Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar ISSN: 2087-412X

Volume 9, No 1, Maret 2017: 35-41 ISBN: 977-208-7412-00-7

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN METODE


DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR IPS MATERI MENGHARGAI PERJUANGAN PARA
TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
Sri Endah Wahyuni
SDN 1 Karanganyar Patikraja, Banyumas, Indonesia
Email: sriendahwahyuni@gmail.com

Abstract. The purpose of this research is to increase student motivation and learning outcomes/result
of 5th grade SDN 1 Karanganyar Patikraja Banyumas for Social lesson with the topic to Appreciating
the Characters Struggle to maintain independence through the application of scientific approach. This
Research is using Classroom Actions Research which implemented in two cycles, each cycle
consisting of four stage, those stages are planning/designs, actions, observations, and reflections.
Data collection can be done by test, observation and questionnaire. Indicator of the success of actions
in this research is if the increasing of student motivation is at least 80% from the maximal score from
all students and if the increasing of learning outcomes is at least 85% from all students has reach
KKM of Social lesson 68. This research conclude that: First, Application of the Scientific Approach
with group discussion method can increase student motivation in social lesson for the topic to
Appreciating the Characters Struggle to maintain independence of 5th grade SDN 1 Karanganyar
Patikraja Banyumas.

Keywords : Learning Motivations, Learning Outcomes, Scientific Approach, Group Discuss Method.

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar / hasil
belajar siswa kelas V SDN 1 Karanganyar Patikraja Banyumas untuk pelajaran sosial dengan topik
Apresiasi Perjuangan Karakter untuk mempertahankan kemandirian melalui penerapan pendekatan
ilmiah. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus,
setiap siklus terdiri dari empat tahap, tahapan-tahapan tersebut adalah perencanaan/desain, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan tes, observasi dan kuesioner.
Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah jika peningkatan motivasi siswa
setidaknya 80% dari skor maksimal dari semua siswa dan jika peningkatan hasil belajar setidaknya
85% dari semua siswa telah mencapai KKM pelajaran sosial 68 Penelitian ini menyimpulkan bahwa:
Pertama, Penerapan Pendekatan Ilmiah dengan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam pelajaran sosial untuk topik Menghargai Perjuangan Karakter untuk menjaga
kemandirian siswa kelas V SDN 1 Karanganyar Patikraja Banyumas Kedua, Penerapan Pendekatan
Ilmiah dengan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil / hasil belajar pada pelajaran sosial
untuk topik Menghargai Perjuangan Karakter untuk mempertahankan kemandirian siswa kelas V SDN
1 Karanganyar Patikraja Banyumas.

Kata kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Pendekatan Ilmiah, Metode Diskusi Kelompok.

pengetahuan sosial, keterampilan sosial,


PENDAHULUAN serta kepedulian sosial sebagai sumber daya
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) manusia yang bertanggung jawab dalam
merupakan salah satu matapelajaran yang merealisasikan tujuan pendidikan nasional.
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, Mata pelajaran ini diarahkan agar peserta
konsep, dan generalisasi yang berkaitan didik menjadi warga negara Indonesia yang
dengan isu sosial. Mata pelajaran ini demokratis, cerdas, terampil, dan
membekali peserta didik agar memiliki bertanggung jawab, serta menjadi warga
35
Sri Endah Wahyuni
dunia yang cinta damai (Ahmadi dan Amri, meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
2011:9-10). siswa dalam mata pelajaran IPS. Upaya
Keberhasilan proses pembelajaran yang dapat ditempuh salah satunya adalah
IPS dipengaruhi oleh banyak faktor, salah melalui penerapan pendekatan saintifik
satunya adalah penggunaan atau pemilihan dengan metode diskusi kelompok dalam
pendekatan pembelajaran yang tepat dengan pembelajaran. Tindakan ini dipilih
materi pembelajaran. Penggunaan didasarkan pertimbangan bahwa pendekatan
pendekatan yang tidak tepat dapat saintifik dengan metode diskusi kelompok
menimbulkan permasalahan di dalam memuat langkah-langkah pembelajaran
proses pembelajaran di kelas dan dapat yang memungkinkan siswa dapat
menghambat keberhasilan proses mengoptimalkan motivasikarena menuntut
pembelajaran. mereka berpartisipasi aktif sejak dari awal
Berdasarkan pengalaman dan sampai akhir pembelajaran, terutama
pengamatan peneliti selama ini, selaku guru dengan sesama anggota kelompoknya.
Kelas V SDN 1 Karanganyar Patikraja Dengan demikian, diharapkan pula hasil
Banyumas, bahwamasalah yang belajar mereka dapat meningkat.
masihseringterjadi di kelas ketika Pertimbangan lainnya, didasarkan pada
pembelajaran IPS adalah rendahnya adanya kebijakan dalam pelaksanaan
motivasi siswa dalam mengikuti kurikulum 2013 yang menetapkan
pembelajaran. Permasalahan tersebut dapat pendekatan saintifik sebagai pendekatan
terlihat dari kondisi siswa yang sebagian yang dituntut digunakan oleh guru dalam
besar kurang terlibat dalam pembelajaran, proses pembelajaran.
yaitu kurang aktif, kurang dinamis, dan
kurang kreatif. Secara umum, mereka hanya METODE PENELITIAN
melihat, mendengar, menulis dan Penelitian ini dilaksanakan selama
mengerjakan. Mereka padasaat mereka tiga bulan, yaitu dari bulan Mei sampai
diberi pertanyaan, sebagian besar hanya dengan bulan Juli tahun pelajaran 2013-
diam dan menundukkan kepala.Kalau pun 2014 di SDN 1 Karanganyar Patikraja
ditunjuk oleh guru, mereka seakan malas Banyumas. Subyek penelitian adalah siswa
untuk menjawab pertanyaan. Kondisi ini kelas V SDN 1 Karanganyar Patikraja
berdampakpadatidakhidupnya proses dengan jumlah 26 siswa, terdiri dari 10 laki-
pembelajaran, yaitu siswa hanya terbiasa laki dan 16 perempuan. Kelas ini dipilih
menerima, kurang berpartisipasi secaraktif, karena tingkat motivasi belajar siswa dalam
jarang menyampaikan pertanyaan, mengikuti pembelajaran IPS masih
pendapat, usul, dan sanggahan dalam kurangdan hasil belajar mereka belum
pembelajaran. memenuhi KKM yang ditetapkan oleh
Rendahnya motivasi siswa dalam sekolah yaitu 68. Teknik pengumpulan data
proses pembelajaran IPS berdampak pada di dalam penelitian ini menggunakan
rendahnya hasil belajar mereka. Hal itu teknik observasi, angket, dan tes.
terlihat dari perolehan nilai ujian akhir Teknik observasi digunakan untuk
mereka di semester satu tahun pelajaran mengumpulkan data tentang aktivitas guru,
20113-2014, masih banyak siswa yang aktivitas siswa, penilaian hasil belajar
belum mencapai Kriteria Ketuntasan afektif, dan penilaian hasil belajar
Minimum (KKM) yang telah ditetapkan psikomotor. Angket digunakan untuk
sekolah yaitu 68. Dari 26 siswahanya 19 mengumpulkan data tentang motivasi
siswa yang memenuhi KKM dan selebihnya belajar siswa. Tes digunakan untuk
yaitu 7 siswa mendapat nilai masih di mengumpulkan data tentang hasil belajar
bawah KKM. kognitif. Adapun alatnya berupa lembar
Berdasarkan permasalahan tersebut, observasi aktivitas guru, lembar observasi
maka perlu dilakukan tindakan yang dapat aktifitas siswa, lembar penilaian afektif,
36
Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar ISSN: 2087-412X
Volume 9, No 1, Maret 2017: 35-41 ISBN: 977-208-7412-00-7

lembar penilaian psikomotor, angket ditetapkan, yaitu apabila peningkatan


motivasi belajar, dan tes hasil belajar motivasi belajar siswa kelas V SDN 1
kognitif. Data-data tersebut dianalisis Karanganyar dalam mengikuti
dengan deskriptif kuantitaif persentase dan pembelajaran IPS materi Menghargai
deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan Perjuangan Para Tokoh dalam
gambaran tentang keberhasilan ketercapaian Mempertahankan Kemerdekaan sekurang-
indikator tindakan digunakan analisis kurangnya memperoleh nilai 80 tergolong
komparatif perolehan motivasi belajar dan dalam kategori sangat baik, dan apabila
hasil belajar siswa antar siklus. peningkatan hasil belajar yang diperoleh
Prosedur penelitian menggunakan siswa sekurang-kurangnya 85% jumlah
langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas, siswa telah mencapai KKM yaitu 68.
yaitu penelitian yang mengangkat masalah- Prosedur penelitian pada setiap siklusnya
masalah aktual yang dilakukan guru hasil meliputi tahapan perencanaan, pelaksaaan
pencermatan kegiatan pembelajarandengan tindakan, observasi, dan refleksi.
melakukan tindakan untuk memperbaiki
dan meningkatkan praktik pembelajaran di HASIL DAN PEMBAHASAN
kelas secara lebih profesional. Penelitian Peningkatan Motivasi Belajar
tindakan ini dilaksanakan dalam 2 siklus, Peningkatan motivasi belajar siswa
karena pada dua siklus itu hasilnya sudah pada penelitian tindakan kelas ini dapat
mencapai indikator keberhasilan yang dilihat pada Tabel 1. berikut:
Tabel 1.
Peningkatan Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa Peningkatan Hasil Belajar Ranah


terjadi peningkatan motivasi belajar siswa Kognitif
pada siklus I ke siklus II, walaupun Peningkatan hasil belajar siswa
peningkatan tersebut tidak terlalu besar. ranah kognitif dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2.
Peningkatan Pencapaian Nilai Ranah Kognitif

37
Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar ISSN: 2087-412X
Volume 9, No 1, Maret 2017: 35-41 ISBN: 977-208-7412-00-7

Berdasarkan Tabel 2 di atas terlihat Pada siklus II, diperoleh pencapaian


terjadi peningkatan hasil belajar siswa ranah bahwa rata-rata nilai isiswa sebesar 82 di
kognitif melalui lembar soal pada siklus I. atas nilai KKM yang sudah ditentukan.
Pada siklus ini diperoleh rata-rata nilai di Jumlah siswa yang tuntas pada hasil belajar
atas KKM sebesar 74. Jumlah siswa yang adalah 25 siswa dari 25 jumlah seluruh
tuntas adalah 22 siswa dari 25 jumlah siswa, dan tidak ada siswa yang tidak
seluruh siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas. Dengan demikian, persentase
tuntas adalah 3 siswa. Persentase ketuntasan ketuntasan yang dicapai pada siklus IIsudah
yang dicapai pada siklus I mencapai 88 %, mencapai 100 %, sehingga hasil belajar
sehingga hasil belajar siswa ranah kognitif siswa ranah kognitif dapat dikatakan
dapat dikatakan tuntas dan mencapai melampaui indikator keberhasilan tindakan
indikator. Namun demikian, masih ada tiga yang ditetapkan sebesar 85 % dari jumlah
orang siswa yang belum mencapai KKM. siswa.
Peningkatan Hasil Belajar Ranah Afektif
Peningkatan hasil belajar siswa
ranah psikomotor dapat dilihat pada Tabel
3.

Tabel 3.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif

Berdasarkan Tabel 3. di atas, terlihat tersebut terjadi pada hampir semua


ada peningkatan hasil belajar siswa ranah indikator afektif, yaitu pada aspek kemauan
afektif pada siklus I sebesar 81 dengan menerima, kemauan menanggapi,
kriteria hasil belajar sangat baikmeningkat berkeyakinan, serta ketekunan dan
pada siklus II menjadi 83 dengan kriteria ketelitian.
hasil belajar sangat baik. Peningkatan
Peningkatan Hasil Belajar Ranah
Psikomotor
37
Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar ISSN: 2087-412X
Volume 9, No 1, Maret 2017: 35-41 ISBN: 977-208-7412-00-7

Peningkatan hasil belajar siswa Berdasarkan pembahasan di atas,


ranah psikomotor dapat dilihat dari tabel 4. terlihat bahwa, penerapan pendekatan
Berdasarkan tabel 4 terlihat peningkatan saintifik dengan metode diskusi kelompok
hasil belajar ranah psikomotor pada siklus I dapat meningkatkan motivasi dan hasil
sebesar 79 dengan kriteria hasil belajar belajar siswa ranah kognitif, afektif, dan
dalam kategori baikmenjadi sebesar 83 psikomotor di kalangan siswa kelas V SDN
dengan kategori sangat baik. Peningkatan Karanganyar Patikraja Banyumas pada
tersebut terjadi pada semua indikator, baik mata pelajaran IPS materi Menghargai
pada aspek mekanisme, ataupun pada Perjuangan Para Tokoh dalam
aspek persepsi dan respon terbimbing. Mempertahankan Kemerdekaan.

Tabel 4.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor

Perjuangan Para Tokoh dalam peningkatan menjadi 83 dengan kategori


Mempertahankan Kemerdekaan. Hal itu keduanya sangat baik. Hasil belajar ranah
terlihat dari perolehan hasil belajar ranah psikomotor diperoleh nilai pada siklus I
kognitif siswa pada siklus I diperoleh rata- sebesar 79 dengan kategori baik dan
rata nilai sebesar 74 dengan ketuntasan 88 mengalami peningkatan pada siklus II
%. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 83 dengan kategori sangat baik.
menjadi rata-rata nilai sebesar 82 dengan Berdasarkan penelitian yang telah
ketuntasan 100%. Hasil belajar ranah dilaksanakan, peneliti menyampaiakan
afektif pada siklus I diperoleh nilai sebesar saran Pertama, penerapan pendekatan
81 dan pada siklus II mengalami saintifik dengan metode diskusi dalam
39
Sri Endah Wahyuni
pembelajaran hendaknya diawali dengan siswa dalam pelaksanaan langkah-langkah
penyampaian instruksi kerja yang jelas dan saintifik melalui diskusi kelompok,
terperinci bagi siswa dalam setiap langkah sehingga pembelajarn dapat berjalan
pembelajaran. Guru harus mengarahkan, optimal dan mencapai tujuan yang
memotivasi, membimbing, dan membantu ditetapkan.
perolehan nilai motivasi siswa ketika
SIMPULAN DAN SARAN mengikuti pembelajaran, baik pada siklus I
Penelitian ini menyimpulkan maupun pada siklus II sebesar 82 dengan
bahwa:Pertama, Penerapan pendekatan kriteria sangat baik.
saintifik dengan metode diskusi kelompok Kedua,Penerapan pendekatan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa saintifik dengan metode diskusi kelompok
pada mata pelajaran IPS materi Menghargai dapat meningkatkan hasil belajar ranah
Perjuangan Para Tokoh dalam kognitif, afektif, dan psikomotor siswa
Mempertahankan Kemerdekaan pada siswa kelas V SDN 1 Karanganyar Patikraja
kelas V SDN 1 Karanganyar Tahun Tahun Pelajaran 2013-2014 pada mata
Pelajaran 2013-2014. Hal itu terlihat dari pelajaran IPS materi Menghargai
Kedua, penerapan pendekatan tersebut jangan terlalu besar bebannya
saintifik dengan metode diskusi kelompok sehingga tidak merubah proses berjalannya
dalam pembelajaran perlu disertai disksusi kelompok menjadi kerja kelompok.
perangkat pembelajaran berupa bahan ajar Ketiga, guru hendaknya memotivasi
atau sumber belajar dan lembar kerja siswa dan menyuruh siswa yang kurang aktif dan
sehingga setiap langkah saintifik (proses pemalu dalam melaksanakan diskusi
mengamati, mengumpulkan informasi, kelompok dengan cara berlatih memberikan
menanya, menalar, dan pertanyaan, jawaban, kritikan, dan
mengkomunikasikan informasi) melalui tanggapan pada selembar kertas, kemudian
diskusi kelompok dapat berjalan secara dipersilakan untuk membacakannya.
optimal. Namun demikian, lembar kerja
Dalam Perencanaan Pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak.
Ahmadi, I.K. dan Amri, S. (2011). Hamalik. O. (2010). Proses Belajar
Mengembangkan Pembelajaran IPS Mengajar. Jakarta: PT. Bumi
Terpadu. Jakarta: PT. Prestasi Aksara.
Pustakaraya. Hamruni. (2012). Strategi Pembelajaran.
Ali, M. (2010). Guru Dalam Proses Belajar Yogyakarta: Insan Madani.
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Harjanto. (2010). Perencanaan Pengajaran.
Algensindo. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012).Dasar-dasar Evaluasi Nasution, S. (2000). Berbagai Pendekatan
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara dalam Proses Belajar dan
Djamarah, S. B. (2010). Guru dan Anak Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Didik dalam Interaksi Edukatif, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan
Suatu Pendekatan Teoretis dan Kemendikbud. (2013). Materi
Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta. Pelatihan Pendampingan Kurikulum
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan 2013: Pendekatan Saintifik. Jakarta:
Pembelajaran. Jakarta: Kerjasama Pusat Pengembangan Tenaga
Depdikbud dan Rineka Cipta. Kependidikan Kemendikbud.
Fathurrohman, P. dan Sutikno, M.Sobry. Sardiman AM. (2000). Interaksi dan
(2011). Strategi Belajar Mengajar. Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Bandung: PT. Refika Aditama. Raja Grafindo Persada.
Gafur, A. (2012). Desain Pembelajaran: Satidjo. (2011). “Upaya Meningkatkan
Konsep, Model, dan Aplikasinya Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
40
Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar ISSN: 2087-412X
Volume 9, No 1, Maret 2017: 35-41 ISBN: 977-208-7412-00-7

Pelajaran IPS tentang Kenampakan


Alam dan Keadaan Sosial Negara
Tetangga Melalui Metode Diskusi
Kelompok Pada Siswa Kelas VI
SDN Babakan 01 Kawunganten”.
Skripsi pada Prodi PGSD FKIP
Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Senen, A. (tt). Pendidikan IPS-SD.
Yogyakarta: Prodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta
Sumaatmadja, Nursid. (1984). Metodologi
Pengajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Bandung: Alumni
Suryani, N. dan Agung, L. (2012). Strategi
Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Ombak
Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning:
Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

41

Anda mungkin juga menyukai