Ilmu Falak Kelompok 11

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUKUM ILMU FALAK

Gerhana Bulan dan Matahari dalam Perspektif Astronomi

Dosen Pengampu :
Dr. Wildan Hefni, MA.

Disusun :
Kelompok 11

1. Ahmad Riza Fawaid (S20192123)


2. Muhammad Riski (S20192136)
3. Yunita Avindi (S20192139)
4. Riski Pratama (S20181062)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Gerhana Bulan dan Matahari dalam Perspektif Astronomi “. Makalah ini ditulis
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Falak. Berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Wildan Hefni, MA., yang telah memberikan pengetahuan tentang mata kuliah
Ilmu Falak.
2. Teman-teman yang telah memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan
makalah ini.

Dalam pembuatan makalah ini, kami sadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari penyusunan maupun materi. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami butuhkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jember, 21 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….

1.3 Tujuan Masalah. ………………………………………………....…...............

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................

2.1 Pengertian Gerhana...........................................................................................

2.2 Gerhana Matahar……………………………………………………………...

2.3 Gerhana Bulan..................................................................................................

2.4 Dari Segi Bayangan……………………..........................................................

2.5 Perbedaan Gerhana Matahari dan Bulan……………....…...………………...


BAB III PENUTUP……………………………………….………………………..

3.1 Kesimpulan......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ajaran islam sendiri menjelaskan jika gerhana termasuk suatu peristiwa
astronomi biasa yang tidak dihubungkan dengan suatu mitos tertentu. Secara umum
peristiwa gerhana ialah suatu peristiwa jatuhnya bayangan benda langit ke benda laangit
lainnya yang terkadang bayangan benda tersebut menutupi keseluruhan piringan matahari
sehingga benda langit itu kejatuhan benda langit lainnya dan tidak bisa menerima sinar
matahari sama sekali. Sebagian orang menganggap jika gerhana hanyalah gejala alam biasa
sebagai suatu peristiwa yang bisa dinalar. Biasanya terjadinya gerhana menjadi tontonan
menarik bagi masyarakat. Namun bagi sebagian orang menganggap jika gerhana adalah
peristiwa penting yang menunjukka kemahakuasaan Allah SWT di luar batas kemampuan
manusia dan melakukan beberapa hal yang disunnahkan dalam islam seperti sholat gerhana
misalny dan lain sebagainya. Gerhana sendiri ada dua macam yakni gerhana matahari dan
gerhana bulan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gerhana?
2. Bagaimana terkait terjadinya gerhana matahari?
3. Bagaimana terkait terjadinya gerhana bulan?
4. Bagaimana terkait gerhana dari segi bayangan?
5. Apasaja perbedaan antara gerhana matahari dengan gerhana bulan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan gerhana.
2. Untuk mengetahui terkait terjadinya gerhana matahari.
3. Untuk mengetahui terkait terjadinya gerhana bulan.
4. Untuk mengetahuiterkait gerhana dari segi bayangan.
5. Untuk mengetahui perbedaan antara gerhana matahari dengan gerhana bulan?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gehana
Gehana dalam bahasa arab disebut dengan Kusuf (Gerhana Matahari) dan
Khusuf (Gehana Bulan)1. Sedangkan dalam bahasa inggris sering dikenal dengan istilah
eclipse yang biasa digunakan dalam menyebut dua gerhana yakni gerhana bulan dengan
eclipse of the moon dan gerhana matahari dengan elipse of the sun. Meskipun demikian
dalam prakteknya terdapat istilah solar eclipse (bagi gerhana matahari) dan lunar
eclipse (bagi gerhana bulan). 2 Terkait Kusuf diartikan “menutupi” menggambarkan
asanya fenomena alam bahwa jika dilihat dari bumi terdapat bulan menutupi matahari
sehingga terjadilah gerhana. Terkait Khusuf diartikan “memasuki” yang
menggambarkan adanya fenomena alam bahwa bulan telah memasuki bayangan bumi
sehingga terjadilah gerhana bulan. Dalam perspektif astronomi fenomena gerhana bisa
diartikan dengan tertutupnya arah pandang pengamat ke benda langit oleh benda langit
lainnya yang jarangnya lebih dekat dengan pengamat.
Gerhana Matahari merupakan suatu peristiwa tertutupnya sinar matahari yang
terhalang oleh bulan baik sebagian maupun secara keseluruhan sehingga matahari tidak
tampak dari bumi saat gerhana matahari total berlangsung dan dan matahari namoak
sebagian saat terjadi gerhana matahari sebagian. Untuk gerhana matahari terjadi di
siang hari ketika matahari, bulan dan bumi berada tepat pada satu baris garis lurus atau
yanh disebut juga berada di bujur astronomi yang sama serta bayangan bulan akan
mengenai bumi sehingga bumi menjadi gelap layaknya malam hari.3
Gerhana Bulan merupakan suatu peristiwa ketika sebagian maupun keseluruhan
wajah bulan dalam fase purnama tertutup oleh bayangan bumi yang mana matahari,
bumi, bulan berada pada satu garis lurus sehingga bulan akan nampak gelap baik secara
keseluruhan yang disebut sebagai gerhana bulan total maupun sebagian yang disebut
sebagai gerhana bulan sebagian. 4

1 Muhyiddin Khazim, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktek (Yogyakarta: Buana Pustaka, 2008), 187.
2 A. Kadir, Formula Baru Ilmu Falak ( Jakarta: AMZAH,2012), 203.
3 Alimudin, al-Daulah, “Gerhana Matahari Perspektif Astronomi 3,” no.1 (1014):73-74.
4 Muhyidin Khazim, Kamus Ilmu Falak I (Yogyakarta: Buana Pustaka, 2005),45.

5
B. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika susunan letaknya yankni Bumi-Bulan-Matahari.
Terdapat beberapa macam gerhana matahari yang meliputi:
a. Gehana Matahari Total (Total Solar Eclipse)
Ketika terjadi gerhana matahari total seluruh cahaya matahari akan
tertutupi atau terhalang penuh oleh bulan, ketika ini terjadi jika dilihat dari bumi
diameter sudut bulan lebih besar dari sudut matahari. Ini terjadi pada daerah
bumi permukaan bumi yang terkena bayangan umbra dari bulan yang biasanya
terjadi selama kurang lebih 7 menit karena ukuran bulan lebih kecil dari bumi.
b. Gerhana Matahari Cincin (Annular Solar Eclipse)
Gerhana ini terjadi ketika bundaran bulan berada di dalam bundaran
matahari karena ketika ini terjadi diameter dari sudut bulan terlihat lebih kecil
jika dibandingkan dengan diameter dari sudut matahari. Ini terjadi pada daerah
bumi yang terkena lanjutan umbra yang mana pada saat gerhana ini, matahari
terlihat bercahaya yang membentuk cincin dan terjadi saat bulan berada pada
suatu titik terjauhnya dari bumi yang disebut dengan titik aphelion.
c. Gerhana Matahari Sebagian atau Parsial (Partial Solar Eclipse)
Gerhana ini bisa terjadi ketika bundaran bulan hanya menutupi sebagian
dari bundaran matahari sehingga ada sebagian dari matahari yang gelap karena
cahayanya tertutupi oleh bulan dan sebagian lagi terang.

C. Gerhana Bulan
Gerhana bulan bisa terjadi ketika susunan letaknya yakni Matahari-Bumi-Bulan.
Terdapat beberapa macam gerhana bulan yang meliputi:
a. Gerhana Bulan Total (Total Lunar Eclipse)
Gerhana ini bisa terjadi ketika seluruh bulan memasuki kawasan umbra
bumi pada saat bulan tepat pada daerah panumbra sehingga bulan tertutup oleh
bumi secara keseluruhan. Secara singkatnya, gerhana bulan total bisa terjadi
ketika matahari, bumi dan bulan berada tepat pada satu garis lurus yang mana
sinar matahari terhalang penuh oleh bumi sehingga matahari tidak bisa
memantulkan cahayanya pada bulan sehingga bulan menjadi gelap sepenuhnya
inilah yang disebut dengan gerhana bulan total.

6
Sebenarnya pada peristiwa ini seringkali bulan juga masih bisa terlihat
dikarenakan adanya sinar matahari yang dibelokkan oleh atmosfer ke arah bulan
dan biasanya menghasilkan spektrum cahaya merah. Oleh karena itulah ketika
ini terjadi bulan terkadang tampak berwarna gelap, bisa pula berwarna tembaga,
jingga maupun coklat.5
b. Gerhana Bulan Sebagian (Partial Lunar Eclipse)
Gerhana ini bisa terjadi ketika sebagian bundaran bulan memasuki
kawasan umbra bumi di mana tidak semua bagian bulan terhalangi sinar
matahari oleh bumi dan sedangkan bagian bulan yang lain berada pada daerah
panumbra. Sehingga masih ada sinar matahari sebagian yang tidak terhalang
bumi bisa sampai atau terpantul pada bulan.

D. Dari Segi Bayangan


Dari segi bayangan sendiri sebenarnya gerhana bisa dibagi menjadi 2 yakni gerhana
umbra dengan gerhana panumbra meliputi:
1) Gerhana Umbra (inti atau kerucut)
Yang mana daerah bayangan inti memiliki bentuk mengerucut dan
sangat gelap dikarenakan tidak terkena cahaya atau tertutupnya cahaya
seluruhnya yang mana gerhana ini terjasi ketika berada si daerah umbra.
Gerhana ini memiliki sifat total, cincin atau pun sebagian. Ketika gerhana bulan
total secara keseluruhan bagian bulan masuk kedalam bayangan inti atau umbra
bumi dan ketika gerhana matahari total secara keseluruhan bagian matahari
tertutup oleh bulan. Sedangkan saat gerhana matahari sebagian yang tertutup
bayangan inti hanya sebagian saja. Gerhana anti umbra hanya terjadi pada
gerhana matahari cincin saja yakni ketika matahari berada di daerah anti umbra
( daerah bayangan umbra yang menutupi serta menghalangi bagian inti pusat
matahari) yang mana seluruh seluruh bundaran bulan yang gelap berada pada
bundaran matahari.
2) Gerhana Panumbra (Semu)
Merupakan suatu bayangan kabur di sekeliling umbra yang mana daerah
panumbra hanya mendapat sedikit sinar samar-samar. Bagi penduduk bumi

5Qamaruzzaman, “Gerhana dalam Perspektif Hukum Islam dan Astronomi,” Empirisma 25, no.2 (Juli 2016):
164.

7
biasanya akan kesulitan jika membedakan antara perubahan kecerlangan bulan
purnama ataupun matahari sebelum berlangsung gerhana panumbra ketika
bulan atau matahari berada pada panumbra. Maka akan terjadi keredupan yang
terkadang sulit untuk diamatiataupun dibedakan oleh mata telanjang manusia
sebab cahayanya hanya sampai beberapa persen saja yakni kurang dari 1%.
Oleh sebab itu mata telanjang manusia ketika melihat bulan purnama/matahari
tanpa perubahan saat gerhana panumbra.

E. Perbedaan Karakteristik Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan


a) Gerhana Matahari
1. Keadaan sinar: Sinar matahari ditutupi bulan.
2. Waktu terjadi: Saat konjungsi yakni ketika kedudukan bulan searah
dengan matahari.
3. Waktu pengamatan: Di siang hari
4. Durasi gerhana: maksimal 7 menit 58 detik
5. Keadaan gelap (jika menghadap utara): Matahari digelapi dari arah
tangan ke kiri.
6. Wilayah/daerah yang mengalami gerhana: Gerhana matahari waktunya
ditentukan oleh gerakan bayangan bulan ketika melintasi suatu daerah
sehingga berbeda dengan gerhana bulan yang mana kita harus melihat
data gerhana untuk setiap daerah.
b) Gerhana Bulan
1. Keadaan sinar: Bulan ditutupi atau terhalangi oleh bumi.
2. Waktu terjadi: Saat oposisi/istiqbal yakni ketika kedudukan bulan
berlawanan arah dengan matahari dilihat dari bumi.
3. Waktu pengamatan: Di malam hari.
4. Durasi gerhana: Maksimal 3 jam.
5. Keadaan gelap (jika menghadap utara): Bulan digelapi dari kiri ke
kanan.
6. Wilayah/daerah yang mengalami gerhana: Gerhana bulan terjadi di
seluruh wilayah wilayah yang mengalami malam yang sama saja.

8
BAB III

PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Gehana dalam bahasa arab disebut dengan Kusuf (Gerhana Matahari) dan
Khusuf (Gehana Bulan). Sedangkan dalam bahasa inggris sering dikenal dengan istilah
eclipse yang biasa digunakan dalam menyebut dua gerhana yakni gerhana bulan dengan
eclipse of the moon dan gerhana matahari dengan elipse of the sun. Meskipun demikian
dalam prakteknya terdapat istilah solar eclipse (bagi gerhana matahari) dan lunar
eclipse (bagi gerhana bulan).

Gerhana Matahari merupakan suatu peristiwa tertutupnya sinar matahari yang


terhalang oleh bulan baik sebagian maupun secara keseluruhan sehingga matahari tidak
tampak dari bumi saat gerhana matahari total berlangsung dan dan matahari numpak
sebagian saat terjadi gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari ada beberapa
macam yang meliputi: gerhana matahari total, gerhana matahari cincin dan gerhana
matahari sebagian.

Gerhana Bulan merupakan suatu peristiwa ketika sebagian maupun


keseluruhan wajah bulan dalam fase purnama tertutup oleh bayangan bumi yang mana
matahari, bumi, bulan berada pada satu garis lurus sehingga bulan akan nampak gelap
baik secara keseluruhan yang disebut sebagai gerhana bulan total maupun sebagian
yang disebut sebagai gerhana bulan sebagian. Gerhana bulan ada beberapa macam yang
meliputi: gerhana bulan total dan gerhana bulan sebagian.

9
DAFTAR PUSTAKA

Muhyiddin Khazim. 2008. Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Buana
Pustaka.

Kadir, A. 2012. Fmula Baru Ilmu Falak. Jakarta: AMZAH.

Alimudin, al-Daulah.2014. “Gerhana Matahari Perspektif Astronomi 3,” no.1.

Muhyidin Khazim. 2005. Kamus Ilmu Falak I. Yogyakarta: Buana Pustaka.


Qamaruzzaman, 2016. “Gerhana dalam Perspektif Hukum Islam dan Astronomi,” Empirisma
25, no.2.

10

Anda mungkin juga menyukai