Pada dasarnya teori pendekatan hubungan kemanusiaan berargumentasi bahwa pada dasarnya
manusia selalu melakukan respons terhadap konteks sosial dimana pun dia berada. Sehingga asumsi
dasar yang dapat digunakan dalam teori ini adalah bahwa perhatian manajer atau pimpinan
terhadap bawahannya akan meningkatkan tingkat penerimaan dan sekaligus tingkat kepuasan dari
bawahannya, sehingga tingkat penerimaan dan kepuasan ini akan mendorong tercapainya
peningkatan produktivitas.
Kontributornya :
1. Abraham Maslow
Menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa perilaku manusia dimotivasi oleh keragaman
kebutuhan yang dihadapinya. Keragaman kebutuhan ini direpresentasikannya melalui apa yang
dinamakan dengan “Hierakhi Kebutuhan” (Hierarkhi of Needs), yang termasuk kebutuhan akan
insentif secara keuangan dan juga penerimaan social.
2. Douglas McGregor
Douglas McGregor memberikan kontribusi berharga mengenai dinamika dalam relasi manusia. Dia
memperkenalkan kepada kita bahwa pada dasarnya manusia dapat diklasifikasikan menjadi tipe X
dan tipe Y. Mereka yang bertipe X biasanya cenderung bersifat pasif, malas, dan tidak mau bekerja
kecuali kalau disuruh, kurang inisiatif, serta kurang menyukai tantangan, disamping itu juga akan
berdisiplin jika diawasi saja. Untuk mereka yang dikategorikan tipe X ini, pendekatan manajemen
yang harus dilakukan adalah hal yang terkait dengan pengarahan dan pengawasan yang menyeluruh
dan terus-menerus.
Adapun klasifikasi yang kedua adalah tipe Y dimana mereka yang bertipe Y memilki karakteristik
proaktif, menyukai tantangan dan pekerjaan, memiliki banyak ide dan inisiatif, serta berdisiplin
adalah bagian dari tantangan prestasi yang ingin dicapainya. Untuk mereka yang berkategori Y ini,
pendekatan manajemen ini dapat lebih kepada pemberian delegasi dan kepercayaan daripada
pengawasan terus-menerus dan menyeluruh.
Douglas McGregor memberikan pandangan yang berdasarkan studi Hawthorne dan Maslow, yaitu
teori X dan teori Y tentang sifat manusia di tempat kerja :
Suka bekerja
Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat X akan bersikap sangat mengatur dan
berorientasi pada pengendalian. Sikap ini dapat mendorong karyawan bersikap pasif, tergantung dan
mempunyai rasa enggan sehingga manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat Y akan bersikap
mendorong karyawan untuk berpartisipasi, bertanggung jawab dan merasa bebas dan kreatif dalam
melakukan pekerjaan mereka.
Pendekatan sumber daya manusia menyatakan bahwa manusia pada dasarnya bersifat social dan
ingin mengaktualisasikan dirinya. Menurut pendekatan ini, ditempat kerja orang berusaha untuk
memuaskan kebutuhan sosialnya, memberikan reaksi tekanan dari kelompok serta berusaha
memenuhi kebutuhan pribadi. Pendekatan ini muncul untuk merevisi teori manajemen klasik yang
ternyata tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para ahli
selanjutnya melengkapi teori manajemen klasik dengan menerapkan sosiologi dan psikologi dalam
manajemen. Hubungan manusiawi (human relations) pada umumnya mengacu pada suasana kerja
yang berasal dari hubungan antara manajer dengan karyawan. Jika hubungan manusia pada suatu
organisasi efektif, maka suasana kerja akan mendorong semangat kerja dan keharmonisansuasana
kerja. Efektivitas kerja diharapkan akan terjadi dari suasana kerja atau hubungan manusia yang
baik.a. MuntsebergIa menyarankan bahwa teknik-teknik manajemen menggunakan hasil eksperimen
psikologi. Sebagai contoh, berbagai metode psikologi dapat digunakan untuk memilih karakteristik
tertentu yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan. Penelitian belajar dapat mengarahkan
pengembangan metode pelatihan. Berdasarkan penelitian prilaku manusia dengan pengembangan
metode psikologi dapat digunakan untuk membantu manusia dalam meningkatkan motivasi
karyawan dan produktivitas kerja. Ia juga menyarankan agar faktor sosial dan budaya turut
dipertimbagkan dalam suatu organisasi. Kontribusi utama Munsterberg untuk manajemen ialah
aplikasi prikologi industri dalam manajemen.b. Elton MayoMayo dan asistennya Roethlisberger
(1898-1974) membagi dua kelompok kerja yang masing terdiri atas enam orang pada dua ruang
terpisah. Satu ruang dilakukan eksperimenberupa upah dinaikkan, hari kerja dan minggu kerja
diperpendek, lama istirahat dan jam makan siang diubah-ubah, jam istirahat disuruh memilih sendiri,
kesempatan untuk mengusulkan jam istirahat agar diubah sesuai saran. Sementara itu, kelompok di
ruang yang lainnya dengan kondisi seperti biasa. Hasilnya menunjukkan ternyata kedua kelompok
menunjukkan peningkatan produktivitas. Kesimpullannya, ternyata kelompok pekerja terpilih terjalin
hubungan emosional (merasasenasib) yang dapat meningkatkan produktivitas kerja. Perhatian
pengawas (peneliti) terhadap mereka memotivasinya untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Hubungan Manusiawi
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah:
1.Untuk mengetahui pengertian hubungan manusiawi.
2.Untuk mengetahui teknik hubungan manusiawi.
3.Untuk mengetahui teknik pendekatan hubungan manusiawi.
4.Untuk mengetahui teori hubungan antar manusiawi.
5.Untuk mengetahui aliran hubungan antar manusiawi.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Aliran Kuantitatif
D. Pendekatan Sistem
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ada dua pengertian hubungan manusiawi, yakni hubungan manusiawi dalam arti luas
dan hubungan manusiawi dalam arti sempit.
a. Hubungan manusiawi dalam arti luas ialah interaksi antara seseorang dengan
orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan.
b. Hubungan manusiawi dalam arti sempit adalah juga interaksi antara seseorang
dengan orang lain.
Dalam kegiatan hubungan manusiawi terdapat dua jenis konseling, bergantung pada
pendekatan (approach) yang dilakukan. Kedua jenis konseling tersebut ialah
directive counseling, yakni konseling yang langsung terarah dan non-directive,
yakni konseling yang tidak langsung terarah.
Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan beberapa teknik
pendekatan yaitu pendekatan emosional (emosional approach) dan pendekatan
social budaya (sosio-cultur approach).
Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas hubungan
antar manusia itu, yaitu:
a. Teori Transaksional (Model Pertukaran Sosial)
b. Teori Peran
c. Teori Permainan
Aliran hubungan manusiawi terdiri dari 5 yaitu :
a. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
b. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)
c. Aliran Kuantitatif
d. Pendekatan Sistem
e. Pendekatan Kontingensi
DAFTAR PUSTAKA
htmlhttp://denontarr.blogspot.com/2008/11/teori-hubungan-manusiawi.html
http://aditya.ngeblogs.com/2009/10/20/perkembangan-teori-manajemen/
http://hardiqaryo.ngeblogs.com/2009/10/07/teori-hubungan-manusiawi-neo-
klasik-atau-pasca-klasik/
Dalam mempelajari pendekatan-pendekatan manajemen terlebih dahulu kita mengenal dua istilah
yang berhubungan dengannya, yaitu pemikiran manajemen dan teori manajemen.
Pemikiran manajemen merupakan teori yang mengantar manajer dalam memahami dan mengatur
orang2 yang bekerja untuk mereka.
TEORI MANAJEMEN: adalah teori yang menjelaskan mengapa suatu praktek tertentu adalah efektif
atau tidak efektif.
Teori manajemen dibutuhkan untuk memprediksi dan mengontrol perilaku manusia dalam lingkungan
kerja. Tanpa teori seorang manajer tidak tahu mengapa organisasinya berhasil atau tidak
berhasil.Tanpa pemahaman manajer tidak ingin berusaha mencapai sasaran dimasa yang akan
datang.
Karena manajemen adalah disiplin terapan yang relatif baru, maka kita perlu mempelajari ide2 dari
teori2 yang sudah pernah ada. Disinilah pentingnya kita mempelajari pendekatan atau teori-teori
manajemen.
Teori2 manajemen yang ada sekarang ini merupakan hasil dari sebuah evolusi sejak manusia ada
hingga akhir abad 20.
Beberapa istilah yang digunakan dalam menjelaskan evolusi pemikiran manajemen adalah :
Dalam hal ini teori/pendekatan manajemen yang satu saling melengkapi teori/penedekatan
manajemen yang berkembang sebelumnya.
- Adanya Revolusi Industri merupakan puncak kejadian dan perubahan dalam manajemen kerja
sama dalam organisasi.
- Mulai diterapkannya teknik mesin dalam proses produksi dan adanya kerja sama yang besar dan
rumit shg memerlukan manajemen yang bisa mengelola kerja sama dlm organisasi tsb.
2. PENDEKATAN KLASIK
( PENDEKATAN TRADISIONAL/PENDEKATAN MEKANISTIK )
Cabang Utama Pendekatan klasik untuk manajemen adalah :
Tokoh gerakan manajemen ilmiah adalah FW. Taylor (Bapak gerakan manajemen ilmiah). Karyanya
adalah Principles of Scientific Management.
Revolusi industri merupakan puncak kejadian dan perubahan manajemen dalam organisasi, dan
mulaiditerapkannya teknik mesin dalam proses produksi serta adanya kerja sama yang besar dan
rumit shg memerlukan manajemen yang bisa mengelola kerja sama dlm organisasi tsb.
PENDEKATAN MANAJEMEN ADMINISTRATIF
Pendekatan ini menitik beratkan pada para manajer (Top Level Theory).
- Akuntansi
c) Prinsip2 manajemen yang jumlahnya 14 prinsip. Prinsip2 tsb bersifat fleksibel dapat disesuaikan
dengan kondisi.
Prinsip-prinsip manajemen:
3) Disiplin. Tiap kegiatan dpt berjalan dengan wajar jika tiap2 pegawai mentaati dan menghormati
peraturan organisasi
4) Kesatuan perintah. Tiap2 pegawai harus menerima perintah hanya dari satu atasan saja, spy tidak
bingung.
5) Kesatuan arah. Tiap kegiatan organisasi dengan tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang
manajer
7) Imbalan atau pemberian upah. Harus diberikan secara adil dan layak
8) Sentralisasi atau pemusatan. Setiap tanggung jawab akhir pelaksanaan kegiatan psds skhirnys
disentralisasi pada orang yang menduduki posisi puncak.
9) Jenjang. Kedudukan orang2 perlu disusun dalam satu jenjang dari yang paling tinggi sampai yang
paling rendah.
10) Keteraturan atau Tata tertib. Perlu pembuatan jadwal dan aturan jam kerja.
11) Keadilan. Terhadap semua bawahan, manajer harus berlaku adil, sama, baik dan jujur. Dengan
begitu akan membangun loyalitas dan inspirasi bawahannya.
12) Stabilitas masa jabatan. Pergantian pegawai yang tinggi dan tidak diperlukan menunjukkan
manajemen yang buruk.
13) Prakarsa. Memberi kesempatan pada karyawan untuk memecahkan masalah dalam pekerjaannya.
14) Semangat korps. Membangun kebersamaan dan semangat bersatu antara sesama anggota
organisasi.
d) Pendidikan manajemen
3. PENDEKATAN MANAJEMEN PERILAKU
Cabang utama pendekatan ini :
1) Pendekatan hubungan manusia
2) Pendekatan Perilaku
TABEL I
PERBEDAAN PENDEKATAN MEKANISTIS DAN HUMANISTIS
4. PENDEKATAN KUANTITATIF
Yaitu menggambarkan aplikasi ilmiah dari teknik2 matematik dan metode statistik untuk problem2
manajemen.
1) Teori sistem
a) Memandang organisasi sebagai suatu sistem, baik sistem terbuka maupun tertutup, yaitu bagian2
yang saling berhubungan dalam mencapai tujuan bersama.
b) Memandang organisasi sebagai subsistem dari sistem global sehingga tergantung pada lingkungan
sistem tersebut.
Kesimpulannya : dalam perspektif pendekatan sistem, organisasi dan kegiatan2 manajerial
dipandang sebagai kesatuan yang terdiri atas bagian2 yang saling berhubungan.
Kegiatan dari bagian manapun dalam organisasi mempengaruhi kegiatan dari setiap bagian yang
lainnya.
Untuk mempersatukan bagian2 organisasi secara keseluruhan atau sebagai satu kesatuan, manajer
harus berkomunikasi dengan para pegawai serta bagian2 lain dan lingkungannya.
2) Pendekatan Kontingensi
Juga disebut Pendekatan Situasional.
Pdkt ini menekankan bahwa tindakan manajerial yang tepat tergantung pada universal yang
dapat diterapkan dalam segala situasi organisasi (lingkungan organisasi).
Satu pendekatan barangkali efektif digunakan dalam mengatasi masalah pada situasi tertentu
tetapi tidak tepat lagi pada situasi yang lain. Situasi yang dimaksud disebut variable kontingensi.