Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana jika itu aku?

Yang selalu mencuri – curi pandang kearahmu lewat dinding kaca, atau desau udara
Bagaimana jika itu aku?
Yang telah begitu lancang menyebut namamu di bait do’aku
Bagaimana jika itu aku?
Yang tak bisa mengendalikan debar jantung ketika didekatmu
Bagaimana jika itu aku?
Yang dengan lancangnya telah menyukaimu

Maaf karena itu semua terjadi diluar kendaliku. Aku, punya refleks sendiri terhadapmu.
Kamu, punya pengaruh sendiri terhadapku
Biar saja hanya bias cahaya dan desau udara yang tau. Aku yakin mereka tak akan mengadu
Kamu, ataupun mereka tak perlu tau.

Tugasku,
Berharap, berdo’a. sisanya, biar tuhan yang memegang kendali atas kita

Kedekatan kita awalnya memang rumit, aku yang tengah terjalin dengan yang lain.
Kamu punya pengalaman pahit tentang sakitnya di khianatin, kamu juga bilang bahwa aku
sama dengan mantan – mantanmu. Aku tak tau lagi bagaimana pandanganmu padaku,
apakah masih sama atu sudah berbeda.
Namun percayalah, semua kebenaran telah aku ungkapkan kepadamu, kecuali satu.
Bahwa aku mencintaimu. Kamu harus tau, aku menginginkan kamu melebihi apapun yang
pernah aku inginkan, bahkan kebahagiaan yang saelama ini ku idamkan kalah dengan
keinginan untuk memilikimu. Karena aku yakin, kebahagiaan dan kamu sudah menjadi
kesatuan yang tak bisa dipisahkan.
Bagaimana jika itu aku? Seseorang yang baru melangkahkan kaki memasuki gerbang
kehidupanmu? Apa kamu bisa menerimaku tanpa ada ragu yang membelenngu aku bisa
saja meyakinkanmu, namun aku rasa itu tak perlu. Aku percaya kamu bisa memberi
penilaian sendiri terhadapku. Kamu sudah dewasa, pasti bisa membedakan mana yang baik
dan yang tidak.

Anda mungkin juga menyukai