PENDAHULUAN
hari, baik untuk sumber makanan maupun untuk pengobatan. Tumbuhan mengandung
berbagai jenis bahan kimia alami yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
baik berupa akar, kulit batang, kayu, daun, bunga, atau bijinya. Ada pula yang berasal
dari organ hewan dan bahan mineral. Agar pengobatan secara tradisional dapat
dibidang farmakologi, toksikologi, identifikasi dan isolasi zat kimia aktif yang terdapat
dalam tumbuhan. Senyawa kimia aktif yang terdapat dalam tumbuhan pada umumnya
dalam bentuk metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, kumarin
dan lain-lain. Senyawa hasil metabolit sekunder dari tumbuhan mempunyai aktivitas
antihepatoksik, dan antidiabetes. Oleh karena itu diperlukan penelitian terhadap efek
saat ini tingkat keberhasilan pengobatan kanker masih belum memberikan outcome
yang diinginkan, terutama karena terjadinya resisitensi sel kanker terhadap pengobatan
dengan senyawa antikanker yang telah digunakan saat ini (Copriady, 2018).
Pola hidup yang tidak seimbang menyebabkan tingginya angka pertumbuhan
kanker di dunia sehingga menjadi masalah utama kesehatan diseluruh dunia dan
Sintesis obat dan isolasi bahan obat baru dari bahan alam, merupakan salah
satu pilihan untuk mengatasi masalah pengobatan kanker. Secara empirik, banyak
tanaman obat yang digunakan dalam pengobatan kanker secara tradisional, namun
sayangnya hanya sedikit yang telah diteliti dengan baik aktivitas senyawa yang
senyawa dan aktivitasnya sangat bermakna untuk menentukan metode dan efektivitas
Untuk mengetahui uji sitotoksik pada ekstrak kulit jeruk dengan metode BSLT.
1. Mengetahui dan memahami sitotoksik ekstrak etanol kulit jeruk pada larva
2. Menentukan sitotoksik dari ekstrak etanol kulit jeruk pada larva udang
hewan uji karena memiliki kesamaan tanggapan dengan mamalia, misalnya tipe
ATPase, sehingga senyawa maupun ekstrak yang memiliki aktivitas pada sistem