Revolusi Kita
AMANAT PRESIDEN SOEKARNO
PADA ULANG TAHUN
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA,
17 AGUSTUS 1959 DI JAKARTA
Saudara-saudara sekalian!
Hari ini adalah "Hari 17 Agustus".
17 Agustus 1959.
17 Agustus, – tepat empatbelas tahun
sesudah kita mengadakan Proklamasi.
Saya berdiri di hadapan saudara-saudara,
dan berbicara kepada saudara-saudara di
seluruh Tanah-Air, bahkan juga kepada
saudara-saudara bangsa Indonesia yang
berada di luar Tanah-Air, untuk bersama-
sama dengan saudara-saudara memper-
ingati, merayakan, mengagung-kan,
mencamkan Proklamasi kita yang
keramat itu.
Dengan tegas saya katakan
"mencamkan". Sebab, hari ulang-tahun
ke-empatbelas daripada Proklamasi kita
Tidak!
Apakah ini berarti semata-mata bahwa
kita mencari perfeksi-teknis dan efisiensi-
teknis dalam pekerjaan dan usaha kita?
Tidak!
Sekali lagi tidak! Kita tidak sekedar
mencari perobahan atau perbaikan lahir,
kita tidak sekedar mencari "naiknya
semangat". Perobahan lahir setiap waktu
bisa luntur, dan semangatpun setiap
waktu bisa luntur! Kita mencari
perobahan yang lebih dalam daripada itu!
Kita mencari kesedaran yang sedalam-
dalamnya, – kesedaran yang masuk
tulang, masuk sungsum, masuk fikiran,
masuk rasa, masuk rokh, masuk jiwa, –