BAB 4
observasi awal pada hari Senin, 16 April 2018. Observasi awal ini bertujuan
siswa masih rendah dan gaya belajar siswa dibagi menjadi tiga, yakni gaya
ganjil tahun 2017/2018 pada guru matematika sebagai salah satu acuan dalam
Data hasil UAS semester ganjil kelas X 1 dan X 4 MA Nuril Huda dapat dilihat
normal
18.0, diperoleh output hasil perhitungan dimana nilai Sig0,66> 0,05, maka H 0
diterima, artinya data nilai UAS semester ganjil kelas X 1 dan X 4 MA Nuril
Huda berdistribusi normal. Data nilai UAS berdistribusi normal, sehingga uji t
akan dilakukan berasal dari kondisi awal yang sama atau tidak, dengan kata lain
mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut.
H 0 : (varians homogen)
Variansterbesar
F=
Varians terkecil
Keterangan:
1
dengan F 1 α (v , v ) didapat dari tabel distribusi F dengan peluang α , dan derajar
2 1 2
2
dalam rumus di atas (Sudjana, 2005: 250). Pada penelitian ini menggunakan
taraf signifikan α =0,05. Nilai F hitung =8931 ¿ F tabel =27133, maka dapat
disimpulkan bahwa data nilai UAS semester ganjil kelas X 1 dan X 2 MA Nuril
Huda berasal dari kondisi awal yang sama atau homogen. Perhitungan uji
kemampuan siswa pada dua kelas tersebut sama atau tidak. Dalam penelitian
ini, uji kesamaan rata-rata yang digunakan adalah uji kesamaan dua rata-rata
x́ 1− x´2
t=
1 1
s
√ +
n1 n2
dengan
( n1 −1 ) s12+ ( n2−1 ) s 22
s=
√ n1+ n2−2
Keterangan:
t : t hitung
−t <t <t
Kriteria pengujiannya adalah H 0 diterima apabila 1−( 1 ) α hitung 1−( 1 ) α dan H 0
2 2
t
ditolak untuk harga-harga yang lainnya (Sudjana, 2005: 239). Nilai ( 12 ) α didapat dari
1−
daftar distribusi t dengan derajat kebebasan dk =n1 +n2 −2. Dalam penelitian ini
kelompok sampel sama. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata nilai awal kelas X
1 dan X 2 MA Nuril Huda sama, sehingga kedua kelas tersebut dapat dijadikan
kemampuan representasi matematis dan diperoleh data nilai pre-test dan posttest
Tabel 4.3 Data Nilai Pre-test dan post-test Kemampuan Representasi Matematis
kuantitatif.
representasi matematis pada kelas eksperimen dan kontrol dalam penelitian ini
berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 80. Uji ini
Kelas Eksperimen
eksperimen digunakan untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
Pengujian ini adalah prasyarat dari pengujian hipotesis I penelitian.
alat bantu SPSS 18.0. Kriteria pengujiannya adalah Terima jika nilai sig tes
perhitungan uji normalitas dengan SPSS 18.0 diperoleh nilai signifikan data akhir
data posttest kemampuan representasi matematis kelas VII D berasal dari populasi
Pengujian ini merupakan uji prasyarat dari pengujian hipotesis II dan hipotesis III
berdistribusi normal
SPSS 18.0. Kriteria pengujiannya adalah Terima jika nilai sig tes kolmogorov-
smirnov pada output > 0,05. Berdasarkan output hasil perhitungan uji
data posttest kemampuan representasi matematis kelas VII D dan kelas VII C
dilakukan berasal dari kondisi awal yang sama atau tidak, dengan kata lain
mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut.
: (varians homogen)
Bartlett. Statistik yang digunakan untuk uji Bartlett yaitu statistik chi-kuadrat.
( )* ∑( ) +
Rumus harga satuan ( ) ∑( ) dan varians gabungan
∑( )
.
∑( )
Kesimpulan Arti
Kedua varians data posttest
persegi, persegi panjang, dan trapesium melalui model Problem Based Learning
KKM yaitu 75 dan secara klasikal minimal 75% dari banyaknya siswa yang ada
dalam kelas tersebut mencapai nilai KKM. Data yang digunakan pada uji
( )
√
Kesimpulan Arti
proporsi siswa yang tuntas belajar
representasi matematis siswa melalui model Problem Based Learning. Data yang
Learning)
( ) ( )
den .
gan
dan
√{
}
Kriteria pengujiannya adalah ditolak jika ( ) dengan
. Berikut disajikan hasil uji kesamaan dua proporsi pada Tabel 4.6.
Kesimpulan Arti
proporsi ketuntasan kemampuan
ketuntasan kemampuan
pembelajaran PBL
Berdasarkan Tabel 4.6 maka ditolak dan diterima. Jadi, proporsi
matematis siswa kelas VII pada submateri persegi, persegi panjang, dan trapesium
Problem Based Learning. Uji perbedaan dua rata-rata dalam penelitian ini
menggunakan uji pihak kanan. Data yang digunakan pada uji hipotesis III yaitu
pada
Based Learning)
̅ ̅
()()
dengan
Kesimpulan Arti
rata-rata posttest kemampuan
bernuansa etnomatematika
kemampuan representasi
signifikan antara sikap cinta budaya lokal siswa antara sebelum dan setelah
etnomatematika)
̅ ∑ ∑ (∑ )
, dimana ̅ dan .
√ ( )
Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika dimana
(1- ). Berikut disajikan hasil uji paired sample t-test pada Tabel 4.8.
Kesimpulan Arti
sikap cinta budaya lokal siswa
bernuansa etnomatematika
Berdasarkan Tabel 4.8, maka ditolak dan diterima. Jadi, sikap cinta
Learning bernuansa etnomatematika lebih baik daripada sikap cinta budaya lokal
Lampiran 85.
penyajian data, dan penarikan kesimpulan terlebih dahulu. Reduksi data dimulai
menentukan subjek yang akan di wawancarai. Hasil reduksi ini terdapat Subbab
penentuan subjek penelitian. Reduksi data juga dilakukan pada hasil pengamatan
representasi matematis.
matematis. Menurut Zhe (2012), yaitu (1) visual representation, yaitu menyajikan
kembali data atau informasi dalam bentuk gambar, diagram, grafik, atau tabel
tugas yang diberikan; (3) verbal representation, yaitu membuat situasi masalah
penyelesaian masalah matematis dalam bentuk kata-kata atau teks tertulis, dan
oleh ahli dan dilakukan uji coba. Pengisian angket ini dilakukan di kelas VII D
pada hari Senin, 7 Mei 2018. Berdasarkan hasil analisis skala self-efficacy dari 30
siswa kelas VII E, terdapat 7 siswa dengan self-efficacy tinggi, 22 siswa dengan
wawancara pada 8 Mei dan 11 Mei 2018. Berdasarkan analisis hasil skala self-
efficacy, dipilih enam subjek penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Lampiran 75.
Tinggi
1. Visual Representation
memfasilitasi penyelesaiannya.
2. Symbolic Representation
diberikan.
matematika.
3. Verbal Representation
diberikan.
bentuk gambar. Subjek mampu membuat gambar secara lengkap dan benar.
masalah berdasarkan data atau representasi yang diberikan, subjek dengan self-
efficacy tinggi sudah menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari data
yang diberikan. Subjek dengan self-efficacy tinggi mampu menulis langkah-
langkah penyelesaian masalah matematis dan menjawab soal menggunakan teks
tidak seluruhnya.
matematis dengan self-efficacy tinggi lebih lanjut. Subjek yang diambil yaitu S-1
dan S-2. Berikut hasil pengerjaan dan wawancara subjek S-1 dan S-2.
tugas yang diberikan dan memfasilitasi penyelesaian dapat dilihat Gambar 4.1.
beserta ukurannya sesuai informasi pada soal secara lengkap dan benar. Terkait
dengan hal tersebut, penggalan hasil wawancara peneliti dengan subjek S-1
mengenai proses pengerjaan pada soal nomor 7 disajikan pada Tabel 4.10.
Peneliti : Ketika nanti kamu menemui soal materi keliling dan luas
bersusun tersebut?
S-1 :
Tidak, Bu.
Peneliti :
Apa tujuanmu membuat gambar dari persoalan yang kamu
temui?
S-1 :
Agar memudahkan mencari panjang kayu yang dibutuhkan
gambar secara lengkap dan benar untuk memfasilitasi penyelesaian masalah dan
bahwa data subjek S-1 terkait indikator Visual Representation soal nomor 7 valid.
dari representasi lain yang diberikan untuk menyelesaikan masalah dapat dilihat
Gambar 4.2.
matematika dari representasi lain yang diberikan untuk mencari luas bingkai tanpa
lukisan wayang dengan proses pengerjaan secara lengkap dan benar. Terkait
dengan hal tersebut, penggalan hasil wawancara peneliti dengan subjek S-1
mengenai proses pengerjaan pada soal nomor 4 disajikan pada Tabel 4.11.
Isi Wawancara
Peneliti : Ketika kamu membaca soal nomor 4, bagaimana model
matematikanya?
bingkai( ) .
lukisan wayang ( ) .
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara, subjek S-1 mampu membuat
persamaan atau model matematika dari representasi lain yang diberikan secara
Gambar tersebut menunjukkan subjek S-1 menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan dari data yang diberikan. Pekerjaan subjek S-1 terkait mampu menulis
menjawab soal dengan menggunakan teks tertulis dapat dilihat Gambar 4.5.
dari permasalahan dengan tepat. Terkait dengan hal tersebut, penggalan hasil
wawancara peneliti dengan subjek S-1 mengenai proses pengerjaan pada soal
Isi Wawancara
Peneliti : Apakah kamu membuat rencana terlebih dahulu dalam
S-1 : Ya, Bu. Untuk mencari panjang kayu yang dibutuhkan yaitu
terlebih dahulu.
Peneliti :
Bagus. Apa kamu menuliskan apa yang diketahui dan
berdasarkan data atau representasi yang diberikan dengan lengkap dan benar,
sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-1 terkait indikator Verbal
tugas yang diberikan dan memfasilitasi penyelesaiannya dapat dilihat Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Pekerjaan Subjek S-2 Terkait Membuat Gambar
beserta ukurannya sesuai informasi pada soal secara lengkap dan benar. Terkait
dengan hal tersebut, penggalan hasil wawancara peneliti dengan subjek S-2
mengenai proses pengerjaan pada soal nomor 2 disajikan pada Tabel 4.13.
Isi Wawancara
Peneliti : Apa informasi yang kamu peroleh pada soal nomor 2?
Peneliti : Ketika nanti kamu menemui soal materi keliling dan luas
S-2 : temui?
gambar secara lengkap dan benar untuk memfasilitasi penyelesaian masalah dan
bahwa data subjek S-2 terkait indikator Visual Representation soal nomor 2 valid.
lain yang diberikan dalam menyelesaikan masalah dapat dilihat Gambar 4.7.
atau model matematika dari representasi lain yang diberikan untuk mencari luas
dan keliling dengan proses pengerjaan secara lengkap dan benar. Terkait dengan
hal tersebut, penggalan hasil wawancara peneliti dengan subjek S-2 mengenai
Isi Wawancara
Peneliti : Ketika kamu membaca soal nomor 6, bagaimana model
matematikanya?
yang diberikan?
( ) √( ) ( ) , sehingga diperoleh
keliling ( ) .
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara, subjek S-2 mampu membuat
persamaan atau model matematika dari representasi lain yang diberikan secara
kembali proses pengerjaannya sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-2
Gambar tersebut menunjukkan subjek S-2 menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan dari data yang diberikan. Pekerjaan subjek S-2 terkait mampu menulis
2 terkait menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis dapat
ada penjelasan yang tidak menggunakan model matematika. Terkait dengan hal
tersebut, penggalan hasil wawancara peneliti dengan subjek S-2 mengenai proses
Isi Wawancara
Peneliti : Apakah kamu membuat rencana terlebih dahulu dalam
S-2 : Ya, Bu. Untuk mencari sisa luas kain batik yang tidak
dari soal nomor 1 yaitu adalah sisa luas kain batik yang tidak
berdasarkan data atau representasi yang diberikan dengan lengkap dan benar,
mampu menulis langkah-langkah penyelesaian masalah matematis dengan tepat,
dan mampu menuliskan kesimpulan dari permasalahan dengan tepat. Hanya saja,
sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-2 terkait indikator Verbal
yaitu subjek S-1 dan subjek S-2, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek yang
soal tes kemampuan representasi matematis sesuai dengan sub indikator. Subjek
S-1 belum mengerjakan soal nomor 6 secara lengkap, hanya sampai menggambar
ilustrasi yang diketahui pada soal dikarenakan kekurangan waktu karena belum
terlatih sehingga dalam proses perhitungan kurang cepat. Subjek S-2 belum
yang diketahui pada soal dikarenakan siswa kekurangan waktu karena belum
seluruhnya.
Sedang
1. Visual Representation
memfasilitasi penyelesaiannya.
2. Symbolic Representation
diberikan.
matematika.
3. Verbal Representation
diberikan.
bentuk gambar. Subjek mampu membuat gambar secara lengkap dan benar.
Indikator Symbolic Representation dalam membuat persamaan atau model
yang diberikan, subjek dengan self-efficacy sedang sudah menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan dari data yang diberikan. Subjek dengan self-efficacy
tepat meskipun tidak seluruhnya dan sudah menjawab soal menggunakan teks
matematis dengan self-efficacy sedang lebih lanjut. Subjek yang diambil yaitu S-3
dan S-4. Berikut hasil pengerjaan dan wawancara subjek S-3 dan S-4.
tugas yang diberikan dan memfasilitasi penyelesaian dapat dilihat Gambar 4.11.
beserta ukurannya sesuai informasi pada soal secara lengkap dan benar. Terkait
dengan hal tersebut, penggalan hasil wawancara peneliti dengan subjek S-3
mengenai proses pengerjaan pada soal nomor 4 disajikan pada Tabel 4.16.
Isi Wawancara
Peneliti : Apa informasi yang kamu peroleh pada soal nomor 4?
bingkai( ) .
Peneliti : Ketika nanti kamu menemui soal materi keliling dan luas
temui?
S-3 :
Supaya mudah mencari luas bingkai lukisan wayang, Bu.
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara, subjek S-3 mampu membuat
gambar secara lengkap dan benar untuk memfasilitasi penyelesaian masalah dan
bahwa data subjek S-3 terkait indikator Visual Representation soal nomor 4 valid.
dari representasi lain yang diberikan dalam menyelesaikan masalah dapat dilihat
Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Pekerjaan Subjek S-3
matematika dari representasi lain yang diberikan untuk mencari luas tempat landai
terjun layang dengan proses pengerjaan secara benar, tetapi belum menuliskan
satuan. Terkait dengan hal tersebut, penggalan wawancara peneliti dengan subjek
S-3 mengenai proses pengerjaan pada soal nomor 5 disajikan pada Tabel 4.17.
Isi Wawancara
Peneliti : Ketika kamu membaca soal nomor 5, bagaimana model
matematikanya?
S-3 :
model matematika dari representasi lain yang diberikan dengan benar dalam
perhitungan, tetapi belum menuliskan satuan dan mampu menjelaskan kembali
proses pengerjaannya sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-3 terkait
Gambar tersebut menunjukkan bahwa subjek S-3 menuliskan apa yang diketahui
dan ditanyakan dari data yang diberikan dengan lengkap, tetapi belum diubah ke
dalam model matematika. Pekerjaan subjek S-3 terkait mampu menulis langkah-
langkah penyelesaian masalah matematis dalam bentuk kata-kata atau teks tertulis
dari permasalahan dengan tepat. Terkait dengan hal tersebut, penggalan hasil
wawancara peneliti dengan subjek S-3 mengenai proses pengerjaan pada soal
Isi Wawancara
Peneliti : Apakah kamu membuat rencana terlebih dahulu dalam
S-3 : Iya, Bu. Mencari sisa luas kain batik yang tidak terpakai yaitu
dari soal nomor 1. Pertanyaan dari soal itu adalah sisa luas
sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-3 terkait indikator Verbal
tugas yang diberikan dan memfasilitasi penyelesaian dapat dilihat Gambar 4.16.
beserta ukurannya sesuai informasi pada soal secara lengkap dan benar. Terkait
dengan hal tersebut, penggalan hasil wawancara peneliti dengan subjek S-4
mengenai proses pengerjaan pada soal nomor 6 disajikan pada Tabel 4.19.
Isi Wawancara
Peneliti : Apa informasi yang kamu peroleh pada soal nomor 6?
Peneliti : Ketika nanti kamu menemui soal materi keliling dan luas
temui?
gambar secara lengkap dan benar untuk memfasilitasi penyelesaian masalah dan
bahwa data subjek S-4 terkait indikator Visual Representation soal nomor 6 valid.
dari representasi lain yang diberikan dalam menyelesaikan masalah dapat dilihat
Gambar 4.17.
matematika dari representasi lain yang diberikan untuk mencari keliling alas
tempat berdirinya patung dengan proses pengerjaan secara benar, tetapi belum
wawancara peneliti dengan subjek S-4 mengenai proses pengerjaan pada soal
nomor 3 disajikan pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20 Penggalan Wawancara Subjek S-4
Isi Wawancara
Peneliti : Ketika kamu membaca soal nomor 3, bagaimana model
matematikanya?
model matematika dari representasi lain yang diberikan dengan benar dalam
proses pengerjaannya sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-4 terkait
dan ditanyakan dari data yang diberikan dengan lengkap, tetapi belum diubah ke
dalam model matematika. Pekerjaan subjek S-4 terkait mampu menulis langkah-
menjawab soal dalam bentuk teks tertulis dapat dilihat Gambar 4.20.
dari permasalahan dengan tepat. Terkait dengan hal tersebut, penggalan hasil
wawancara peneliti dengan subjek S-4 mengenai proses pengerjaan pada soal
Isi Wawancara
Peneliti : Apakah kamu membuat rencana terlebih dahulu dalam
Kethek Ogleng?
S-4 : Iya, Bu. Untuk mencari banyaknya motif pada kain yaitu
seperti itu!
pada
sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-4 terkait indikator Verbal
yaitu subjek S-3 dan subjek S-4, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek yang
memiliki self-efficacy sedang hampir dapat mengerjakan semua butir soal
soal tes kemampuan representasi matematis sesuai dengan sub indikator. Subjek
S-3 dan subjek S-4 masih ada beberapa jawaban yang kurang tepat dikarenakan
siswa kurang teliti dalam proses perhitungan. Subjek S-3 dan subjek S-4 juga
belum mengerjakan soal nomor 6 dan nomor 7 secara lengkap dan benar,
dengan self-efficacy sedang sudah mampu menyelesaikan soal tes sesuai dengan 3
Rendah
1. Visual Representation
memfasilitasi penyelesaiannya.
2. Symbolic Representation
diberikan.
b. Menyelesaikan masalah dengan melibatkan persamaan atau model
matematika.
3. Verbal Representation
diberikan.
bentuk gambar. Subjek mampu membuat gambar secara lengkap, meskipun belum
benar dalam menggambar bentuk bangun datar yang dimaksud pada soal.
subjek dengan self-efficacy rendah ada kesalahan dalam membuat persamaan atau
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari data yang diberikan, tetapi ada
beberapa yang ditulis kembali tanpa diubah menjadi model matematika terlebih
dahulu. Subjek dengan self-efficacy rendah masih salah dalam menuliskan hasil
langkah-langkah penyelesaian masalah dan menjawab soal menggunakan teks
matematis dengan self-efficacy rendah lebih lanjut. Subjek yang diambil yaitu S-5
dan S-6. Berikut hasil pengerjaan dan wawancara subjek S-5 dan S-6.
tugas yang diberikan dan memfasilitasi penyelesaian dapat dilihat Gambar 4.21.
beserta ukurannya sesuai informasi pada soal secara lengkap, tetapi dalam
menggambar model motif berbentuk persegi belum benar. Terkait dengan hal
tersebut, penggalan hasil wawancara peneliti dengan subjek S-5 mengenai proses
Peneliti : Ketika nanti kamu menemui soal materi keliling dan luas
menggambar bentuk bangun datar yang dimaksud pada soal. Berdasarkan hasil
sehingga dapat dikatakan bahwa data terkait indikator Visual Representation soal
nomor 2 valid.
dari representasi lain yang diberikan dalam menyelesaikan masalah dapat dilihat
Gambar 4.22.
Gambar 4.22 Pekerjaan Subjek S-5
atau model matematika dari representasi lain yang diberikan untuk mencari
keliling alas tempat berdirinya patung, tetapi ada kesalahan dalam perhitungan.
Terkait dengan hal tersebut, penggalan hasil wawancara peneliti dengan subjek S-
5 mengenai proses pengerjaan pada soal nomor 3 disajikan pada Tabel 4.23.
Isi Wawancara
Peneliti : Ketika kamu membaca soal nomor 3, bagaimana model
matematikanya?
S-5 : ()().
persamaan atau model matematika dari representasi lain yang diberikan, tetapi ada
pengerjaannya sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-3 terkait indikator
Gambar tersebut menunjukkan bahwa subjek S-5 menuliskan apa yang diketahui
dan ditanyakan dari data yang diberikan dengan lengkap, tetapi belum diubah ke
Isi Wawancara
Peneliti : Apakah kamu membuat rencana terlebih dahulu dalam
S-5 : Ya, Bu. Untuk mencari sisa luas kain batik Pak Muhtar yang
Peneliti : Apa kamu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan saat
dari soal nomor 1. Pertanyaan dari soal itu adalah sisa luas
berdasarkan data atau representasi yang diberikan dengan lengkap, tetapi belum
menjawab soal menggunakan teks tertulis, tetapi salah dalam menulis hasil
kesimpulan. Berdasarkan hasil wawancara, subjek S-5 mampu menjelaskan
kembali proses pengerjaannya sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-5
tugas yang diberikan dan memfasilitasi penyelesaian dapat dilihat Gambar 4.26.
Gambar 4.26 Pekerjaan Subjek S-6 Terkait Membuat Gambar
beserta ukurannya sesuai informasi pada soal secara lengkap dan benar. Terkait
dengan hal tersebut, penggalan hasil wawancara peneliti dengan subjek S-6
mengenai proses pengerjaan pada soal nomor 4 disajikan pada Tabel 4.25.
Isi Wawancara
Peneliti : Apa informasi yang kamu peroleh pada soal nomor 4?
bingkai( ) .
ditanyakan?
Peneliti : Ketika nanti kamu menemui soal materi keliling dan luas
bangun datar yang berhubungan dengan budaya lokal
temui?
S-6 :
Supaya mudah mencari luas bingkai lukisan wayang, Bu.
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara, subjek S-6 mampu membuat
gambar secara lengkap dan benar untuk memfasilitasi penyelesaian masalah dan
bahwa data subjek S-6 terkait indikator Visual Representation soal nomor 4 valid.
dari representasi lain yang diberikan dalam menyelesaikan masalah dapat dilihat
Gambar 4.27.
matematika dari representasi lain yang diberikan untuk mencari luas tempat landai
terjun layang, tetapi tidak lengkap dan salah. Terkait dengan hal tersebut,
Isi Wawancara
Peneliti : Ketika kamu membaca soal nomor 5, bagaimana model
matematikanya?
Peneliti : Ya, lalu apa tujuan kamu membuat model matematika dari
S-6 : .
Peneliti : Coba kamu baca soalnya lagi, itu sebagai keliling atau
lebar?
matematika dari representasi lain yang diberikan, tetapi tidak lengkap dan salah.
pengerjaannya sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-6 terkait indikator
dan ditanyakan dari data yang diberikan dengan lengkap, tetapi belum diubah ke
dalam model matematika. Pekerjaan subjek S-6 terkait mampu menulis langkah-
Isi Wawancara
Peneliti : Apakah kamu membuat rencana terlebih dahulu dalam
S-6 : Ya, Bu. Untuk mencari sisa luas kain batik yang tidak
Peneliti : Apa kamu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan saat
dari soal nomor 1. Pertanyaan dari soal itu adalah sisa luas
diperoleh
berdasarkan data atau representasi yang diberikan dengan lengkap, tetapi belum
diubah ke dalam model matematika. Subjek S-6 mampu menuliskan langkah-
menjawab soal menggunakan teks tertulis, tetapi salah dalam menuliskan hasil
kembali proses pengerjaannya sehingga dapat dikatakan bahwa data subjek S-6
yaitu subjek S-5 dan subjek S-6, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek yang
Tabel 4.28.
81,33. Hal ini menunjukkan selama tiga kali pertemuan pembelajaran model
Problem Based Learning bernuansa etnomatematika memiliki kriteria sangat baik.
Berdasarkan data pada Tabel 4.27 di atas diperoleh bahwa pada setiap pertemuan
90
85
80
75
70
Pertemuan Pertemuan Pertemuan 123
Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati sikap siswa mulai dari kegiatan
Lampiran 73. Rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran model Problem Based
Learning bernuansa etnomatematika adalah 59 sehingga memiliki kriteria sangat
baik. Berdasarkan data pada Tabel 4.29 diperoleh bahwa pada setiap pertemuan
65
60
55
50
45
Pertemuan Pertemuan Pertemuan
123
4.2 Pembahasan
Etnomatematika
empat kali pertemuan dengan rincian tiga kali pertemuan pembelajaran, dan satu
dengan budaya Wonogiri yang ada pada bahan ajar siswa. Sebagai contoh pada
Wonogiri dengan menunjukkan gambar tentang bangun segiempat pada kain yang
bentuk dari motif hitam putih pada kain tersebut. Penari Kethek Ogleng dapat
diarahkan untuk belajar dalam kelompok heterogen yang berjumlah 4 siswa dalam
demokrasi, dan cara belajar siswa aktif. Sebagai contoh pada pertemuan kedua,
guru mengaitkan materi keliling dan luas persegi panjang dengan kebudayaan di
Wonogiri dengan menunjukkan gambar papan nama dari Waduk Song Putri dan
menanyakan kepada siswa cara menemukan rumus keliling dan luas papan nama
tersebut. Papan nama Waduk Song Putri dapat dilihat pada Gambar 4.34.
Gambar 4.34 Papan Nama Waduk Song Putri
pada pertemuan ketiga, guru mengaitkan materi keliling dan luas trapesium
menanyakan kepada siswa hasil keliling dan luas dari tangga Museum Karst
sehingga percaya diri siswa juga terlatih. Tahap kelima, siswa dan guru bersama-
guru juga mengkaji ulang hasil diskusi siswa. Secara bersama-sama, guru dan
siswa membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari. Setiap akhir
yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Masalah. Proses
diskusi terlihat siswa sangat antusias mengerjakan LKS dan Lembar Masalah,
berani mengajukan pendapat, dan aktif dalam berdiskusi. Materi dan soal-soal
latihan yang disajikan berkaitan dengan budaya lokal Wonogiri yang berhubungan
dengan keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan trapesium. Akibatnya,
sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang telah dipelajari dan
KKM yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 75 sesuai dengan KKM
SMP Negeri 1 Manyaran untuk mata pelajaran matematika kelas VII dan proporsi
ketuntasan klasikal sebesar 75%. Berdasarkan hasil analisis nilai posttest
matematis siswa dengan model Problem Based Learning. Hal ini dibuktikan
representasi matematis siswa dengan model Problem Based Learning. Hasil data
matematis pada kelas eksperimen hanya terdapat 3 anak yang tidak tuntas belajar,
sedangkan pada kelas kontrol dari 32 siswa yang mengikuti tes kemampuan
DLPS, dan ekspositori, ada perbedaan self-efficacy siswa yang signifikan antara
ada interaksi yang positif dan signifikan antara kemampuan pemecahan masalah
menyebabkan hasil pekerjaan mereka kurang memuaskan yaitu minat belajar dan
motivasi belajar siswa yang kurang. Selain itu self-efficacy yang tinggi juga
Learning. Selain itu, peserta didik dengan self-efficacy tinggi dapat menggunakan
Penelusuran tingkat sikap cinta budaya lokal siswa pada sebelum dan
terhadap sikap cinta budaya lokal. Seluruh siswa kelas eksperimen diminta
mengisikan angket yang sama pada awal pembelajaran dan setelah berakhirnya
untuk mengetahui sikap cinta budaya lokal awal siswa sebelum pembelajaran.
Sikap siswa sebelum mendapat perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.30.
Tabel 4.30 menunjukan bahwa tingkat sikap cinta budaya lokal siswa
Sebanyak 12 siswa atau 37,5% dari keseluruhan siswa memiliki kategori sedang,
sedangkan sisanya yaitu 20 siswa atau 62,5% dari keseluruhan siswa memiliki
kategori tinggi, dan tidak satupun siswa memiliki kategori sangat tinggi, rendah,
maupun sangat rendah. Selanjutnya pada Tabel 4.31 akan dijelaskan tingkat sikap
cinta budaya lokal siswa setelah mendapatkan pembelajaran Problem Based
Setelah Pembelajaran
Tabel 4.31 menunjukan bahwa tingkat sikap cinta budaya lokal siswa
etnomatematika terbagi pada kategori tinggi dan kategori sangat tinggi. Sebanyak
siswa atau 46,875% dari keseluruhan siswa memiliki kategori tinggi, tidak
satupun siswa yang memiliki kategori sedang, rendah, maupun sangat rendah.
materi keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan trapesium. Hasil pengisian
4.30, dimana tingkat sikap cinta budaya lokal siswa yaitu kategori sedang 37,5%
dan kategori tinggi 62,5%. Sedangkan sikap cinta budaya lokal siswa setelah
kategori sangat tinggi 46,875%. Peningkatan sikap cinta budaya lokal siswa di
bernuansa etnomatematika guru menanamkan sikap cinta budaya lokal siswa serta
materi yang disajikan berkaitan dengan budaya di Wonogiri yang sering dijumpai
mempelajari materi keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan trapesium yang
tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga yang berkaitan dengan
Verbal Representation.
kesalahan bentuk
Symbolic Mampu membuat Mampu membuat Kurang mampu
dalam proses
perhitungan
Verbal Mampu membuat Mampu membuat Mampu membuat
Representatio situasi masalah situasi masalah situasi masalah
kesimpulan
Berdasarkan Tabel 4.32 dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) subjek
mampu menyajikan kembali informasi dalam bentuk gambar secara lengkap dan
benar, mampu membuat persamaan atau model matematika dengan lengkap dan
dan menjawab soal dengan kata-kata atau teks tertulis; (2) subjek dengan self-
matematis sesuai dengan indikator, hanya saja masih ada beberapa jawaban yang
kurang tepat dikarenakan kurang teliti dalam proses perhitungan; (3) subjek
dan kurang teliti dalam proses perhitungan, subjek dengan self-efficacy rendah
sedang dan rendah. Hal tersebut dikarenakan subjek dengan self-efficacy tinggi
rintangan yang mereka hadapi. Pasandaran (2016) yang memperoleh hasil subjek
konsep dalam bentuk yang berbeda. Schunk & Pajares (Ormrod, 2008) yang
pelajaran dan aktivitas yang berkaitan dengan materi yang mereka sukai dan
terasa mudah bagi mereka. Tustyaningsih (2017), siswa dengan tingkat self-
begitupun sebaliknya.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, untuk dapat meningkatkan
efficacy siswa dengan cara memberikan kebebasan siswa kerja bersama kelompok
masalah. Dengan ide yang mereka temukan, siswa menjadi semangat untuk
efficacy tinggi memiliki sikap cinta budaya lokal kategori tinggi, subjek dengan
self-efficacy sedang memiliki sikap cinta budaya lokal kategori tinggi dan sedang,
serta subjek dengan self-efficacy rendah memiliki sikap cinta budaya lokal
sikap cinta budaya lokal kategori sangat tinggi, subjek dengan self-efficacy sedang
memiliki sikap cinta budaya lokal kategori sangat tinggi dan tinggi, serta subjek
dengan self-efficacy rendah memiliki sikap cinta budaya lokal kategori tinggi,
tetapi paling rendah dibandingkan siswa dengan self-efficacy tinggi dan sedang.
dan sikap cinta budaya lokal tertinggi di kelasnya, tidak mengalami kesulitan
matematis. Subjek dengan self-efficacy dan sikap cinta budaya lokal sedang di
dengan self-efficacy dan sikap cinta budaya lokal terendah di kelasnya, masih