Anda di halaman 1dari 2

BAB III

TINJAUAN KHUSUS PROYEK


3.1 Uraian Umum
Alat-alat berat yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil merupakan alat yang digunakan
untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat
merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan
dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar. Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah
untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat
tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat ( Rochmanhadi, 1985 ).
Setiap perusahaan atau organisasi dalam menjalankan aktivitas / usahanya, pasti dihadapkan
pada teknologi yang akan mencerminkan kekuatan perusahaan dalam mencapai tujuan. Maka dari itu
setiap perusahaan berlomba-lomba dalam hal teknologi salah satunya penggunaan alat berat guna
mencapai sasaran. Menurut Ir. Susy Fatena Rostyanti Msc dalam bukunya Alat Berat Untuk Proyek
konstruksi (2008) menyebutkan bahwa bonafiditas suatu perusahaan konstruksi tergantung dari aset-aset
teknologi yang dimiliknya, salah satunya adalah alat berat. Alat berat yang dimiliki sendiri oleh
perusahaan konstruksi akan sangat menguntungkan dalam memenangkan tender proyek konstruksi secara
otomatis hal tersebut akan mencerminkan kekuatan perusahaan tersebut.
Menurut ( Rohman, 2003 ) melaksanakan suatu proyek konstruksi berarti menggabungkan
berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk akhir yang diinginkan, pada proyek konstruksi
kebutuhan untuk peralatan antara 7 – 15 % dari biaya proyek, Peralatan konstruksi yang dimagsud
adalah alat/perlalatan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan konstruksi secara mekanis. Artinya
pemanfaatan alat berat pada suatu proyek konstruksi dapat memberikan insentif pada efisiensi dan
efektifitas pada tahap pelaksanaan maupun hasil yang dicapai.

3.2 Fungsi Alat Berat


Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan
fungsi – fungsi utama alat berat. Berdasarkan fungsinya, alat berat dapat dibagi atas tujuh fungsi dasar
yaitu :
- Alat pengolah lahan
- Alat penggali
- Alat pengangkut material
- Alat pemindah material
- Alat pemadatan
- Alat pemroses material
- Alat penempatan akhir material

Dari ke Tujuh fungsi dasar alat berat tersebut yakni akan menganalisa pada jenis fungsi alat
untuk pemroses material dan penempatan akhir material. Pada jenis alat pemroses alat ini dikenal juga
dengan istilah truck mixer, sedangkan pada jenis alat penempatan akhir material alat ini dikenal juga
dengan istilah concreate pump.
3.1.1 Truck Mixer
Truck mixer atau biasa juga disebut dengan truk molen memiliki beragam jenis dengan fungsi
sama, yaitu mengangkut beton dari pabrik readymix ke lokasi kontruksi dengan menjaga konsistensi
beton agar tetap cair dan tidak mengeras dalam perjalanan. Truk jenis ini adalah alat transportasi khusus
untuk beton cor curah siap pakai (Ready mix concrete) yang dirancang untuk mengangkut dari Batching
Plant (Pabrik Olahan Beton) ke lokasi pengecoran. Biasanya truk ini digunakan dalam sebuah proyek
besar.
Cara kerja truck mixer yaitu di dalam truk molen diisi dengan bahan material kering dan air dan
proses pengadukan (pencampuran) bahan material tersebut terjadi selama perjalanan menuju lokasi
pengecoran. Untuk mempertahankan stabilitas kekentalan beton readymix yang berada di dalam truk
mixer ini melalui proses agitasi atau memutar drum (Tangki yang berada diatas truk mixer) yang bagian
dalam drum tersebut dilengkapi dengan spiral pisau satu arah rotasi putaran, sebagai pengaduk material
beton cor selama waktu transportasi ke lokasi pengecoran.
Jika concreate mixer pengangkut beton cor atau truk molen tersebut tidak bisa menjangkau area
pengecoran, beton cor dapat disalurkan melalui pipa pompa beton (concrete pump) yang dapat
diperpanjang beberapa meter (biasanya sepuluh meter atau lebih). Dengan mesin pompa beton ini proses
pemindahan beton cor ke area pengecoran menjadi lebih cepat dan tepat.
Truck mixer pengangkut beton cor atau truk molen umumnya tidak melakukan perjalanan lebih
dari 2 jam. Banyak kontraktor mengharuskan truck mixer berada di lokasi pengecoran dalam waktu 90
menit setelah pemuatan material yang dimaksudkan untuk menghindari beton cor di dalam truk mengeras.
mayoritas truk mixer pengangkut beton cor atau truk molen mempunyai kecepatan jalan terbatas, yaitu
antara 56 mil per jam (90 km / h).
Pada intinya, truck molen (Truck Mixer) adalah merupakan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut
adukan beton ready mix dari tempat pencampuran beton kelokasi proyek dimana selama dalam
pengangkutan mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran permenit agar beton tetap homogen
serta tidak mengeras.

Fungsi concrete mixer truck yaitu untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen,
beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang
dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material
seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

Anda mungkin juga menyukai