga
tentang bahaya Dusun
merokok dan Banggle RT
akibanya 04

3 Defisien Kesehatan Health Education Fawaidatul 29 Rumah Rp. 100.000,- Mahasiswa


Komunitas Khusnul K November Bapak RT
2019 Dusun
& Banggle RT
4 Desember 04
2019

67
4 Kesiapan Health Education Ainun Dyah 3 Desember Rumah Rp. 40.000,- Mahasiswa
Meningkatkan Pitaloka 2019 Bapak RT
Nutrisi Dusun
Banggle RT
04

68
BAB
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-lagkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Dan teori keperawatan dari Betty Neuman tepat digunakan untuk
pemberian asuhankeperawatan komunitas. Model health care system yang
dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah sebuah model yang
menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat
fleksibel, normal, serta resisten dengan sasaran pelayanannaya adalah
komunitas.

6.2 Saran
Dalam melakukan proses keperawatan akan berhasil jika dilakukan secara
kontinu dan terus menerus sampai keluarga mampu melakukan tindakan yang
sudah diajarkan secara mandiri.

69
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori


dan Praktik dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika

Jhonson, Marion., Meridean Maas. (2013). Nursing Outcomes Classification


(NOC). 5th edition. Jakarta : Mocomedia

McCloskey, Joanne C., Bullechek, Gloria M. 2013. Nursing Interventions


Classification (NIC). 6th edition. Jakarta : Mocomedia

Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat


Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

NANDA. (2018). Nursing Diagnoses: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta :


EGC

70
LAMPIRAN

1. Denah Wilayah
RT 04 Dusun Banggle Desa Dapurkejambon Kec. Jombang Kab. Jombang
2. Hasil Tabulasi

Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


NO JENIS KELAMIN JUMLAH PROSENTASE
1 Laki-Laki 31 51.67%
2 Perempuan 29 48.33%
TOTAL 60 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur
NO UMUR (dlm tahun) JUMLAH PROSENTASE
1 0-<5 5 8.33%
2 5-<13 4 6.67%
3 13-<18 5 8.33%
4 18-<45 18 30.00%
5 45-<60 21 35.00%
6 60-<90 7 11.67%
7 >90 0 0.00%
TOTAL 60 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dengan KK
NO HUBUNGAN DG KK JUMLAH PROSENTASE
1 Kepala Keluarga 20 33.33%
2 Anggota Keluarga 40 66.67%
TOTAL 60 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan
NO STATUS PERKAWINAN JUMLAH PROSENTASE
1 Kawin 32 53.33%
2 Tidak Kawin 23 38.33%
3 Janda/Duda 5 8.33%
TOTAL 60 100.00%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama


NO AGAMA JUMLAH PROSENTASE
1 Islam 57 95.00%
2 Kristen 3 5.00%
TOTAL 60 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
NO SUKU JUMLAH PROSENTASE
1 Jawa 60 100.00%
3 Lain-lain 0 0.00%
TOTAL 60 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
NO PENDIDIKAN JUMLAH PROSENTASE
1 TS 6 10.00%
2 TK 1 1.67%
3 SD 18 30.00%
4 SMP 7 11.67%
5 SMA 20 33.33%
6 PT 8 13.33%
7 Non-Formal 0 0.00%
TOTAL 60 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
NO PEKERJAAN JUMLAH PROSENTASE
1 PNS/TNI/POLRI 1 1.67%
2 Pegawai Swasta 7 11.67%
3 Wiraswasta 13 21.67%
4 Petani 5 8.33%
5 Sopir 1 1.67%
6 Pensiunan 1 1.67%
7 IRT 7 11.67%
8 Mekanik 2 3.33%
9 Buruh Pabrik 1 1.67%
10 Tidak Bekerja 22 36.67%
TOTAL 60 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (per KK)
NO Pendapatan (per KK) JUMLAH PROSENTASE
1 <1 jt 3 15.00%
2 1-<3 jt 12 60.00%
3 3 jt> 5 25.00%
TOTAL 20 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (per KK)
NO Pengeluaran (per KK) JUMLAH PROSENTASE
1 <1 jt 2 10.00%
2 1-<3 jt 14 70.00%
3 3 jt > 4 20.00%
TOTAL 20 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Penyakit
NO Penyakit 6 bln terakhir JUMLAH PROSENTASE
1 Hipertensi 4 6.67%
2 Gastritis 2 3.33%
3 Stroke 1 1.67%
4 Diabetes Mellitus 1 1.67%
5 Diabetes Mellitus + Hipertensi 2 3.33%
6 Hipotensi 1 1.67%
7 Faringitis 1 1.67%
8 HyperColesterolemia 1 1.67%
9 Sehat 47 78.33%
TOTAL 60 100.00%

Proporsi PUS Yang Menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang


dipakai
NO Jenis Kontrasepsi JUMLAH PROSENTASE
1 IUD 1 5.56%
2 Pil 13 72.22%
3 Suntik 3 16.67%
4 Tidak KB 1 5.56%
TOTAL 18 100.00%

Proporsi PUS Yang Menjadi Akseptor KB Berdasarkan Keluhan Penggunaan KB


NO Jenis Kontrasepsi JUMLAH PROSENTASE
1 Ya (BB naik) 1 5.56%
2 Tidak 17 94.44%
TOTAL 18 100.00%
Proporsi Buteki Berdasarkan Kelancaran ASI
NO Kelancara ASI JUMLAH PROSENTASE
1 Lancar 3 100.00%
2 Tidak 0 0.00%
TOTAL 3 100.00%
Proporsi Buteki Berdasarkan Keluhan
NO Keluhan JUMLAH PROSENTASE
1 Ada 0 0.00%
2 Tidak 3 100.00%
TOTAL 3 100.00%
Proporsi Balita Berdasarkan Berat Badan di KMS
NO Berat Badan JUMLAH PROSENTASE
1 High 1 20.00%
2 Medium 3 60.00%
3 Low 1 20.00%
TOTAL 5 100.00%

Proporsi Balita Berdasarkan ASI Eksklusif


NO ASI Eksklusif JUMLAH PROSENTASE
1 Ya 3 60.00%
2 Tidak 2 40.00%
TOTAL 5 100.00%

Proporsi Balita Berdasarkan Imunisasi Dasar


NO Imunisasi Dasar JUMLAH PROSENTASE
1 Lengkap 2 40.00%
2 Belum Lengkap 3 60.00%
3 Tidak Lengkap 0 0.00%
TOTAL 5 100.00%
Proporsi Balita Berdasarkan Rutinitas Posyandu
NO Rutinitas Posyandu JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 5 100.00%
2 Tidak Rutin 0 0.00%
3 Tidak Pernah 0 0.00%
TOTAL 5 100.00%
Proporsi Balita Berdasarkan Rutinitas Vitamin A
NO Rutinitas Vitamin A JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 5 100.00%
2 Tidak Rutin 0 0.00%
3 Tidak Pernah 0 0.00%
TOTAL 5 100.00%
Proporsi Balita Berdasarkan Penggunaan MPASI
NO Penggunaan MPASI JUMLAH PROSENTASE
1 < 6 Bulan 0 0.00%
2 > 6 Bulan 5 100.00%
TOTAL 5 100.00%

Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Gizi


NO Gizi JUMLAH PROSENTASE
1 High 1 25.00%
2 Medium 3 75.00%
3 Low 0 0.00%
TOTAL 4 100.00%

Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Imunisasi


NO Imunisasi Dasar JUMLAH PROSENTASE
1 Lengkap 4 100.00%
2 Tidak Lengkap 0 0.00%
TOTAL 4 100.00%
Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi
NO Kebiasaan Gosok Gigi JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 4 100.00%
2 Tidak Rutin 0 0.00%
3 Tidak Pernah 0 0.00%
TOTAL 4 100.00%
Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Keluhan Sakit Gigi
NO Keluhan Sakit Gigi JUMLAH PROSENTASE
1 Ada 0 0.00%
2 Tidak 4 100.00%
TOTAL 4 100.00%
Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Situasi Tidak Naik Kelas
NO Tidak Naik Kelas JUMLAH PROSENTASE
1 Pernah 0 0.00%
2 Tidak 4 100.00%
TOTAL 4 100.00%

Proporsi Remaja Berdasarkan Kenakalan Remaja


NO Kenakalan Remaja JUMLAH PROSENTASE
1 Rokok 2 40.00%
2 Rokok, Miras, Geng Motor 1 20.00%
3 Tidak 2 40.00%
TOTAL 5 100.00%
Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan dalam Organisasi
NO Aktif Organisasi JUMLAH PROSENTASE
1 Aktif 4 80.00%
2 Tidak 1 20.00%
TOTAL 5 100.00%
Proporsi Lansia Berdasarkan Kerutinan Posyandu Lansia
NO Kerutinan JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 3 42.86%
2 Tidak Rutin 1 14.29%
3 Tidak Pernah 3 42.86%
TOTAL 7 100.00%

Proporsi Lansia Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

NO Pemafaatan Yankes JUMLAH PROSENTASE


1 Rutin 2 28.57%
2 Tidak Rutin 5 71.43%
3 Tidak Pernah 0 0.00%
TOTAL 7 100.00%

Proporsi Lansia Berdasarkan Keaktifan Kegiatan Sosial

NO Pemafaatan Yankes JUMLAH PROSENTASE


1 Rutin 2 28.57%
2 Tidak Rutin 5 71.43%
3 Tidak Pernah 0 0.00%
TOTAL 7 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

NO Status Rumah JUMLAH PROSENTASE


1 Sendiri 19 95.00%
2 Sewa 1 5.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

NO Jenis Rumah JUMLAH PROSENTASE


1 Permanen 18 90.00%
2 Semi Permanen 2 10.00%
3 Tidak Permanen 0 0.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Keadaan Lantai

NO Lantai JUMLAH PROSENTASE


1 Keramik 14 70.00%
2 Tidak Keramik 6 30.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Ventilasi

NO Ventilasi JUMLAH PROSENTASE


1 < 20% 7 35.00%
2 > 20% 13 65.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah

NO Luas Rumah JUMLAH PROSENTASE


1 < 8 m2 / orang 16 80.00%
2 > 8 m2 / orang 4 20.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

NO Sumber Air Bersih JUMLAH PROSENTASE


1 Sumur 20 100.00%
2 Sungai 0 0.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

NO Sumber Air Minum JUMLAH PROSENTASE


1 Air Masak 16 80.00%
2 Air Mineral 4 20.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

NO Jenis Jamban JUMLAH PROSENTASE


1 Leher Angsa 20 100.00%
2 Cemplung 0 0.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

NO Tempat BAB JUMLAH PROSENTASE


1 WC 20 100.00%
2 Sungai 0 0.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Keberadaan Jentik

NO Jentik JUMLAH PROSENTASE


1 Ada 9 45.00%
2 Tidak Ada 11 55.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengelolaan Sampah


NO Sampah JUMLAH PROSENTASE
1 Dibakar 18 90.00%
2 TPA 2 10.00%
TOTAL 20 100.00%
Proporsi Keluarga Berdasarkan Saluran Limbah

NO Saluran Limbah JUMLAH PROSENTASE


1 Got 20 100.00%
2 Sungai 0 0.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Binatang yang Ada

NO Binatang JUMLAH PROSENTASE


1 Piaraan 10 50.00%
2 Serangga 10 50.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

NO Kandang Ternak JUMLAH PROSENTASE


1 Bersih 8 40.00%
2 Kotor 1 5.00%
3 Tidak Ada 11 55.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

NO Fayankes JUMLAH PROSENTASE


1 RS 1 5.00%
2 PKM 9 45.00%
3 Klinik 8 40.00%
4 RS+Klinik 1 5.00%
5 Apotek 1 5.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

NO Jamkes JUMLAH PROSENTASE


1 BPJS 15 75.00%
2 Mandiri 3 15.00%
3 Tidak Punya 2 10.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS

NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE


1 YA 18 90.00%
2 Tidak 2 10.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Lauk Tiap Hari

NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE


1 Ya 20 100.00%
2 Tidak 0 0.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Sayur & Buah Tiap Hari

NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE


1 Ya 20 100.00%
2 Tidak 0 0.00%
TOTAL 20 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Merokok Dalam Rumah


NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE
1 Ya 9 45.00%
2 Tidak 11 55.00%
TOTAL 20 100.00%
Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Olahraga
NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE
1 Ya 10 50.00%
2 Tidak 10 50.00%
TOTAL 20 100.00%
3. LAPORAN SETIAP KEGIATAN
PENYULUHAN TENTANG DIABETES MELLITUS DI RT 04 DSN. BANGGLE
DS. DAPURKEJAMBON

TOPIK : Diabetes Milletus


SASARAN : Lansia di Dusun Banggle Rt.04 Rw.06
HARI/ TANGGAL : Jum’at, 29 November 2019
WAKTU : 30 menit
TEMPAT : Rumah Ny. R di Dusun Banggle Rt.04 Rw.06
PERTEMUAN KE- : 1
PENYULUH :
A. Pemateri : Amanda Novita I N
B. Moderator : Fawaidatul Khusnul K
C. Fasilitator : 1. Dita Putri C
2. Hanifa Eka Oktavia
3. Putro Setyo Bekti
4. Dinda Pinatul
5. Fitri Hidayatul A
D. Observer : 1. Ainun Dyah P
2. Anita Dyah S
3. Bagas Try W
4. Ika Ayu T
5. Devi Amalia
6. Ika Niken W

A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan lansia dapat mengetahui
tentang perawatan dengan Diabetes Milletus.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu :
1. Mengetahui pengertian dari Diabetes Milletus
2. Mengetahui penyebab dari Diabetes Milletus
3. Mengetahui tanda dan gejala terkena Diabetes Mellitus
4. Mengetahui pengobatan dan pencegahan dari Diabetes Milletus
5. Mengetahui diit yang benar pada penderita Diabetes Milletus

B. POKOK BAHASAN
Tentang Diabetes Milletus

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian Deabetes Milletus
2. Penyebab terjadinya Diabetes Milletus
3. Tanda dan gejala terkena Diabetes Milletus.
4. Cara Pencegahan dan Pengobatan Diabetes Milletus
5. Diit pada penderita Diabetes Milletus

D. KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP KEGIATAN MEDIA/


KEGIATAN PENYULUH METODE
KEGIATAN PESERTA ALAT
1. Memberi salam 1. Menjawab salam Pemaparan Leaflet
PENDAHULU
terapeutik 2. Mendengarkan materi
AN
2. Menjelaskan tujuan dengan baik
3. Kontrak waktu 3. Menyetujui dan
( 5 menit)
Mendengarkan
dengan baik

PENYAJIAN 1. Pengertian 1. Mendengarkan Pemaparan Leaflet


Deabetes Milletus dengan baik materi
( 20 menit) 2. Penyebab 2. Mendengarkan
terjadinya Diabetes dengan baik
Milletus. 3. Mendengarkan
3. Tanda dan dengan baik
gejala terkena Diabetes 4. Mendengarkan
Milletus. dengan baik
4. Cara 5. Mendengarkan
Pencegahan dan dengan baik
Pengobatan Diabetes 6. Bertanya
Milletus.
5. Diit pada
penderita Diabetes
Milletus.
6. Memberikan
kesempatan peserta
bertanya

PENUTUP 1. Bertanya. 1. Menjawab Pemaparan Leaflet


2. Menjelaskan 2. Mendengarkan materi
( 5 menit) kembali hal – hal yang dengan baik.
kurang di mengerti. 3. Menjawab salam
3. Salam
terapeutik.
E. PENGATURAN TEMPAT

Ket : : peserta
: observer
: pemateri
: moderator
: Fasilitator
F. EVALUASI
1. Struktur
a. Semua peserta hadiri/ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyuluhan dilakukan di rumah Ny.M
c. Tempat penyuluhan nyaman dan mendukung
d. Kesiapan materi penyaji/pemateri
2. Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan
d. Pemateri menjawab pertanyaan dengan benar
3. Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan pengertian diabetes miletus
b. Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala dari diabetes milletus
c. Peserta mampu menyebutkan penyebab dari diabetes milletus
d. Peserta mampu menyebutkan cara mencegah dan mengobati diabetes milletus
e. Peserta mampu dan mengerti apa saja makanan yang boleh di makan dan tidak
boleh di makan
f. Peserta mampu dan mengerti pola makan yang benar untuk penderita diabetes
milletus
G. REFERENSI
Kharroubi,A. Darwish H. (2015). Diabetes milletus : the epidemic of the century. World J
diabetes. 6(6), pp.850-867.
Ramachandran, A.(2014). Know The Signs and Symptoms of Diabetes. Indian J Med
Res. 140(5),pp. 579-581.
NIH (2016). National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. What is
diabetes?.

Lampiran materi
1) Pengertian Diabetes Milletus
DM adalah penyakit gangguan metabolisme gula yang ditandai dengan gejala awal
sering minum, sering kencing, sering makan/lapar, dan berat badan yang menurun tanpa
sebab yang jelas. Gejala lanjutan adalah cepat lelah, badan sakit semua, kesemutan, mata
kabur, gangguan ginjal, jantung, pembuluh darah dan impotensi.
2) Penyebab DM
1. Faktor genetik
2. Faktor usia
3. Resistensi insulin
4. Banyak makan gula
5. Malas gerak
6. Kelebihan berat badan
7. Dehidrasi
8. Kebanyakan makan makanan asin
3) Tanda dan gejala
1. Mudah haus
2. Mudah lapar
3. Sering kencing
4. Berat badan turun drastis
5. Hasil pemeriksaan gula darah acak >200mg/dl atau gula darah puasa >120mg/dl.
4) Bagaimana pengobatan DM ?
Diabetes millletus adalah penyakit seumur hidup namun dapat dikontrol sehingga
tidak menyebabkan penderita sakit dan komplikasi.
Pentalogi pengobatan DM secara berurutan adalah sebagai berikut:
1. Pengaturan makan (diit)
2. Latihan jasmani (olahraga)
3. Obat-obatan (obat minum & suntik )
4. Paham tentang penyakit dm (penyuluhan)
5) Bagaimana pemantauan DM
1. Rutin periksa dan konsultasi dengan dokter
2. Pemeriksaan laboraturium secara rutin 1 bulan 1x
6) Bagaiamana pencegahan DM?
• Mengurangi porsi makan
• Olahraga
• Menurunkan berat badan
• sarapan sangat penting
• Hindari makanan berlemak
• Hindari minuman manis
7) Makanan yang boleh dimakan bagi penderita DM
 Makanan karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, ubi panggang, oatmeal, roti,
dan sereal dari biji-bijian utuh.
 Daging tanpa lemak atau ayam tanpa kulit.
 Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang, atau
dikonsumsi mentah. Sayuran yang baik dikonsumsi untuk penderita diabetes di
antaranya adalah brokoli dan bayam.
 Buah-buahan segar
 Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang dikukus,
dimasak untuk sup, atau ditumis.
 Popcorn tawar.
 Produk olahan susu rendah lemak, seperti yoghurt dan telur
 Berbagai jenis ikan, seperti tuna, salmon, sarden dan makarel. Namun, hindari
ikan dengan kadar merkuri tinggi, misalnya ikan tongkol.
PENYULUHAN TENTANG BAHAYA PEMBAKARAN SAMPAH DI
BALAI DESA DAPURKEJAMBON
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SAMPAH

TOPIK : Sampah
SASARAN : Warga Ds. Dapur Kejambon
HARI/ TANGGAL : 1 Desember 2019
WAKTU : Pkl 08.00 WIB
TEMPAT : Balai Desa Dapur Kejambon
PERTEMUAN KE- : 1
PENYULUH :
E. Pemateri : Devy Amalia P
F. Moderator : Ika Niken W.L
G. Fasilitator : 1. Dita Putri C
2. Hanifa Eka Oktavia
3. Ainun Dyah P
4. Dinda Pinatul
5. Anita Dyah S
H. Observer : 1. Putro Setyo Bekti
2. Fitri Hidayatul A
3. Bagas Try W
4. Ika Ayu T
5. Fawaidatul
6. Amanda Novita
A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan warga mampu
memahami konsep pembuangan sampah
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan warga mampu :
1. Menjelaskan pengertian pembuangan sumpah
2. Mengetahui jenis sampah dan sumber sampah
3. Menyebutkan pembuangan sampah
4. Menyebutkan dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan
5. Menyebutkan dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah
6. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuangan
sampah
7. Menyebutkan beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan
tidak benar

B. POKOK BAHASAN
Kesehatan lingkungan

C. SUB POKOK BAHASAN


Perilaku membuang sampah yang benar

D. KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN METOD MEDIA/


KEGIATAN PENYULUH PESERTA E ALAT
Pembukaan : 4. Menjawab salam Pemapara Leaflet
PENDAHULU 1. Mengucapkan salam 5. Mendengarkan n materi
AN 2. Menjelaskan nama dengan baik
dan akademik 6. Menyetujui dan
(5 menit) 3. Menjelaskan tujuan Mendengarkan
pendidikan kesehatan dengan baik
4. Menyebutkan materi
yang dibrikan
5. Menanyakan kesiapan
peserta
PENYAJIAN Penyampaian materi : 7. Mendengarkan Ceramah Leaflet
1. Menjelaskan tentang dengan baik
(20 menit) pengertian sampah 8. Mendengarkan Tanya
2. Menjelaskan tentang dengan baik jawab
jenis-jenis sampah 9. Mendengarkan
3. Menjelaskan tentang dengan baik
bahaya sampah yang 10. Mendengarkan
benar dengan baik
4. Menjelaskan tentang 11. Mendengarkan
manfaat perilaku dengan baik
membuang sampah 12. Bertanya
yang benar
5. Memberikan
kesempatan audiens
bertanya
PENUTUP 4. Bertanya. 4. Menjawab Tanya Leaflet
5. Menjelaskan 5. Mendengarkan Jawab
(5 menit) kembali hal – hal dengan baik.
yang kurang di 6. Menjawab salam
mengerti.
6. Salam
terapeutik.
E. PENGATURAN TEMPAT

Ket : : peserta

: observer

: pemateri

: moderator

: Fasilitator

F. EVALUASI
1. Struktur
 Warga yang datang ditempat penyuluhan
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan
2. Proses
 Antusias Masyarakat Terhadap Materi Penyuluhan
 Masyarakat Konsentrasi Mendengarkan Penyuluhan
 Masyarakat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar
3. Hasil
 Menyebutkan jenis-jenis sampah
 Menjelaskan apa pengertian dari Sampah
 Menjelaskan apa yang harus dilakukan pada sampah agar tidak
bertumpuk
  Mengetahui Manfaat sampah jika di olah
 Mengetahui pengaruh buruk jika tidak di olah
   Mau mengelola sampah yang di hasilkanya sendiri
 Mau menerapkanya di kehidupan sehari-hari
G. REFERENSI
doktersehat.com
hellosehat.com
alodokter.com
acamdemia.edu

Lampiran materi

Pembakaran sampah merupakan kegiatan yang dideteksi mempunyai


peranan besar dalam pencemaran udara. Proses pembakaran sampah
walaupun skalanya kecil sangat berperan dalam menambah jumlah zat
pencemar di udara terutama debu dan hidrokarbon. Hal penting yang perlu
diperhitungkan dalam emisi pencemaran udara oleh sampah adalah emisi
particulat akibat proses pembakaran, sedangkan emisi dari proses
dekomposisi yang perlu diperhatikan adalah emisi HC dalam bentuk gas
methane. zat atau gas polutan ini, tidak hanya berbahaya bagi lingkungan
tetapi juga berbahaya langsung terhadap manusia. Polutan yang dihasilkan
akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan kesehatan,
pemicu kanker (karsinogenik).

Pembakaran sampah merupakan kegiatan yang dideteksi mempunyai


peranan besar dalam pencemaran udara. Proses pembakaran sampah
walaupun skalanya kecil sangat berperan dalam menambah jumlah zat
pencemar di udara terutama debu dan hidrokarbon.
Hal penting yang perlu diperhitungkan dalam emisi pencemaran udara
oleh sampah adalah emisi particulat akibat proses pembakaran, sedangkan
emisi dari proses dekomposisi yang perlu diperhatikan adalah emisi HC
dalam bentuk gas methane. zat atau gas polutan ini, tidak hanya berbahaya
bagi lingkungan tetapi juga berbahaya langsung terhadap manusia. Polutan
yang dihasilkan akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan
kesehatan, pemicu kanker (karsinogenik).

Kita sebagai manusia sering kali lupa dengan apa yang ada di sekitar
kita, di dalam sebuah perumahan pun sering kali ada orang yang membakar
sampah dengan alasan untuk mengusir nyamuk . tetapi mereka tidak
mengetahui dampak yang parah dan sampai mengakibatkan penyakit yang
berkelajuntan. Dengan membakar sampah sistem pernafasan kita jadi
terganggu oleh asap yang sangat tebal dan menggangu keseharian kita
untuk beraktifitas. Satu hal yang mereka tidak mengetahui dampak dari
pembakaran sampah .

Dampak dari asap pembakaran sampah ini memang tidak terlihat


langsung (kecuali berasa sesak karena kepulan asapnya yang tebal) &
memang dampak yang harus kita waspadai adalah dampak jangka
panjangnya.

Berikut beberapa dampak dari asap pembakaran sampah terhadap lingkungan


dan kesehatan :

1. Disinyalir dapat menyebabkan kematian meski pada konsentrasi yang


sangat rendah (1/1.000.000 gr)
2. Kerusakan sistem imun pada manusia
3. Dapat menimbulkan penyakit chloracnem (tampak seperti
jerawat yang sangat besar, merah, timbul dan banyak, kanker
4. Pada ibu hamil dapat menimbulkan efek terhadap reproduksi
atau perkembangan seperti keguguran, kemandulan, dan
kelainan bawaan saat lahir
Buat kita semua yang peduli akan lingkungan dan kesehatan maka
waspadailah hal ini. Kita dapat mengantisipasi atau meminimalisasi hal
tersebut dengan tidak membakar sampah plastik, sampah kertas atau
sampah pertanian dimana saja (ideal= jauh dari pemukiman & terisolasi),
hindari paparan asap pembakaran sampah (apabila anda sudah terlanjur
berada dilingkungan yang potensi menghirup asap pembakaran sampahnya
cukup intensif atau kuat maka anda dianjurkan untuk intensif juga dalam
memeriksakan diri anda ke pusat pelayanan kesehatan).

Jangan rusak yang sempurna dengan hanya membakar sampah yang


hanya beralasan untuk mengusir nyamuk. Sungguh sangat disayangkan
jika paru-paru anda rusak dengan selalu menghisap asap yang sangat
berbahaya.

Apa artinya hal ini di kehidupan nyata? Apakah hal ini mempengaruhi
tubuh kita? apakah partikel beracun yang dilepaskan melalui pembakaran
sampah dapat benar benar menyebabkan kerusakan pada paru paru, system
saraf, ginjal dan liver yang mengancam kehidupan?

Racun dari pembakaran sampah dapat menyebabkan penyakit kronis


seperti bronchitis, emphysema dan kanker.

Pada orang dewasa, akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk
menunjukan efek bahaya racun ini, anak anak beresiko lebih besar karena
ukurang tubuh mereka lebih kecil, yang artinya mereka dapat menyerap
racun dengan dosis yang lebih tinggi pada setiap nafas yang mereka hirup.

Polutan yang disebabkan dari pembakaran sampah dapat juga


dihubungkan dengan penyakit jantung dan gangguan saluran pernafasan,
kerusakan ginjal dan hati, bronchitis, asma, serangan jantung dan juga
kerusakan otak.

Kita yang mengetahui tentang bahaya dari pembakaran sampah, harus


mencari jalan terbaik untuk menginformasikan kepada publik, jangan
dibiarkan informasi tentang bahaya yang mengancam kesehatan ini
mengendap di kegelapan. Jika anda melihat seseorang yang membakar
sampah, sampaikan informasi ini. Jangan hanya menggerutu dan berlalu.
BAGAIMANA CARA MENGATASI MASALAH INI?

Masalah lingkungan sebenarnya bukanlah masalah yang kompleks


kalau kita mau memperhatikannya semenjak dini.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas lingkungan kita ada


beberapa jalan yang perlu kita jalankan semua secara simultan. Yaitu
melalui: Jalur Pendidikan, Undang undangan, dan Teknologi.

1. TEKNOLOGI
 Disediakan tempat tempat sampah dengan kotak yang terpisah pisah
untuk bahan kertas, plastik, aluminium, dan sampah makanan.
 Diperbanyaknya tanda tanda serta simbol simbol diberbagai tempat
keramaian agar supaya masyarakat menyayangi lingkungannya.
 Dilakukan pencatatan rutin dibanyak lokasi setiap tahunnya, misalnya
pencatatan kadar asap atau debu dan zat zat lainnya diudara (biasanya
PM10 atau PM2.5, CO2, SO2, NOx, Timah Hitam/timbal/lead). Nanti
akan terlihat setelah beberapa tahun akan ada penurunan yang berarti
bahwa program pembersihan lingkungan berhasil.
 Ada pencatatan rutin dari tahun ketahun mengenai jumlah penduduk
yang terserang sakit pernafasan. Apakah jumlah penduduk yang
terserang sakit pernafasan berkurang setiap tahunnya atau bertambah.
Dari sini kita bisa melihat apakah program penurunan polusi udara
berhasil atau tidak.

2. PENDIDIKAN
Penyuluhan kepada masyarakat mengenai jangan membuang sampah
sembarangan dan jangan membakar sampah sembarangan, pendidikan
masalah lingkungan kepada anak anak disekolah serta usaha lainnya.
3. UNDANG-UNDANG
Berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 1997, Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No. 13 tahun 1997, dan Peraturan Pemerintah No.
41 tahun 1999, kita telah mempunyai batasan Baku Mutu Udara
Ambien dan Baku Mutu Udara Emisi. Di dalam hal ini baku mutu
udara emisi tidak harus selalu diterapkan kepada industri saja, tetapi
bisa juga diterapkan kepada industri rumah tangga. Apabila sebuah
rumah tangga memproduksi polusi dalam jumlah yang kelihatan kecil
padahal cukup berarti, maka untuk ribuan rumah tangga akan
menimbulkan polusi yang cukup berarti bagi lingkungan rumah tangga.

Beberapa kiat sederhana yang bisa membantu mengurangi jumlah sampah


tanpa harus membakarnya.

1. Hindari pemborosan.
Semakin banyak produk rumah tangga yang Anda beli, semakin
banyak pula sampah yang akan ditimbulkan. Maka itu, beli bahan
makanan atau produk rumah tangga secukupnya dan pilih produk
dengan kemasan yang paling simpel.

2. Penggunaan kembali.
Contohnya adalah mengubah kaleng bekas menjadi pot tanaman
atau celengan, baju bekas menjadi lap atau keset, dan sebagainya.

3. Daur ulang.
Gunakan barang-barang bekas yang masih bisa digunakan dan daur
ulang menjadi barang-barang baru yang ekonomis dan bermanfaat.
Misalnya membuat keranjang dari kumpulan bungkus kopi, sampah
koran menjadi kertas daur ulang, dan sebagainya.

4. Jadikan pupuk kompos.


Ketimbang membakarnya, jadikan sisa-sisa bahan makanan dan
daun-daunan menjadi pupuk kompos untuk tanaman Anda.

5. Membuang sampah dengan benar.


PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI DI RT 04 DSN. BANGGLE DS.
DAPURKEJAMBON
TOPIK : Hipertensi
SASARAN : Warga Dusun Banggle Rt.04 Rw.06
HARI/ TANGGAL : Rabu, 04 Desember 2019
WAKTU : 30 menit
TEMPAT : Rumah Tn.W Dusun Banggle Rt.04 Rw.06
PERTEMUAN KE- : 1
PENYULUH :
I. Pemateri : Bagas Try W
J. Moderator : Fitri Hidayatul A
K. Fasilitator : 1. Devi Amalia
2. Ika Niken W
3. Putro Setyo Bekti
4 Amanda Novita I.
5. Fawaidatul Khusnul Khatimah
L. Observer : 1. Ainun Dyah P
2. Anita Dyah S
3. Dinda Pinatul
4. Ika Ayu T
5. Dita Putri C
6. Hanifa Eka Oktavia

A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Ny.M dapat
mengetahui tentang perawatan dengan Hipertensi.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu :
1. Mengetahui pengertian dari Hipertensi
2. Mengetahui penyebab dari Hipertensi
3. Mengetahui tanda dan gejala terkena Hipertensi
4. Mengetahui pengobatan dan pencegahan dari Hipertensi
5. Mengetahui diit yang benar pada penderita Hipertensi

B. POKOK BAHASAN
Tentang Hipertensi
C. SUB POKOK BAHASAN
6. Pengertian Hipertensi
7. Penyebab terjadinya Hipertensi
8. Tanda dan gejala terkena Hipertensi
9. Cara Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi
10. Diit pada penderita Hipertensi

D. KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN MEDIA/


METODE
KEGIATAN PENYULUH PESERTA ALAT
PENDAHULU 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Pemaparan Leaflet
AN terapeutik 2. Mendengarkan materi,
2. Menjelaskan dengan baik diskusi
( 5 menit) tujuan 3. Menyetujui dan
3. Kontrak waktu Mendengarkan
dengan baik
PENYAJIAN 1. Pengerti 1. Mendengarkan Pemaparan Leaflet
an Hipertensi dengan baik materi,
( 20 menit) 2. Penyeba 2. Mendengarkan diskusi
b terjadinya dengan baik
Hipertensi. 3. Mendengarkan
3. Tanda dengan baik
dan gejala 4. Mendengarkan
terkena dengan baik
Hipertensi 5. Mendengarkan
4. Cara dengan baik
Pencegahan dan 6. Bertanya
Pengobatan
Hipertensi
5. Diit
pada penderita
Hipertensi.
6. Member
ikan
kesempatan
peserta bertanya

PENUTUP 1. Bertany 1. Menjawab Pemaparan Leaflet


a. 2. Mendengarkan materi,
( 5 menit) 2. Menjela dengan baik. diskusi
skan kembali 3. Menjawab salam
hal – hal yang
kurang di
mengerti.
3. Salam
terapeutik.

E. PENGATURAN TEMPAT
Ket : : peserta
: observer
: pemateri
: moderator
: Fasilitator

F. EVALUASI
1. Struktur
a. Semua peserta hadiri/ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyuluhan dilakukan di rumah Tn. W
c. Tempat penyuluhan nyaman dan mendukung
d. Kesiapan materi penyaji/pemateri

2. Proses
a. Anggota keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Anggota keluarga mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Anggota keluarga mengajukan pertanyaan
d. Anggota keluarga menjawab pertanyaan dengan benar
3. Hasil
a. Anggota keluarga mampu menyebutkan pengertian Hipertensi
b. Anggota keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala dari
Hipertensi
c. Anggota keluarga mampu menyebutkan penyebab dari Hipertensi
d. Anggota keluarga mampu menyebutkan cara mencegah dan
mengobati Hipertensi
e. Anggota keluarga mampu dan mengerti apa saja makanan yang
boleh di makan dan tidak boleh di makan
f. Anggota keluarga mampu dan mengerti pola makan yang benar
untuk penderita Hipertensi

Lampiran materi
Hipertensi
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik – diastolic yang tidak normal.
Batas sistolik 140-190 mmhg dan diastolic 90-95 mmhg yang merupakan garis
batas hipertensi. (silvia. Price.2000).
Penyebab hipertensi :
1) Tidak diketahui
a. keluarga dengan riwayat hipertensi
b. pemasukan sodium yang berlebih
c. konsumsi kalori yang berlebih
d. kurangi aktifitas fisik
e. pemasukan alcohol yang berlebih
f. kurangnya potasium
2) Di ketahui
a. Penyakit parenkim dan vaskuler pada ginjal
b. Primary aldosteron
c. Chusing sindrome
d. Tumor otak
e. Encephalitis
f. Kehamilan obat-obatan tertentu : missal, estrogen, glukokortikoid.
g. Merokok
h. Gangguan psikiatrik
Tanda dan gejala
a) Pusing,sakit kepala
b) Gampang lelah
c) Mual
d) Dehidrasi
e) Sesak nafas
f) Epitaksis
g) Pandangan kabur
Komplikasi
1. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan
kolestrol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan
pandangan kabur.
2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama
dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit
dan bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.
3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebih dan bisa menyebabkan sakit
pada ginjal.
4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O 2 berkurang
bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke).
Pencegahan penyakit hipertensi
1. Cek kesehatan rutin
2. Enyah asap rokok
3. Diet seimbang
4. Olahraga
5. Istirahat cukup
6. Kelola stress
makanan yang di perbolehkan
Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam seperti :
a. Beras, ketan, ubi, mie tawar, meizena, terigu, gula pasir.
b. Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti : kacang hijau, kacang
merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu, oncom.
c. Minyak goring, margarine tanpa garam.
d. Semua sayuran tanpa garam
e. Semua bumbu-bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam
dapur.
Makanan yang tidak diperbolehkan
Semua makanan yang di beri garam natrium pada pengolahan seperti :
a. Roti, biscuit, kraker, dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur
dan atau soda.
b. Jeroan, dendeng, abon,corned beaf, daging asap, ikan asin,telur
pindang, sarden,ebi, udang kering, telur asin, telur pindang.
c. Keju, keju kacang tanah.
d. Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur
e. Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap magi,terasi, saos tomat,
petis,tauco.
4. FOTO DOKUMENTASI
A. Pembukaan di Desa Dapurkejambon

B. Penyuluhan tentang Diabetes Mellitus di RT 04 Dsn. Banggle Ds.


Dapurkejambon
C. Senam di Desa Dapurkejambon
D. Penyuluhan tentang Bahaya Pembakaran Sampah di Balai Desa
Dapurkejambon
E. Program aksi pembuangan sampah di TPA
F. Penyuluhan tentang Hipertensi di RT 04 Dsn. Banggle Ds.
Dapurkejambon

Anda mungkin juga menyukai