STRATEGI KORPORASI
ANALISIS PORTOFOLIO BISNIS DAN INSTRUMEN ANALISIS
Dosen Pengampu : Dr. Indarto, SE, MSi
Disusun Oleh :
Kelompok 11
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini membahas tentang Analisis Portofolio Bisnis dan Instrumen Analisis pada mata kuliah
Strategi Korporasi.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
A. Latar Belakang
Portofolio merupakan instrumen dalam pasar modal yang kaitannya dengan
serangkain kombinasi dari aktiva financial. salah satunya adalah saham. Tujuan dari
portofolio adalah mendapatkan return yang optimal dari aktiva yang berbeda. Jadi ketika
investasinya dari suatu asset mengalami kerugian masih ada kemungkinan investasi pada
asset lain yang beruntung. Melalui Portofolio yang terbentuk, tingkat pengembalian yang
akan diterima oleh investor masih dapat dioptimalkan. Yaitu melalui penentuan porporsi
investasi pada masing-masing saham penyusunan Portofolio. Dari 100% dana investasi
dapat ditentukan saham mana yang terdapat porporsi investasi terbesar hingga mana yang
kecil. Saham yang memiliki poryeksi return dari risk terbaik diberikan alokasi terbesar,
begitu sebaiknya. Penentuan Porposi ini dapat diputuskan menggunakan metedo-metode
pembobotan portofolio. Akan tetapi sering kali keuntungan yang diperdiksi berbeda
dengan kenyataan yang terjadi dipasar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Analisis Portofolio?
2. Apa yang dimaksud dengan Instrumen Analisis yang digunakan untuk menganilisis
suatu strategi pada tingkat korporasi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Analisis Portofolio
2. Untuk mengetahui apa itu Instrumen Analisis yang digunakan untuk menganalisi
suatu strategi pada tingkat korporasi
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Analisis Portofolio
Analisis portofolio adalah suatu alat yg digunakan oleh manajemen untuk mengenali dan
mengevaluasi berbagai bisnis yg berbentuk perusahaan. Dalam manajemen strategis dan
pemasaran, istilah portfolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk, proyek,
layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. Dalam
mengembangkan portfolionya, sebuah perusahaan dapat menggunakan aneka teknik
analisis termasuk analisis Boston Consulting Group, analisis margin kontribusi, analisis
G.E multi faktor, Quality Function Deployment (QFD) Setiap perusahaan senantiasa
berupaya untuk meraih difersifikasi dan keseimbangan dalam portfolio produk yang
ditawarkan.Kebanyakan algoritma optimisasi portfolio adalah berdasarkan pada Teori
Portfolio Modern atau juga disebut MPT-Modern Portfolio Theory, dan yang paling
sering digunakan adalah metode optimisasi perbedaan makna (mean-variance
ooptimization) dimana alokasi portfolio adalah ditujukan guna memaksimalkan
keuntungan dengan cara menekan risiko.
1. Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk
membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap
sekuritas tersebut. pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal melakukan
diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung.
2. Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik
dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak
benar bahwa suatu portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih
baik daripada portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.
a) Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return) Kemampuan
perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi
oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.
b) Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang. Jelaskan perbedaan
internal Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi
lebih baik lagi pada masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga akan tetap
stabil (tingkat inflasi stabil) dan pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan
pendapatan masyarakat akan berkembang dengan lebih cepat, merupakan keadaan
yang akanmendorong pertumbuhan investasi.
c) Tingkat Bunga
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan
kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan
melaksanakan keinginan untuk menanamkan modal apabila tingkat pengembalian
modal dari penanaman modalnya itu, yaitu persentase keuntungan neto (tetapi
sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar) modal yang diperoleh, lebih besar
dari tingkat bunga.
d) Biaya Investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman,
karena semakin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi semakin mahal.
Akibatnya minat berinvestasi semakin menurun.
e) Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
Hubungan antara pendapatan nasional dan investasi menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang cukup erat di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan
nasional. Investasi akan meningkat apabila pendapatan nasional semakin
meningkat dan begitu juga sebaliknya.
Penanaman modal portofolio merupakan penanaman modal dalam bentuk pemilikan
surat-surat pinjaman jangka panjang dan saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang
terdapat di negara-negara berkembang, jadi hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan
perusahaan dan bukan penguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari. Dengan kata lain
investasi portofolio (Portofolio Investment ) merupakan pembelian saham dan obligasi
yang semata-mata tujuannya untuk mendapatkan hasil dari dana yang diinvestasikan oleh
para investor melalui pasar modal.
a. Return Portofolio
(Return Portofolio) Return merupakan pengembalian pendapatan yang
diterima dari investasi ditambah perubahan harga pasar, biasanya dinyatakan
sebagai persentase dari harga pasar investasi awal (Van Horne, 1997). Return
yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan
kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan return yang terjadi
(realized return). Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang
diantisipasi investor di masa yang akan datang.Sedangkan return yang terjadi
(actual return) merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa
yang telah lalu.
b. Risiko Portfolio
(Risiko Portofolio) adalah kerugian yang dihadapi oleh para investor. Risiko
merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan Risiko
juga didefinisikan sebagai kemungkinan penyimpangan atau variabilitas.
c. Portofolio Efisien.
Portofolio efisien adalah kombinasi investasi yang memberikan nilai return yang
sama dengan tingkat risiko yang minimal atau dengan tingkat risiko yang sama
akan memberikan return yang maksimal.
B. Instrumen Analisis
Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar (BCG)
Analisis yang bersifat stratejik dalam mengambil keputusan dan pilihan alternatif strategi
yang paling tepat, artinya membantu manajemen mengelola perusahaan sehingga tujuan
dan sasaran jangka panjang perusahaan dengan tingkat efisien, efektivitas
dan produktivitas yang tinggi. Salah satu pendekatan portofolio yang paling banyak
digunakan ialah matriks pertumbuhan dan pangsa pasar karena terbukti ampuh sebagai
instrumen analisis stratejik pada tingkat korporasi untuk menunjukan satuan bisnis
yang paling mungkin berperan sebagai penghasil dana dan daya bagi perusahaan
sekaligus memberikan indikasi tentang satuan bisnis mana yang dapat menggunakan dana
dan daya tersebut secara optimal. Tingkat pertumbuhan pasar ialah proyeksi tentang
peningkatan pertumbuhan penjualan untutk pasar yang dilayani oleh satuan
bisnis tertentu. Selain tingkat pertumbuhan pasar dan posisi kompetitif relatif dihitung,
satuan-satuan bisnis dilingkungan korporasi “ditempatkan” pada matriks yang biasanya
terlihat sebagai suatu lingkaran untuk setiap satuan bisnis. Pada matriks, biasanya
tergambar empat situasi yang disebut “sel” – yaitu :
Tujuan penggunaan matriks itu ialah agar manajemen puncak suatu perusahaan dapat
menentukan strategi yang memberikan portfolio yang seimbang pada satuan-satuan bisnis
yang dikelola. Mudah pula untuk melihat bahwa situasi ideal yang di dambakan
mengenai portfolio yang seimbang itu ialah agar jumlah satuan-satuan bisnis yang
tergolong “untuk dikembangkan” dan “untuk dipertahankan” semakin besar karena
dengan demikian sumber-sumber penghasilan dana dan daya semakin beraneka ragamdan
pada waktu yang bersamaan mengurangi jumlah satuan bisnis yang tergolong pada
kategori “tanda tanya” dan sesedikit mungkin satuan bisnis yang tergolong pada
kategori“untuk likuidasi”. Ada tiga sumbangan besar dari penggunaan matriks ini yaitu:
1. Memungkinkan manajemen puncak untuk menemukan peranan spesifik yang
harus dimainkan atau misi tertentu yang harus diemban oleh setiap satuan
bisnis dalam lingkungan korporasi
2. Mengintegrasikan aneka ragam peranan dan misi tersebut sedemikian rupa
sehingga menjadi suatu strategi bisnis koorporasi sebagai suatu kesatuan yang
utuh.
3. Dengan memfokuskan perhatian pada pertumbuhan komparatif dan posisi
dalam penguasaan pangsa pasar secara stimultan, strategi perusahaan
memungkinkan pemanfaatan semaksimal mungkin keunggulan kompetitif
yang dimiliki oleh perusahaan.
Salah satu instrumen yang tersedia ialah penggunaan “kisi-kisi” perencanaan, seperti
misalnya dilakukan oleh General Electric di Amerika Serikat. Memang benar bahwa
instrumen “kisi-kisi” tersebut merupakan penggunaan instrument matriks juga, dengan
berbagai penyesuaian yang terutama ditujukan untuk mengatasi keterbatasan pendekatan
matriks. Penyesuaian yang dimaksud dalam dua hal, yaitu:
Faktor-faktor yang dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai menarik tidaknya satu sektor
industri tertentu untuk dimasuki, antara lain ialah:
Tahap 1 merangkum masukan dasar informasi yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi .
Tahap 2 disebut Tahap Pencocokan, berfokus pada menghasilkan strategi alternatif yang
layak dengan menyelaraskan faktor eksternal dan internal kunci. Tahap 2 Teknik meliputi
Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) Matrix, yang Posisi Strategis dan
Aksi Evaluasi (SPACE) Matrix, Boston Consulting Group (BCG) Matrix, Internal, Eksternal
(IE) Matrix, dan Grand Strategy Matrix. Tahap 3 disebut Tahap Keputusan, melibatkan
teknik tunggal, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Sebuah QSPM
menggunakan informasi input dari Tahap 1 untuk objektif mengevaluasi layak strategi
alternatif yang diidentifikasi dalam Tahap 2. Sebuah QSPM mengungkapkan daya tarikrelatif
dari strategi alternatif dan dengan demikian memberikan dasar tujuan untuk memilih strategi
khusus.
Tahap Penginputan
Alat Input memerlukan strategi untuk mengukur subjektivitas selama tahap-tahap awal proses
strategi - formulasi. Membuat keputusan kecil dalam matriks masukan mengenai Kepentingan
relatif dari faktor eksternal dan internal memungkinkan strategi untuk lebih efektif menghasilkan
dan mengevaluasi strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan dalam
menentukan bobot dan peringkatyang sesuai.
Tahap Pencocokan
1) Pilih satu set variabel untuk menentukan posisi keuangan (FP), posisi kompetitif(CP),
Posisi stabilitas (SP), dan posisi industri (IP)
2) Menetapkan nilai numerik mulai dari +1 (terburuk) hingga +7 (terbaik) untuk setiap
variable yang membentuk FP dan IP dimensi. Menetapkan nilai numerik mulai dari -1
(terbaik) ke -7 (terburuk) untuk masing-masing variabel yang membentuk SP dan CP
dimensi. Di FP dan CP sumbu , buat perbandingan dengan pesaing. Pada IP dan kapak
SP, membuat dibandingkan dengan industri lainnya.
3) Hitung nilai rata-rata untuk FP, CP, IP, dan SP dengan menjumlahkan nilai-nilai yang
diberikan kepada variabel masing-masing dimensi dan kemudian dengan membagi
dengan jumlah variable termasuk dalam dimensi masing-masing.
4) Plot nilai rata-rata untuk FP, IP, SP, dan CP pada sumbu tepat di SPACE Matrix.
5) Tambahkan dua nilai pada sumbu x dan plot titik resultan pada X. Tambahkan dua nilai
pada sumbu y dan plot titik resultan pada Y. Plot persimpangan titik xy baru.
6) Gambar vektor arah dari asal Matrix SPACE melalui baru titik persimpangan .Vektor ini
mengungkapkan tipe strategi yang direkomendasikan untuk organisasi:agresif,
kompetitif, defensif, atau konservatif. Beberapa contoh profil strategi yangdapat muncul
dari analisis SPACE diperlihatkan pada Gambar 6-5. Vektor arahyang terkait dengan
setiap profil menunjukkan jenis strategi untuk mengejar :agresif, konservatif, defensif,
atau kompetitif. Ketika suatu perusahaan vektor directional terletak di kuadran agresif
(kuadran kanan atas) dari SPACE Matrix, sebuah organisasi berada dalam posisi yang
sangat baik untuk menggunakan kekuatan internal untuk (1) mengambil keuntungan dari
peluang eksternal, (2) mengatasi kelemahan internal, dan (3) menghindari eksternal
ancaman. Oleh karena itu, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk,
integrasike belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, atau diversifikasi,
dapatlayak, tergantung pada keadaan khusus yang dihadapi perusahaan
The directional vektor dapat muncul di kuadran konservatif ( kuadran kiri atas )dari Matrix
SPACE, yang berarti tinggal dekat dengan kompetensi dasar perusahaandan tidak mengambil
risiko yang berlebihan. Strategi konservatif yang paling sering termasuk penetrasi pasar, pasar
pengembangan, pengembangan produk, dan diversifikasi terkait. The directional vektor mungkin
terletak di kuadran kiri bawah atau defensif dari Matrix SPACE, yang menunjukkan bahwa
perusahaan harus focus pada perbaikan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.
Defensive strategi termasuk penghematan, divestasi, likuidasi, dan diversifikasi terkait. Vektor
directional mungkin terletak di kuadran kanan bawah atau kompetitif SPACE Matrix,
menunjukkan strategi kompetitif.
Divisi otonom (atau pusat laba) dari suatu organisasi membentuk apa yang disebut portofolio
bisnis. Ketika divisi sebuah perusahaan bersaing dalam industri yang berbeda, strategi terpisah
sering harus dikembangkan untuk setiap bisnis. TheBoston Consulting Group (BCG) Matrix dan
Internal- Eksternal (IE) Matrix dirancang khusus untuk meningkatkan upaya perusahaan
multidivisional untuk merumuskan strategi. (BCG adalah manajemen pribadi perusahaan
konsultan yang berbasis di Boston. BCG mempekerjakan sekitar 4.300 konsultan di seluruh
dunia.) The BCG Matrix memungkinkan organisasi multi divisional untuk mengelola portofolio
bisnis dengan memeriksa relatif posisi pasar saham dan tingkat pertumbuhan industri dari masing
masing divisi terhadap semua divisi lain dalam organisasi. Posisi pangsa pasar relative diberikan
pada sumbu x dari Matrix BCG. Titik tengah pada sumbu x biasanya ditetapkan pada 0,50,
sesuai dengan divisi yang memiliki separuh pasar saham dari perusahaan terkemuka di industri.
Y– axis mewakili laju pertumbuhan industry dalam penjualan, yang diukur dalam persentase.
Persentase tingkat pertumbuhan pada sumbu y berkisar dari -20 sampai +20 persen, dengan 0,0
menjadi titik tengah. Kenaikan rata-rata tahunan pendapatan untuk beberapa perusahaan
terkemuka di industry akan menjadi perkiraan nilai yang baik. Juga, berbagai sumber seperti
Survey S & P Industri akan memberikan nilai ini. Rentang numerik di x - dan y - sumbu sering
digunakan, tetapi nilai-nilai numerik lainnya dapat ditentukan yang dianggap sesuai untuk
organisasi tertentu, seperti -10 sampai+10 PersenThe BCG Matrix dasar muncul dalam Gambar
6-6. Setiap lingkaran merupakan divisi yang terpisah. Ukuran lingkaran sesuai dengan proporsi
pendapatan perusahaan dihasilkan oleh unit bisnis, dan potongan pie menunjukkan proporsi
keuntungan perusahaan yang dihasilkan dengan pembagian itu.
Pedirectional vector mungkin terletak di kuadran kiri bawah atau defensive dari Matrix SPACE,
yang menunjukkan bahwa perusahaan harus focus pada perbaikan kelemahan internal dan
menghindari ancaman eksternal. Defensive strategi termasuk penghematan, divestasi, likuidasi,
dan diversifikasi terkait. Vektor directional mungkin terletak di kuadran kanan bawah atau
kompetitif SPACE Matrix, menunjukkan strategi kompetitif.
The Boston Consulting Group (BCG) Matrix
Divisi otonom (atau pusat laba) dari suatu organisasi membentuk apa yang disebut portofolio
bisnis. Ketika divisi sebuah perusahaan bersaing dalam industri yang berbeda, strategi terpisah
sering harus dikembangkan untuk setiap bisnis. The Boston Consulting Group (BCG) Matrix dan
Internal- Eksternal (IE) Matrix dirancang khusus untuk meningkatkan upaya perusahaan multi
divisional untuk merumuskan strategi. (BCG adalah manajemen pribadi perusahaan konsultan
yang berbasis di Boston. BCG mempekerjakan sekitar 4.300 konsultan di seluruh dunia.) The
BCG Matrix memungkinkan organisasi multidivisional untuk mengelola portofolio bisnis
dengan memeriksa relative posisi pasar saham dan tingkat pertumbuhan industry dari masing-
masing divisi terhadap semua divisi lain dalam organisasi. Posisi pangsa pasar relative diberikan
pada sumbu x dari Matrix BCG. Titik tengah pada sumbu x biasanya ditetapkan pada 0,50,
sesuai dengan divisi yang memiliki separuh pasar saham dari perusahaan terkemuka di industri.
Y – axis mewakili laju pertumbuhan industry dalam penjualan, yang diukur dalam persentase.
Persentase tingkat pertumbuhan pada sumbu y berkisar dari -20 sampai +20 persen, dengan 0,0
menjadi titik tengah. Kenaikan rata-rata tahunan pendapatan untuk beberapa perusahaan
terkemuka di industry akan menjadi perkiraan nilai yang baik. Juga berbagai sumber seperti
Survey S & P Industri akan memberikan nilai ini. Rentang numerik di x - dan y - sumbu sering
digunakan, tetapi nilai-nilai numerik lainnya dapat ditentukan yang dianggap sesuai untuk
organisasi tertentu, seperti -10 sampai+10 Persen The BCG Matrix dasar muncul dalam Gambar
6-6. Setiap lingkaran merupakan divisi yang terpisah. Ukuran lingkaran sesuai dengan proporsi
pendapatan perusahaan dihasilkan oleh unit bisnis, dan potongan pie menunjukkan proporsi
keuntungan perusahaan yang dihasilkan dengan pembagian itu.
Internal-Eksternal Matrix
1. Cell I, II, atau IV dapat di gambarkan sebagai Tumbuh dan Bangun. Strategi yang
intensif dan terpadu dapat sangat tepat untuk divisi ini.
2. Cell III, V atau VII dapat di gambarkan sebagai tahan dan mempertahankan.Terobosan di
pasar dan pengembangan produk adalah 2 strategi yang jamak digunakan di divisi ini.
3. Cell VI, VIII atau IX dapat di gambarkan sebagai panen dan lepas. Organisasi yang
sukses dapat meraih posisi bagus jika berada di sekitar cell I
Merupakan alat untuk memformulasikan strategi alternative didasarkan pada 2 dimensi yaitu :
Kuadran I
Kuadran II
Kuadran IV
Cara yang didisain untuk menentukan daya tarik yg relative atas tindakan alternative yang layak.
Langkah-langkah dalam mengembangkan QSPM
1) Buat daftar kesempatan / ancaman kunci eksternal bagi perusahaan serta kelemahan /
kekuatan internal di kolom kiri
2) Tetapkan bobot dari setiap kunci eksternal dan internal
3) Uji / periksa stage 2 matching matrix dan kenali strategi alternative yang harus
dipertimbangkan oleh perusahaan untuk di jalankan.
4) Tentukan nilai atraktif
5) Hitung total nilai atraktif
6) Hitung jumlah total nilai atraktif
Keunggulan
Kekurangan
PENUTUP
Kesimpulan
Analisis portofolio adalah suatu alat yg digunakan oleh manajemen untuk mengenali dan
mengevaluasi berbagai bisnis yg berbentuk perusahaan. Dalam manajemen strategis dan
pemasaran, istilah portfolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk, proyek, layanan
jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan.
Strategi tingkat korporasi adalah landasan dan acuan untuk penyusunan strategi-strategi
di tingkat yang lebih rendah (strategi unit bisnis dan strategi fungsional).Dalam tingkat
korporasi, strategi yang digunakan itu sesuai kondisi perusahaan tersebut itu bagaimana. Kondisi
tersebut bisa dikelompokan menjadi empat yaituPertumbuhan Tinggi/ Posisi Kompetitif Tinggi,
Pertumbuhan Rendah/Posisi KompetitifTinggi, Pertumbuhan Rendah/Posisi Kompetitif Rendah,
Pertumbuhan Tinggi/Posisi Kompetitif Rendah. Dengan adanya kondisi tersebut, perusahaan
nantinya akan bisa memperhitungkan startegi yang bagaimana untuk menumbuhkan pangsa
pasar perusahaan.Penentuan strategi perusahaan lebih tepat menggunakan analisis portofolio
karena perusahaan dapat memilih alternative strategi yang layak didalami dan dipertimbangkan,
mendorong identifikasi manfaat pengganti dari alokasi dana dan daya yang dilakukansecara
selektif melalui visualisasi dari berbagai isu, serta memperlancar implementasi strategi yang
ditentukan karena adanya focus satuan bisnis yang jelas dan objektivitasdalam penentuan posisi.
Daftar Pustaka
David, Fred R.. Strategic Management: Concepts and Cases. Thirteenth Edition.Francis Marion
University Florence, South Calorina
Dr. Anam, Diana, dkk. 2018. Pengantar Manajemen Stratejik. Bali, Jayapangus Press.