Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wini Indriani

NIM : 2019002

Kelas : Psikologi A3 (Nonreguler)

1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi? Bagaimana beda fungsi
masing-masingnya?
2. Jelaskan bagian-bagian otak dan fungsinya, dalam bentuk gambar
3. Apa bedanya antara hemisphere kanan dan hemisphere kiri otak?
4. Apa yang dimaksud dengan sistem endokrin? Apa perbedaannya dengan
neurotransmitter?
5. Apa saja yang termasuk kedalam hormon di dalam tubuh dan di mana produksinya?
6. Bagaimana hubungan antara genetika dan perilaku?
7. Jelaskan pengaruh obat tidur pada otak.

Cantumkan sumber bacaan anda pada tugas yang anda kirimkan

Jawaban

1. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Memiliki fungsi
untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian tubuh, kemudian
mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut untuk menghasilkan respons.
Sedangkan sistem saraf tepi (SST) adalah sistem saraf yang terletak di luar tengkorak
dan tulang belakang Berfungsi untuk membawa informasi ke SSP dan membawa sinyal
keluar dari SSP menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian
lainnya di tubuh. Masing-masing susunan saraf tepi, yaitu somatik dan otonom, memiliki
fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari bagian-bagian
sistem saraf tepi:

A. Sistem saraf somatic


Sistem saraf somatik bekerja dengan mengontrol semua hal yang disadari dan
secara sadar mempengaruhi respon tubuh, seperti menggerakkan lengan, kaki,
dan bagian tubuh lainnya. Fungsi saraf ini menyampaikan informasi sensorik dari
kulit, organ indera, atau otot ke sistem saraf pusat. Selain itu, saraf somatik juga
membawa respons keluar dari otak untuk menghasilkan respon berupa gerakan.
B. sistem saraf otonom mengontrol aktivitas yang Anda lakukan secara tak
sadar atau tanpa perlu memikirkannya. Sistem ini terus menerus aktif untuk
mengatur berbagai aktivitas, seperti bernafas, detak jantung, dan proses
metabolisme tubuh. Ada dua bagian dari saraf ini:
a. Sistem simpatik, sistem ini mengatur respons perlawanan
dari dalam tubuh ketika ada ancaman. Sistem ini juga
mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan
menghadapi potensi ancaman.
b. Sistem Parasimpatik, sistem ini gunanya menjaga fungsi
tubuh normal setelah ada sesuatu yang mengancam diri Anda.

2. Otak memiliki 3 bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan
batang otak (brainstem).
A. Otak besar (cerebrum)

Cerebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Cerebrum terbagi menjadi 2 bagian, yaitu otak
kanan dan otak kiri. Permukaan luar cerebrum disebut cerebral cortex. Bagian ini merupakan
area otak di mana sel saraf membuat koneksi yang disebut sinaps. Sinaps merupakan sistem
saraf yang mengendalikan aktivitas otak.

Sementara bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf berselubung (mielin) yang
berperan dalam menyampaikan informasi antara otak dan saraf tulang belakang. Otak besar
dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:
a. Lobus frontal (bagian depan) yang mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku,
memori, emosi, kepribadian juga fungsi intelektual.
b. Lobus parietal (atas) yang mengendalikan penginderaan atau sensasi dan
orientasi spasial atau pemahaman tentang ukuran, bentuk, dan arah.
c. Lobus temporal (samping) yang mengendalikan indera pendengaran, ingatan, dan
emosi. Lobus temporal kiri juga berperan dalam fungsi bicara.
d. Lobus oksipital (belakang) yang mengendalikan fungsi penglihatan

B. Otak kecil (cerebellum)

Otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian belakang otak, tepatnya di bawah lobus
oksipital. Otak kecil bertanggung jawab dalam mengendalikan gerakan, menjaga keseimbangan,
serta mengatur posisi dan koordinasi gerakan tubuh.

C. Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Fungsinya sebagai stasiun
pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang, serta mengirim
dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak. Batang otak terdiri dari
3 struktur utama, yakni otak tengah, pons, dan medulla oblongata.

3. Hemisphere kiri dianggap lebih baik untuk mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan logika,
bahasa, dan pemikiran analitis. Hemisphere kanan dinilai lebih baik untuk mengerjakan hal-hal
yang berkaitan dengan kreativitas. Hemisphere kiri dan hemisphere kanan mempunyai fungsi
silang, yaitu hemisphere kiri mengatur pergerakan bagian tubuh sebelah kanan begitu juga
sebaliknya. Hemisphere kanan mengatur pergerakan tubuh bagian kiri.

4. Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Perbedaan antara neurotransmitter dan sistem endokrin adalah neurotransmitter menggunakan
sel saraf (neuron) yang mengantarkan impuls berupa listrik. Sedangkan endokrin menggunakan
pesan kimiawi. Neurotransmitter melibatkan otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan
sistem endokrin melibatkan berbagai kelenjar.

5. Klasifikasi hormon berdasarkan strukturnya dapat dibedakan menjadi hormon yang larut di
dalam air atau yang larut dalam lemak.
a. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida
(misalnya insulin, glukagon,hormon adrenokortikotropik (ACTH),
gastrin) dan katekolamin (dopamin,norepinefrin,epinefrin).
b. Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (misalnya
estrogen, progesteron,testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan
tironin (tiroksin).

Pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus. Hipotalamus mengontrol sekresi


banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-
kelenjar lain. Jadi, hipotalamus dan kelenjar pituitari adalah yang bertanggung jawab dalam
pelepasan hormon.

6. Dari penelitian yang mempelajari anak kembar dengan anggota keluarga lainnya, studi
perilaku menunjukkan bahwa genetika memegang peranan yang signifikan dalam pembentukan
karakter individu. Sementara itu, studi anggota keluarga memperlihatkan bahwa pengaruh
lingkungan yang besar justru akan membentuk karakter setiap individu menjadi semakin berbeda-
beda. Penelitian tersebut pada akhirnya telah berhasil memaparkan sebuah bukti ilmiah bahwa
lingkungan dan genetika memberikan pengaruh signifikan pada karakter kepribadian,
psikopatologi maupun kemampuan kognitif seseorang secara signifikan.

7. Pengaruh obat tidur di otak sesuai dengan jenis obatnya:


a. Diphenhydramine adalah obat yang memengaruhi reseptor
histamin pada otak sehingga dapat menyebabkan kantuk. Efek
sampingnya yaitu kantuk di siang hari dan kesulitan buang air kecil.
b. Benzodiazepin dan Zolpidem akan memengaruhi reseptor
GABA pada otak sehingga menyebabkan kantuk. Efek samping
Benzodiazepin yaitu pusing atau hilangnya koordinasi otot. Efek
samping Zolpidem meliputi gangguan memori, halusinasi, atau
berubahnya perilaku.
c. Rozerem, obat ini merangsang reseptor melatonin di area
otak yang mengontrol siklus tidur dan bangun. Efek sampingnya
yaitu mengantuk, pusing, atau sakit kepala.

Kalat, James W (2019).Biopsikologi.edisi 13.Jakarta:Salemba Humanika.


Maria Ulfa, 2021. "Apa Itu Sistem Endokrin: Hormon, Klasifikasi dan Karakteristiknya",
https://tirto.id/gbcP.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Genetika_perilaku
Aprinda Puji, 2021. https://hellosehat.com/pola-tidur/reaksi-pil-tidur/?amp=1

Anda mungkin juga menyukai