TOPIK 4
Diskusi:
Baik model 1 maupun model 2 tidak berbeda dalam merepresentasikan 35%
varians yang dijelaskan dari prestasi belajar kimia siswa. Meskipun hal ini tidak
terlalu mengejutkan karena sikap siswa dianggap lebih dari sekadar metric
kemampuan akademik mereka (Bauer, 2005), hal ini menyoroti keuntungan bahwa
mengukur keterlibatan siswa (keterlibatan) dengan kimia, prasyarat pembelajaran
kimia, dapat menyediakan untuk menunjukkan pembelajaran siswa di kelas yang
mungkin kurang terwakili ketika hanya mengukur prestasi kimia mereka. Keterlibatan
aktif siswa di kelas telah terbukti sebanding dengan prestasi kimia mereka (Chan dan
Bauer, 2016).
Menghubungkan keterlibatan siswa dengan kimia dengan keterlibatan Keterlibatan
siswa yang rendah telah dikaitkan dengan tingkat keterlibatan siswa yang rendah
(Petty dan Cacioppo, 1979). Penjelasan yang masuk akal untuk hierarki keterlibatan
rendah seperti itu adalah karena siswa menyimpansebuah prioritas prasangka
emosional terhadap mata pelajaran kimia, yang belum mendapat tantangan selama
pengalaman mereka yang terbatas di kelas kimia tingkat pemula (Ajzen,1985).
Keterbatasan Penelitian:
Hasil dan kesimpulan yang dibuat dalam penelitian ini adalah dari data sikap
penilaian diri mahasiswa yang diambil selama satu semester dari satu instrumen
survei di satu institusi, dan dari kurang dari 100% mahasiswa yang ada (tidak semua
mahasiswa merelakan data dan waktunya).
7. Kesimpulan:
Ada banyak faktor berpengaruh yang berkontribusi terhadap keberhasilan
belajar siswa dalam kursus pengantar kimia. Salah satu faktor yang dipopulerkan
adalah kesiapan matematis yang diukur dengan nilai matematika prasyarat atau nilai
ujian standar. Faktor yang kurang diketahui adalah sikap siswa terhadap mata
pelajaran kimia atau keterlibatan siswa dengan kimia. Dalam studi replikasi dan
ekstensi ini, sikap siswa dalam mata kuliah pengantar kimia, termasuk mata kuliah
kimia yang dirancang untuk mahasisw keperawatan dan kesehatan terkait, diukur
dengan menggunakan Sikap terhadap Mata Pelajaran Inventarisasi Kimia. Hasil
menunjukkan bahwa hierarki keterlibatan rendah dari efek sikap untuk sikap siswa
terhadap kimia, yang sebelumnya diamati setelah 5 minggu, bertahan selama satu
semester, dan kemungkinan tersebar luas di kelas di seluruh departemen kami. Hasil
juga menunjukkan perbedaan terukur antara kepuasan emosional siswa dengan kimia
dan keterikatan emosional mereka dengan kimia, yang terakhir dihubungkan dengan
keterlibatan mereka dengan kimia daripada prestasi mereka dalam kimia. Pengaruh
rendahnya keterlibatan siswa pada prestasi kimia dimediasi terutama oleh
subkomponen afektif dari sikap mereka. Sikap dipelajari dan hierarki keterlibatan
rendah dari efek sikap rentan terhadap perubahan positif. Hasil yang disajikan di sini
memperkuat keandalan dan keumuman temuan sebelumnya dan memperluas temuan
tersebut. Hirarki efek sikap dapat berfungsi sebagai lensa bifokal untuk menangkap
bukti keterlibatan siswa dengan pembelajaran kimia (proses pembelajaran) serta
prestasi kimia mereka (produk pembelajaran).
Keterbatasan Penelitian:
Hasil dan kesimpulan yang dibuat dalam penelitian ini adalah dari data sikap
penilaian diri mahasiswa yang diambil selama satu semester dari satu instrumen
survei di satu institusi, dan dari kurang dari 100% mahasiswa yang ada (tidak semua
mahasiswa merelakan data dan waktunya).
8. “Pengaruh Sikap terhadap keterampilan dan prestasi siswa pada materi kimia”
9. Ya ada. Dari referensi yang ada kita bisa mengembangkan judul baru lewat kombinasi
dengan butir 8.