Anda di halaman 1dari 11

Bulletin of Scientific Contribution, Volume 9, Nomor 3, Desember 2011: 152-162

KUALITAS BATUAN BEKU ANDESITIS BERDASARKAN


PENDEKATAN KUAT TEKAN DAN PETROLOGI
Raden Irvan Sophian1, Aton Patonah2, Febriwan Mohamad3
1
Laboratorium Geologi Teknik, Fakultas Teknik Geologi, UNPAD
2
Laboratorium Petrologi, Fakultas Teknik Geologi, UNPAD
3
Laboratorium Geofisika, Fakultas Teknik Geologi, UNPAD

ABSTRACT
The quality of infrastructure is related to the materials to be used, especially rock strength.
Infrastructure usually uses the rock material as foundation, road materials, etc. Rock samples were
taken from Lagadar-Cimahi and Licin-Cimalaka. Petrographic analyses and point load tests were carried
out to determine physical and mechanical characteristics. Rock types of Lagadar are andesite and
basaltic and Cimalaka are andesite, basalt, and diorite. Rocks of Lagadar are stronger than Licin based
on point load test. Point load test of Lagadar rock samples for andesite ranges from 8.17 - 30.57
kg/cm2, basalt ranges from 47.68 -144.03 kg/cm2, and point load test of andesite, basalt, and diorite
from Cimalaka ranges between 4.08 - 10.34 kg/cm2, 4.09 -13.83 kg/cm2, and 6.12 kg/cm2
respectively. Rock strength is influenced by mafic mineral content, void ratio, porosity, texture, rock
structures, and the degree of weathering.
Keywords: point load, void ratio, porosity

ABSTRAK
Kualitas bangunan sangat erat kaitannya dengan material yang digunakan terutama kekuatan material
batuan. Infrastruktur menggunakan material batuan sebagai fundasi, material jalan dan lainnya. Sampel
batuan berasal dari daerah Lagadar-Cimahi dan Licin-Cimalaka. Sampel batuan tersebut dianalisis
petrografi dan uji kuat tekan/ point load test untuk mengetahui karakteristik fisik dan mekanik. Jenis
batuan dari Lagadar adalah batuan andesit dan basalt, sedangkan batuan yang berasal dari cimalaka
adalah batuan andesit, basalt, dan diorit. Batuan dari Lagadar lebih kuat dari Licin berdasarkan uji kuat
tekan. Kuat tekan sampel Lagadar untuk batuan andesit berkisar 8.17 – 30.57 kg/cm2, basalt berkisar
47.68 – 144.03 kg/cm2, sedangkan sampel Cimalaka untuk Andesit berkisar 4.08 – 10.34 kg/cm2,
basalt berkisar 4.09 – 13.83 kg/cm2, dan diorite berkisar 6.12 kg/cm2. Kekuatan batuan ini dipengaruhi
oleh kandungan mineral mafic, rongga/ void, porositas, tekstur, struktur batuan, dan tingkat pelapukan.
Kata kunci: point load, kuat tekan, rongga/ void, porositas

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA


Kualitas bangunan sangat bergan- Batuan beku merupakan batuan
tung kepada kualitas kualitas material yang dihasilkan oleh proses kristali-
yang digunakan terutama bahan sasi dan solidifikasi dari magma yang
galian (batuan) sebagai bahan untuk melebur. Tipe batuan beku yang di-
fundasi, tembok, jalan, dan yang hasilkan bermacam macam mulai dari
lainnya. batuan beku granitis, riolitis, andesit
Material bangunan yang baik ter- sampai balaltis tergantung dari kom-
utama batuan haruslah memiliki kua- posisi kimia magma, temperatur soli-
litas yang baik. Berdasarkan uji me- difikasi, dan rata-rata pendinginan
kanika batuan menyimpulkan bahwa yang mempengaruhi pada saat proses
batuan beku mempunyai kuat tekan kristalisasinya.
yang paling kuat. Namun harus Menurut Raymond (2000), Plagio-
diperhatikan juga bahwa batuan beku klas dan piroksen atau hornblende
memiliki karakteristik tekstur, struk- (amfibol) merupakan karakteristik
tur dan komposisi mineral yang ber- mineral utama dalam batuan beku an-
beda sehingga memungkinkan kuat desitis. Teksturnya mulai dari gelas
tekan batuan beku berbeda-beda. afirik sampai porfiritik-afanitik holo-
kristalin. Batuan beku andesitis me-
miliki komposisi plagioklas dari 50-
80%, piroksen 10-15%, dan amfibol

151
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 9, Nomor 3, Desember 2011: 152-162

5-10%. Kandungan amfibol pada andesitis di daerah Lagadar, Kota


batuan beku andesitis dapat mem- Cimahi dan Licin Cimalaka, Kabupaten
berikan pengaruh dalam kualitas Sumedang sehingga dapat diketahui
batuan karena berdasarkan struktur kualitas batuan beku pada kedua
silikatnya amfibol memiliki ikatan daerah tersebut. Kualitas batuan
rangkap (double chain) sehingga me- semakin baik maka pemanfaatan
mungkinkan terjadinya substitusi un- batuan beku tersebut sebagai bahan
tuk mempertahankan kesetimbang- bangunan akan lebih tepat guna
annya dan juga bisa menyebabkan peruntukannya sesuai dengan SNI.
terjadinya patahan pada saat pem- 03-0394-1989.
bentukannya serta pemipihan apabila Hasil penelitian dapat diimplemen-
mengalami tekanan. tasikan bagi pemanfaatan bahan
Unsur mayor utama pada batuan galian secara lebih tepat guna, yang
andesitis yaitu silika 52-63%, alumina berkesesuaian tinggi dengan karak-
15-19%, dan kandungan TiO2 yang teristik fisik-mekanik batuan yang
rendah. Secara spesifik batuan beku bersangkutan berkaitan dengan kuali-
andesit memiliki komposisi kimia yang tas batuan, sehingga meningkatkan
bervariasi sehingga dibagi ke dalam kualitas bangunan menjadi lebih
medium K andesit dan high K andesit. kokoh terutama jika terjadi bencana
Perbedaan jenis andesit ini kemung- geologi pada zona-zona berisiko
kinan besar karena hasil dari bebera- ancaman bencana alam.
pa proses dan perbedaan inilah yang
bisa menyebabkan kualitas batuan METODE PENELITIAN
yang berbeda pula.
Objek penelitian dalam hal ini
Salah satu pengujian untuk
dibatasi pada batuan beku andesitis
mengetahui kualitas batuan yang
yang berasal dari Gunung Lagadar
paling umum dilakukan adalah peng-
Cimahi dan daerah Licin, Cimalaka-
ujian kuat tekan uniaksial batuan (SNI
Sumedang.
03-2825-2008). Kegunaan dari batu-
Pemilihan sampel batuan
an sangat erat kaitannya dengan sifat
dilakukan di lapangan dengan kode A-
fisik batuan itu sendiri. SNI No.03-
H untuk sampel dari Licin Cimalaka
0394-1989 umumnya dipakai untuk
dan L1-L8 dari daerah Lagadar yang
mengetahui karakter fisik dan meka-
mewakili sebaran batuan tersebut dan
nik dari batuan. SNI tersebut dipakai
dilakukan preparasi sampai ukuran
sebagai syarat mutu bahan alam
0,03 mm.
untuk bahan bangunan (Tabel 1).
Analisis petrografi dilakukan untuk
Berdasarkan alur fikir deduksi ter-
mengidentifikasi tekstur, struktur,
sebut, tekstur, struktur, dan kompo-
komposisi mineral penyusun batuan
sisi mineral penyusun menentukan
dengan menggunakan klasifikasi
kualitas batuan, maka hipotesis ada-
streckeisen, 1978 dalam Gillespic dkk,
lah: Semakin banyak kandungan mi-
1999.
neral mafic pada batuan andesitis
Uji kuat tekan (UCS/ Point Load)
mempengaruhi kuat tekan batuan.
dilakukan pada setiap sampel se-
Perubahan nilai kuat tekan seiring
hingga dapat diketahui seberapa
perbedaan kondisi tekstur batuan
besar resistan batuan terhadap
berdasarkan ukuran butir mineral dan
tekanan.
banyaknya rongga
Penarikan hubungan antara kan-
dungan mineral dan sifat fisik batuan
TUJUAN DAN KEGUNAAN
dengan kuat tekan sehingga akan
Tujuan kajian ini adalah untuk diketahui kaitan sifat fisik batuan
mendapatkan kesimpulan hubungan dengan kualitas batuan berdasarkan
antara kandungan mineral, tekstur kandungan mineralnya.
terhadap kuat tekan batuan beku

153
Kualitas batuan beku andesitis berdasarkan pendekatan kuat tekan dan petrologi
(Raden Irvan Sophian, Aton Patonah, Febriwan Mohamad)

HASIL DAN PEMBAHASAN porfiri andesit, dan porfiri diorit. Ba-


tuan beku porfiri basalt memiliki ka-
Kondisi Geologi
rakteristik berwarna abu – abu gelap,
Lokasi kajian merupakan daerah bertekstur porfiritik dengan massa-
yang mempunyai karakteristik geologi dasar afanitik sampai faneritik, kemas
yang khas. Material penyusun kedua relatif terbuka (sebaran antara feno-
lokasi kajian baik Lagadar, Cimahi kris dengan massadasar relatif
maupun Cimalaka, Sumedang merata), sangat keras, terdapat
merupakan endapan volkanik yang vesikular 3 - 5%, sebagian memper-
terdiri dari tufa berbatu-apung, breksi lihatkan retak-retak (fracture).
tufaan, aglomerat, pasir tufaan, lapilli, Komposisi mineral penyusun batuan
lava, dan batuan andesit-basalt. ini adalah plagioklas jenis labradorit –
Material ini merupakan produk dari andesin, piroksen jenis augit, olivin
gunung api Tangkubanparahu (erupsi dan mineral opak.
“A”, van Bemmelen 1934) dan Porfiri andesit berwarna abu – abu
gunung Tampomas. Sebagian material terang, sebagian mengalami pelapuk-
vulkanik ini membentuk morfologi an (coklat kemerahan), sebagian
pedataran dan perbukitan mempelihatkan tingkat pelapukan
bergelombang di sekitar Bandung dan cukup tinggi dan bersifat lunak (kode
Sumedang. Batuan yang relative H dan D), keras (A), bertekstur
keras dan tahan terhadap pelapukan porfiritik dengan massadasar afanitik,
dan erosi membentuk perbukitan kemas relatif terbuka tetapi pe-
yang curam-terjal. nyebaran fenokris dan massadasar re-
latif tidak merata, kecuali di kode A
Karakteristik Batuan kemas relatif tertutup, terdapat
vesikular sampai sampai 15%.
Batuan beku merupakan salah
Fenokrisnya terdiri atas plagioklas,
satu jenis batuan yang berasal dari
oksipiroksen, dan oksihornblende.
magma yang berada di pusat bumi,
Massadasar terdiri atas mikrolit
batuan ini terbentuk dengan proses
plagioklas dan gelas volkanik. Mineral
pembekuan baik di permukaan
lainnya yang hadir adalah mineral
maupun di bawah permukaan. Karena
opak (gambar 1).
adanya pergerakan bumi (tektonik),
Porfiri diorit berwarna abu-abu te-
sebagian batuan yang berada di
rang, sangat keras, bertekstur po-
bawah permukaan dapat terangkat
rfiritik dengan massadasar faneritik,
dan berpindah ke permukaan bumi.
kemas relatif tertutup (didominasi
Proses pelapukan akan berlang-
oleh fenokris), terdapat vesikular <
sung pada setiap batuan akibat pe-
5%. Komposisi mineral penyusun
ngaruh cuaca, tingkatan pelapukan
batuan ini adalah plagioklas jenis
pada batuan akan berbeda-beda. Hal
andesin, piroksen jenis augit dan
ini tergantung pada komposisi mineral
oksihornblende. Mineral lainnya yang
batuan tersebut serta keterdapatan
hadir adalah mineral opak.
batuan tersebut mana yang lebih
Batuan beku yang tersingkap di
dekat ke permukaan, kontak dengan
Gunung Lagadar terdiri atas porfiri
oksigen/udara akan berbeda tingkat
basalt dan porfiri andesit. Porfiri ba-
pelapukannya. Komposisi mineral dan
salt bertekstur porfiritik dengan
kimia dapat mempengaruhi kekuatan
massadasar afanitik, melanokratik,
batuan beku tersebut.
inekuigranular, hipidiomorf, kemas
relatif relatif terbuka, namun be-
Analisis Petrografi Batuan
berapa menunjukkan penyebaran
Batuan beku yang tersingkap di fenokris tidak merata terhadap
Cimalaka, tepatnya di Desa Licin massa-dasarnya (kode 5,7 dan 8).
merupakan komponen dari aglomerat, Komposisi mineral tersusun atas
terdiri atas batuan beku porfiri basalt, plagioklas, piroksen, olivin, sebagian

154
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 9, Nomor 3, Desember 2011: 152-162

terdapat mineral ubahan serpentin isi vesikular dan retakan– retakan


dan karbonat dengan mineral ase- pada plagioklas.
sorisnya adalah mineral opak dan
oksida. Batuan beku porfiri basalt Analisis Mekanika Batuan
memiliki void relatif kecil < 7%,
Pengujian parameter dasar batuan
paling kecil pada pada Lagadar 6 dan
adalah pengujian bobot isi asli, kadar
Lagadar 5. Namun apabila melihat
air natural, derajat kejenuhan, poro-
hubungan antar butirnya, lagadar 5
sitas dan kadar rongga. Pengujian
relatif lebih tertutup (lebih rapat)
dilakukan menurut SNI 03-2437-
dibandingkan dengan Lagadar 6.
1991.
Sementara rongga/ void relatif lebih
Hasil pengujian menunjukkan
besar pada lagadar 8 dan 7 dicirikan
sampel batuan beku dari kedua
dengan banyaknya retakan pada
daerah Licin dan Lagadar ini mempu-
mineral serta hadirnya mineral ubah-
nyai parameter dasar (bobot isi asli,
an serpentin memberikan kesempatan
berat jenis, kadar air, derajat keje-
menghasilkan rongga baru.
nuhan, porositas dan kadar rongga)
Porfiri andesit berwarna abu te-
yang berbeda yaitu bobot isi asli rata-
rang, bertekstur porfiritik dengan
rata berkisar 1.56 – 2.48 gr/cc (Licin),
massadasar afanitik, inekuigranular,
sedangkan bobot isi asli untuk sampel
hipidiomorf, kemas relatif terbuka,
Lagadar rata-rata berkisar 2.22 –
void relatif lebih besar dibandingkan
2.77 gr/cc.
dengan batuan beku basalt antara
Rasio rongga/ void ratio sampel
12%-20%. Komposisi mineral ter-
batuan beku andesit daerah Licin
susun atas plagioklas andesin, pirok-
(Kode A, D, dan H) berkisar antara
sen dengan massadasar mikrolit pla-
0.89 - 0.93%, sedangkan batuan
gioklas dan gelas vulkanik. Beberapa
beku andesit daerah Lagadar (kode
mineral mengalami retakan-retakan
sampel L1 –L5) berkisar antara 0.81 -
menghasil-kan rongga (gambar 2).
0.94%, kondisi rongga pada kedua
Berdasarkan struktur silikat, mine-
lokasi hampir mempunyai kesamaan.
ral yang termasuk kelompok struktur
Rasio rongga sampel batuan beku
tektosilikat cenderung lebih kuat di-
porfiri basalt daerah Licin (Kode C, E,
bandingkan dengan struktur lainnya.
dan G) berkisar antara 0.89 - 0.93%,
Mineral yang termasuk ke dalam tek-
sedangkan batuan beku porfiri basalt
tosilikat adalah plagioklas. Sebaran
daerah Lagadar (kode sampel L6 –L8)
mineral plagioklas pada daerah Licin
berkisar antara 0.53 - 0.64%, kondisi
dan Lagadar merupakan mineral do-
rongga pada kedua lokasi hampir
minan pada berbagai jenis batuan di
mempunyai kesamaan.
daerah penelitian. Namun dari kom-
Porositas sampel batuan beku an-
posisi mineral lainnya relatif agak
desit daerah Licin (Kode A, D, dan H)
berbeda. Pada porfiri basalt Licin dan
berkisar antara 8.22 - 17.20%, se-
Lagadar hadir mineral piroksen dan
dangkan porositas batuan beku ande-
olivin yang termasuk ke dalam struk-
sit daerah Lagadar (kode sampel L1–
tur inosilikat dan nesosilikat, semen-
L5) adalah 4.18 – 7.07 dan 16.32%,
tara serpentin termasuk struktur filo-
kondisi porositas pada kedua lokasi
silikat hanya hadir di Lagadar. Porfiri
mempunyai nilai yang cukup besar
diorit Licin hadir mineral piroksen dan
tetapi sampel Lagadar mempunyai
amfibol termasuk ke dalam struktur
nilai porositas yang lebih rendah di-
silikat nesosilikat. Sementara pada
bandingkan porositas batuan Licin.
porfiri andesit pada daerah Licin dan
Porositas sampel batuan beku por-
Lagadar selain piroksen dan amfibol
firi basalt daerah Licin (Kode C, E, dan
(tidak ada pada Lagadar), hadir gelas
G) adalah 7.19, 7.68 dan 15.86 %,
volkanik bersifat amorf, terkecuali
sedangkan batuan beku porfiri basalt
klorit hadir di daerah Lagadar meng-
daerah Lagadar (kode sampel L6 –L8)

155
Kualitas batuan beku andesitis berdasarkan pendekatan kuat tekan dan petrologi
(Raden Irvan Sophian, Aton Patonah, Febriwan Mohamad)

berkisar antara 1.153- 1.26 %, kon- nilai kuat tekan semakin kecil maka
disi porositas batuan beku porfiri batuan tersebut akan mudah pecah
basalt Lagadar lebih kecil dibanding- ataupun hancur apabila terkena te-
kan dengan batuan beku yang sama kanan yang melebihi dari kemampuan
dari daerah Licin. batuan tersebut bertahan.
Hasil uji kuat tekan batuan andesit Hubungan antara point load de-
dan porfiri basalt dari daerah Licin dan ngan void ratio maupun point load
Lagadar dapat dilihat pada gambar 3 dengan void ratio pada batuan beku
dan gambar 4 yang menunjukkan nilai porfiri basalt sedikit ada perbedaan
kuat tekan batuan di daerah ladagar karakteristik, terlihat pada grafik
mempunyai nilai kuat tekan yang gambar 9, kuat tekan dengan point
lebih baik terlihat dari grafik di bawah load terdapat faktor lain yang mem-
ini menunjukkan nilai yang lebih pengaruhi nilai kuat tekan ini. Kondisi
dominan. ini hampir sama untuk batuan yang
Hasil uji sifat fisik rasio rongga/ berasal dari Lagadar, Cimahi. Faktor
void ratio dan porositas menunjukkan tekstur dan struktur batuan serta
batuan beku andesit Licin banyak tingkat pelapukan pada batuan ini
presentasinya terlihat pada gambar dapat mempengaruhi nilai kuat tekan
grafik di bawah ini (gambar 5 dan yang dihasilkan.
gambar 6). Karakteristik batuan beku baik an-
Nilai kuat tekan (point load) yang desit maupun porfiri basalt yang ber-
dihasilkan dapat dipengaruhi oleh asal dari daerah Licin Cimalaka dan
bebagai faktor karakteristik batuan. Lagadar Cimahi mempunyai karak-
Karakteristik fisk batuan yang dapat teristik batuan yang hampir sama
mempengaruhi nilai kuat tekan adalah tetapi dari sudut pandang kualitas
kandungan mineral, tekstur, void terdapat perbedaan. Kualitas batuan
ratio, porositas, dan pola struktur beku berasal dari Lagadar mempunyai
batuan. kualitas batuan yang lebih baik diban-
Hubungan point load dengan void dingkan dengan batuan beku yang
ratio dari batuan di atas digambarkan berasal dari Licin Cimalaka terutama
dalam diagram pada gambar 7 dan batuan beku porfiri basalt.
gambar 8. Berdasarkan nilai void ratio
pada setiap batuan andesit baik yang KESIMPULAN
berasal dari Licin Cimalaka maupun
Berdasarkan faktor komposisi mi-
Lagadar Cimahi, semakin banyak
neral, kemas (hubungan antar kristal
rongga maka semakin menurun nilai
mineral) dan rasio voidnya, maka
kuat tekan dari batuan ini. Apabila
batuan beku yang memiliki kualitas
nilai kuat tekan semakin kecil maka
relatif lebih bagus baik di lokasi
batuan tersebut akan mudah pecah
Lagadar dan Licin adalah porfiri
ataupun hancur apabila terkena te-
basalt, disusul dengan porfiri diorit
kanan yang melebihi dari kemampuan
pada daerah Licin. Sementara kualitas
batuan tersebut bertahan
batuan beku relatif lebih buruk ada
Hubungan point load dengan void
pada porfiri andesit dicirikan dengan
ratio dari batuan profiri basalt digam-
rasio void relatif besar, terdapat
barkan dalam diagram pada gambar
cukup banyak mineral amorf (gelas
9, sedangkan hubungan point load
vulkanik) serta didukung dengan
dengan porosity digambarkan dalam
tingkat pelapukannya cukup tinggi,
diagram pada gambar 10. Berdasar-
terutama di daerah Licin, sementara
kan nilai void ratio maupun porositas
di Lagadar porfiri andesit memiliki
pada setiap batuan andesit baik yang
kualitas buruk dicirikan dengan
berasal dari Licin Cimalaka maupun
banyaknya void dan vesikular,
Lagadar Cimahi, semakin banyak
kehadiran mineral gelas volkanik serta
rongga maka semakin menurun nilai
mineral ubahan berupa klorit yang
kuat tekan dari batuan ini. Apabila

156
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 9, Nomor 3, Desember 2011: 152-162

bersifat berserabut sehingga bisa DAFTAR PUSTAKA


menghasilkan rongga baru. Mineral
amfibol dalam penelitian ini tidak Anonim, 1989. Batu alam untuk
terlalu berpengaruh terkait dengan bahan bangunan, mutu dan cara
jumlah keterdapatanya relatif kecil, uji. Badan Standardisasi Nasional.
bahkan pada daerah Lagadar mineral SNI. 03-0394-1989.
amfibol tidak hadir pada mineral Anonim, 2008. Cara uji kuat tekan
andesit. batu uniaksial. Badan
Nilai kuat tekan batuan andesit Standardisasi Nasional. SNI. 03-
dan basalt yang berasal dari Lagadar- 2825-2008.
Cimahi mempunyai nilai yang lebih Anonim, 2009. Dampak Gempa
besar dibandingkan dengan nilai kuat Tasikmalaya 2 September 2009
tekan batuan yang berasal dari Licin- ditinjau dari sisi Lingkungan
Cimalaka. Perbedaan nilai kuat tekan Geologi. Badan Geologi
pada kedua daerah ini dipengaruhi Departemen Energi dan Sumber
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor Daya Mineral. Warta Geologi, Vol
yang dapat mempengaruhi kualitas No. 3. Hal.31-35.
batuan ini adalah kandungan mineral Djuri, 1995. Geologi Lembar
mafic, rongga, porositas, tekstur, Arjawinangun. Pusat Penelitian
struktur batuan, dan tingkat pelapuk- dan Pengembangan Geologi,
an. Bandung.
Pemanfaatan bahan galian C ini Giilespic, M. R., & Styles, M.T. 1999.
terutama batuan beku andesit dari Classification of Igneous Rocks.
kedua daerah ini perlu pemilihan kua- BGS Rock Classification Scheme.
litas yang tepat untuk pemanfaatan Volume I. British Geological
bahan bangunan yang sesuai. Survey Research Report. second
Pemanfaatan batuan beku basalt edition, British Geological Survey,
Lagadar dapat digunakan sebagai Keyworth, Nottingham NG12,
bahan jalan maupun fundasi di- 566, UK, H.1-52
sesuaikan dengan karakteristik fisik Raymond, A. Loren. August 2000.
dan mekanik batuan tersebut. Study of Igneous, Sedimentary,
Perlu dilakukan penelitian yang and Metamorphism rocks. Second
lebih lanjut untuk mengetahui lebih Edition. Mc.Graw Hill.
detail mengenai kaitan karakteristik Silitonga, P.H. 1973. Geologi Lembar
fisik batuan dengan kualitas batuan Bandung. Pusat Penelitian dan
dengan jumlah sampel yang memadai Pengembangan Geologi, Bandung.

UCAPAN TERIMA KASIH


Pada kesempatan yang baik ini
penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Ketua LPPM
Unpad, serta Rektor Universitas
Padjadjaran yang telah mendanai
penelitian ini.

157
Kualitas batuan beku andesitis berdasarkan pendekatan kuat tekan dan petrologi
(Raden Irvan Sophian, Aton Patonah, Febriwan Mohamad)

Tabel 1. Syarat Mutu Batu Alam untuk Bahan Bangunan (SNI. 03-0394-1989)

Batu Alam Untuk:


Pondasi Bangunan Batu
Tonggak Penutup
Sifat-sifat Hias
dan batu Lantai
atau
Berat Sedang Ringan Tepi atau
Tempe
Jalan Trotoar
l
1 Kuat tekan rata-rata minimum 1500 1000 800 500 600 200
(Kg/cm2)
2 Ketahanan hancur Rudeloff - - - - - -
a. Index, minimum 16 24 30
b. Bag. Tembus 2 mm maks.%
3 Ketahanan gesekLos Angeles, 27 40 50
bagian tembus 1,7 mm, maks.%

4 Ketahanan aus gesekan dengan - - - - 0,16


Bauschinger, mm/mnt, maks
5 Penyerapan air maksimum, % 5 5 8 5 5 5*
12**
6 Kekekalan bentuk dengan:
a. Hancur, maksimum % 12 12 12 12 12 12
b. Retak/pecah/cacat
Tidak retak dan tidak Tidak retak dan tidak cacat
cacat

Gambar 1.
Batuan beku porfiri andesit, bertekstur porfiritik, tersusun atas
mineral plagioklas, piroksen, amfibol dan gelas volkanik. Batuan
ini menunjukkan 10-15% vesikular.

158
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 9, Nomor 3, Desember 2011: 152-162

A A

piroksen

0.2 mm

B B

piroksen

plagioklas
void

02 mm

Gambar 2.
Porfiri andesit pada daerah Lagadar tersusun atas mineral
plagioklas dan piroksen dengan massadasar mikrolit plagioklas
dan gelas vulkanik, terdapar vesikular > 5%. Gambar di atas
menunjukkan kemas relatif terbuka dengan void lebih besar
pada gambar B dibandingkan dengan gambar A.

Gambar 3.
Hasil uji kuat tekan (point load test) pada sampel batuan beku
andesit Licin dan Lagadar

159
Kualitas batuan beku andesitis berdasarkan pendekatan kuat tekan dan petrologi
(Raden Irvan Sophian, Aton Patonah, Febriwan Mohamad)

Gambar 4.
Hasil uji kuat tekan (point load test) pada sampel batuan beku
porfiri basalt Licin dan Lagadar

Gambar 5.
Rasio rongga / void ratio dan porositas pada sampel batuan beku
Andesit Licin dan Lagadar

Gambar 6.
Rasio rongga/ void ratio dan nilai porositas pada sampel batuan
beku Porfiri Basalt Licin dan Lagadar

160
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 9, Nomor 3, Desember 2011: 152-162

Gambar 7.
Hubungan point load dengan void ratio pada sampel batuan beku
Andesit Licin, Cimalaka, Sumedang

Gambar 8.
Hubungan point load dengan porosity pada sampel batuan beku
Andesit Licin, Cimalaka, Sumedang

161
Kualitas batuan beku andesitis berdasarkan pendekatan kuat tekan dan petrologi
(Raden Irvan Sophian, Aton Patonah, Febriwan Mohamad)

Gambar 9.
Hubungan point load dengan void ratio pada sampel batuan beku
Porfiri basalt Licin, Cimalaka, Sumedang

Gambar 10.
Hubungan point load dengan porosity pada sampel batuan beku
Andesit Lagadar, Cimahi.

162

Anda mungkin juga menyukai