Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Iodoform termasuk senyawa halaform selain kloroform dan bromoform. Halogenasi   


dapat digunakan sebagai dasar uji iodoform untuk senyawa – senyawa metil keton. Iodoform
merupakan senyawa dengan formulasi CHI3, sebuah kuning pucat, kristal, zat volatil, memiliki
bau tajam bau ini kadang – kadang disebut seperti bau rumah sakit dan analog dengan
klorofrom, rasa manis hal ini kadang – kadang digunakan sebagai desinfektan. Iodoform
pertama kali ditemukan oleh Georges Servias tahun 1822 dan rumus molekul yang telah
diidentiikasi oleh Jean – Baptiste Dumas pada taun 1834, hal ini disintesis dalam reaksi
haloform dalam reaksi iodium dan natrium hidroksida dengan salah satu dari 4 jenis senyawa
etalc yaitu etal keton : CH3COR asetaldehid (CH3CHO), etanol (CH3 CH2 OH) dan sekunder
tertentu alcohol     (CH3 CH2 OH, dimana R adalah gugus akil atau aril).

Reaksi iodium dengan metil keton sangat handal bahwa uji iodoforrm  munculnya endapan
kuning digunakan untuk menyelidiki metil keton. Hal ini juga terjadi bila pengujian untuk alkohol
sekunder (metil alkohol). Beberapa reagen misalnya hidrogen iodida mengkonversi iodoform
untuk diodamethane. Juga konversi karbon dioksida mungkin iodoform bereaksi dengan air
perak nitrat untuk menghasilkan karbamoil dioksidanid (CH2NO3) yang dioksidasi dengan
campuran asam sulfat dan pentaoksida iodium. Bila dicampurkan dengan unsur perak bubuk
iodoform berkurang menghasilkan asetilena. Setelah pemanasan iodoform terurai
menghasilkan iodium diatomik, gas hidrogen iodida dan karbon (Arora, A. 2006).
Menurut Wibowo, iodoform terbuat dari bubuk dengan kristal heksaganol berwarna
kuning, sedikit larut air (1:10.000), larut dengan alkohol (1: 60) dan dalam eter (1: 73). Selama
bertahun-tahun pasta yang mengandung iodoform digunakan sebagai antiseptik, karena
pelepasan iodin bila berkontak dengan sekresi atau infeksi endodontik. Salah satu contoh
adalah pasta krim. Pasta krim merupakan campuran iodoform, kamfer, perak larofenol, dan
mentol. Bahan jika terdorong ke jaringan periapikal dapat segera digantikan oleh jaringan yang
normal. Pasta krim juga bersifat bakterisidal dan mudah untuk diaplikasikan dan diambil kembali
bila diperlukan. Kelemahan iodoform adalah bersifat mengiritasi jaringan periapikal dan
menyebabkan sementum dan nekrosis. Campuran iodoform dan bismuth dilaporkan
menyebabkan ensefalopati jika digunakan untuk mengompres luka setelah operasi di daerah
kepala dan leher. Iodoform juga direabsorpsi lebih cepat daripada reabsorpsi  fisiologis. (Carey,
Francis A. 2016)
Berdasarkan penelitian Nurdina et al. (2012), L. acidophilus merupakan bakteri yang
berperan pada lesi karies lanjut sehingga bahan antibakteri ini kemungkinan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan antibakteri tambahan pada pulp capping dalam ilmu kedokteran
gigi kuratif. Bahan antibakteri tambahan pada pulp capping ini digunakan untuk memastikan
sisa bakteri yang ada. Bahan tersebut adalah iodoform salah satu kompleks iodoform adalah
povidone iodine. Kandungan povidone iodin terdapat dalam betadine solution yaitu sebesar
10%. Iodin telah diketahui mempunyai efek brood spectrum untuk bakteri juga efektif dalam
melawan jamur, virus, dan protozoa. Dalam 10% providan iodin mengandung 1% iodin aktif
yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara merusak zat organik bakteri.
Bahan ini akan mengubah tegangan permukaan membran sel bakteri sehingga keutuhan
membran sel akan rusak. (Arora, A. 2006)
Iodoform merupakan senyawa kimia yang dapat disintesis berdasarkan reaksi
halogenasi (halogenasi pada dasarnya adalah reksi substansi atau penggantian karena atom
halogen menggantikan posisi hidrogen dalm struktur) dengan bahan dasar iodium yang
direaksikan dengan aseton yang menggunakan bantuan natrium hidroksida sebagai katalisator.
Iodoform merupakan suatu zat kimia yang banyak digunakan dalam bidang farmasi sebagai
desinfektan dan antiseptik. Antiseptik merupakan zat yang bekerja baktriostatik, biasanya
dipakai pada infeksi bakteri pada kulit mukosa dan melawan bakteri pada luka sedangkan
desinfektan merupakan zat yang bekerja bakterisid, digunakan untuk membebaskan ruangan
dan pakaian dari mikroba. Iodoform kadang-kadang sebagai antiseptik dan desinfektan
dibidang kedokteran gigi (Carey Francis A. 2016)).
            Iodoform merupakan antiseptik yang sangat efektif untuk kulit utuh, maka
sebagai tinctur iod banyak digunakan sebelum injeksi. Efek sampingnya berwarna coklat dan
kadang terjadi dermatitis (alergi kulit) hampir semua kuman patogen termasuk fungi dan virus
dimatikan oleh iodoform. Begitu pula spora, walaupun diperlukan waktu yang lebih lama.
Larutan 2 % memerlukan 2-3 jam. Hidrogen peroksida dan iodoform dapat menunda
penumbuhan luka dengan larutan garam normal  steril merupakan teknik pembersih yang baik.
Meskipun bilangan dan sprei dan jaringan air pada luka dekronik banyak dipakai, teknik – teknik
sering kali tidak efektif untuk melepaskan dibris dan bahkan dapat memaksa bakteri masuk
kedalam jaringan granulasi. Aliran air mungkin dapat membantu pada sebagian pasien dengan
ulkus tangkai bawah. Jika cara–cara ini gagal, maka depridimen dengan dereksi tajam mungkin
merupakan  metode terbaik untuk membersihkan luka yang kronis. Penentuan iodometrik
secara luas digunakan untuk biji maupun logam campur, cara- caranya memberikan hasil-hasil
yang baik sekali dan lebih cepat daripada penentuan tembaga dengan cara elektrolisa biji
tembaga biasanya mengandung besi, arsen dan antimon. Unsur-unsur ini pada keadaan
oksidasi yang lebih tinggi akan mengoksidasi iodida sehingga mengganggu beberapa tindakan
pencegahan harus diambil dalam menangani larutan kalium iodida untuk menghindari
kesalahan  Iodoform merupakan suatu zat kimia yang banyak digunakan dalam bidang farmasi
sebagai desinfektan dan antiseptik  Antiseptik merupakan zat yang bekerja bakteriostatik,
biasanya dipakai pada infeksi bakteri pada kulit, mukosa dan melawan bakteri pada luka.
Sedangkan desinfektan merupakan zat yang bekerja bakterisida, digunakan untuk
membebaskan ruang dan pakaian dari mikroba. Iodoform kadang – kadang sebagai antiseptik
dan desinfektan di bidang kedokteran gigi. Walaupun demikian, sekarang iodoform telah jarang
disintesis karena dapat menimbulkan efek toksik pada jantung sehingga telah digantikan
dengan bahan lain yang lebih aman penggunaannya dan lebih sedikit efek sampingnya (Carey,
Francis A, 2006).

1.2 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengenal pembuatan senyawa-senyawa


halogen dari metana.

1.3 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melakukan sintesis iodoform.

1.4 Prinsip Percobaan

Menggunakan reaksi bertingkat dengan mereaksikan iodoform dan aseton dengan


perbandingan tertentu dengan perantaraan NaOH untuk mempercepat terjadinya reaksi
sehingga diperoleh filtrat.

Anda mungkin juga menyukai