Anda di halaman 1dari 6

 

Aspek Biologis Pergerakan Gigi secara Ortodonsi... (Muhammad dan Nur)

Aspek Biologis Pergerakan Gigi secara Ortodonsi

(The Biologic Aspect of Orthodontic Tooth Movement)

Muhammad Nurul Amin1, Nur Permatasari2


1Bagian Biomedik, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember
2Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Abstract

Orthodontic appliance used to correct malocclusion which may include dental abnormalities, jaw
relationship abnormalities, growth disorder of bone-forming facial or oral soft tissues disorder. Mechanical force of
orthodontic appliance applied to suppress the teeth and periodontal tissue including gingiva, periodontal ligament
and alveolar bone. This process involves the alveolar bone remodeling. Orthodontic mechanical force will cause the
periodontal area is divided into two areas: pressure and strain area. In the pressure area, mechanical force will
stimulate osteoclasts to perform alveolar bone resorption. Whereas strain area, osteoblasts will perform new alveolar
bone formation. Orthodontic tooth movement has three phases process. The phase is initial phase, lag phase and
postlag phase. The third phase of tooth movement mechanism involving cellular and molecular reactions in the
periodontal tissues.

Keyword: orthodontic appliance, tooth movement, alveolar bone remodeling

Koresondensi (Correspondence): Muhammad Nuru Amin. Jalan Tawangmangu No 56, Jember, Jawa Timur –
Indonesia-68126. Telp. 0331-331032. E-mail. (m_nurul_amin.fkg@unej.ac.id)

Alat ortodonsia digunakan untuk disebut sebagai frontal resorption. Setelah


membetulkan oklusi yang salah (maloklusi), proses resorpsi selesai maka osteoklas akan
berupa kelainan gigi, kelainan relasi rahang, mengalami apoptosis sehingga proses resorpsi
kelainan pertumbuhan tulang pembentuk berhenti. Dilain pihak, pada daerah
wajah ataupun kelainan jaringan lunak sekitar regangan, osteoblas teraktifasi untuk
mulut.1,2 Penggunan alat ortodonsia untuk melakukan aktifitas pembentukan tulang baru
membetulkan maloklusi melibatkan proses (reposisi). Jika gaya memadai maka proses
remodeling tulang alveolar. Proses tersebut resorpsi dan aposisi tulang alveolar ini dalam
dapat dirangsang menggunakan gaya keadaan seimbang. 4,5
mekanis yang didapat dari aktivasi Dari kondisi tersebut maka perlu
komponen-komponen alat yang diaplikasikan diketahui mekanisme pergerakan gigi dengan
untuk menekan gigi dan diteruskan pada menggunakan aplikasi alat ortodonsia
jaringan sekitar gigi termasuk gingiva, ligamen
periodontal dan tulang alveolar.3 JENIS PERGERAKAN GIGI SECARA
Gaya mekanis menyebabkan ORTODONSIA
daerah sekitar gigi terbagi menjadi dua Menurut Mulyani 6, pergerakan gigi
daerah yaitu daerah tekanan dan daerah secara ortodonsia terdiri dari:
regangan. Pada daerah tekanan, gaya 1. Pergerakan Tipping
mekanis akan merangsang osteoklas untuk Pergerakan tipping ialah
melakukan resorpsi tulang alveolar. Dilain pergerakan gigi dimana gigi yang
pihak, pada daerah regangan akan terjadi miring dapat ditegakkan dan gigi yang
pembentukan tulang alveolar baru yang tegak dapat dimiringkan untuk
dilakukan oleh osteoblas. Kedua proses ini mendapatkan hasil yang baik juga oklusi
selain tergantung dari faktor lokal daerah yang harmonis sesuai dengan bentuk
tersebut (seperti hormon atau mediator lengkung gigi. Tipe pergerakan ini merupakan
lainnya) juga sangat dipengaruhi oleh yang paling sederhana dan mudah
besarnya gaya yang diterima. Gaya yang dilakukan. Tekanan ortodonsia diaplikasikan
kecil menyebabkan resorpsi dan pada satu titik di mahkota gigi yang
pembentukan tulang alveolar baru sangat menyebabkan gigi miring menjauhi arah
kecil ataupun tidak terjadi, sedangkan gaya tekanan. Mahkota gigi bergerak searah
yang terlalu besar dapat mengaktifasi lebih dengan gaya sedangkan apeks gigi bergerak
dominan kerja osteoklas untuk meresorpsi dalam arah yang berlawanan (gambar 1). 5,7
dibanding kerja osteoblas dalam 2. Pergerakan bodily=translasi
pembentukan tulang alveolar, sehingga Bodili adalah pergerakan translasi
resorpsi yang terjadi berlebihan menyeluruh dari sebuah gigi ke posisi yang
(underminning resorption).2 baru, dengan semua bagian dari gigi
Gaya yang adekuat atau memadai bergerak dalam jumlah yang setara.
akan menghasilkan resorpsi yang sesuai

22
Aspek Biologis Pergerakan Gigi secara Ortodonsi... (Muhammad dan Nur)

Gambar 1. Pergerakan Tipping 1,6

Gambar 2. Pergerakan bodily 1,6

Gambar 3. Pegerakan Rotasi 1,6

Tekanan harus diaplikasikan pada daerah mencegah bergeraknya bagian mahkota


mahkota yang lebar dan setiap pergerakan yang lain (Gambar 3). 5,7
tilting harus dibatasi. Pergerakan bodily 4. Pergerakan vertikal
mengakibatkan resorpsi tulang terjadi pada Pergerakan vertikal ada dua jenis
daerah tekanan dan pembentukan tulang yaitu pergerakan ekstrusi dan intrusi
terjadi pada daerah tarikan (Gambar 2). dimana kedua pergerakan ini memperoleh
3. Pergerakan rotasi kekuatan dengan arah yang berlawanan.
Pergerakan rotasi adalah gerakan Ekstrusi adalah pergerakan gigi keluar dari
gigi berputar di sekeliling sumbu panjangnya. alveolus dimana akar mengikuti mahkota.
Rotasi merupakan suatu penjangkaran gigi Ekstrusi gigi dari soketnya dapat terjadi tanpa
yang paling rumit dilakukan dan sukar untuk resorpsi dan deposisi tulang yang dibutuhkan
dipertahankan. Rotasi gigi dalam soketnya untuk pembentukan kembali dari mekanisme
membutuhkan aplikasi tekanan ganda. pendukung gigi. Pada umumnya pergerakan
Pergerakan rotasi ini dapat diperoleh ekstrusi mengakibatkan tarikan pada seluruh
dengan memberikan kekuatan pada satu struktur pendukung (Gambar 4a).
titik dari mahkota dan stop untuk Intrusi adalah pergerakan gigi secara vertikal

23
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 13 No.1 2016: 22--27

kedalam alveolus. Intrusi gigi menyebabkan mendekat dan daerah tarikan adalah daerah
resorpsi tulang, terutama di sekitar apeks gigi. periodonsium yang mengalami tarikan karena
Dalam pergerakan ini, terjadi daerah tekanan gigi bergerak menjauh. Daerah tekanan akan
pada seluruh struktur jaringan pendukung, mengalami resorpsi tulang sedangkan
tanpa adanya daerah tarikan (Gambar 4b) daerah tarikan akan mengalami aposisi
5. Pergerakan torque tulang. Di sisi tekanan, dengan tekanan
Pergerakan torque adalah ringan, tulang alveolar yang diresorpsi
pergerakan akar gigi dengan hanya sedikit langsung oleh banyak multinukleat osteoklas
pergerakan mahkota. Pergerakan torque di Howship lacunae.8 Dengan kekuatan yang
mengakibatkan pada daerah tekanan besar, jaringan periodontal dikompresi, yang
akan terjadi resorpsi jaringan dan pada menyebabkan trombosis kapiler, kematian sel,
daerah tarikan terjadi aposisi yang dan produksi lokal daerah bebas sel disebut
menyebabkan gigi miring disekitar apeksnya hialinisasi (karena penampilan glasslike yang
(Gambar 5) menyerupai hialin tulang rawan secara
histologis). Pada daerah tersebut, resorpsi
TEORI PERGERAKAN GIGI osteoklastik dari dinding alveolar yang
Ada berbagai teori pergerakan gigi berdekatan tidak terjadi secara langsung,
8, secara umum dapat dibagi: tapi diprakarsai oleh proses yang
1. Pressure Tension Theory disebut oleh Sandstedt sebagai undermining
Lebih dari 100 tahun yang lalu resorption dari ruang sumsum terdekat.
Sandstedt, Oppenheim dan Scwharz Sebagaimana dibahas kemudian, ketika
menyatakan bahwa jika gigi mendapatkan tulang dikenakan deformasi mekanik terus
gaya ortodonsia maka akan terjadi daerah menerus, permukaan cekung ditandai
tekanan dan regangan. Daerah tekanan dengan osteogenesis dan bagian cembung
adalah daerah periodonsium yang permukaan dengan resorpsi tulang.
mengalami tekanan karena gigi bergerak

4a 4b

Gambar 4. Pergerakan Vertikal. (4a) Ekstrusi dan (4b) Intrusi 6

Gambar 5. Pergerakan Torque 6

24
Aspek Biologis Pergerakan Gigi secara Ortodonti...(Muhammad dan Nur)

Penelitian histologis klasik tentang pada tahun 1966. Berdasar teori ini,
pergerakan gigi oleh Sandstedt (1904), pergerakan gigi timbul karena cairan yang
Oppenheim (1911), dan Schwarz (1932) dinamis di dalam PDL. PDL terdapat pada
menyebabkan mereka berhipotesis bahwa ruangan periodontal yang dibatasi oleh
gigi bergerak dalam ruang periodontal permukaan akar gigi dan tulang alveolar,
dengan menghasilkan sisi tekanan dan sisi terdiri dari sistem cairan yang terbuat dari
tarikan. Hipotesis pada sisi tekanan, ligamen cairan interstitial, elememn selular, pembuluh
periodontal (PDL) menampilkan disorganisasi darah dan perlekatan substansi dasar berisi
dan berkurangnya produksi serat. Di sini, serat-serat periodontal. Kandungan PDL
replikasi sel menurun tampaknya karena menghasilkan kondisi hidrodinamik yang unik
penyempitan pembuluh darah. Di sisi tarikan, dan menyerupai mekanisme hidrolik dan
stimulasi diproduksi oleh peregangan hasil shock absorber. Aplikasi gaya eksternal pada
serat bundel PDL di peningkatan replikasi gigi menyebabkan terjadinya pergerakan
sel. Aktivitas proliferasi ditingkatkan cairan di dalam kanalikuli. Ketika cairan
mengarah pada akhirnya ke peningkatan kanalikuli berkurang, terjadilah apoptosis
produksi serat. Schwarz menyatakan lebih osteosit yang terdapat dalam tulang
lanjut, dengan menghubungkan respon kemudian akan menarik osteoklas sehingga
jaringan terhadap besarnya tekanan yang terjadi resorbsi tulang.
diaplikasikan dengan tekanan darah kapiler. 3. Bone Bending and Piezoelectric Theory
Dapat disimpulkan bahwa tekanan Bone bending pada tulang alveolar
disampaikan sebagai bagian dari terapi merupakan hal yang penting dalam
ortodonsia tidak boleh melebihi tekanan pergerakan gigi secara ortodonsia, hal ini
darah kapiler (20-25 g/cm2 dari pertamakali dikemukakan oleh Farrar (1988).
permukaan akar). 9 Ketika alat ortodonsia diaktivasi, gaya yang
Jika melebihi tekanan ini, kompresi diberikan pada gigi disalurkan ke semua
dapat menyebabkan nekrosis jaringan melalui jaringan di sekelilingnya sehingga gigi akan
"sesak napas dari periodontium terjepit." bergerak lebih besar dibandingkan
Penerapan tingkat kekuatan yang lebih besar dengan lebar PDL yang menyebabkan
akan menghasilkan kontak fisik antara gigi terjadinya defleksi pada tulang alveolar.
dan tulang, menghasilkan resorpsi di bidang Defleksi pada tulang juga memicu keluarnya
tekanan dan undermining resorption atau potensial elektrik pada permukaan tulang
hialinisasi dalam ruang sumsum yang atau piezoelectric yang sering ditemukan
berdekatan. Ini mendalilkan bahwa lebar pada material kristalin.
perubahan dalam menyebabkan perubahan Deformasi atau perubahan bentuk
dalam populasi sel PDL dan peningkatan struktur kristal menghasilkan arus listrik seperti
aktivitas selular. Ada jelas gangguan serat elektron yang berpindah dari molekul kristal
kolagen dalam PDL, dengan bukti yang satu ke molekul kristal yang lain. Bila
kerusakan sel dan jaringan. Tanda pertama struktur kristal mengalami deformasi, elektron
dari hialinisasi adalah adanya inti pyknotic bermigrasi sehingga terjadi aliran listrik. Jika
dalam sel, diikuti oleh bidang aselular, atau terdapat tekanan maka struktur kristal masih
zona sel- bebas. Resolusi masalah dimulai stabil dan tidak tejadi perpindahan
ketika unsur-unsur selular seperti makrofag, elektron, namun jika tekanan dilepaskan,
giant cell bodies, dan osteoklas dari daerah kristal akan kembali ke bentuk semula dan
yang berdekatan rusak menyerang jaringan aliran elektron akan terjadi pada arah yang
nekrotik. Sel-sel ini juga mengisap bagian berlawanan. Sumber srtuktur kristal tidak
bawah tulang berbatasan langsung dengan hanya pada mineral tulang, tapi terdapat
wilayah nekrotik PDL dan keluarkan bersama- juga pada kolagen, hidroksi apatit, batas
sama dengan jaringan nekrotik. Proses ini antara kolagen hidroksiapatit dan
dikenal sebagai undermining resorption. mukopolisakarida pada substansi dasar. Pada
Setelah beberapa hari elemen saat gigi diberi tekanan, tulang alveolar di
seluler dari daerah PDL yang lain mulai sekitarnya akan mengalami tekukan.
memasuki jaringan yang rusak. Osteoklas Daerah yang cekung diasosiasikan dengan
terbentuk pada ruang sumsum tulang di arus negatif dan menyebabkan deposisi
dekatnya dan mulai merusak tulang di tulang sedangkan daerah yang cembung
sekeliling daerah nekrotis sehingga disebut diasosiasikan dengan arus positif dan
juga undermining resorption. Bila terjadi menyebabkan resorbsi tulang.
hialinisasi dan undermining resorption maka
pergerakan gigi akan melambat. Hal ini MEKANISME PERGERAKAN GIGI
mungkin disebabkan oleh lambatnya stimulasi Pergerakan gigi yang diinduksi
pembentukan osteoklas pada sumsum tulang dengan pemberian gaya mekanis oleh alat
dan lebih tebalnya tulang yang harus ortodonsia mempunyai 3 fase dalam proses
diresorpsi. Pergerakan gigi yang simultan pergerakan gigi. Fase tersebut adalaht initial
terjadi pada resorbsi frontal, sedang pada phase, lag phase dan postlag phase. Pada
pemberian tekanan yang besar, pergerakan initial phase dikharakteristikkan sebagai
gigi seperti melompat. pergerakan secara cepat dan terjadi segera
2. Blood Flow Theory setelah aplikasi gaya pada gigi. Laju fase ini
Teori ini disebut juga sebagai fluid sebagian besar dihubungkan dengan
dynamic theory yang diperkenalkan oleh Bien displacment gigi pada celah ligamen

25
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 13 No.1 2016: 22--27

preiodontal. Segera setelah fase ini, maka sitokin.


akan terjadi lag phase, fase ini berkebalikan Inflamasi akut yang terjadi
dengan fase sebelumnya yang mempunyai merupakan initial phase dan bersifat
laju yang rendah bahkan sama sekali tidak eksudatif. Satu sampai dua hari kemudian
terjadi pergerakan gigi. Hialinisasi ligamen fase inflamasi akut menjadi inflamasi kronik
periodontal pada daerah tekanan bersifat proliferatif yang melibatkan fibroblas,
merupakan tanda utama dari fase ini dan sel-sel endotel, osteoblas dan sel-sel tulang
tidak terjadi pergerakan gigi sampai sel-sel alveolar. Selama periode ini leukosit terus
osteoklas secara lengkap menghilangkan bermigrasi ke jaringan paradental dan
semua jaringan nekrotik. Pada fase ketiga mengatur proses remodeling. 11
akan terjadi laju pergerakan secara gradual Keterkaitan inflamasi akut pada fase
atau meningkat secara tiba-tiba. 9,10 awal pergerakan gigi juga dikemukakan oleh
Reaksi selular dan jaringan mulai Dolche 10 (2002), yang menyebutkan bahwa
pada initial phase segera terjadi setelah gaya Respon inflamasi akut adalah gambaran khas
mekanis diaplikasikan. Gaya mekanis tersebut pada fase awal pergerakan gigi secara
menyebabkan tekanan dan peregangan ortodonsia. Sitokin yang dikeluarkan oleh
pada serabut ligamen periodontal serta sel-sel mononocluer cells sebagai mediator kimiawi
pada daerah ligamen periodontal didaerah yang berinteraksi dengan sel-sel tulang
tekanan dan regangan. Proses kompleks ini secara langsung ataupun tidak langsung. IL-1
mengawali rekruitmen dari progenitor dapat meningkatkan sintesis dan sekresi
osteoklas dan osteoblas, seperti dimulainya beberapa substansi termasuk prostaglandin
ekstravasasi dan kemotraksi sel-sel radang. ataupun growth factors lainnya. PG dapat
Keberadaan daerah hialinisasi di daerah menstimulasi resorbsi tulang dan
tekanan pada fase awal sudah dilaporkan meningkatkan laju pergerakan gigi secara
pada beberapa penelitian. 10 ortodonsia
Perubahan deformasi pada tulang Lag phase dipresentasikan sebagai
alveolar yang diakibatkan gaya mekanis pergerakan yang terhenti, dimana terjadi
akan di respon oleh osteosit, yang merupakan rekruitmen sel-sel dan persiapan
sel yang sensitif dan sebagai mekanoreseptor mikroenvironmen bagi ligamen periodontal
pada tulang. Sel ini dalam merespon gaya dan tulang untuk mengalami remodeling.
mekanis dengan cara meningkatkan ekspresi Fase ini terjadi ketika osteoklas sudak terekrut
glucose-6-phosphatase dehydrogenase, H- dan osteblas teraktivasi. 10
uridine, c-fos dan insulin-like growth factor-1. Gambaran fase kedua ini sejalan
Sehingga akan memicu reaksi-reaksi inflamasi dengan Krishnan and Davidovitch 9 yang
selanjutnya. 8 menyatakan bahwa fase kedua pada daerah
Pada Bone Bending dan tekanan dikenali dengan terjadinya
Piezoelectric theory 8 menyebutkan bahwa penampakan susunan serabut ligamen
Ketika alat ortodonsia diaktivasi, gaya yang periodontal yang abnormal. Gangguan aliran
diberikan pada gigi disalurkan ke semua darah akibat terjadinya distorsi ini akan
jaringan di sekelilingnya sehingga gigi akan membawa pembentukan area hialinisasi dan
bergerak lebih besar dibandingkan terhentinya pergerakan gigi. Pembersihan
dengan lebar ligamen periodontal yang jaringan nekrotik dan resopsi tulang yang
menyebabkan terjadinya defleksi pada berasal dari daerah alveolar bone marrow
tulang alveolar. Defleksi pada tulang juga (indirect resorption) dan dari arah ligament
memicu keluarnya potensial elektrik pada periodontal yang normal (undermining
permukaan tulang atau piezoelectric yang resorption) memungkinkan dimulainya
sering ditemukan pada material kristalin. kembali pergerakan gigi. Proses komprehensif
Deformasi atau perubahan bentuk struktur ini membutuhkan perekrutan sel-sel fagosit
kristal menghasilkan arus listrik seperti elektron seperti makrofag, foreign body giant cells,
yang berpindah dari molekul kristal yang satu dan osteoklas yang berasal dari daerah yang
ke molekul kristal yang lain. Bila struktur kristal berbatasan dengan ligamen periodontal
mengalami deformasi, elektron bermigrasi yang belum rusak dan kavitas alveolar bone
sehingga terjadi aliran listrik. Jika terdapat marrow. Sel-sel ini beraktifitas secara
tekanan maka struktur kristal masih stabil dan bersamaan menghilangkan jaringan nekrotik
tidak tejadi perpindahan elektron, namun dari ligament periodontal dan yang
jika tekanan dilepaskan, kristal akan kembali berbatasan dengan tulang alveolar pada
ke bentuk semula dan aliran elektron akan daerah tekanan. Pada daerah regangan,
terjadi pada arah yang berlawanan quiescent osteoblasts (bone surface lining
Hal ini didukung oleh Krishnan and cells) akan membesar dan mulai
Davidovitch 9 yang menyebutkan bahwa fase memproduksi matrik tulang baru (osteoid).
awal pergerakan gigi secara ortodonsia Progenitor osteoblast baru berasal dari
selalu melibatkan respons inflamasi akut yang populasi fibroblast-like cells (pericytes)
ditandai oleh vasodilatasi kapiler dan migrasi disekitar kapiler ligament periodontal. Sel
leukosit ke kapiler. Sel-sel yang bermigrasi ini preosteoblas ini akan berproliferasi dan
memproduksi berbagai sitokin. Sitokin ini migrasi kearah permukaan tulang alveolar
merangsang sintesis dan sekresi berbagai melalui serat-serat Sharpey’s secara simultan,
substansi untuk sel target seperti dilanjutkan fibroblast pada daerah regangan
prostaglandin, growth factor dan berbagai memulai multifikasi dan remodeling matriks

26
Aspek Biologis Pergerakan Gigi secara Ortodonti...(Muhammad dan Nur)

disekitarnya. 12 disimpulkan bahwa Mekanisme pergerakan


Pernyataan ini didukung oleh Bien gigi secara ortodonsia mempunyai tiga fase
dalam fluid dynamic theory 8 yang yaitu initial phase¸ lag phase dan postlag fase.
menyatakan bahwa aplikasi gaya eksternal Ketiga fase tersebut terjadi secara
pada gigi menyebabkan terjadinya berkesinambungan, sehingga bila terjadi
pergerakan cairan di dalam kanalikuli. Ketika gangguan pada salah satu fase maka proses
cairan kanalikuli berkurang, terjadilah pergerakan gigi juga terganggu.
apoptosis osteosit yang terdapat dalam
tulang kemudian akan menarik osteoklas
sehingga terjadi resorbsi tulang. DAFTAR PUSTAKA
Pada fase lanjut pergerakan gigi
secara ortodonsia, juga dikenal sebagai fase 1) Foster T.D. Buku Ajar Ortodonsia. Edisi
akselerasi dan linear. Pada daerah tekanan 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
gigi menunjukkan serat kolagen tanpa EGC. 1997 : 168-83
orientasi yang tepat. Permukaan tulang yang 2) Thailaner B, Ryegh P, Reitan K. Tissue
tidak beraturan ditemukan yang Reactions in Orthodontics. In: Graber TM,
mengindikasikan terjadinya resorpsi langsung Vanarsdall RL, Vig KWL, editors:
atau frontal. Namun, pada beberapa Orthodontics. Current Principles and
penelitian terbaru ditunjukkan bahwa zona Techniques. St. Louis: Elsevier Inc. 2000 :
hialinisasi pada daerah tekanan terjadi pada 203-11
tahap ini khususnya pada daerah yang 3) Krishnan V and Davidovitch Z. On a Path
diaplikasikan gaya yang tinggi. Hal ini To Unfolding The Biological Mechanisms
menunjukkan bahwa pembentukan dan of Orthodontic Tooth Movement: Journal
penghilangan daerah nekrotik merupakan of Dental Research 2009; 88 : 597 – 608
proses yang terjadi secara terus menerus atau 4) Hill, P. A. Bone Remodelling, British
lebih dari satu kejadian selama pergerakan Journal of Orthodontics 1998; 25 : 101-
gigi. Selain itu juga menunjukkan bahwa 107.
resopsi tulang pada daerah tekanan bukan 5) William J.K. Prinsip dan Praktik Alat-
merupakan reaksi terhadap gaya tetapi alat Ortodonsia Cekat. Jakarta :
terjadi untuk menghilangakan jaringan tulang Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2000 : 1-
iskemik yang berdekatan dengan jaringan 8
hialinisasi. Resorpsi tulang langsung 6) Mulyani. Biomekanika Pergerakan Gigi.
selanjutnya dapat dianggap sebagai bagian Jakarta : Widya Medika. 1994
dari proses remodeling. Dan didaerah 7) Balajhi S.I. Orthodontics The Art and
regangan terjadi deposisi, keberadaannya Science. 3 ed. New Delhi : AryaM edi
ditandai dengan alkaline phosphatase Publishing House. 2006 : 187-219
osteoblastic. 3,10 8) Meikle MC. The Tissue, Cellular and
Selain itu, dalam pressure tension Molecular Regulation of Orthodontic
theory 8 menyebutkan bahwa bila terjadi Tooth Movement : 100 Years After Carl
hialinisasi dan undermining resorption maka Sandstedt. European J Orthod 2006; 28 :
pergerakan gigi akan melambat. Hal ini 221-40
mungkin disebabkan oleh lambatnya stimulasi 9) Krishnan V, Davidovitch Z. Cellular,
pembentukan osteoklas pada sumsum tulang Molecular and Tissue-level Reactions to
dan lebih tebalnya tulang yang harus Orthodontic Force. Am J Orthod
diresorpsi. Pergerakan gigi yang simultan Dentofacial Orthop 2006 ; 129-469
terjadi pada resorbsi frontal, sedang pada 10) Dolce, C., J. Scott Malone, Timothy T.
pemberian tekanan yang besar, pergerakan Wheeler. Current Concepts in The
gigi seperti melompat. Biology of Orthodontic Tooth Movement.
Sedangkan Farrar dalam Bone Seminars in Orthodontics 2002. Volume 8,
Bending dan Piezoelectric theory 8 Issue 1, March, p. 6–12
menyatakan bahwa pada saat gigi diberi 11) Capelli J., Fidel R, Figueredo CM, Teles
tekanan, tulang alveolar di sekitarnya RP. Change in the Gingival fluid volume
akan mengalami tekukan. Daerah yang during maxillary canine retraction.
cekung diasosiasikan dengan arus negatif Dental Press J. Orthod. 2010. Vol.15. No.2
dan menyebabkan deposisi tulang 12) Henneman, S., J. W. Von den Hoff and J.
sedangkan daerah yang cembung C. Maltha . Mechanobiology of tooth
diasosiasikan dengan arus positif dan movement. European Journal of
menyebabkan resorbsi tulang. Orthodontics 2008. (30) : 299–306
Dari penjelasan di atas dapat

27

Anda mungkin juga menyukai