2007 07 Pelaporan
2007 07 Pelaporan
JEMBATAN
PEKERJAAN
(SUPERVISION ENGINEER OF BRIDGE
CONSTRUCTION)
MODUL
SEBC – 07 : PELAPORAN
2007
MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1
SEBC-07: Pelaporan
KATA PENGANTAR
Laporan merupakan unsur yang penting untuk mengetahui informasi tingkat kemajuan
pelaksanaan yang diperlukan baik oleh pengelola proyek maupun atasannya dalam
rangka pengendalian proyek.
Modul ini disusun berdasarkan dokumen kontrak yang selama ini dipakai oleh proyek-
proyek pemerintah terutama proyek di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga,
Departemen Pekerjaan Umum.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan para pengawas pekerjaan jembatan dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai ketentuan-ketentuan dokumen
kontrak sehingga dapat melakukan tugas pengawasannya secara profesional sesuai
ketentuan dokumen kontrak dan mewujudkan sasaran proyek secara tepat mutu,
tepat waktu , dan tepat biaya.
LEMBAR TUJUAN
NOMOR : SEBC – 07
TUJUAN PELATIHAN :
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1. PENGERTIAN ........................................................................ I-1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................. I-1
1.3. SYARAT PENYUSUNAN LAPORAN .......................................... I-2
1.4. MANFAAT DAN KONSEKUENSI ................................................ I-3
1.5. FUNGSI DAN SYARAT LAPORAN ............................................. I-3
1.5.1. Fungsi Laporan ................................................................ I-3
1.5.2. Syarat Laporan ................................................................ I-4
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
HAND OUT
DAFTAR MODUL
7 SEBC – 07 Pelaporan
8 SEBC – 08 Serah Terima Pekerjaan
PANDUAN INSTRUKTUR
A. BATASAN
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Waktu = 30 menit
3. Ceramah Bab III Laporan Mengikuti ceramah dengan tekun dan OHT
Pengawasan memperhatikan hal-hal penting yang
Laporan yang dihasilkan perlu di catat
Lingkup Kegiatan Pengawasan Mengajukan pertanyaan apabila
Sasaran dalam Pengawasan kurang jelas atau sangat berbeda
Laporan Direksi Teknis dengan fakta dilapangan dan atau
Laporan Akhir Proyek pengalaman
Waktu = 60 menit
4. Ceramah Bab IV Waktu Laporan Mengikuti ceramah dengan tekun dan OHT
Tepat Waktu memperhatikan hal-hal penting yang
Tepat Pengiriman perlu di catat
Mengajukan pertanyaan apabila
Waktu = 30 menit kurang jelas atau sangat berbeda
dengan fakta dilapangan dan atau
pengalaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN
Laporan untuk memberi keterangan terdiri dari laporan berkala dan laporan khusus.
Laporan berkala memuat keterangan yang bersifat rutin dan bentuk serta
susunannya biasanya telah ditentukan. Namun jika belum ditentukan, terlebih dahulu
diidentifikasi pokok-pokok masalah yang perlu dimasukkan, seperti tentang
personalia, peralatan, bahan, keuangan, kelancaran pekerjaan, volume pekerjaan,
waktu pelaksanaan dan permasalahan lainnya. Laporan khusus dibuat untuk
menyampaikan suatu kejadian atau keadaan yang khusus, seperti kejadian
keterlambatan pelaksanaan proyek, kejadian kegagalan pekerjaan konstruksi,
bencana alam dan permasalahan khusus lain di luar hal yang bersifat rutin.
Penekanan diberikan pada apa, bagaimana, siapa, kapan,, dan di mana termasuk
perincian kegiatannya.
Laporan untuk menyarankan suatu langkah atau tindakan berisi langkah atau
tinadakan yang harus diperbuat penerima laporan termasuk alsannya, manfaat yang
akan diperoleh, serta hal-hal lain yang terkait misalnya waktu, uang, alat, tenaga dan
alat. Dalam laporan jenis ini juga perlu dimuat resiko yang harus dihadapi apbila saran
tersebut ditolak atau diterima.
Laporan untuk merekam kegiatan terbagi dalam laporan kemajuan dan laporan
akhir.Laporan kemajuan dapat berupa laporan berkala maupun setiap waktu. Sesuai
jangka waktu yang ditetukan seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan, laporan ini
menyajikan semua kegiatan selama masa laporan termasuk rincian yang perlu
disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Laporan akhir merangkum
semua aspek pekerjaan setelah semua pelaksanaan pekerjaan selesai. Rangkuman
tersebut bersifat menyeluruh terhadap hal-hal yang telah lewat. Laporan ini tidak
terlepas dari laporan kemajuan dan pembuatannya mengacu pada laporan kemajuan
sebelumnya.
Untuk dapat mendukung maksud dan tujuan pembuatan laporan seperti disebutkan di
atas, maka setiap jenis laporan yang telah ditentukan dalam kontrak, perlu disusun
secara tepat waktu, obyektif, lengkap, akurat, dan akuntabel dalam menggambarkan
keseluruhan informasi mengenai realisasi aktivitas dan pencapaian hasil pelaksanaan
pekerjaan, termasuk di dalamnya semua permasalahan dan penanganan yang
diambil.
Laporan yang disusun secara tepat waktu, objektif, lengkap, dan akurat sangat
bermanfaat untuk:
memenuhi persyaratan dan ketentuan dokumen kontrak;
mempermudah penyusunan laporan selanjutnya; dan
dapat dipergunakan sebagai:
bahan pemantauan, evaluasi, dan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan; dan
dokumen pendukung pada proses serah terima pekerjaan.
Ditinjau dari siklus pengendalian, laporan merupakan salah satu unsur penting dalam
pengawasan dan merupakan umpan balik bagi perencanaan. Dengan sistem laporan
yang baik, pimpinan akan mampu membandingkan hasil-hasil nyata dengan hasil-
hasil yang seharusnya dicapai dan berarti pula pi,pinan mampu bertanggung jawab
secara sempurna atas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan padanya.
Sebagai salah satu alat mekanisme pengawasan, maka laporan bertujuan agar
kepada pimpinan dapat disajikan informasi yang memuat fakta-fakta yang mencakup
3 pokok dasar, yakni:
1) Mencerminkan kemajuan-kemajuan hasil yang dicapai dan menggambarkan
keadaan secara nyata dari proyek.
2) Mengetengahkan pelbagai masalah, kesulitan, dan hambatan yang dihadapai
proyek termasuk penyebabnya.
3) Memuat pemikiran, pertimbangan, dan pandangan serta saran-saran pemecahan
masalah secara tepat.
Laporan sebagai salah satu alat manjemen yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai
berikut:
a. Pertanggungjawaban (Accountability)
karenannya laporan harus berisi informasi yang benar, tepat dan lengkap serta
dapat dipertanggungjawabkan.
b. Pengawasan (Control)
c. Penyampaian informasi
Bagi pimpinan, laporan merupakan salah satu sumber informasi yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugasnya. Setiap kegatan mempunyai hubunggan dengan
unit-unit lain, oleh karenanya laporan selain disampaikan secara vertikal, perlu
juga disampaikan secara horisontal.
Setiap saat pemimpin proyek harus mengambil keputusan yang diperlukan. Untuk
itu dibutuhkan data dan informasi yang relevan. Dengan demikian laporan harus
memuat data yang lengkap, benar dan terkini, sehingga pengembilan keputusan
yang diperlukan dapat segera dilakukan dan tindakan yang tepat dapat diambil
untuk pelaksanaan pekerjaan lebih lanjut.
Agar laporan memberikan daya guna yang optimal, maka laporan harus memenuhi
syarat-syarat dan berisi informasi yang baik, sesuai kebutuhan bagi pimpinan atau
pihak yang berkepentingan untuk pengambil keputusan atau tindakan.
Laporan harus memuat data yang diseleksi dari sekian banyak dan ragam data
agar permasalahan yang disampaikan cukup jelas dan tidak kabur. Informasi yang
bebas dari kesalahan dan tepat atu akurat akan lebih berguna bagi penerima
laporan dalam menilai permasalahan dan mengambil keputusan tindak lanjutnya.
Penyusun laporan harus menempatkan dirinya pada penerima/pembaca laporan
sehingga susunan kalimat, materi serta istilah yang digunakan harus dapat benar-
benar dimengerti.
BAB II
LAPORAN PELAKSANAAN
Pelaksana proyek harus membuat buku harian yang mencacat seluruh rencana dan
realisasi kegiatan pekerjaan yang selanjutnya akan dipakai sebagai bahan
penyusunan lapran harian. Laporan harian ini mencakup informasi harian mengenai
semua kelengkapan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan,
realisasi kemajuan pekerjaan, perbandingan antara realisasi pekerjaan terhadap
rencana kerja, dan permasalahan yang ada, yang antara lain terdiri dari:
Tenaga kerja: tugas, penempatan, dan jumlah;
Bahan: jenis dan jumlah;
Peralatan: jenis, kapasitas, jumlah, dan kondisi;
Perubahan desain, gambar rencana;
Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan;
Realisasi pekerjaan, termasuk perbandingan dengan rencana terhadap jenis dan
kuantitas pekerjaan terlaksana;
Cuaca dan kondisi alam yang mempengaruhi pelaksanaan;
Dokumentasi foto hasil pelaksanaan pekerjaan, yang diambil dari satu titik tetap
untuk satu obyek yang sama;
Permasalahan yang mempengaruhi produksi pekerjaan.
Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya
keterlambatan pekerjaan.
Sebagai tambahan, laporan harian ini merupakan dasar bagi penyusunan pelaporan
lainnya. Oleh karena itu, suatu laporan harian yang lengkap dan akurat akan sangat
bermanfaat untuk keperluan penyusunan laporan mingguan.
Selain hal tersebut di atas, perlu dicantumkan juga mengenai hasil analisa atas
identifikasi permasalahan yang telah dilakukan, dengan mengelompokkan
permasalahan: personil, material, peralatan, dan metoda kerja, beserta upaya
pemecahan permasalahan yang berupa tindakan nyata sesuai action plan yang telah
ditetapkan dalam rapat mingguan.
Penyusunan laporan mingguan ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan akurasi
laporan harian yang bersangkutan serta laporan mingguan sebelumnya.
Laporan bulanan secara umum merupakan rangkuman laporan mingguan yang berisi
hasil kemajuan pekerjaan bulanan. Penyusunan laporan bulanan ini juga sangat
dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakurasian laporan mingguan yang telah disusun
sebelumnya.
Setiap jenis laporan seperti tersebut di atas, kecuali laporan direksi teknis dan laporan
akhir direksi pekerjaan, dibuat dengan melalui 3 (tiga) tahapan proses sebagai
berikut:
dibuat oleh penyedia jasa,
diperiksa oleh direksi teknis, dan
disetujui oleh direksi pekerjaan.
Proses pembuatan laporan direksi teknis lebih sederhana, yaitu:
dibuat langsung oleh direksi teknis, dan
diperiksa untuk mendapat persetujuan direksi pekerjaan.
Untuk keperluan distribusi laporan, maka setiap laporan dibuat dalam jumlah rangkap
tertentu, yaitu sebagai berikut:
LAPORAN
URAIAN DIREKSI
HARIAN MINGGUAN BULANAN AKHIR
TEKNIS
Direksi Pekerjaan
Asli Asli Asli Asli Copy-3
(Pengguna Jasa)
Atasan Pengguna Jasa - - Copy-1 Copy-1 Asli
Atasan Langsung
- - Copy-2 Copy-2 Copy-1
Pengguna Jasa
Penyedia Jasa (Kontraktor) Copy-1 Copy-1 Copy-3 - Copy-2
Direksi Teknis (Konsultan
Copy-2 Copy-2 Copy-4 - -
Supervisi)
Jumlah 3 3 5 3 4
Dokumen pelaksanaan pekerjaan yang harus disimpan oleh direksi pekerjaan dan
diserahkan kepada penyelenggara jembatan, antara lain terdiri dari:
Dokumen kontrak, termasuk addendum/amandemen;
Seluruh laporan pelaksanaan pekerjaan;
Seluruh korespondensi selama pelaksanaan pekerjaan;
Berita Acara pembayaran, beserta lampirannya;
Berita acara dan notulen rapat;
Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan (sebelum, sedang, selesai dikerjakan);
Gambar terlaksana (as-built drawing);
Laporan akhir.
Pemeliharaan; dan
Pengoperasian.
Pada prinsipnya, pembuatan laporan telah diatur dan harus mengikuti ketentuan-
ketentuan yang tercakup dalam berbagai keputusan sebagai berikut:
Keppres No. 80/2003: Lampiran I, Bab II.D.2.c mengenai Laporan hasil Pekerjaan;
Kepmen Kimpraswil No. 257/2004 mengenai Syarat-syarat Umum Kontrak, Bab
IV.A.26 mengenai Laporan Hasil Pekerjaan;
Kepmen Kimpraswil No. 349/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kontrak Jasa
Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan), Bab VI Huruf R angka 12 mengenai Laporan
Hasil Pekerjaan
Kepmen Kimpraswil No. 349/2004, Bab V.R.12 mengenai Laporan Hasil Pekerjaan;
UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi;
PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; dan
Syarat Umum Dokumen Kontrak.
BAB III
LAPORAN PENGAWASAN
Pengawasan yang dilakukan menyangkut masalah kuantitas, kualitas, biaya dan waktu
pelaksanaan sehingga terwujudnya bangunan dan kelengkapannya sesuai dengan
dokumen kontrak.
Secara keseluruhan lingkup yang masuk dalam pekerjaan pengawasan proyek adalah
meliputi :
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Penggerakan (Motivating)
d. Pengawasan (Controlling)
Rencana terperinci adalah sebuah dokumen dimana di dalamnya terdapat segala sesuatu
yang direncanakan dari awal termasuk segala usaha yang dilakukan dalam
menyelesaikan proyek.
4. Laporan Mingguan, sesuai resume laporan harian yang berisi kemajuan pekerjaan,
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi serta tindakan perbaikan yang telah
dilakukan;
5. Laporan Bulanan yang merupakan resume laporan mingguan;
6. Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk angsuran pembayaran serta dilengkapi
dengan photo visual;
7. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan (addendum) dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah/Kurang bilamana terdapat perubahan pekerjaan;
8. Surat Perintah Perubahan Waktu Pelaksanaan (adendum) dan Berita Acara
Perubahan Waktu Pelaksanaan bila terdapat perubahan waktu pelaksanaan
pekerjaan;
9. Gambar Kerja terinci (Shop Drawing), Bar Chart dan S Curve serta Network Planing
yang dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai;
10. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan Pertama (Provisional Hand Over);
11. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan Kedua (Final Hand Over);
12. Laporan Gambar Terlaksana (As Built Drawing).
Secara umum lingkup pengawasan suatu proyek konstruksi adalah dalam kegiatan
membandingkan antara rencana dengan realisasi yang meliputi :
1. Pengawasan kualitas pekerjaan konstruksi
2. Pengawasan kesesuaian gambar dengan spesifikasi
3. Pengawasan waktu penyelesaian proyek sesuai dengan yang diharapkan
4. Pengawasan biaya sesuai dengan biaya yang tersedia
5. Melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang terjadi selama pelaksanaan
berlangsung.
1. Bahan
Pengawasan terhadap mutu bahan, tanggal pengadaan, jumlah bahan yang dibeli
untuk suatu periode tertentu.
Pengawasan terhadap penggunaan bahan.
Pelatihan Supervision Engineer of Bridge Construction (SEBC) III-2
SEBC-07: Pelaporan Bab III: Laporan Pengawasan
2. Tenaga Kerja
Pengawasan terhadap pengadaan jumlah tenaga dan kualifikasi tenaga tersebut.
Pengawasan terhadap penggunaan tenaga kerja.
3. Peralatan
Pengawasan terhadap mobilisasi peralatan, jumlah dan jenis peralatan.
Pengawasan terhadap penggunaan peralatan, bahan bakar dan hasil kerja.
Pengawasan terhadap pemeliharaan.
4. Hasil Kerja
Pengawasan terhadap kemajuan hasil pelaksanaan.
Pengawasan terhadap mutu hasil pelaksanaan.
5. Metode Kerja
Pengawasan terhadap metoda kerja yang dilakukan di lapangan apakah sesuai
dengan kondisi lapangan yang ada.
Laporan tugas inspektur lebih detail dari lingkup tugas yang menjadi tanggung
jawabnya laporan pemimpin proyek atau site Engineer merupakan kondisi secara
umum. Semua laporan harian tersebut merupakan arsip permanen pada penyelesaian
proyek.
Laporan Bulanan diperlukan sebagai dasar pembayaran, terdiri dari rangkuman data
berupa:
o Kemajuan fisik di lapangan, termasuk perbandingan bobot realisasi dan rencana,
serta deviasi yang terjadi;
o Hasil pengawasan pelaksanaan pekerjaan;
o Hasil pengujian kualitas pekerjaan;
o Hasil perhitungan kuantitas pekerjaan;
o Permasalahan yang terjadi di lapangan dan penanganan yang telah dilakukan
sesuai hasil penetapan dalam rapat bulanan;
o Kelengkapan dokumen berupa foto dokumentasi, kondisi cuaca, perubahan
Kontrak (bila ada).
Laporan Khusus dibuat oleh konsultan dan diserahkan kepada Pemimpin Proyek
atas kejadian-kejadian yang tidak terduga seperti:
o Persoalan-persoalan penting mengenai kondisi tanah antara lain, longsoran, erosi
karena banjir.
o Perpanjangan waktu pelaksanaan
o Penyimpangan terhadap spesifikasi
o Hal-hal lain yang dianggap perlu.
Laporan Akhir Proyek disusun oleh direksi pekerjaan berdasarkan Laporan Akhir direksi
teknis, dilengkapi dengan informasi kegiatan yang dilakukan selama masa pemeliharaan
sampai dengan serah terima pekerjaan akhir (FHO). Tambahan informasi ini antara lain
terdiri dari:
Hasil pemeriksaan terhadap pekerjaan pemeliharaan, dan penyelesaian sisa
pekerjaan;
Ringkasan dan perincian perhitungan akhir; dan
Lampiran tambahan, yang terdiri dari:
BAB IV
WAKTU PELAPORAN
4.1. UMUM
Laporan dibuat dengan maksud memberikan informasi kepada semua bagian atau
unit kerja terkait berbagai hal mengenai pelaksanaan pengawasan pekerjaan
jembatan yang sekiranya diperlukan sesui dengan tugas masing-masing dengan
dapat menyiapkan diri dan mengambil langkah-langkah seperlunya untuk
mendukung pelaksanaan pengawasan pekerjaan jembatan sehingga dapat lancar
dan berhasil dengan baik yang pada dasarnya sangat mernbantu kelancaran
pekerjaan dan keberhasilan suatu proyek.
Dengan tepat waktu, dimaksudkan bahwa laporan harus disampaikan sesuai dengan
waktu yang tidak ditetapkan, sesuai dengan jenis laporannya.
Laporan harian disampaikan setiap hari, pada hari yang bersangkutan atau paling
lambat sehari sesudahnya atau disampaikan batas akhir yang ditentukan.
Laporan mingguan, disamapaikan pada akhir minggu yang bersangkutan, atau
sesuai dengan yang ditentukan
Laporan-Bulanani\disampaikan pada tiap akhir bulan.
Tepat kirim dimaksudkan bahwa laporan harus dikirim dan disampaikan kepada
para pejabat pada bagian-bagian atau unit-unit kerja terkait atau institusi lain yang
ditentukan, menurut jenis dan tingkat hirarkinya. Misalnya Laporan Harian dikirim dan
disampaikan kepada atasan langsung atau pejabat yang ditentukan.
RANGKUMAN
Laporan untuk memberi keterangan terdiri dari laporan berkala dan laporan khusus.
Laporan berkala memuat keterangan yang bersifat rutin dan bentuk serta
susunannya biasanya telah ditentukan. Namun jika belum ditentukan, terlebih dahulu
diidentifikasi pokok-pokok masalah yang perlu dimasukkan, seperti tentang
personalia, peralatan, bahan, keuangan, kelancaran pekerjaan, volume pekerjaan,
waktu pelaksanaan dan permasalahan lainnya. Laporan khusus dibuat untuk
menyampaikan suatu kejadian atau keadaan yang khusus, seperti kejadian
keterlambatan pelaksanaan proyek, kejadian kegagalan pekerjaan konstruksi,
bencana alam dan permasalahan khusus lain di luar hal yang bersifat rutin.
Laporan untuk menyarankan suatu langkah atau tindakan berisi langkah atau
tinadakan yang harus diperbuat penerima laporan termasuk alsannya, manfaat yang
akan diperoleh, serta hal-hal lain yang terkait misalnya waktu, uang, alat, tenaga dan
alat. Dalam laporan jenis ini juga perlu dimuat resiko yang harus dihadapi apbila saran
tersebut ditolak atau diterima.
Laporan untuk merekam kegiatan terbagi dalam laporan kemajuan dan laporan
akhir.Laporan kemajuan dapat berupa laporan berkala maupun setiap waktu. Sesuai
jangka waktu yang ditetukan seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan, laporan ini
menyajikan semua kegiatan selama masa laporan termasuk rincian yang perlu
disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Laporan akhir merangkum
semua aspek pekerjaan setelah semua pelaksanaan pekerjaan selesai. Rangkuman
tersebut bersifat menyeluruh terhadap hal-hal yang telah lewat. Laporan ini tidak
terlepas dari laporan kemajuan dan pembuatannya mengacu pada laporan kemajuan
sebelumnya.
Untuk dapat mendukung maksud dan tujuan pembuatan laporan seperti disebutkan di
atas, maka setiap jenis laporan yang telah ditentukan dalam kontrak, perlu disusun
secara tepat waktu, obyektif, lengkap, akurat, dan akuntabel dalam menggambarkan
keseluruhan informasi mengenai realisasi aktivitas dan pencapaian hasil pelaksanaan
pekerjaan, termasuk di dalamnya semua permasalahan dan penanganan yang
diambil.
Laporan yang disusun secara tepat waktu, objektif, lengkap, dan akurat sangat
bermanfaat untuk:
memenuhi persyaratan dan ketentuan dokumen kontrak;
mempermudah penyusunan laporan selanjutnya; dan
dapat dipergunakan sebagai:
o bahan pemantauan, evaluasi, dan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan; dan
o dokumen pendukung pada proses serah terima pekerjaan.
Pelatihan Supervision Engineer of Bridge Construction (SEBC) R-2
SEBC-07: Pelaporan Rangkuman
Ditinjau dari siklus pengendalian, laporan merupakan salah satu unsur penting dalam
pengawasan dan merupakan umpan balik bagi perencanaan. Dengan sistem laporan
yang baik, pimpinan akan mampu membandingkan hasil-hasil nyata dengan hasil-
hasil yang seharusnya dicapai dan berarti pula pimpinan mampu bertanggung jawab
secara sempurna atas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan padanya.
Sebagai salah satu alat mekanisme pengawasan, maka laporan bertujuan agar
kepada pimpinan dapat disajikan informasi yang memuat fakta-fakta yang mencakup
3 pokok dasar, yakni:
1) Mencerminkan kemajuan-kemajuan hasil yang dicapai dan menggambarkan
keadaan secara nyata dari proyek.
2) Mengetengahkan pelbagai masalah, kesulitan, dan hambatan yang dihadapi
proyek termasuk penyebabnya.
3) Memuat pemikiran, pertimbangan, dan pandangan serta saran-saran pemecahan
masalah secara tepat.
Laporan sebagai salah satu alat manjemen yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1. Pertanggungjawaban (Accountability)
2. Pengawasan (Control)
3. Penyampaian informasi
4. Alat/bahan pengambil keputusan
Laporan-laporan yang dibuat oleh proyek meliputi: laporan pelaksanaan terdiri atas:
laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan, sedangkan laporan pengawasan
terdiri atas laporan harian direksi teknis (engineer daily report, laporan bulanan, laporan
triwulan, laporan akhir, dan laporan khusus serta laporan akhir proyek yang disusun oleh
direksi pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA