Anda di halaman 1dari 12

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN


DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH
(Studi Empiris pada 10 SKPD Berupa Dinas di Kabupaten
Jembrana)

1
Ni Made Rika Krisna Dewi,
1
Ni Kadek Sinarwati, 2Nyoman Ari Surya Darmawan.

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Gahesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {rica.krisna@yahoo.com, kadeksinar20@gmail.com,


arisuryadharmawan@yahoo.com} @undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman sistem
akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah berpengaruh secara
parsial maupun simultan terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah
daerah pada dinas-dinas di Kabupaten Jembrana. Teknik pengambilan sampel
mengunakan purposive sampling. Responden yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini yaitu pegawai yang bekerja pada dinas-dinas di lingkungan SKPD
Kabupaten Jembrana, yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu, antara lain para
pegawai bagian keuangan, memiliki jenjang pendidikan terakhir minimal
SMA/Sederajat dan telah bekerja minimal 1 tahun. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini
adalah jawaban responden dari kuesioner yang disebar. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah struktur organisasi, dan penjelasan atau gambaran umum
organisasi serta data jumlah pegawai bagian keuangan pada masing-masing Dinas.
Pengujian data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas serta uji asumsi
klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolenearitas, dan uji
heteroskedastisitas, sedangkan pengujian hipotesis dengan analisis regresi
berganda dengan menggunakan program SPSS 19.0 for Windows. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan Pemahaman Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah dan Pengelolaan Keuangan Daerah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah.

Kata Kunci: Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Pengelolaan


Keuangan Daerah, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

Abstract
The study aimed at finding out whether the understanding of local financial
accounting system and local financial management on information quality of local
government financial report on the institutional agencies in Jembrana regency. The
samples were determined based on purposive sampling technique, which involved
all the official staff under the financial section, having at least SMA (High School) or
equivalent level of education, and having minimum of one year working experience.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

There two different data in this study consisting of primary, and secondary data. The
first was all the responses provided by the respondents on the questionnaires
provided. While the later consisted of the organization structure and the general
description of the organization and the total number of the office staff on the financial
section on each agency. The data were tested based on validity testing, reliability
testing, while the classical assumption testing was made based on normality test,
multicolenearitiy test, and heteroscedastisity test. The hypothesis was tested by
multiple regression analysis supported by SPSS version 10.0 for windows. The
results indicated that both partially as well as simultaneously the understanding of
local financial accounting system and local financial management had positive and
significant effect on the information quality of local government financial report on the
institutional agencies in Jembrana regency.

Key-words: information quality of local government financial report, local financial


management, local financial accounting system.

PENDAHULUAN Otonomi daerah merupakan bagian


Perkembangan otonomi daerah di dari demokrasi dalam menciptakan
Indonesia sesuai dengan regulasi yang sebuah sistem akuntansi di daerah. Tetapi
berlaku membawa perubahan terhadap hal itu harus disesuaikan dengan
sistem politik, sosial, kemasyarakatan kewenangan pemerintah pusat dan
serta ekonomi yang menimbulkan daerah, termasuk kewenangan keuangan
beragam tuntutan terhadap pengelolaan guna melakukan pengambilan keputusan
pemerintahan yang baik. Perkembangan ekonomi, sosial, politik dan budaya,
tersebut difokuskan kepada reformasi diperlukan suatu informasi akuntansi yang
birokrasi di daerah yang efisien, optimal akurat yaitu berupa laporan keuangan
dan efektif. Tujuan dari hal tersebut Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
adalah tingkat pelayanan pemerintah Pemerintah daerah selaku pengelola
daerah yang maksimal kepada dana harus mampu menyediakan
masyarakatnya (Arif, 2008 dalam Zuliarti, informasi keuangan yang diperlukan
2012). secara akurat, relevan, tepat waktu dan
Pemberlakukan otonomi daerah dapat dipercaya dalam rangka
merupakan salah satu langkah dalam menciptakan otonomi daerah. Oleh karena
mewujudkan desentralisasi pemerintahan itu diperlukan suatu sistem akuntansi
yang sesungguhnya, dengan maksud keuangan daerah yang handal dan
untuk mempercepat mewujudkan relevan agar dalam pelaporannya nanti
kesejahteraan masyarakat melalui dapat menghasilkan suatu informasi yang
peningkatan pelayanan, pemberdayaan, sehat dan dapat dipertanggungjawabkan.
dan peran serta masyarakat. Dengan Menurut Permendagri No. 21 Tahun
adanya pemberlakuan otonomi daerah 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
oleh pemerintah pusat, maka pemerintah Keuangan Daerah, menyatakan bahwa
daerah mempunyai tanggungjawab yang sistem akuntansi keuangan pemerintah
lebih besar untuk mendayagunakan daerah meliputi serangkaian prosedur
potensi daerahnya masing-masing demi mulai dari proses pengumpulan data,
memajukan daerah tersebut (Safitri, pencatatan, pengikhtisaran sampai
2009). Dengan otonomi, daerah dituntut dengan pelaporan keuangan dalam
untuk mencari alternatif sumber rangka pertanggungjawaban pelaksanaan
pembiayaan pembangunan tanpa APBD yang dapat dilakukan secara
mengurangi harapan masih adanya manual atau menggunakan aplikasi
bantuan dan bagian (sharing) dari komputer. Keberadaan sebuah sistem
Pemerintah Pusat dan menggunakan akuntansi menjadi sangat penting karena
dana publik sesuai dengan prioritas dan fungsinya dalam menentukan kualitas
aspirasi masyarakat (Mardiasmo, 2002). informasi pada laporan keuangan.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

Baridwan (2004) menegaskan pendapat tidak wajar, dan (5) pernyataan


bahwa tuntutan publik akan pemerintahan tidak memberikan pendapat.
yang baik memerlukan adanya perubahan Berdasarkan laporan hasil
paradigma dan prinsip-prinsip manajemen pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan
keuangan daerah, baik pada tahap (BPK) terhadap Laporan Keuangan
penganggaran, implementasi maupun Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten
pertanggungjawaban. Sehingga harus Jembrana pada tahun 2008 mendapat
dilakukan oleh personel yang memiliki pernyataan Tidak Memberikan Pendapat
kompetensi di bidang pengelolaan dan tahun 2009 memperoleh opini Tidak
keuangan daerah serta harus memahami Wajar. Untuk hasil pemerikasaan LKPD
sistem akuntansi, khususnya akuntansi dari Tahun Anggaran 2010-2012
keuangan daerah agar informasi yang memperoleh opini Wajar Dengan
disajikan dalam laporan keuangan dapat Pengecualian (http//:www.bpk.go.id).
dipahami oleh pengguna. Apabila Hal ini menunjukkan bahwa laporan
informasi yang terdapat di dalam Laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Jembrana telah disajikan secara wajar
memenuhi kriteria karakteristik kualitatif untuk semua hal yang material sesuai
laporan keuangan pemerintah seperti dengan Standar Akuntansi Pemerintahan,
yang disyaratkan dalam Peraturan kecuali untuk dampak hal-hal yang
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang berhubungan dengan yang dikecualikan.
Standar Akuntansi Pemerintah Indonesia Sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam
yakni, relevan, andal, dapat dibandingkan, pengelolaan keuangan daerah dengan
dan dapat dipahami, berarti pemerintah memberikan pembinaan kepada Kepala
daerah mampu mewujudkan transparansi SKPD beserta entitas SKPD sebagai
dan akuntabilitas dalam pengelolaan pengelolaan keuangan daerah, agar
keuangan daerah. laporan keuangan yang dihasilkan SKPD
Laporan Keuangan Pemerintah tersebut dapat memberikan informasi yang
Daerah (LKPD) setiap tahunnya mendapat berkualitas.
penilaian berupa Opini dari Badan Pengelolaan keuangan daerah
Pengawas Keuangan (BPK). Ketika BPK secara baik harus dilakukan dalam
memberikan opini Wajar Tanpa mewujudkan tujuan pemerintahan yang
Pengecualian (WTP) terhadap Laporan bersih (clean goverment), dimana
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), pengelolaan keuangan daerah yang baik
artinya dapat dikatakan bahwa laporan adalah kemampuan mengontrol kebijakan
keuangan suatu entitas pemerintah keuangan daerah secara ekonomis,
daerah tersebut disajikan dan efisien, transparan dan akuntabel.
diungkapkan secara wajar dan berkualitas. Mardiasmo (2002: 35) menyatakan bahwa
Sebagaimana yang telah diatur di dalam sistem pertanggungjawaban keuangan
Undang-Undang No.15 Tahun 2004 suatu institusi dapat berjalan dengan baik,
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan bila terdapat mekanisme pengelolaan
Tanggung Jawab Keuangan Negara, keuangan yang baik pula. Ini berarti
terdapat empat opini yang diberikan pengelolaan keuangan daerah yang
pemeriksa (1) Opini Wajar Tanpa tercermin dalam APBD memiliki posisi
Pengecualian (WTP), (2) Opini Wajar strategis dalam mewujudkan manajemen
Dengan Pengecualian (WDP), (3) Opini pemerintahan yang akuntabel. Dan untuk
Tidak Wajar (TP), dan (4) Pernyataan dapat menghasilkan informasi keuangan
Menolak memberi Opini atau Tidak yang bermanfaat bagi para pemakai,
Memberi Pendapat (TMP). Sedangkan maka laporan keuangan harus disusun
menurut Bastian (2011: 194) terdapat lima oleh personel yang memiliki kompetensi di
jenis pendapat yang diberikan oleh auditor bidang pengelolaan keuangan daerah dan
(1) pendapat wajar tanpa pengecualian, sistem akuntansi (Tuasikal, 2009).
(2) pendapat wajar tanpa pengecualian Pernyataan ini menandakan sistem
dengan tambahan bahasa penjelas, (3) akuntansi keuangan dan pengelolaan
pendapat wajar dengan pengecualian, (4) keuangan daerah harus dipahami secara
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

memadai oleh pengelola dan penyaji daerah di Kabupaten Jembrana? Ketiga


informasi keuangan agar dapat dijadikan apakah pemahaman sistem akuntansi
salah satu alat dalam mengendalikan roda keuangan daerah dan pengelolaan
pemerintahan. keuangan daerah secara simultan
Berbagai penelitian mengenai aspek berpengaruh terhadap kualitas informasi
yang berhubungan dengan pemahaman laporan keuangan pemerintah daerah di
sistem akuntansi dan pengelolaan Kabupaten Jembrana?
keuangan daerah telah sering dilakukan Dari pertanyaan yang diajukan,
oleh para peneliti sebelumnya antara lain bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh
Tuasikal (2009) melakukan penelitian antara pemahaman sistem akuntansi
tentang pengaruh pengawasan, keuangan daerah dengan kualitas
pemahaman sistem akuntansi keuangan informasi laporan keuangan pemerintah
dan pengelolaan keuangan terhadap daerah di Kabupaten Jembrana, (2)
kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah mengetahui pengaruh antara pengelolaan
Daerah Pada Provinsi Dan keuangan daerah dengan kualitas
Kabupaten/Kota Di Maluku, hasil informasi laporan keuangan pemerintah
penelitiannya menunjukkan pemahaman daerah di Kabupaten Jembrana, dan (3)
mengenai sistem akuntansi dan mengetahui pengaruh antara pemahaman
pengelolaan keuangan berpengaruh relatif sistem akuntansi keuangan daerah dan
rendah terhadap kinerja unit satuan kerja pengelolaan keuangan daerah dengan
pemerintah daerah. kualitas informasi laporan keuangan
Selanjutnya pada tahun 2011 Cut pemerintah daerah di Kabupaten
Faiza Syahrida melakukan penelitian Jembrana.
mengenai pengaruh pemahaman sistem
akuntansi keuangan daerah dan
pengelolaan keuangan daerah terhadap METODE
kinerja SKPD pada Pemerintah Provinsi Penelitian ini dilakukan dengan
Sumatera Utara, diperoleh hasil bahwa mengambil lokasi pada Pemerintah
pemahaman sistem akuntansi keuangan Daerah Kabupaten Jembrana, Provinsi
daerah dan pengelolaan keuangan daerah Bali. Penelitian ini dilakukan pada SKPD
berpengaruh secara signifikan terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana
kinerja SKPD pada Pemerintah Provinsi yaitu salah satu unsur pelaksanaan
Sumatera Utara. Selain itu Ifa Ratifah dan pemerintah daerah yang berupa Dinas-
Mochammad Ridwan (2012) melakukan Dinas. Jenis penelitian ini adalah
penelitian mengenai komitmen organisasi penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan
memoderasi pengaruh sistem akuntansi data berupa observasi, kuesioner dan
keuangan daerah terhadap kualitas dokumentasi. Jenis data yang digunakan
laporan keuangan pada Pemerintah dalam penelitian ini antara lain data primer
Daerah Kabupaten Karawang, hasil dan sekunder, yang merupakan data yang
penelitiannya menunjukkan bahwa sistem bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data
akuntansi keuangan daerah memiliki primer dalam penelitian ini adalah jawaban
pengaruh yang signifikan terhadap responden dari kuesioner yang disebar.
kualitas laporan keuangan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan uraian di atas, maka struktur organisasi, dan penjelasan atau
dapat dirumuskan permasalahan dalam gambaran umum organisasi serta data
penelitian ini, pertama apakah jumlah pegawai bagian keuangan pada
pemahaman sistem akuntansi keuangan masing-masing Dinas. Subjek dari
daerah secara parsial berpengaruh penelitian ini adalah pegawai yang bekerja
terhadap kualitas informasi laporan pada bagian keuangan pada masing-
keuangan pemerintah daerah di masing Dinas di Pemerintah Daerah
Kabupaten Jembrana? Kedua, apakah Kabupaten Jembrana, sedangkan objek
pengelolaan keuangan daerah secara penelitian ini adalah pemahaman sistem
parsial berpengaruh terhadap kualitas akuntansi keuangan daerah dan
informasi laporan keuangan pemerintah pengelolaan keuangan daerah yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

mempengaruhi kualitas informasi laporan dalam kinerja tertentu, dan reliabel (andal)
keuangan pemerintah daerah. Populasi jawaban seseorang terhadap pertanyaan
yang berkaitan dengan penelitian adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
berjumlah 113. Sampel adalah bagian waktu. Uji validitas dan uji reliabilitas ini
atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dilakukan dengan menggunakan bantuan
merupakan sebagian dari populasi yang program SPPS Versi 19.0 for Windows.
memiliki karakteristik yang relatif sama Untuk pengukuran realibilitas, SPSS
dan dianggap bisa mewakili populasi memberikan fasilitas untuk mengukur
(Sugiyono, 2008). Pola pengambilan realibilitas dengan uji statistik Grobanch
sampel dalam penelitian ini adalah secara Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel
Purposive Sampling. Purposive Sampling jika memberikan nilai Grobanch Alpha >
adalah teknik pengambilan sampel 0,70 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali,
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007:46).
2008). Kriteria dalam penelitian ini yaitu Uji asumsi klasik terdiri dari uji
sampel yang dipilih hanya pegawai bagian normalitas, uji multikolenearitas, dan uji
keuangan yang memiliki pendidikan heteroskedastisitas. Uji normalitas
terakhir minimal SMA dan telah bekerja bertujuan untuk menguji apakah model
minimal satu tahun. Dalam penelitian ini, regresi variabel terikat dengan variabel
jumlah sampel yang digunakan ditentukan bebas mempunyai distribusi normal atau
dengan rumus Slovin (dalam Riduwan, tidak normal. Pada penelitian ini, uji
2005), jadi jumlah sampel yang digunakan normalitas sebaran data dilakukan dengan
dalam penelitian ini sebanyak 88 pegawai uji Kolmogorov-Smirnov Test yang
bagian keuangan pada seluruh Dinas di terdapat dalam program komputer SPSS
Kabupaten Jembrana. 19.0 for Windows. Pengambilan
Instrumen yang digunakan dalam keputusan dilakukan dengan
penelitian ini adalah kuesioner berbasis membandingkan signifikansi hasil
daftar pertanyaan yang akan disebarkan pengujian dengan tingkat signifikansi 0,05.
kepada responden. Kuesioner terdiri dari 3 Nilai signifikansi dari uji normalitas ini
instrumen. Instrumen pertama berisi harus lebih besar dari pada 0,05. Apabila
pernyataan pemahaman sistem akuntansi model uji telah memenuhi syarat
keuangan daerah yang terdiri dari 6 normalitas, maka selanjutnya dilakukan uji
pernyataan. Instrumen kedua berisi multikolinearitas. Uji multikolinearitas
pernyataan pengelolaan keuangan daerah bertujuan untuk menguji apakah model
yang terdiri dari 7 pernyataan. Dan regresi ditemukan adanya korelasi antar
instrumen ketiga berisi pernyataan kualitas variabel bebas (independen) menurut
informasi laporan keuangan yang terdiri Ghozali (2012). Multikolinearitas dilihat
dari 11 pernyataan. Skala yang digunakan dari masing-masing nilai Variance Inflation
dalam penyusunan kuesioner adalah skala Factor (VIF) ≤ 10 dan nilai tolerance ≥
likert. Pengukuran skala pada variabel 0,10 yang terdapat dalam program
yang diteliti dengan menggunakan skala komputer SPSS 19.0 for Windows.
ordinal melalui lima alternatif jawaban Selanjutnya Uji Heteroskedastisitas
yang memiliki skor 1-5 sesuai dengan bertujuan menguji apakah dalam model
pengukuran yang telah dikembangkan regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
oleh penelitian sebelumnya. residual satu pengamatan ke pengamatan
Dalam penelitian ini, metode analisis yang lain. Uji heteroskedastisitas
data yang digunakan, yaitu uji kualitas dilakukan dengan menggunakan metode
data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Scatterplot yang terdapat dalam program
Uji kualitas data merupakan syarat penting komputer SPSS 19.0 for Windows.
yang berlaku dalam kuesioner dengan Konsekuensi dari Heteroskedastisitas
menggunakan uji validitas dan uji yaitu, jika terdapat pola yang jelas dan
reliabilitas yang bertujuan untuk menguji titik-titik menyebar di atas dan dibawah
apakah data bersifat valid, yang berarti angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
telah sesuai dengan kebenaran yang heteroskedastisitas, sehingga model
diharapkan, sehingga dapat diterima
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

regresi layak digunakan berdasarkan besar dari rtabel (rhitung > 0,215), maka
masukan variabel X terhadap variabel Y. seluruh item pernyataan dinyatakan valid.
Langkah selanjutnya dilakukan uji Hasil uji reliabilitas menyatakan bahwa
hipotesis dengan menggunakan analisis nilai Cronbach’s Alpha variabel
regresi linier berganda (multiple regression pemahaman sistem akuntansi keuangan
analysis). Uji regresi parsial (t-test), uji daerah (x1) sebesar 0,920, variabel
regresi simultan (F-test), serta koefisien pengelolaan keuangan daerah (X2)
determinasi (R2), yang bertujuan untuk sebesar 0,940 dan variabel kualitas
menguji apakah terdapat pengaruh antara informasi laporan keuangan pemerintah
variabel independen, yaitu pemahaman daerah (Y) sebesar 0,906. Suatu variabel
sistem akuntansi keuangan daerah dan dikatakan reliabel jika memberikan nilai
pengelolaan keuangan daerah terhadap Grobanch Alpha > 0,70 (Nunnally, 1967
satu variabel dependen yaitu kualitas dalam Ghozali, 2007:46), maka seluruh
informasi laporan keuangan pemerintah item pernyataan dinyatakan reliabel.
daerah. Langkah selanjutnya adalah
pengujian data dengan uji asumsi klasik
HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu dengan uji normalitas, uji
Waktu yang dibutuhkan dalam multikolenearitas, dan uji
penyebaran kuesioner sampai terkumpul heteroskedastisitas. Hasil uji normalitas
kembali adalah kurang lebih 2 minggu, dengan menggunakan Kolmogorov-
yang dilaksanakan dari tanggal 13 Januari Smirnov, menunjukkan bahwa nilai Sig
sampai 24 Januari 2014. Dari 88 0,249. Berdasarkan hasil tersebut bahwa
kuesioner yang disebarkan, terdapat 4 pengujian masing-masing model regresi
kuesioner tidak kembali dan sebanyak 84 menunjukkan semua nilai signifikansi uji
kuesioner dapat dianalisis. Komposisi normalitas dengan metode Kolmogorov-
responden dari segi jenis kelamin pada Smirnov diperoleh lebih besar dari 0,05
penelitian ini didominasi oleh responden yang berarti bahwa semua data
laki-laki. Pada umumnya responden yang terdistribusi secara normal. Hasil Uji
bekerja pada Dinas-dinas di Kabupaten Multikolinearitas menunjukkan bahwa
Jembrana pada penelitian ini variabel independen pemahaman sistem
berpendidikan paling banyak pada tingkat akuntansi keuangan daerah (X1) dan
Sarjana (S1/S2). Lama bekerja responden pengelolaan keuangan daerah (X2)
pada masing-masing Dinas bervarisasi mempunyai nilai VIF sebesar 1,423 dan
mulai dari 1 tahun sampai lebih dari 5 nilai tolerance sebesar 0,703. Jadi dapat
tahun. Responden pada penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terjadi
didominasi dengan pegawai yang sudah multikolinearitas antar variabel dalam
bekerja antara 1 sampai 5 tahun. penelitian ini. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji kualitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan
digunakan uji validitas dan uji reliabilitas. menggunakan metode Scatterplot. Hasil
Hasil uji validitas untuk variabel Scatterplot menunjukkan bahwa semua
pemahaman sistem akuntansi keuangan data variabel memiliki sebaran acak, tidak
daerah (X1) memiliki tingkat korelasi adanya pola tertentu, dan titik-titik
sebesar 0,793 - 0,902, variabel menyebar di atas dan dibawah angka 0
pengelolaan keuangan daerah (X2) pada sumbu Y pada Scatterplot, artinya
memiliki tingkat korelasi sebesar 0,714 – bahwa dalam model regresi linier pada
0,917, dan variabel kualitas informasi penelitian ini tidak terjadi
laporan keuangan pemerintah daerah (Y) heteroskedastisitas.
memiliki tingkat korelasi sebesar 0,540 – Setelah data diuji dengan uji kualitas
0,860. Karena seluruh item pernyataan data dan uji asumsi klasik, maka langkah
dari kuesioner mengenai pemahaman selanjutnya adalah melakukan uji
sistem akuntansi keuangan daerah, hipotesis. Berdasarkan hasil analisis
pengelolaan keuangan daerah dan regresi linier berganda, mendapatkan
kualitas informasi laporan keuangan persamaan: Y = 7,079 + 0,816X1 +
pemerintah daerah memiliki rhitung lebih 0,828X2 + ε, menunjukkan bahwa nilai α =
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

7,079, nilai koefisien β1 = 0,816 dan nilai bagian pengelola keuangandi masing-
koefisien β2 = 0,828. Tanda + menyatakan masing Dinas, maka akan meningkatkan
arah hubungan yang searah, dimana kualitas informasi laporan keuangan
kenaikan atau penurunan variabel pemerintah daerah. Begitu pula dengan
independen (X) akan mengakibatkan adanya peningkatan pengelolaan
kenaikan atau penurunan variabel keuangan daerah, maka akan
dependen (Y). Artinya, setiap dilakukan meningkatkan kualitas informasi laporan
peningkatan pemahaman sistem keuangan pemerintah daerah.
akuntansi keuangan daerah pada pegawai

Tabel 1.1 Hasil Uji Regresi Parsial (t-test)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,079 4,851 1,459 ,148
SAKD ,816 ,173 ,435 4,716 ,000
PKD ,828 ,200 ,382 4,139 ,000
a. Dependent Variable: KILKPD
Sumber: data primer diolah, 2014

Pengaruh Pemahaman Sistem pemerintah daerah harus memiliki sistem


Akuntansi Keuangan Daerah terhadap akuntansi yang handal. Sistem akuntansi
Kualitas informasi Laporan Keuangan yang lemah menyebabkan laporan
Pemerintah Daerah keuangan yang dihasilkan juga kurang
Berdasarkan hasil penelitian yang handal dan kurang relevan untuk
telah dilakukan, bahwa pemahaman pembuatan keputusan.
sistem akuntansi keuangan daerah Hasil penelitian ini juga sejalan
terbukti dapat mempengaruhi kualitas dengan penelitian yang dilakukan oleh Ifa
informasi laporan keuangan pemerintah Ratifah dan Mochammad Ridwan (2012).
daerah. Hal ini dibuktikan dengan hasil Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
pengujian hipotesis yang menunjukan sistem akuntansi keuangan daerah
hasil uji t terhadap pemahaman sistem memiliki pengaruh yang signifikan
akuntansi keuangan daerah (X 1) dengan terhadap kualitas laporan keuangan.
nilai probabilitas yaitu sebesar 0,000 dan Temuan penelitian ini menginformasikan
nilai thitung sebesar 4,716. Berdasarkan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah
hasil pengujian tersebut, maka hipotesis yang berjalan efektif akan menghasilkan
pertama dalam penelitian ini diterima. informasi laporan keuangan yang
Karena thitung lebih besar dari ttabel yaitu berkualitas. Hasil penelitian ini juga
1,663 atau 4,716 > 1,663, maka hasil konsisten dengan penelitian yang
penelitian berarti berpengaruh positif dan dilakukan oleh Tutun Hermawanto
signifikan. Hal ini berarti bahwa semakin Botutihe (2013). Hasil penelitiannya
baik pemahaman pegawai terhadap menunjukan bahwa penerapan sistem
sistem akuntansi keuangan daerah, maka akuntansi keuangan daerah berpengaruh
kualitas informasi laporan keuangan positif dan signifikan terhadap kualitas
pemerintah daerah semakin meningkat. laporan keuangan pemerintah Kota
Hasil penelitian ini sejalan dengan Gorontalo. Selain itu hasil penelitian yang
teori yang diajukan oleh Mardiasmo (2004) dilakukan oleh Devi Roviyantie (2011) juga
yang mengatakan bahwa untuk dapat menunjukkan bahwa penerapan sistem
menghasilkan laporan keuangan yang akuntansi keuangan daerah secara parsial
relevan, handal, dan dapat dipercaya,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perencanaan, pelaksanaan, peñata


pemerintah daerah. usahaan, pelaporan, pertanggungjawaban
dan pengawasan keuangan daerah.
Pengaruh Pengelolaan Keuangan Apabila informasi yang terdapat di dalam
Daerah terhadap Kualitas informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) memenuhi kriteria karakteristik
Berdasarkan hasil penelitian yang kualitatif laporan keuangan pemerintah
telah dilakukan, bahwa pengelolaan seperti yang disyaratkan dalam Peraturan
keuangan daerah terbukti dapat Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
mempengaruhi kualitas informasi laporan tentang Standar Akuntansi Pemerintah
keuangan pemerintah daerah. Hal ini Indonesia yakni, relevan, andal, dapat
dibuktikan dengan hasil pengujian dibandingkan, dan dapat dipahami, berarti
hipotesis yang menunjukan hasil uji t pemerintah daerah mampu mewujudkan
terhadap pemahaman sistem akuntansi transparansi dan akuntabilitas dalam
keuangan daerah (X1) dengan nilai pengelolaan keuangan daerah.
probabilitas yaitu sebesar 0,000 dan nilai Selain itu, Mardiasmo (2002) juga
thitung sebesar 4,139. Berdasarkan hasil menegaskan bahwa sistem
pengujian tersebut, maka hipotesis kedua pertanggungjawaban keuangan suatu
dalam penelitian ini diterima. Karena thitung institusi dapat berjalan dengan baik, bila
lebih besar dari ttabel yaitu 1,663 atau 4,139 terdapat mekanisme pengelolaan
> 1,663, maka hasil penelitian berarti keuangan yang baik pula. Ini berarti
berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini pengelolaan keuangan daerah yang
berarti bahwa semakin baik pengelolaan tercermin dalam APBD memiliki posisi
keuangan daerah, maka informasi dari strategis dalam mewujudkan manajemen
laporan keuangan pemerintah daerah pemerintahan yang akuntabel. Namun
yang dihasilkan semakin berkualitas. hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
Dalam Permendagri No. 59 Tahun penelitian yang dilakukan oleh Cut Faiza
2007 yang merupakan perubahan atas Syahrida (2011), dalam penelitiannya
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor menunjukkan bahwa secara parsial
13 Tahun 2006 tentang Pedoman pengelolaan keuangan daerah tidak
Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan berpengaruh secara signifikan terhadap
bahwa pengelolaan keuangan daerah Kinerja SKPD.
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

Tabel 1.2 Hasil Uji Simultan (F-test)

ANOVAb

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3103,640 2 1551,820 43,176 ,000a
Residual 2911,312 81 35,942
Total 6014,952 83
a. Predictors: (Constant), PKD, SAKD
b. Dependent Variable: KILKPD
Sumber: data primer diolah, 2014

Pengaruh Pemahaman Sistem akuntansi keuangan daerah dan


Akuntansi Keuangan Daerah dan pengelolaan keuangan daerah terbukti
Pengelolaan Keuangan Daerah dapat mempengaruhi kualitas informasi
terhadap Kualitas informasi Laporan laporan keuangan pemerintah daerah.
Keuangan Pemerintah Daerah Berdasarkan pengujian hipotesis H3
Berdasarkan hasil penelitian yang melalui F-test terlihat bahwa F hitung
telah dilakukan, bahwa pemahaman sebesar 43,176 dan nilai probabilitas
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan daerah terhadap


pemahaman akuntansi keuangan daerah kualitas informasi laporan keuangan
dan pengelolaan keuangan daerah secara pemerintah daerah Kabupaten Jembrana.
bersama-sama berpengaruh positif Dari hasil pengujian pengaruh
terhadap kualitas informasi laporan pemahaman sistem akuntansi keuangan
keuangan pemerintah daerah. daerah dan pengelolaan keuangan daerah
Berdasarkan hasil analisis regresi linier terhadap kualitas informasi laporan
berganda, mendapatkan persamaan: Y = keuangan pemerintah daerah secara
7,079+ 0,816X1+ 0,828X2 + ε, menyatakan simultan diperoleh nilai koefisien
bahwa ada pengaruh yang positif secara β1 = 0,816, nilai koefisien β2 = 0,828
simultan antara pemahaman sistem dan nilai R2 sebesar 50,4%.
akuntansi keuangan daerah dan

Tabel 1.3 Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 ,718a ,516 ,504 5,995
a. Predictors: (Constant), PKD, SAKD
b. Dependent Variable: KILKPD
Sumber: data primer diolah, 2014

Hasil uji koefisien determinasi untuk Hasil penelitian ini sejalan dengan
kedua variabel bebas terhadap kualitas penelitian yang dilakukan oleh Cut Faiza
informasi laporan keuangan pemerintah Syahrida (2011). Dalam penelitiannya
daerah terlihat bahwa nilai adjusted R menunjukkan bahwa secara simultan
square sebesar 0,504, yang mengandung Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan
arti bahwa kualitas informasi laporan Daerah Dan Pengelolaan Keuangan
keuangan pemerintah daerah dipengaruhi Daerah berpengaruh secara signifikan
oleh pemahaman sistem akuntansi terhadap Kinerja SKPD Pada Pemerintah
keuangan daerah dan pengelolaan Provinsi Sumatera Utara. Selain itu
keuangan daerah sebesar 50,4%. penelitian yang dilakukan oleh Askam
Sedangkan sisanya 49,6% dipengaruhi Tuasikal (2009) menunjukkan bahwa
oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti secara simultan pengawasan internal dan
dalam penelitian ini. eksternal, dan pemahaman mengenai
Dalam penelitian yang dilakukan sistem akuntansi, serta pengelolaan
oleh Ikin Solikin dan Memen Kustiawan keuangan berpengaruh relatif rendah
(2011) menyatakan bahwa, agar kualitas terhadap kinerja unit satuan kerja
informasi akuntansi yang disajikan dalam pemerintah daerah. Dalam penelitian ini
bentuk laporan dapat digunakan sebagai kualitas informasi laporan keuangan
dasar pembuatan keputusan, maka harus pemerintah daerah sama dengan kinerja
didukung oleh kualitas aparatur SKPD.
pemerintah daerah di bidang pengelolaan
dan pertanggungjawaban keuangan SIMPULAN DAN SARAN
daerah agar kualitas informasi akuntansi Berdasarkan hasil penelitian
yang dihasilkan andal dan akurat. mengenai, pengaruh pemahaman sistem
Pengelolaan keuangan daerah yang baik akuntansi keuangan daerah dan
perlu ditunjang oleh pemahaman sistem pengelolaan keuangan daerah terhadap
akuntansi keuangan daerah yang baik kualitas informasi laporan keuangan
agar penatasusahaan keuangan di daerah pemerintah daerah Kabupaten Jembrana,
memiliki akurasi dan akuntabilitas yang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
tinggi. (1) Pemahaman sistem akuntansi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

keuangan daerah secara parsial mempengaruhi kualitas informasi laporan


berpengaruh positif dan signifikan keuangan pemerintah daerah.
terhadap kualitas informasi laporan
keuangan pemerintah daerah di
Kabupaten Jembrana, (2) pengelolaan DAFTAR PUSTAKA
keuangan daerah secara parsial
Bastian, Indra. 2011. Audit Sektor Publik.
berpengaruh positif dan signifikan
Jakarta: Salemba Empat.
terhadap kualitas informasi laporan
keuangan pemerintah daerah, dan (3) Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis
pemahaman akuntansi keuangan daerah Multivariate dengan Program SPSS,
dan pengelolaan keuangan daerah secara Cetakan IV. Semarang: Badan
simultan berpengaruh positif dan signifikan Penerbit Universitas Diponegoro,
terhadap kualitas informasi laporan Semarang.
keuangan pemerintah daerah. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor
Beberapa saran yang dapat
Publik. Yogyakarta: Andi.
disampaikan kepada Pemerintah
Kabupaten Jembrana dan peneliti Pemerintah RI. 2010. Peraturan
berikutnya yakni: pertama kepada Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
Pemerintah Kabupaten Jembrana. Dalam tentang Standar Akuntansi
hal peningkatan kualitas informasi laporan Pemerintah.
keuangan hendaknya lebih meningkatkan Ratifah, Ifa dan Mochammad Ridwan.
kualitas SDM yang secara langsung 2012. Komitmen Organisasi
berhubungan dengan sistem akuntansi Memoderasi Pengaruh Sistem
keuangan daerah dan pengelolaan Akuntansi Keuangan Daerah
keuangan daerah. Karena untuk dapat terhadap Kualitas Laporan
menghasilkan informasi laporan keuangan Keuangan (Studi Kasus Pada
yang berkualitas (relevan, handal, dapat Pemerintah Daerah Kabupaten
dibandingkan dan dapat dipahami) Kerawang). Jurnal, Universitas
pemerintah daerah harus memiliki sistem Pasundan Bandung.
akuntansi yang handal. Dan agar kualitas
informasi akuntansi yang disajikan dalam Republik Indonesia. 2004. Undang-
bentuk laporan keuangan dapat digunakan Undang Nomor 15 Tahun 2004
sebagai dasar pembuatan keputusan tentang Pemeriksaan Pengelolaan
maka harus didukung oleh kualitas dan Tanggung Jawab Keuangan
aparatur pemerintah daerah di bidang Negara.
pengelolaan dan pertanggungjawaban Roviyantie, Devi. 2011. Pengaruh
keuangan daerah. Selain itu pemerintah Kompetensi Sumber Daya Manusia
daerah perlu mengadakan suatu Dan Penerapan Sistem Akuntansi
kompetensi para pegawai sehingga bisa Keuangan Daerah Terhadap
memaksimalkan tugas pokok dan fungsi Kualitas Laporan Keuangan Daerah
masing-masing bagian terutama dalam (Survei Pada Organisasi Perangkat
penyusunan laporan keuangan. Kedua Daerah (OPD) Kabupaten
kepada peneliti berikutnya. Untuk peneliti Tasikmalaya). Jurnal, Universitas
selanjutnya yang tertarik melakukan Siliwangi.
penelitian ini lebih lanjut, diharapkan
menambah sampel penelitian bukan saja Solikin, Ikin dan Memen Kustiawan. 2011.
di pemerintah daerah Kabupaten Meningkatkan Kualitas Informasi
Jembrana, melainkan pada Pemerintah Akuntansi Melalui Pemerdayaan
Provinsi atau Kabupaten Kota lainnya, Aparatur Pemerintah Dalam
selain itu diharapkan menambah variabel Mewujudkan Good Governance.
lain yang mempengaruhi kualitas laporan Artikel. STIA-LAN Bandung.
keuangan seperti sistem pengendalian Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.
intern dan kompetensi SDM yang Bandung: CV.Alfabeta.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No.1 Tahun 2014)

-------, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif, dan R & D. Cetakan ke-
18. Bandung: CV Alfabeta.
Syahrida, Cut Faiza. 2011. Pengaruh
Pemahaman Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Dan Pengelolaan
Keuangan Daerah Terhadap Kinerja
SKPD Pada Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara.
Tuasikal, Askam. 2009. Pengaruh
Pengawasan, Pemahaman Sistem
Akuntansi Keuangan Dan
Pengelolaan Keuangan Terhadap
Kinerja Unit Satuan Kerja
Pemerintah Daerah (Studi Pada
Provinsi Dan Kabupaten/Kota Di
Maluku). Jurnal, Universitas
Pattimura.
Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas
Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi,
Dan Pengendalian Intern Akuntansi
Terhadap Nilai Informasi Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah: Studi
Pada Pemerintah Kabupaten Kudus.
Skripsi, Universitas Muria Kudus.

Anda mungkin juga menyukai