Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu: Drs. I Ketut Widiada, M.Pd.

Oleh:

Nama : Muna Iffat Nabilah


NIM : E1E020130
Kelas : 3D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
RINGKASAN MATERI
PORTOFOLIO ASESMEN (PENILAIAN PORTOFOLIO)

A. Pengertian Penilaian Portofolio


Secara etimologi (bahasa), portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari
report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti
laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang dilakukannya.
Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang, kelompok,
lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan
perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika dikaitkan
dengan bidang pendidikan, portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang dikumpulkan
oleh guru dalam satu periode, dan di akhir periode karya tersebut dinilai, sehingga guru dan
peserta didik dapat mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik. Portofolio dapat
berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil
observasi guru, catatan hasil wawancara guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan
karangan atau jurnal yang dibuat siswa. Dengan demikian hasil portofolio dapat
memperlihatkaan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi,
surat, komposisi musik, gambar, foto, dll.
Portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari seorang siswa. Tetapi dapat juga
berupa karya terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif
membuat kebijakan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu portofolio bukanlah
kumpulan bahan-bahan yang asal comot dari sana-sini, tidak ada relevansinya satu sama lain,
ataupun bahan yang tidak memperlihatkan signifikansi sama sekali.
Portofolio dapat digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari
instrumen penilaian, untuk menilai kompetensi siswa, atau menilai hasil belajar siswa.
Portofolio demikian disebut juga ‘portofolio untuk penilaian’ atau ‘portofolio penilaian’.
Penilaian portofolio merupakan satu metode penilaian berkesinambungan, dengan
mengumpulkan informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan seseorang (Pomham,
198). Aspek yang diukur dalam penilaian portofolio adalah tiga domain perkembangan
psikologi anak yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu
periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik oleh peserta didik. Dalam penilaian portofolio mengandung hal-hal penting,
yaitu pengumpulan (storing), pemilihan (sorting) dan penetapan (dating), dari suatu tugas (task)
(Supranata dan Hatta, 2004).

B. Tujuan Penilaian Portofolio


Pada penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan,
antara lain:
a. Menghargai perkembangan yang dialami siswa.
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.
c. Memberi perhatian atas prestasi kerja siswa yang terbaik.
d. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi.
e. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran.
f. Bertukar informasi dengan orang tua /wali dan guru lain.
g. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa.
h. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri i. Membantu siswa dalam merumuskan
tujuan.

C. Bahan Penilaian Portofolio


Adapun bahan penilaian portofolio yaitu berupa hasil karya peserta didik, seperti:
1) Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik yang disajikan secara tertulis.
2) Gambar atau laporan hasil pengamatan.
3) Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep.
4) Penyelesaian soal-soal terbuka.
5) Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas.
6) Laporan kerja kelompok.
7) Hasil kerja peserta didik yang diperoleh dari penggunaan alat rekam video, rekam audio, dan
komputer.
8) Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan.
9) Cerita kesenangan dan ketidak senangan peserta didik terhadap mata pelajaran yang
bersangkutan.
10) Cerita tentang usaha peserta didik sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha
peningkatan diri.
11) Laporan tentang sikap peserta didik terhadap pelajaran.
dll.

D. Penggunaan Penilaian Portofolio


Menurut Suderajat dan Sumerna (Tsaur, Sufyan: 2009), alasan mengapa menggunakan
penilaian portofolio karena:
a. Dapat menghargai proses pembelajaran hasil belajar siswa.
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.
c. Memberi perhatian pada prestasi siswa yang memang memiliki prestasi.
d. Bertukar informasi dengan orang tua /wali, peserta didik dan guru.
e. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran.
f. Dapat merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimen.
g. Dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri pada siswa.
h. Siswa memandang lebih objektif dan terbuka dibandingkan dengan penilaian tradisional
karena siswa menilai hasil kinerja sendiri.
i. Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan.

Hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman penggunaan portofolio di sekolah,
antara lain:
1) Saling percaya antara guru dan peserta didik. Guru dan peserta didik harus memiliki rasa
saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga proses pendidikan
berlangsung dengan baik.
2) Kerahasiaan. Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu
dijaga dengan baik dan tidak menyampaikannya pada pihak lain.
3) Milik bersama antara peserta didik dan guru. Guru dan peserta didik perlu memiliki rasa
mempunyai berkas portofolio, sehingga peserta didik merasa memiliki karya dan akan
meningkatkan kemampuannya.
4) Kepuasan. Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi deskripsi yang memotivasi siswa untuk
meningkatkan kemampuannya.
5) Kesesuaian. Hasil kerja yang dikumpulkan disesuaikan dengan kompetensi pada kurikulum
yang sesuai.
6) Penilaian proses dan hasil. Prinsip penilaian dengan portofolio menerapkan prinsip proses
pembelajaran dan proses hasil belajar.
7) Penilaian dan pembelajaran. Penilaian portofolio tidak lepas dari proses pembelajaran,
maksudnya hasil penilaian diperoleh dari proses pembelajaran.

E. Perbedaan Penilaian Berbasis Portofolio dengan Penilaian Berbentuk Tes

No Portofolio Tes
1. Penilaian berdasarkan seluruh tugas Penilaian berdasarkan sejumlah tugas
dan hasil kerja yang berkaitan dengan yang terbatas
kinerja yang dinilai.
2. Siswa turut menilai perkembangan Hanya guru yang menilai.
yang berlangsung.
3. Penilaian diri oleh siswa menjadi Penilaian diri oleh siswa bukan
tujuan. merupakan tujuan.
4. Menilai setiap siswa berdasarkan Menilai semua siswa dengan satu kriteria.
pencapaian masing-masing dengan
mempertahankan perbedaan sosial.
5. Penilaian melibatkan guru, siswa dan Proses penilaian tidak kolaboratif.
orang tua.
6. Penilaian mencakup kemajuan, usaha, Penilaian hanya mempertimbangkan hasil
dan pencapaian. akhir.
7. Penilaian, pengajaran, dan Pembelajaran, testing, dan pengajaran
pembelajaran terkait erat. terpisah.

F. Kelebihan dan Kelemahan Penilaian Portofolio


 Kelebihan penilaian portofolio:
1) Guru dapat mengetahui mengethui perkembangan peserta didik secara individul.
2) Peserta didik lain tidak perlu menunggu peserta didik lain untuk menyelesaikan
kompetensi dasar yang sudah ditentukan.
3) Mendorong terjadinya perubahan paradigma dalam penilaian. Portofolio lebih
mementingkan proses perubahan kemampuan peserta didik sebagai hasil belajar, tidak
hanya fokus pada hasil belajar saja.
4) Memotivasi peserta didik untuk mandiri.
5) Memudahkan guru mencari solusi bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
6) Adanya akuntabilitas. Peserta didik terlibat dalam penilaian untuk mencari hasil karya
terbaik.
7) Melatih sikap peserta didik dalam menghargai karya temannya.

 Kelemahan penilaian portofolio yakni:


1) Penilaian membutuhkan banyak waktu.
2) Sulit dilakukan pada kelas yang besar.
3) Tidak semua guru mampu menerapkan penilaian ini.
4) Tempat penyimpanan hasil karya peserta didik kurang.
5) Kejujuran peserta didik sulit dipantau.
6) Intrumen variasi terlalu banyak.

G. Format Instrumen Penilaian Portofolio


Dalam pelaksanaan penilaian portofolio guru dapat menggunakan instrumen penilaian
berupa tabel yang memaparkan hasil karya peserta didik dan tanggal pembuatannya dengan
komentar dari guru. Berikut contoh format tabel penilaian portofolio sederhana.

Nama : Kelas :
Mapel : Semester :
Tanda Tangan
No Jenis Tugas KI/KD Nilai Ket
Siswa Guru
1.
2.
3.
4.
dst
Sumber rujukan:
Dra. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd, dkk. 2015. Modul Pelatihan, IbM Active Learning Guru SD
dan Pelatihan Penilaian Autentik. Prodi PGSD FKIP Universitas Ahmad Dahlan:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti.
Setiamiharja, R. (2011). Penilaian Portopolio Dalam Lingkup Pembelajaran Berbasis
Kompetensi. EduHumaniora| Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 3(2).

Anda mungkin juga menyukai