Anda di halaman 1dari 5

Kinerja merupakan tingkat keberhasilan pegawai dalam menyelesaikan

pekerjaannya. Kinerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan baik bersifat fisik

atau material maupun non-fisik atau non-material. Kinerja pegawai yang tinggi

akan mendukung produktivitas organisasi. Peningkatan kinerja pegawai erat

kaitannya dengan cara bagaimana organisasi mengembangkan budaya

organisasi dan lingkungan kerja yang ada. Apabila kinerja pegawai dalam suatu

organisasi tidak ditata dengan baik maka akan dapat menjadi salah satu

penghambat aktivitas organisasi dalam mencapai tujuannya (Wiyanto, Idrus

Muhamad, 2021)

Kinerja yang rendah terlihat dari banyaknya tingkat kesalahan dan

kerusakan yang dilakukan oleh pegawai, serta pegawai yang kurang cermat dalam

melakukan tugas-tugasnya. Contoh lain misalnya pekerjaan yang seharusnya

diselesaikan hari ini namun diselesaikan esok harinya. Selain itu, seringnya

terlambat masuk kantor dan rendahnya kehadiran karena banyak alasan dan

kurang kerjasama antar pegawai dalam melakukan pekerjaan. Jika hal ini

dibiarkan terus-menerus, suatu perusahaan atau organisasi yang mempunyai

amanah tidak akan melaksanakan tugasnya dengan baik (Alfizi dkk, 2019)

Menurut Peraturan Pemerintah No.49 Tahun 2014, Satuan Polisi Pamong

Praja (Satpol PP) adalah Perangkat Daerah yang membidangi urusan ketentraman

dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat. Satpol PP merupakan unsur

yang selalu terdepan dalam menjaga ketertiban dan ketentraman dalam

masyarakat yang sangat diinginkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat itu

sendiri. Satuan polisi pamong praja kota Tangerang mengalami perkembangan

prestasi fluktuatif pada priode 2018-2020 dalam hal melaksanakan kinerjanya


yang tercantum pada tabel 1.1 sebagai berikut: (Peraturan Walikota Tangerang

Selatan)

Tabel 1.1 Rekapitulasi hasil kinerja Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Tangerang Priode Tahun 2018-2020
No. Kriteria (Dalam%)
Rata -Rata
Tahun
Daftar Taat terhadap Ketepatan Pelatihan
Kehadiran peraturan waktu Meningkatkan
instansi bekerja Kualitas Pegawai
1. 2018 75% 82% 72% 65% 73,5%
2. 2019 88% 92% 87% 89% 89%
3. 2020 85% 75% 85% 77% 80,5%
Rata-Rata 82,7% 83% 81,3% 77% 81%
Sumber : Data yang diolah Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Tahun

Berdasarkan tabel 1.1 diatas, menunjukan bahwa data Rekapitulasi hasil

kinerja Pegawai Satuan Pamong Praja Kota Tangerang Priode tahun 2018 - 2020

mengalamai perkembangan prestasi fluktuatif. Dari aspek Daftar Kehadiran

mencapai rata- rata 82,7%, dari aspek Taat terhadap peraturan instansi diraih dari

perusahaan mencapai rata- rata 83%, dari aspek ketepatan waktu bekerja rata- rata

81,3%, dan dari aspek Pelatihan Meningkatkan kualitas pegawai rata- rata sebesar

77%. Secara keseluruhan menunjukkan grafik yang fluktuatif dari tahun ketahun

hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi seperti ini harus selalu dijaga agar

kinerja karyawan tetap dan semakin meningkat tinggi.

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang sebagai salah satu instansi

pemerintah dibidang penegakan peraturan perundang-undangan daerah harus

dapat mengendalikan keempat faktor tersebut agar tujuan instansi dapat tercapai

dengan baik. Dengan semakin kompleks dan banyak masalah yang dihadapi oleh

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang, diperlukan sumber daya manusia
yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam memberikan pelayanan

penegakan peraturan perundang-undangan daerah kepada masyarakat. Pada

umumnya suatu instansi atau sebuah organisasi pemerintahan dipengaruhi oleh

faktor lingkungan baik lingkungan internal dan ekseternal. Lingkungan internal

yaitu lingkungan yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri seperti sumber

daya manusia. Sedangkan eksternal adalah lingkungan yang berasal dari luar

lingkungan organisasi tersebut, seperti politik, budaya dan sosial (Musllimat

dalam Sedarmayati 2012:21).

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting dalam

sebuah instansi untuk mencapai tujuannya. Sebab, seberapa canggih

perkembangan teknologi informasi tidak akan pernah mampu menggantikan peran

dan posisi manusia seutuhnya. Dengan demikian SDM perlu dikelola dengan

tepat. Kemajuan suatu instansi bukan hanya keunggulan teknologi dan tersedianya

modal tetapi manusia atau tenaga kerja menjadi hal penting dalam mencapai suatu

tujuan sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu

prosedur kelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau

perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditepatkan pada posisi jabatan

yang tepat pada saat suatu organisasi memerlukanya (A.F Stoner dalam Sondang

Siagiana (2013:6).

Keunggulanya suatu organisasi atau instansi sangat di tentukan oleh

keunggulanya daya saing manusia. Semakin baik kinerja pegawai suatu instansi

maka kinerja yang dihasilkan semakin baik. Kinerja cenderung dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang diantaranya


adalah lingkungan kerja, budaya organisasi, prosedur pekerjaan dan ketegangan

fisik (Robbien dalam Djurremi dkk 2016).

Suatu organisasi dirasa perlu memperhitungkan budaya organisasi yang kuat

dan sejalan dengan beberapa batasan-batasan yang berlaku. Selama memiliki

budaya organisasi yang kuat, berdampak baik dan dapat diterapkan dengan baik

oleh anggota organisasi tersebut maka dapat memperlancar aktivitas organisasi.

Budaya organisasi yang kuat tidak serta merta akan berjalan dengan mudah,

sehingga perlu ada penyesuaian didalamnya. Organisasi dengan budaya yang kuat

akan mempengaruhi perilaku dan efektifitas kinerja karyawan. Kinerja karyawan

akan berjalan sesuai dengan budaya yang dianutnya dalam organisasi tersebut.

Selain itu, penerapan budaya dalam suatu perusahaan juga akan membentuk

karakter karyawannya dengan sendirinya dalam menjalankan tugasnya dan

mencapai tujuan dari perusahaan (Wiyanto, Idrus Muhamad, 2021).

Selain budaya organisasi, faktor lain yang memperngaruhi kinerja adalah

lingkungan kerja. Lingkungan kerja didefinisikan sebagai keseluruhan alat

perkakas dan bahan yang di hadapi, lingkungan kerja, sekitarnya dimana

seseorang bekerja, metode bekereja serta peraturan kerja baik sebagai

perseorangan ataupun perkelompok. Lingkungan kerja yang baik yang meliputi

lingkungan fisik dan non fisik akan mendapatakan memberikan kesan yang

mengesankan, aman dan tentram bagi pegawai. Kondisi lingkungan kerja yang

baik akan meningkatkan semangat dalam berkerja yang akan berpengaruh

terhadap kinerja pegawai. Kondisi lingkungan kerja yang nyaman akan

mempengaruhi pegawai lebih giat dan konsentrasi dalam menyelesaikan tugasnya

masing-masing dan sesuai jadwalnya (Lyta Lestary dan Harmon, 2017).


Beradasarkan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud melakukan

penelitian, mengenai “Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Satuan Polisi Pamong Peraja (SATPOL PP) Kota

Tangerang”

Anda mungkin juga menyukai